NovelToon NovelToon
Jodoh Wasiat Mami

Jodoh Wasiat Mami

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:26.4k
Nilai: 5
Nama Author: Naira_W

Aldena Faradila tak menyangka akhirnya harus kembali ke tempat yang paling dihindarinya selama lima tahun ini. Dena harus kembali karena saudara kembarnya yang jatuh sakit dan juga wasiat dari Vania, almarhum ibunya.
Kembalinya Dena ke rumah almarhum maminya membuat keluarga papinya tak suka dan mencoba mengusirnya kembali.
Sayangnya, Dena lima tahun yang lalu sudah berubah dan kini bersiap membalaskan dendam dan sakit hatinya.
Rupanya semua tak berjalan semulus apa yang direncanakan oleh Dena. Dia harus menikah sebelum usianya dua puluh lima tahun dengan lelaki yang sudah dipilihkan oleh almarhum maminya.
Apakah Dena bersedia menikah dengan Gara, atau lebih memilih kehilangan harta warisannya? Lalu bagaimana jika ternyata Dena masih belum bisa melupakan masa lalunya yang ternyata keponakan dari Gara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_W, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Pulang

"Mbak Dena, bibik lupa. Kamar mbak Dena dikunci, disuruh sama mas Dana. Kuncinya bibik simpan di kamar." kata Bik Yun saat mereka hendak menaiki tangga menuju lantai dua di mana kamar Dena berada.

"Ya udah, bik Yun ambil aja. Aku masih ingat letak kamarku... Ya.. Jika belum diubah sama perempuan itu." ucap Dena sambil menahan kesal saat melihat isi rumah ini banyak berubah.

Beberapa furniture sudah diganti dan warna dinding yang dulunya berwarna putih kini sudah ada tambahan ornamen gold yang membuat Dena merasa sakit hati.

Rumah ini milik mendiang maminya. Wanita itu yang merancang dan mendesain bangunan yang berdiri kokoh ini. Tapi lihatlah wanita benalu itu berani mengganti dan merubah semuanya.

Bahkan berani memajang pigura besar berisi foto keluarganya.

Dena menatap foto itu dengan tatapan luka, berbanding terbalik dengan raut wajah empat orang yang terlihat bahagia dalam potret pernikahan seorang wanita yang dulu sering dikasihani nya dan lelaki yang begitu dikasihinya.

"Cih, tertawalah selagi bisa tertawa. Sudah cukup kalian bahagia diatas penderitaan orang lain." ucap Dena sinis sambil menatap tajam pada foto orang yang memberikannya luka begitu dalam.

Tak...tak... tak...

Suara hak sepatu terdengar memecah suasana sunyi rumah ini. Membuat Dena melengos malas saat melihat wanita yang berjalan ke arahnya

"D_Dena???"

Wanita itu tak dapat menyembunyikan rasa kagetnya saat melihat Dena.

Dia adalah Karnasih alias Kana, istri baru papinya.

"Ka_kamu ngapain disini?" tanyanya lagi yang masih belum bisa menghilangkan rasa kagetnya.

"Cih... Harus saya jawab pertanyaan yang sudah pasti jawabannya." sahut Dena sinis.

"Setelah buat malu keluarga, kamu masih berani kembali ke rumah ini. Nggak tau diri kamu, Dena." ucap Kana yang berusaha menyembunyikan kagetnya saat mendengar ucapan Dena.

"Rumah ini..... rumah saya dan Dana. Hanya mengingatkan anda jika lupa." balas Dena lalu tersenyum miring.

"Dan saya juga bisa menuntut anda karena berani merubah dan mengganti peninggalan mami saya dengan benda-benda jelek ini." ucap Dena lamat-lamat sambil menunjuk foto pernikahan Asta, putri Kana.

"Kurang ajar kamu, Dena. Saya akan bilang ke papi kamu, kalau kamu berani melawan saya." suara Kana yang sudah mulai meninggi menunjukkan jika wanita itu sudah mulai emosi.

Dena tertawa keras mendengar ucapan istri baru papinya itu. Ya, walaupun Dena tau kalau Kana berani melapor pada papinya tapi gadis cantik itu sama sekali tak gentar.

Papinya memang bodoh bisa cinta dan tunduk pada perempuan ular ini. Bahkan mengorbankan perasaan putrinya demi kebahagiaan putri dari wanita ini.

"Silahkan...." tantang Dena sembari tersenyum miring.

Matanya melirik dan mengkode Bik Yun untuk segera ke atas, membuka kamarnya.

"Ah... Jangan lupa sampaikan kepada papi jika Dena sudah kembali. Jadi, papi harus melakukan apa yang sudah tertera dalam surat wasiat mami." kata Dena sambil bersiap-siap mengangkat kopernya menaiki tangga.

"Apa maksudmu, Dena?!" suara Kana sudah meninggi namun Dena terlihat tak takut sama sekali pada perempuan ini.

"Ups... Anda belum tau?" ucap Dena lalu meletakan sebelah tangannya ke bibirnya seolah menyesal karena keceplosan.

"Padahal kami baru bertemu beberapa hari yang lalu dii kantor pengacara."

"Oh ya satu lagi, surat wasiat mami itu legal dan sah secara hukum, bukan cuma coret-coretan di selembar kertas." kata Dena dengan wajah mengejek Kana.

Sementara Kana mendadak pias mendengar kabar itu. Tedi tak mengatakan apapun tentang surat wasiat. Kana mengepalkan tangannya karena kesal mengetahui hal sepenting itu dari mulut anak tirinya.

"Jadi anda paham dong kenapa saya bisa ada di sini. Masa nggak...." ucap Dena dengan wajah penuh kemenangan sebelum berbalik menaiki tangga menuju kamarnya

Dena bertekad akan mengambil kembali semua haknya dan Dana, termasuk dari papinya. Bukan karena dia tamak, tapi itu memang hak Dena dan saudaranya.

Apalagi sekarang Dana sakit parah dan perlu biaya besar untuk pengobatan. Tak mungkin mereka membebani om Albert terus menerus. Walaupun Dena yakin om nya itu pasti selalu berada di garda depan untuk mereka

Dena berhenti di depan sebuah kamar. Manik coklatnya menatap sendu ke arah pintu berwarna hitam itu. Kamar ini milik saudara kembarnya, Ardana yang kini harus berjuang melawan penyakitnya.

Dana, saudara satu kandungannya divonis mengidap leukimia. Dan kini harus dirawat intensif di rumah sakit. Salah satu alasan kepulangan Dena juga karena ingin mendonorkan sel sumsum tulang belakangnya untuk Dana.

Karena hanya Dena yang cocok menjadi pendonor. Sedangkan paman Albert sudah tua, membuat Dena merasa tak tega jika lelaki itu melakukan transplantasi pada Dana.

"Mami.... Mas Dan... Aku pulang." ucap Dena sambil tersenyum sedih. Suaranya yang lembut menyebutkan nama panggilan kesayangan Dana sambil menatap pintu seolah-olah benda itu adalah kembarannya.

"Mas Dan, kamu harus sembuh, seperti janjimu. Maafin aku karena ninggalin kamu selama ini." ucap Dena sambil menahan diri untuk tak menangis walaupun matanya sudah mulai berembun.

Dena tak ingin menangis di rumah ini lagi. Sudah cukup dia lakukan lima tahun yang lalu. Tak hanya air mata, bahkan Dena meninggalkan rumah ini dengan berdarah-darah.

Namun, semuanya tak ada yang perduli. Kecuali Dana, saudara kembarnya dan juga Bik Yun.

Dena memasuki kamar lamanya, tak ada yang berubah. Bik Yun membuka gorden dan pintu balkon agar ada udara segar yang masuk.

"Mas Dan selalu minta bibi buat bersihin kamar mbak Dena. Katanya biar kalau mbak Dena pulang, kamarnya udah siap ditempati lagi." kata Bik Yun.

Dena hanya mengangguk mendengar ucapan Bik Yun.

"Nyonya Kara yang renovasi kebun samping, mbak. Biasanya Nyonya Kara pakai tempat itu kalau ada acara arisan atau kumpul sama teman-temannya." kata Bik Yun saat melihat mata Dena yang terpaku pada taman samping yang kini sudah berubah jauh.

"Stop panggil dia nyonya di depan saya, Bik. Dia bukan siapa-siapa, hanya orang tak tau diri yang menumpang di rumah ini." ucap Dena datar.

Bik Yun mengangguk paham.

Tak lama terlihat sebuah mobil merah keluar dari garasi.

Dena sudah menebak, akan pergi kemana si pengemudi mobil merah itu. Sudah pasti ke kantor suami laknatnya itu.

Ya memang keduanya sangat cocok, penghianat dan peselingkuh. Sungguh pasangan yang serasi.

"Bik, beresin baju aku ke lemari ya. Aku mau keluar sebentar."

"Iya mbak."

Bik Yun segera membereskan koper Dena. Gadis itu tak membawa banyak barang dari rumah om Albert.

Karena Dena tak akan lama tinggal di rumah ini. Beberapa minggu lagi dia harus menikah dengan lelaki yang sudah dijodohkan maminya.

1
Susi Akbarini
lanjuutttt...
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
waaahhhh..
asyik donk..
otw ninu2...
😀😀😀❤❤😘😙😙
Susi Akbarini
lanjuttty..

semangat..

❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
penasaran ama ayqh kandung Alea..
siapa dia..
kenap gema malah ninggalin dia san malah nikah ama tukang bengkel...

❤❤❤❤❤❤😀😀😀😀😍😙😗
🌷Vnyjkb🌷
readers lbh dr pusingggggggggg,, tan dilll🤧🤧
Susi Akbarini
Dana Asta..


Asep Jenny..


❤❤❤😘😍😙😙😗
Susi Akbarini
mungkin gara2 sakit parah Dana niat pindah aliran...


😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
cie3...
Dana ter Asta2...


😀😀❤❤❤❤❤😘😍😙😗
Susi Akbarini
lanajuutttt...

semangatttt...


❤❤❤😘😍😙😗😗
Susi Akbarini
waahhh..

akabkah Dana bakakan berjodoh ama Asta????


❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
akanakah Om Albert setuju Dena dan Gara bersaty lagi..


❤❤❤❤
Susi Akbarini
lanjutttt..


semangattt...


😉❤❤❤❤❤❤❤😍😙😗😗
Susi Akbarini
alhamdulillah Dana dan Dena swruju Dena balikan ama Gara...
❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
syukurlah..
akhirnya Dena mau nrima Gara..

❤❤❤❤
Susi Akbarini
mangganya dibijin manisan..
terus dihual..
kan otak bisnis Gara paling yop..

😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
siapa papa kandyng Alea..
❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
waduuuhhhh..
fakta baru yg mengejutkan..
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
apa yg akan dana lakukan?
❤❤❤
Susi Akbarini
jreng3 .
❤❤❤❤❤
🌷Vnyjkb🌷
" Salah Asuhan " pelajaran bhs ind jaman aku sekolah, trnyata Benarrrr🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!