Kisah gadis imut dengan sejuta kenakalannya yang sebenarnya sudah memiliki suami namun tanpa dia ketahui dengan seorang Gus yang memiliki sifat sangat bertolak belakang dengan dirinya.
"Katanya bukan Muhrim kok megang megang sih Dasar Gus Gila! ."
(Alexandra keyla Salsabila.)
"Bahkan tubuhmu sudah halal untukku Zaujati."
(Zio Aqeel Asna Nafis Al Fath)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ido fawaiz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MASAKAN ECHA
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM,,,
Sebaik baik bacaan adalah membaca Al-Qur'an 🥰🥰🥰
*****
Happy reading guys 😘😘😘
Malam hari di pesantren Darussalam,setelah sholat berjamaah saatnya mereka mengaji.
Dengan malas malasan Echa membuka Al Qur'an di tangannya.
"Biar saya yang mengkoreksi bacaan kamu, cepat baca ." ucap Zio.
Ustadzah Syifa dan Ning Salwa hanya bisa mengangguk meng iyakan.
"Cepat baca, tunggu apa lagi !" perintah Zio tegas membuat merinding para santri yang berada disana.
"Hais,, gak sabaran banget sih Gus, kayak orang kebelet saja." ucap Echa pelan namun masih bisa di dengar oleh Zio.
"Baca saja Echa jangan malu malu." sambung Yusuf.
"Bukan malu,tapi gue sudah lupa cara baca Al-Qur'an." ucap Echa santai.
"Hah,," kaget Ning Salwa dan Ustadzah Syifa termasuk Yusuf.
"Kenapa bisa lupa Cha, kapan terakhir kamu baca Al-Qur'an?" tanya Ustadzah Syifa.
"Em,,, mungkin pas Echa TK." jawab Echa.
"Ambilkan Iqra'!" perintah Zio.
"Ini Gus." Ning Salwa memberikan Iqra' pada Zio.
"Coba kamu baca ini." ucap Zio dingin.
Echa membacanya malas malasan membuat Zio geram dengannya.
"Mau ditambah lagi hukumannya?" ancam Zio.
"Dikit dikit di hukum, dikit dikit dihukum nyebelin banget sih Lo, pengen gue nikahin!" ketus Echa.
"Serius Cha kamu pengen Nikahin Gus El?" tanya Yusuf sengaja.
"Iya,, nanti setelah itu gue buang ke penangkaran Buaya."
Yusuf menggigit bibir bawahnya menahan tawa yang hendak keluar,sungguh menggemaskan pasangan ini, sementara Zio tetap dengan ekspresi yang sama datar dan dingin.
Setelah sholat berjamaah Isya' waktunya mengaji kitab, namun Echa di panggil ke Ndalem Utara untuk menjalankan hukuman dari Zio.
"Ngapain sih Gus Mesum itu nyuruh gue kesini, nyebelin banget sih, pengen gue cakar wajah tripleks nya itu." gerutu Echa.
"Kalau mau masuk rumah panggil salam dulu bukan menggerutu." tegur Zio membuat Echa ter lonjak kaget.
"ANJIR,,, SETAN!" teriak Echa.
"Astaghfirullah,, mulutmu Echa."
"Hehehe,, habisnya Gus Sih seperti setan." cengir Echa.
"Cepat masak kan saya makan malam!" perintah Zio.
"Gue?" tanya Echa.
'Cup' mata Echa langsung mendelik kesal dengan perlakuan Zio yang seenaknya.
"Sudah saya bilang, gunakan bahasa yang sopan."
"Dasar Gus Mesum, main nyosor nyosor saja sudah kayak Bebek." omel Echa.
Zio tidak membalas ucapan Echa namun hanya menyapanya datar,tidak merasa bersalah sedikitpun.
"Lagian ngapain sih nyuruh gu,, aku masak, kan disini ada pembantu."
"Bik Sum pulang kampung." ucap Zio.
"Saya ke Aula mau melihat santri."
"Assalamu'alaikum."
"Hah,,, langsung pergi, gue disuruh masak, masak air aja gue gak bisa ." ucap Echa.
Jangan lupakan Echa adalah anak tunggal yang sangat di manja dan tidak pernah yang namanya menyentuh alat alat dapur, semuanya serba di lakukan para maid.
Dia berjalan menuju dapur membuka kulkas,dia menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal, melihat isinya penuh dengan berbagai ikan dan sayur namun dia tidak tahu namanya.
Echa kembali menutup nya dan membuka pintu kulkas sebelahnya, disana tertata berbagai macam buah buahan, dan minuman.
Echa melihat kompor di depannya." Bagaimana coba ngidupin ni kompor, siapa sih yang ciptain ini nyari masalah aja sama gue."
"Coba saja ada ponsel,gue kan bisa nonton YouTube."
Echa mencoba memeriksa beberapa rak disana,siapa tahu saja ada petunjuk untuknya.
Mata Echa berbinar saat melihat adanya Pop mie di rak tempat Bumbu.
"Akh,,,, beruntung banget ada lo." Echa berteriak kegirangan mengambil Pop mie itu.
Echa kembali membuka kulkas dan mengambil beberapa buah di dalamnya.
"ANJIR,,, gimana cara ngupasnya sih ini susah banget." Echa kembali mengumpat karena tidak bisa mengupas buah apel di tangannya.
Akhirnya Echa tidak mengupasnya dan memotong nya sebisanya, semua buah yang Echa ambil tidak ada satupun yang dikupas termasuk kiwi dan Buah naga.
Echa mengumpulkan buah yang dia potong pada suatu wadah dan menuangkan susu kental manis juga beberapa Cimory yang berada di kulkas, juga mayones yang sangat banyak.
"Selesai,, ternyata gue bisa masak juga, gampang juga ternyata masak."
Echa beralih membaca kemasan Pop mie, membaca cara masaknya.
"Jadi harus menggunakan air panas, karena tidak ada air panas jadi menggunakan air dingin pasti bisa juga kan." ucap Echa langsung mengambil air di kulkas dan menuangkan pada Pop mienya.
Setelah itu Echa langsung membawa hasil masakannya,lebih tepat nya hasil Eksperimen sih, ke meja makan.
"Boleh juga lah kalau gue ikut Master chef,pasti gue juara satu." ucap Echa dengan percaya dirinya.
Sementara Zio menatap santri yang sedang mengaji kita kuning, dia memperhatikan semuanya, dia juga berjalan keliling asrama siapa tahu ada santri yang bolos.
Sampai di samping masjid di bertemu dengan Gus Azka yang baru saja dari ruangan Guru.
"Zio,," panggil Gus Azka.
"Aba."
"Aba tidak melihat keberadaan Istrimu di Aula, apa Istrimu bolos lagi?" tanya Gus Azka.
"Tidak Ba, Echa tidak bolos, sekarang dia lagi masak di rumah." jawab Zio.
"Masak?" sambung Yusuf.
"Iya, Bik Sum pulang ke rumahnya."
"Abang yakin Echa masak?"
Zio berpikir benar apa yang diucapkan Yusuf, apakah istrinya itu bisa masak, segera Zio berlari kembali ke Ndalem Utara takutnya nanti kebakaran gara gara istri kecilnya itu.
Yusuf segera menyusul Zio begitu juga Gus Azka, Ella yang niatnya akan memanggil Gus Azka juga ikut berlari mengejar Zio dan Yusuf.
Di pertengahan jalan Zio bertemu dengan Gus Alzam yang baru saja pulang mengisi pengajian di kota sebelah.
"Kenapa lari lari Nak?" tanya Gus Alzam.
"Aku menyuruh Echa memasak dirumah Bi." jawab Zio.
Gus Alzam juga ikut panik, pasalnya dia tahu jika anak sahabatnya yang juga menantunya itu tidak bisa memasak.
Sampai di Ndalem mereka langsung melihat Echa yang sibuk berbicara sendiri.
"Nanti gue bilang sama Ayah dan Bunda jika mau ikut master chef, sekalian kan bisa nonjok wajah songong Chef Juna dan Chef Arnold, tapi jangan lah kalau Chef Arnold soalnya tampan."
"Assalamu'alaikum" ucap Gus Alzam.
"Waalaikum salam." jawab Echa.
"Sudah masaknya?" tanya Zio.
"Sudah dong, masak doang kecil." ucap Echa.
"Memang kamu bisa masak?" tanya Yusuf hati hati.
"Jangan meremehkan seorang Echa, semua bisa dikerjakan, apalagi cuma masak." Echa berkata dengan sombongnya.
Mereka menghela nafas lega, melihat dari sifat dan kepribadian Echa mereka berpikir Echa tidak bisa masak ternyata mereka salah.
"Kenapa natap Echa kayak gitu gak percaya?"ketus Echa pada Zio.
Zio masih belum percaya,jika istrinya itu bisa masak.
"Baiklah,, kita langsung ke meja makan." ajak Echa.
Mereka berjalan ke meja makan, disana terlihat masakan Echa di tutup menggunakan tudung saji.
"Kalian pasti ketagihan dengan masakan Echa."
"Echa buka ya,,"
Mereka sangat penasaran dengan hasil masakan Echa.
"Satu,,, dua,,, tiga." Echa membuka tudung saji di depannya.
Mata mereka hampir meloncat keluar melihat hasil masakan yang Echa banggakan.
_
_
_
TBC
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘
te²p semangat ya thoorrr smoga lancar trus up nya