Sebuah cerita yang menceritakan tentang seorang anak muda yang mana dia seorang dewa perang yang tidak diketahui latarbelakangnya kecuali oleh para pejabat petinggi-petinggi, dia sangatlah kuat dan berani, melalui dari perang melawan 27 negara yang dia taklukkan serta kekuatan yang di milikinya, dia diberi gelar "Dewa Perang", tetapi dengan gelar tersebut tidak membuat dirinya ingin diketahui oleh semua orang, hanya memilih orang orang tertentu saja yang boleh mengetahui jati dirinya yang sebenarnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Faqih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Apa Mereka Telah Menyinggung
Xin Chen tersenyum dan melihat ke arah kapten Wang Xuemin dan Zhong Fang.
Melihat tatapan Panglima Tertinggi Utara tertuju kepada Kapten Wang dan Zhong Fang, Zhu Da kini mengerti situasinya.
"Tuan muda Chen, apa mereka telah menyinggung anda ?"
Xin Chen mengangguk pelan.
Melihat sikap Xin Chen mengangguk, Zhu Da berkata,"
Apa kalian ingin segera bertemu raja neraka ? Bajingan kalian.
Zhu Da melangkah ke hadapan Zhong Fang lalu bertanya "Apa kalian menyinggung Tuan Muda Chen ?
Apa kamu sudah bosan hidup?"
Dengan wajah yang merah akibat kemarahan, Zhu Da menendang Zhong Fang.
"Braakkk,,,"
Tubuh Zhong Fang menabrak kursi di sampingnya akibat tendangan Zhu Da.
"Cepat minta maaf kepada tuan muda Chen" Teriak Zhu Da
"Baik kakak"
Jawab Zhong Fang dengan kesakitan.
Luka yang diakibatkan pukulan dari Xin Chen belum hilang sakitnya kini ditambah lagi sakit yang ia dapat dari Kakak Iparnya.
Melihat kemarahan Walikota Shanxi.
Kapten Wang Xuemin berkata,"
Walikota. Kami sungguh tidak tahu siapa tuan Chen.
Maaf Kami buta. Maafkan kami
Kapten Wang Xuemin memohon maaf kepada Xin Chen, dia membungkuk beberapa kali sambil meminta maaf.
"Tuan muda Chen ! Apa yang harus aku lakukan agar tuan muda mau memaafkan mereka ?"
Wajah Xin Chen tetap datar.
"Sudah terlambat mereka meminta maaf !" Tegas Xin Chen.
"Jika aku orang rendah, masyarakat biasa, mungkin aku sudah mati akibat kekerasan mereka"
Kapten Wang Xuemin dan Zhong Fang serta Zhu Luhai tertunduk malu.
Mereka tidak dapat mengelak.
Melihat kemarahan Panglima Muda. Zhu Da berkata,"
Tuan Muda Chen Maafkan mereka kali ini.
Izinkan aku yang memberikan mereka pelajaran buat Adik dan Iparku.
Xin Chen memicingkan mata mendengar perkataan Zhu Da.
Terdengar sirine mobil Polisi di iringi beberapa barisan mobil Polisi lainnya berhenti.
Seorang paruh baya, tinggi hampir 2 meter, badan kekar, berpakaian lengkap kepolisian turun dari mobil dinas kepolisian.
Badan yang tegap berjalan mendekati kerumunan.
Namanya Inspektur Luo Qin. Sejenak matanya melirik Walikota Shanxi dan mencari sosok Xin Chen.
Melihat Panglima Muda Xin Chen, Luo Qin membungkuk.
Salam tuan muda Chen.
Inspektur Luo Qin sudah pernah bertemu dengan Xin Chen, setelah menerima panggilan dari Liu Yan agar menjaga identitas Sang Dewa Perang Utara, Panglima Muda Xin Chen. Luo Qin memanggilnya Tuan Muda Chen.
Xin Chen membalas sapaan "Apa kabar Inspektur Luo ?"
Pengunjung yang melihat situasi kejadian, banyak di antara mereka berspekulasi tentang latar belakang Xin Chen.
"Maaf tuan muda Chen. Aku terlambat datang. Mohon beri hukuman"
"Bangggg"
Mendengar ucapan Inspektur Luo semua orang tercengang, kecuali Zhu Da yang sudah mengetahui identitas Xin Chen.
Luo Qin berkata,"
Tuan muda Chen.
Apa ada yang dapat saya lakukan untuk Tuan Muda Chen ?"
Xin Chen tersenyum menatap kapten Wang Xuemin. Luo Qin berkata dengan suara lantang.
"Kapten Wang, apa yang terjadi ?" Tubuh kapten Wang Xuemin gemetar takut. Dirinya hanya bisa tertunduk. Tidak dapat berkata kata.
"Cepat minta maaf kepada Tuan Muda Chen!" Bentak Luo Qin
"Baik Inspektur" Jawab Kapten Wang.
"Tuan muda Chen, aku minta maaf, tolong ampunilah aku kali ini!" Kapten Wang Xuemin membungkuk sangat lama menunggu penjelasan Xin Chen.
Dengan wajah datar, Xin Chen berkata," "Bangunlah"
Xin Chen melirik Inspektur Luo Qin lalu berkata, "Inspektur Luo, Kapten Wang adalah bawahan Anda, cukup anda yang memberikan hukuman"
Xin Chen melakukan hal demikian untuk menjaga kehormatan Inspektur Luo. "Baik tuan muda Chen, aku akan memberikan hukuman kepada Kapten Wang"
Xin Chen mengangguk pelan dan berkata," "Terima kasih atas kerjasamanya Inspektur Luo".
Mendengar perkataan Xin Chen, Inspektur Luo tersenyum senang. Xin Chen melihat Walikota Shanxi.
"Walikota, Iparmu dan Adikmu telah menyinggung ku. Melihat anda seorang pejabat negara Hua Xia, aku serahkan urusan Iparmu dan Adikmu.
Suruh mereka meminta maaf kepada
Nona itu ! "
Xin Chen menunjuk Kai Ying. Orang orang yang semua semakin paham akan kebaikan Xin Chen.
Sikapnya yang menolong dan melindungi orang teraniaya.
Kai Ying yang masih bingung melihat kondisi sekitarnya, sangat tertekan. Seorang Walikota dan Inspektur begitu menghormati Anak Muda itu.
Dalam hatinya "Siapa Tuan ini ? Latar belakangnya pasti tidak biasa".
Kai Ying yang kebingungan segera sadar. "Tuan,,,
Aku tidak apa apa".
Zhong Fang dan Zhu Luhai meminta maaf kepada Kai Ying.
Setelah kejadian itu, suasana kembali normal, Xin Chen segera berangkat.
Xin Chen telah berada di dalam pesawat komersial. Dia melihat chat dari Liu Yan.
"Panglima muda ! Beberapa master dari Negeri Sangyang telah berada di Ibu kota Provinsi.
Apa yang harus aku lakukan ?"
Xin Chen mengerutkan keningnya, Xin Chen membalas, "Awasi terus pergerakan mereka. Setelah urusan aku selesai aku akan memberikan pelajaran berharga buat mereka"
"Baik Panglima Muda", Jawab Liu Yan.
Setelah 2 jam penerbangan, Xin Chen telah turun dari pesawat. Xin Chen mencari mobil sewa untuk ke desa San San tempat tinggal Paman Fei dan Bibi Lie Lian.
Perjalanan dari Bandara ke desa San San memakan waktu 5 jam menggunakan mobil.
Sopir berkata,"
Harga sewa ke desa San San 10 ribu RMB. Bagi Xin Chen harga itu hanya sedikit.
Xin Chen berkata,"
Aku akan memberikan 20 ribu RMB kalau cepat sampai di desa San San"
Mendengar perkataan Xin Chen, sang sopir sangat senang dan bersemangat.
"Baik tuan, terima kasih banyak. Aku akan secepatnya Sampai di tujuan"
"Nona Long'er, sebaiknya anda ikuti kemauan Tuan Muda Duan".
Terdengar percakapan seseorang dibelakang Xin Chen.
Dengan kekuatan dan bakat beladiri Xin Chen. Dirinya mampu mendengar perkataan orang lain, walaupun jauh.
"Tak, tak, tak"
Terdengar suara langkah sepatu Nona Long'er semakin mendekat.
"Cekklit,,,"
Suara gagang mobil di buka dari arah luar. Xin Chen sudah mengetahui situasi nona Long'er, jadi sikapnya tetap biasa saja.
Wajahnya datar dan tenang. Melihat Nona Long'er masuk ke dalam mobil yang di sewa Xin Chen.
Xin Chen Pura-pura tidak perduli.
Dia melirik Nona Long'er.
"Sopir cepat jalan, tegur nona Long'er"
"Baik Nona"
Jawab sang sopir.
Xin Chen hanya terdiam melihat kondisi Nona Long'er, lalu berkata, "Nona !
Apa yang terjadi ?"
Mendengar perkataan Xin Chen, Long'er terdiam. Sesekali matanya melirik ke arah Xin Chen. Mobil telah jalan menuju Desa San San.
"Brung, brung, brung".
Terdengar suara beberapa mobil mengejar mobil Xin Chen.
"Apa bisa lebih cepat pak ?" Tegur nona Long'er kepada sopir.
Long'er memberikan 5 ribu RMB kepada sopir.
Sang sopir sangat senang.
Mobil semakin kencang, tapi mobil di belakang semakin lebih cepat.
Terlihat ada 5 mobil yang mengejar.
Tuan Muda Duan berkata,"
Cepat kejar mobil itu !"
Setelah beberapa menit mobil melaju kencang, sekelompok orang dengan menggunakan beberapa mobil mengejarnya.
Xin Chen terlihat sangat kesal. Xin berkata kepada sopir."
Berhentilah !
Tepikan mobil. Aku akan berbicara dengan mereka".
"Haaa"
Mata Nona Long'er melotot melihat Xin Chen.
Sopir terlihat gugup dan takut.
"Tapi Tuan"
Tegur sang sopir. Xin Chen memicingkan mata melihat sopir.
"Kenapa ?"
Jawab Xin Chen.
"Begini tuan, Orang orang yang mengejar Nona ini sangat kejam dan berbahaya. Aku tidak ingin pelangganku tersakiti.
Reputasiku sebagai sopir akan hancur" Mendengar penjelasan sopir. Xin Chen sangat memahami kondisi sopir.
"Jangan khawatir. Aku tidak akan apa apa" Beberapa mobil telah berhenti di depan dan belakang mobil yang di tumpangi Xin Chen.
Sosok pemuda sekitar berusia 25 tahun. Postur tinggi, rambut panjang terikat. Memakai kacamata bening, terlihat barang di tubuhnya sangat mahal.
Pemuda adalah orang kaya di Kabupaten King'Bao. Namanya Tuan Muda Duan Fu.
Di ikuti sekitar belasan pengawal. Duan Fu melangkah mendekati mobil yang di tumpangi Long'er.
Xin Chen berkata,"
Kalian tunggu di sini, biar aku yang akan berbicara dengan mereka".
Xin Chen membuka pintu mobil lalu turun. Dengan sikap santai dan tenang.
Xin Chen berkata," Ada apa Tuan mengikuti kami ?
Mengapa kalian mengejar mobil yang ku tumpangi ?"
Duan Fu memicingkan mata melihat Xin Chen.
Melihat sosok Xin Chen yang tampak biasa saja. Akan tetapi memancarkan Aura yang kuat.
Merasakan tekanan kuat dari Xin Chen.
Duan Fu berkata dengan sopan,"
"Maaf, aku telah menghalangi jalan Tuan"