NovelToon NovelToon
Jodoh Sang Pewaris

Jodoh Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Kehidupan di Kantor / Office Romance
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Reta Cahya Pariwara. Terlahir sebagai pewaris tunggal kerjaan bisnis sang Kakek, membuat Reta sudah harus memahami dunia usaha sejak dari usia muda.

Karena memiliki tanggung jawab yang begitu besar terhadap perusahaan, membuat kehidupannya selalu disetir oleh sang Kakek yang berwatak tiran, termasuk dalam urusan Jodoh. Reta bahkan dipaksa untuk menerima sebuah perjodohan yang Kakeknya lakukan.

Dan saat perjodohan sudah terjalin. Reta malah kembali dipertemukan dengan Rio-Pria yang merupakan cinta pertamanya. Pertemuan yang sebenarnya sudah didambakan ke-duanya hingga mereka tanpa sengaja melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan, sampai mengakibatkan janin tumbuh dirahim Reta.

Akankah Reta memilih bersama Rio setelah mengetahui dirinya yang tengah mengandung? Atau lebih memilih tetap bersama dengan Pria yang telah dijodohkan padanya karena begitu banyak halangan yang datang menghalangi mereka agar tidak bisa bersama. Penasaran? Langsung baca yuk!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6. Pertunangan yang tetap terjalin.

"Beraninya kau tidak hadir di acara pertunanganmu!" Hardik Tuan Zico dengan wajah yang merah padam, ia baru saja melayangkan tamparan pada cucunya karena mendapati Reta yang baru saja kembali setelah waktu beranjak tengah malam.

Reta bergeming. Netranya terlihat mengembun dengan terus menatap nanar pada lantai.

"Bukan kah ada atau tidaknya kehadiranku, pertunangan itu akan tetap berlangsung." Suara datar Reta terdengar. Ia mengangkat pandang hingga akhirnya bisa menatap penuh wajah sang Kakek.

"Kau mulai ingin melawan ku? Ini bukan pertunangan biasa! Ada banyak hal yang dipertaruhkan dalam hubungan ini!"

Reta tersenyum sinis. Apa kata Kakeknya tadi? Banyak hal yang dipertaruhkan?. Terlalu banyak hingga kehidupannya pun menjadi bahan taruhan sang Kakek. Yang terpenting mengantongi keuntungan tanpa sekalipun memikirkan perasaan Reta.

"Lakukanlah apa yang Kakek ingin lakukan," kata Reta. Setelahnya ia pergi meninggalkan Tuan Besar Zico.

"Pertunanganmu tetap terjalin dengan putra Tuan Robertson, meski tidak jadi diumumkan dengan semua relasi."

Reta mendengar perkataan Tuan Zico. Dan hal itu tak membuatnya menghentikan langkah. Ia terus berjalan menaiki anak tangga satu persatu dalam diam. Raut wajahnya datar dengan masih adanya bekas merah hasil dari tamparan sang Kakek.

Masuk ke dalam kamar dan langsung menutup pintu dengan rapat. Reta berdiri mengedarkan pandangan pada seluruh isi kamar. Ruangan istirahat yang begitu luas dan diisi dengan deretan furniture berkelas. Tatapan Reta terhenti pada bingkai foto besar yang memuat ke-dua orang tuanya hingga ingatan Reta kembali terlempar pada kejadian beberapa jam yang lalu.

_Flashback on.

Mobil yang ditumpangi Reta mulai melaju menuju Hotel Lexury. Sepanjang perjalanan Reta bungkam dengan mata yang terpejam. Sopir yang mengemudikan mobil bahkan terlihat berulang kali memperhatikan Nonanya dari kaca spion.

"Putar balik, Pak."

Pak sopir yang mengemudikan mobil terlonjak kaget mendengar suara tersebut, ia melirik lagi pada kaca spion dan mendapati Nona Reta yang masih dalam keadaan menutup mata.

"Putar balik mobilnya, Pak."

"Tapi Nona...," perkataan Pak sopir terhenti saat melihat Reta yang telah membuka mata menatapnya langsung dari kaca spion. Tatapan datar tak terbaca itu membuat Pak sopir menjadi serba salah.

"Hufht..." Pak sopir bahkan menghembuskan napasnya dan segera mengarahkan mobil agar bisa mengambil jalur yang berlawanan dengan Hotel Lexury.

Sepanjang perjalanan Reta kembali menutup mata, hingga ia menyebut sebuah alamat yang ingin ia tuju. Pak sopir yang mengetahui ke mana tempat yang Nona nya ingin datangi itu segera mengarahkan mobil menuju ke lokasi.

Tidak lama kemudian Reta tiba di bukit indah dengan rumput hijau yang rapi. Lampu yang menghiasi membuat tempat ini seperti taman. Tempat di mana ke dua orang tuanya bisa beristirahat dengan tenang untuk selamanya. Reta selalu mendatangi pemakaman orang tuanya agar bisa barang sesaat melarikan diri dari kenyataan, terlebih setelah ia memberanikan diri untuk tidak hadir pada jamuan makan malam seperti malam ini.

Reta percaya jika nanti sang Kakek pasti akan marah besar karena dirinya yang dengan berani telah memilih untuk tidak hadir pada acara yang sudah Kakeknya persiapkan sebagai acara pertunangannya.

"Kalian pasti melihatnya bukan?. Pria tua itu kembali mendikte kehidupan ku. Termasuk urusan pada siapa aku harus berpasangan."

Dengan berdiri, netra Reta terus mengarah pada nama ke-dua orang tuanya, Reta menghabiskan waktu cukup lama di pemakaman. Ada jejak air mata di wajah Wanita itu. Ya. Reta menangis, tapi entah karena sudah sangking bersahabat dengan perasaan seperti ini membuat air mata yang datang bahkan hanya jatuh seadanya.

_Flashback off.

"Kalian terlalu cepat pergi," batin Reta saat mengenang ke-dua orang tuanya lewat foto besar yang ada di dalam kamar. Setelah itu Reta terlihat beranjak menuju walk in closed untuk mengganti gaun yang ia kenakan.

Reta tak dapat menentang keras keputusan sang Kakek. Hidup sendiri dan hanya memiliki Tuan Zico sebagai orang terdekat membuat Reta terus mengikuti keinginan sang Kakek. Bekerja, fokus membesarkan dan mengembangkan usaha keluarga membuat Reta sama sekali tidak pernah memikirkan hal yang mengarah pada pernikahan, terlebih Wanita itu tidak pernah merasakan jatuh cinta ataupun ketertarikan selain pada Pria dari masa lalunya.

*

*

*

"Kau belum tidur, Bos?"

Rio menggeleng saat Nolan menghampirinya di balkon kamar hotel. Gelapnya malam seakan ikut membantu Rio memikirkan segala macam hal yang menjadi pikirannya.

"Tentang ketidak hadiran pimpinan DIMAO?"

Rio melirik Nolan. Ia terlihat mengangguk kecil sebagai bentuk jawaban atas pertanyaan sang asisten.

"Mungkin ia memiliki kesibukan lain," kata Nolan berusaha memberikan penjelasan menurut versi dirinya. "Kehadirannya juga sudah diwakilkan dengan Tuan Zico."

Rio hanya diam tak memberikan tanggapan. Hal itu membuat Nolan menarik napas dengan dalam.

"Jujur aku tidak mengerti denganmu, Bos. Tidak biasanya kau bersikap seperti ini. Memangnya kau mengenalnya?"

Nolan merasa sikap Rio berbeda setelah kembalinya dari acara jamuan makan malam. Atasan Nolan itu terus saja diam sepanjang jalan saat berada di dalam mobil. Bahkan diamnya Rio berlanjut sampai ke hotel dan kini ia malah memilih melamun sendiri saat tengah malam di balkon kamar hotel.

Rio mengangguk membenarkan dan berhasil membuat Nolan tercengang. "Serius kau mengenalnya, Bos?"

"Aku mengenalnya," kata Rio lagi dan berhasil membuat Nolan terdiam dengan ekspresi tidak percayanya. "Dan dialah alasan terbesarku hingga bisa sampai di titik ini."

Mendengar apa yang dikatakan Rio membuat Nolan berhenti mempertanyakan lebih lanjut. Ekspresi sang Bos dan jawaban yang Rio berikan sudah cukup membuat Nolan bisa mengerti jika benar adanya bahwa atasannya tersebut memiliki masa lalu dengan pimpinan DIMAO.

***

Jangan lupa tinggalkan jejak 😉

1
Zerro..BL
hhe...manja kali sebutan ortunya😍
ora
/Rose//Rose//Rose/untuk Kakak.....
ora
Tapi apa iya, akan semudah itu untuk menikah jika sudah di Indonesia?🧐😔
ora
Arghhh/Angry/
Di getok aja dari belakang, Reta. Bisa kan?
Si Kakek nyebelin banget. Kalau merintah seenaknya. Kasar lagi😔🤧🤧🤧
Upi Raswan
semoga rencana Reta berjalan lancar,selamat dari nikah paksa
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
🌹🌹 buat Rio Reta...smg ekspektasi sesuai realita
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
tida?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
gak penting ya Re?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
mengandung gula x
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
mudah²an ketemu babang Agam sm Hena, biar dikasih tahu caranya menjinakkan singa 🤭
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
iiih, dasar aki², kasar bener jd orang tua, minta dihormati tp gak bisa ngehargai yg muda...
Zerro..BL
sukses bpakny...😍😍
Zerro..BL
semoga makin semangat nulisnya...good
F.T Zira
boleh jadi kembalinya mereka ke tanah air untuk menemukan jln keluarnya...semoga aja sih... gak lucu kan kalo mereka berdua kawin lari.. kan capek🤧🤧

🌹 buat kaka Queen...
F.T Zira
misal si kakek dikasih tau bakal punya cicit, luluh gak ya🤔🤔
F.T Zira
Hani dapet dedek baruuu😆😆
F.T Zira
papih??? waooww...🤭🤭🤭😆😆😆
F.T Zira
duhhh... dapet perintah sana sini dong dirimu sus🤭🤭🤭
ora
/Rose//Rose/4iklan untuk Kakak......
ora
Si Kakek kalau ngomong enak banget, ya. Reta nggak mau sama Maxim, Kek😑😑😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!