My Dutch Lady

Somewhere di dunia arwah...

Sesosok hantu anak perempuan berusia sepuluh tahun dengan kondisi leher nyaris putus, terbangun di sebuah kampung dan dirinya menatap sekelilingnya dengan perasaan bingung.

Aku dimana? Bukannya aku tadi masih berada di jembatan penuh orang mati? Eh aku sudah mati kan? Tunggu, kenapa ini yang di kampung kok syerem semua ? Whaaaatttt ???

"Halo..."

Gadis cilik itu menoleh dan melihat seorang nenek menbawa gayung dengan wajah menyeramkan. Sontak gadis itu berteriak ketakutan karena melihat sesuatu yang belum pernah dia lihat.

"Si... Siapa kamu ?" ucap gadis cilik itu sambil beringsut mundur ke belakang.

"Wah, kamu pasti baru jadi arwah gentayangan... Ayune Kowe Nduk ( cantiknya kamu nak )" senyum nenek itu.

"Hah? Arwah? Arwah gentayangan? " gadis cilik itu celingukan. "Ini ... Dimana?"

"Ini di perkampungan hantu, Nduk. Namamu siapa?"

"Che... Chelsea... Chelsea von Hoover..." jawab gadis cilik itu.

"Chelsea... Aku panggil Nonik wae yaaa... Ilatku ridho angel, belibet ( lidahku agak sulit )... Aku Eyang Suryani..."

"Kok eyang bawa gayung ...?" Nonik menunjuk ke arah gayung yang terbuat dari batok kelapa yang dipegang nenek itu.

"Eyang dulu pemandi jenazah jadi membawa alat ini... Kowe ngerti kenapa Kowe Ning kene ( kamu disini )?"

Chelsea menggelengkan kepalanya. "Tidak paham..."

"Karena Kowe Ono tugas Ning Dunya ( di dunia )..." jawab Eyang Suryani.

"Tugas apa Eyang?" tanya Chelsea bingung. Bukannya kalau sudah mati, berarti sudah selesai tugas di dunia ya. Tinggal ke neraka atau surga? Setahuku begitu kalau di sekolah Minggu.

"Kowe nduwe sedulur ? Punya saudara?"

Chelsea mengangguk. "Aku punya kakak perempuan beda lima tahun. Sekarang usianya sudah 22 tahun... Namanya Carlotta. Kenapa Eyang?"

"Mevrouw Carlotta sedang jatuh cinta ..."

Chelsea melongo. "Mana eyang tahu?"

"Ayo, Melu aku ( ikut aku )" ajak Eyang Suryani.

"Ikut kemana?" Namun Chelsea tidak sempat bertanya lebih lanjut, tangan mungilnya sudah ditarik oleh Eyang Suryani itu.

***

Alun-alun Yogyakarta

Carlotta menatap Haryo dengan perasaan tidak percaya. Bagaimana bisa dua keluarga sama-sama ingin tahu soal dirinya dan Haryo. Ini fenomena apa sih?

"Mas Haryo..." panggil Carlotta.

"Kita belum acara macam-macam lho..." kekeh Haryo.

"Mas itu tinggal sama siapa? Biar aku pahami dulu keluarga mas..."

Haryo menoleh ke arah Carlotta. "Aku tinggal di paviliun belakang keraton bersama dengan ayah dan dua ibu tiriku serta dua adik tiri ku yang masih sekolah di SR. Ibu kandungku sudah meninggal, kakak perempuan aku sudah menikah dan tinggal bersama suami dan anaknya di Sleman..."

Carlotta melongo. "Ayah mas Haryo istrinya tiga?"

Haryo mengangguk. "Bapak menikah tiga kali dan tiga istrinya tinggal di paviliun yang sama. Kebayang kan?"

Carlotta menggelengkan kepalanya. "Kok tega sih ayahmu !"

"Memang seperti itulah...."

Carlotta menatap Haryo serius. "Kalau kamu menikah nanti, apakah kamu akan seperti ayahmu?"

Haryo membalas tatapan Carlotta. "Jika kamu mengira aku akan berpoligami, kamu salah Carlotta. Aku sudah bersumpah pada diriku sendiri dan juga anak turunanku bahwa diharamkan untuk berpoligami, berselingkuh atau merusak anak gadis orang atau berhubungan intim diluar nikah ! Haram hukumnya ! Jika melanggar, maka akan ada akibatnya..."

Carlotta sedikit merinding mendengar ucapan yang sudah seperti sumpah hingga turunan meskipun dirinya sangat suka dengan prinsip Haryo. Apalagi wajah pria itu tampak sangat sungguh - sungguh.

Benar-benar pria yang gentleman dan bisa dipercaya omongannya. Tidak salah jika aku sangat tertarik dengan pria Jawa ini.

***

Chelsea dan Eyang Suryani melihat semuanya termasuk bagaimana Haryo bersumpah untuk anak dan turunannya. Chelsea bisa melihat jika kakak perempuannya menyukai pria Jawa ganteng ini dan bukan hanya sekedar suka, tapi juga jatuh cinta.

"Siapa pria itu Eyang?" tanya Chelsea.

"Namanya Gusti Kanjeng Raden Mas Haryo Pratomo... Salah satu kerabat Sultan Hamengku Buwono VII... Dia tinggal di keraton Yogyakarta..."

"Ganteng dan punya prinsip yang kuat..." gumam Chelsea. Bahkan aku sendiri juga suka dengan mas Haryo padahal baru ini melihatnya.

"Nonik, kamu harus tahu, mengapa kamu kembali kemari..." ucap Eyang Suryani.

"Kenapa Eyang?"

"Karena kamu bertugas menjadi pelindung dan penjaga kakak perempuan kamu... Akan banyak masalah disaat nanti mereka akan hidup berdua.."

Chelsea melihat bagaimana Haryo tampak care dengan kakaknya dan bersikap gentleman. Sedikit pun Haryo tidak pernah menyentuh kakaknya dan sangat menjaga sikap. Mas Haryo sangat menghormati dan sayang dengan kak Carlotta...

"Apakah permasalahan mereka akan banyak?" tanya Chelsea sambil terus memandang keduanya secara lekat. Inilah keunggulan dan keuntungan jadi hantu. Bisa lihat dekat-dekat tanpa harus ketahuan.

"Akan lumayan banyak..."

"Bagaimana Eyang tahu?"

Eyang Suryani tersenyum. "Anggap saja aku seorang cenayang..."

Chelsea melongo.

***

Gaeeesss ini trial ya ada Nonik disini.

Kalau kalian merasa tidak pas, aku hapus nanti.

Tapi kalau kalian tidak keberatan, tenang saja, porsinya banyakan mas Haryo n Carlotta.

Kasih feedback yaaa

Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaa

Thank you for reading and support author

don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️