PERINGATAN AREA ORANG DEWASA YANG MASIH DI BAWAH UMUR DI LARANG MASUK, BTW DOSA KALIAN TANGGUNG SENDIRI YA😄
Bagaimana ya rasanya hidup dengan seseorang yang tidak pernah kita bayangkan?, Ardiy yang merupakan seorang yang sangat di segani oleh teman temannya tiba tiba tidak bisa berkutik ketika Lita sang mama berkata ingin menjodohkan dirinya dengan anak sahabatnya.
laki laki itu sempat menolak, namun dia tidak bisa membantah ketika mamanya mengancam akan menghapusnya dari daftar gak waris jika dia tidak bersedia menerima perjodohan itu.
Pada akhirnya laki laki itu hanya bisa pasrah menuruti keinginan sang mama, padahal posisinya saat itu sedang menjalani hubungan dengan seorang gadis cantik yang berprofesi sebagai model seperti dirinya. Lantas bagaimana Ardiy akan bersikap kepada istrinya nanti? bisakah dia menjalankan perannya sebagai seorang suami? hanya waktu yang akan menjawabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. kim22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Dendam (21+)
"shhthhhh". Ardiy terbangun sambil meringis merasakan perutnya kembali melilit. Laki laki itu mencoba bangun namun alisnya bertaut ketika merasakan seperti ada beban berat yang menghimpit tubuhnya.
" Gue lagi ketindihan kah". Ucap Ardiy dengan nada serak khas orang baru bangun tidur, laki laki itu mencoba membuka mata dan sedikit terkejut melihat wajah seorang perempuan tepat berada di atas dadanya.
" Hah, ini siapa? ". Ardiy terkejut namun tidak berani bergerak karna takut membangunkan perempuan yang ada di atas tubuhnya.
Ardiy mencoba mengingat ingat dan laki laki itu seketika tertawa kecil begitu ingat kalau dirinya sudah menikah kemarin.
" Bisa bisanya gue lupa ama bini sendiri ". Ardiy kembali tertawa sambil memperhatikan wajah sang istri yang tampak begitu sangat nyaman tidur di atas tubuhnya.
Entah bagaimana Putri bisa sampai di atas tubuh sang suami, padahal semalam mereka tidur dalam posisi saling membelakangi.
" Hmmm cantik". Ardiy menatap wajah lelap sang istri dengan senyuman tulus.
" Lo tenang aja, selama gue belum yakin dengan perasaan gue, gue gak akan meminta lebih urusan nafkah batin". Ardiy berbicara sambil menatap wajah cantik sang istri sambil mengelus elus rambut panjang sang istri.
Gerakan tangan Ardiy terhenti begitu sakit di perutnya kembali datang. Ardiy memejamkan mata mencoba menahan rasa sakit yang memang akan melanda di setiap paginya.
" Emmmphhh". Putri menggeliat di atas tubuh sang suami, perempuan itu merasa terganggu dengan sedikit pergerakan tubuh Ardiy.
"ah sial". Ardiy mengumpat ketika merasakan inti tubuhnya terbangun karna gerakan sang istri di atas sana, Yang tadinya menahan sakit kini laki laki itu berkeringat dingin merasakan adiknya di bawah sana semakin terbangun.
" Putrii".
Putri terlonjok kaget mendengar suara serak laki laki. Perempuan itu seketika langsung terbangun begitu sadar dimana dia berada sekarang.
" Gimana bisa gue di atas tubuh lo? ". Putri melotot ke arah Ardiy yang saat ini masih berada di posisi terlentang.
" Mana gue tau, lo mesum sih makannya naikin gue, kesempatan dalam kesempatan lo". Ucap Ardiy tidak jelas.
"Kesempatan dalam kesempitan gak sih harusnya? ". Putri dengn bodoh malah mengoreksi kalimat tidak jelas sang suami.
" Nah iya itu maksud gue". Ucap Ardiy lagi dengan enteng.
Putri mendengus mendengar perkataan Ardiy, suaminya ini selain mesum ternyata juga suka tidak jelas, yah begitulah kira kira isi pikiran Putri sekarang.
"Btw, enak banget kayaknya gue pangku dalem posisi kayak gini". Ardiy menyeringai mesum ke arah sang istri yang masih duduk anteng di atas pahanya.
Putri yang sadar dengan posisinya segera turun dan kembali ke tempatnya semalam.
" So-sorry gue... gak sengaja ". Putri dengan gugup langsung mengalihkan perhatian ke arah lain, perempuan itu sangat malu karna sempat merasakan tonjolan di dari bawah paha sang suami.
" Ya udah bantuin gue bentar ya buat nidurin dia". Ardiy menatap sang istri dengan penuh harap, karna dia sangat malas main solo di kamar mandi seperti semalam.
" Gimana caranya ? ". Tanya putri dengan polos.
" ahh iya bentar gue ajarin".
Ardiy bangun dan duduk di hadapan sang istri. Laki laki itu lalu membuka celana dan juga boxernya, seketika benda pusaka itu tegak berdiri .
Putri melotot dan wajahnya memerah melihat kembali benda panjang dan juga besar itu. Perempuan itu meneguk kasar ludahnya membayangkan jika itu masuk ke dalam inti tubuhnya.
" Pegang dia". Ardiy mengambil tangan Putri dan meletakkannya di atas benda pusakanya.
"Shhhh". Ardiy mendesis nikmat ketika tangan sang istri mengenggam adiknya.
Tangan Putri sedikit bergetar begitu pusaka sang suami berada di genggamannya.
" Gerakin tangannya sayang". ucap Ardiy sambil menahan supaya dirinya tidak lepas kendali.
Putri yang mendengar titah sang suami degan ragu mulai menggerakkan tangannya dari atas ke bawah.
" Ouhh.... faster baby" . Ardiy mendesah sambil mendongak merasakan betapa nikmatnya tangan sang istri memainkan pusakanya,laki laki itu jadi berfantasi seandainya bisa masuk di mulut sang istri pasti lebih nikmat lagi.
Putri yang melihat sang suami keenakan mempercepat gerakan tangannya mamainkan benda panjang sang suami.
Ardiy terus mendesah kenikmatan hingga beberapa menit kemudian pusakanya mengeluarkan lava bewarna putih yang sangat banyak, bahkan lava itu muncrat sedikit ke wajah Putri dan meluber ke tangan Putri.
" Ahh ini sangat nikmat ". Ardiy mendongak menikmati sisa pelepasannya.
Sedangkan Putri sibuk membersihkan wajah dan juga tangannya menggunakan tisu.
" Ck banyak banget keluarnya ". Putri berdecak kesal karna cairan sang suami sangat banyak bahkan sperai jadi sedikit basah dan mengeluarkan bau khas orang habis bercinta.
Ardiy yang mendengar gerutuan sang istri malah terkekeh.
" Tangan lo enak, apa lagi kalo masuk ke bawah pasti lebih enak". Ardiy menaik turunkan alisnya menggoda Sang istri.
" Masuk ke bawah? ". Ucap Putri tidak faham.
" Iya, masuk ke lubang lo gitu" . Ucap frontal Ardiy sambil tersenyum miring.
Putri seketika melotot mendengar perkataan frontal yang keluar dari mulut Ardiy.
" Dasar suami mesum". Ucap Putri sambil mengalihkan wajahnya yang memerah karna pikiran perempuan itu tiba tiba melayang membayangkan yang iya iya.
" Hahaha, wajah lo memerah , Pasti lo ngebayangin yang gue sebut tadi kan". Ardiy menyeringai sambil menatap wajah sang istri.
" Tau ah, mending gue mandi terus turun ke bawah". Putri memilih kabur ke kamar mandi membiarkan Ardiy dengan tawanya di atas ranjang.
" Gue ikut ". Ardiy dengan jahil ikut turun dari ranjang mengikuti langkah sang istri menuju kamar mandi.
" Ihh gak mau, lo mesum entar". Putri mencoba menghalangi supaya Ardiy tidak ikut masuk ke dalam kamar mandi, namun sia sia karna tubuh Ardiy tidak bergerak sedikitpun ketika di dorong.
" Dosa nolak suami sayang". Ucap Ardiy dengan seringai jahilnya.
Ardiy dengan jahil langsung mengangkat tubuh Sang istri seperti mengangkat karung beras.
Putri yang mendapat perlakuan seperti itu terkejut dan memberontak dalam gendongan Ardiy.
" Ardiy brengsek lepasin gue" . Putri menggerakkan kakinya mencoba memberontak namun Ardiy malah makin tertawa sambil memukul bokongnya.
" Gak boleh ngumpat sayang, gue sosor juga bibir lu sampe bengkak".
Putri langsung menutup mulutnya mendengar ancaman Ardiy, perempuan itu memilih diam dan pasrah aja karna melawan pun percuma.
Satu jam kemudian, Mereka akhirnya selesai mandi. Putri cemberut karna Ardiy kembali main gesek gesekan di dalam kamar mandi.
" Udah gak usah cemberut kayak gitu, orang tadi lo mendesah kenikmatan juga". Ucap Ardiy sambil tertawa geli, laki laki itu kini sedang membantu sang istri mengeringkan rambutnya.
" Tau ah lo mesum ". Putri sangat kesal karna dia juga tidak bisa menolak kenikmatan yang di berikan olah sang suami.
Ardiy hanya tersenyum miring melihat wajah kesal sang istri, laki laki itu sekarang sedang menyisir rambut panjang Putri karna sudah selesai megeringkannya.
" Pakai bando ya, biar lucu. "
Putri mengangguk saja, setidaknya selain mesum, Ardiy juga sangat taletan membantu dirinya ini dan itu sehingga dia merasa bagitu tersanjung.
" Nah cantik banget istri gue, sekarang ayo turun". Ardiy menatap takjub melihat betapa imutnya sang istri memakai bando yang sengaja dia beli kemarin untuk sang istri.
Mereka akhirnya turun ke lantai satu sambil terus saling menggoda, lebih tepatnya Ardiy yang menggoda Putri sampai kesal berkali-kali.
Di lantai bawah semua orang sedang berkumpul di ruang tamu, hari ini akhir pekan jadi tidak ada yang pergi sekolah maupun kerja.
" Hahahaha, lucu banget istriku kalo lagi ngambek gini".
Semua orang menoleh ke arah Lift begitu mendengar suara Ardiy sedang menggoda sang istri.
Di ruang tamu ada, Lita, ahmad, Andre, Adit, Dinda, Pratama, elis, Rizka yang ada di pangkuan Andre, Bik inah dan juga sarah.
Semua orang menatap interaksi pengantin baru itu dengan hati lega dan juga senyum bahagia, namun Sarah menatap tajam interaksi antara Ardiy dan Putri.
Perempuan yang sudah lama memendam rasa sukanya kepada Ardiy itu mengepalkan tangan menahan rasa cemburu sekaligus emosi di dalam hatinya.
"Perempuan brengsek itu benar-benar sudah merebut kak Ardiy dariku, awas aja kau nanti, aku akan membuat kau menderita". Sarah membatin dengan penuh rasa benci dan dendam.