Haikal dan Siska susah lama pacaran, bahkan hampir menikah. Namun, Haikal memutuskan hubungan sepihak karena tak suka dengan kepribadian Siska yang manja dan boros. Tetapi, sebuah insiden terjadi dan Haikal terpaksa menikahi Siska.
Kehidupan rumah tangga mereka begitu palsu, di depan keluarga besar mereka tampak menjadi keluarga harmonis. Semua dilakukan demi kebahagiaan putra mereka. Hanya Siska yang mencintai pernikahan mereka, berbeda dengan Haikal yang menikah karena terpaksa dan kasihan pada Siska.
"Mas, lihat deh, bagus banget kemeja ini. Sengaja aku beli tadi karena ingat kamu!" ujar Siska dengan raut wajah berbinar.
"Bisa tidak, sekali saja kamu tidak boros dan manja, Siska?! Aku muak dengan tingkah kamu yang bisanya manja dan boros?!" balas Haikal dengan nada dingin menatap remeh dan jijik wajah Siska yang berubah menjadi sendu.
"Mas," lirih Siska menangis karena dimarahi oleh Haikal.
"Manja, Bisanya cuma nangis kalau di bentak sedikit," desis Haikal kesal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kisss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sakit Hati
"Laila … aahh …"
Haikal menyebut nama wanita lain saat menggauli istrinya. Dia tidak sadar telah menyakiti istrinya. Pria itu memeluk erat tubuh Siska, meresapi sisa-sisa kenikmatan berhubungan. Setelah selesai tanpa sadar pria itu terlelap dalam keadaan memeluk erat tubuh Siska. Tidak hanya tubuh wanita itu lelah, tetapi hatinya juga.
Jiwanya remuk, hatinya hancur. Bayangkan saja, wanita mana yang tidak sakit hati saat suaminya menyebut nama wanita lain, ketika berhubungan badan.
Sakit?? Tentu saja.
Siska meneteskan air matanya. Tubuhnya terasa kaku, dia tidak bisa bergerak karena terlalu terkejut. Pikiran jahat dan kotor melintas dalam benaknya, dia takut kalau sang suami telah main api di belakangnya.
"Tega kamu, Mas," lirih Siska dalam hati. Dia tidak memiliki tenaga untuk mendorong Haikal jauh dari tubuhnya. Wanita itu hanya bisa menangis sesenggukan.
Bila benar suaminya mengkhianati nya, entah ke mana lagi dia pergi dan mengadu. Orang tuanya telah meninggal dan saudara pun tak punya, sebab ibu dan ayahnya sama-sama anak tunggal. Kakek neneknya telah meninggal lama, baik itu dari ayah maupun ibunya.
Wanita itu hanya punya Haikal sebagai suaminya dan kedua mertuanya yang sangat baik hati.
"Ya Allah … hatiku sakit, mendengar dia menyebut nama wanita lain saat berhubungan denganku, padahal dia sendiri tahu kalau aku sangat mencintainya," gumam Siska dalam hati.
Wanita itu menangis sesenggukan. Dia akan bertanya apad Haikal besok pagi berharap kalau yang di dengarnya bukan nama wanita selingkuhan Haikal.
Siska benar-benar akan mengakhiri hidupnya apabila Haikal benar berselingkuh di belakangnya.
"Lebih baik aku mati saja kalau kamu selingkuh di belakang ku, Mas. Aku cuma punya kamu dan Reihan. Kalau kamu menduakan ku, ke mana aku harus pergi … sedangkan kamu adalah rumah ku!"
Siska bergumam dalam hati. Dia pun lelah dan menutup matanya perlahan, ikut tenggelam dalam mimpinya.
*
*
Pagi telah datang, burung berkicau di atas udara dan ayam berkokok lantang menandakan pagi telah tiba. Cahaya mentari masuk ke dalam celah-celah jendela kamar membuat seorang wanita perlahan membuka matanya.
Dia meraba-raba ke samping ternyata tak ada lagi suaminya di sana. Siska langsung duduk tegak, dia menatap jam yang terpasang di dinding. Telah menunjukkan jam 9 pagi, ternyata wanita itu terlambat bangun tidur.
Teringat kejadian semalam membuat wanita itu kembali menangis. Dia langsung berdiri dan memakai cardigan nya.
"Aku harus cari, Mas Haikal. Siapa Laila itu? Kalau memang dia selingkuh, lebih baik aku mati saja!" gumam nya pelan.
Segera Siska turun ke bawah. Pembantu nya sedang membersihkan rumahnya.
"Bibi, Mas Haikal dan Reihan ke mana?" tanya Siska cepat.
"Bapak tadi sudah berangkat kerja, Buk. Pagi-pagi buta sekali bapak pergi dan kalau Den Reihan sudah berangkat sekolah di antar sama Pak Jang."
Pembantu nya melaporkan membuat Siska terhenyak. Wanita itu menghirup nafas nya dalam-dalam, dia terduduk di anak tangga membuat pembantunya khawatir.
"Ibuk kenapa? Sakit? Apa saya harus telpon, Bapak?" tanya pembantu pada Siska membuat wanita itu menggelengkan kepalanya.
Dia memijat keningnya pelan.
"Tidak usah, Bi. Bibi lanjutkan pekerjaan bibi saja. Oh iya, kemarin saya beli brownies coklat untuk Bibi. Ada di kulkas, nanti jangan lupa di bawa pulang kalau sudah selesai kerjanya!" ujar Siska dengan nada parau.
Meski kerjanya boros, suka belanja dan manja. Dia bukanlah pribadi jahat dan pelit. Semua pembantunya dari tukang kebun, sopir sampai tukang bersih-bersih. Selalu dia beri hadiah oleh-oleh kalau Siska bepergian.
Tutur katanya juga lembut. Salah satu karakter positif yang di sukai oleh Haikal.
Sang pembantu tersenyum cerah.
"Terima kasih, Buk," ujarnya membuat Siska menganggukkan kepalanya.
Wanita itu pun langsung beranjak masuk ke kamarnya kembali. Pikirannya rumit, dia pun mandi besar dan berniat joging di sekitar komplek perumahan.
Saat sedang joging, Siska di sapa oleh seseorang. Membuat wanita itu terkejut.
"Halo, Buk Siska."
"Anda siapa?" tanya Siska heran.
*
*
Bersambung.
Jangan lupa like komentar vote dan beri rating 5
salem Aneuk Nanggroe Aceh
banyak hikmah dan pelajaran yg bisa dipetik dari kisah 2 pasangan ini..
Sama2 berkisah tentang penyesalan dan proses hijrah menjadi pribadi yg lebih baik..
memang benar dalam agama Islam, perbaiki ibadahmu (terutama sholatmu), maka Allah akan perbaiki kehidupanmu..
kita manusia tidak akan pernah luput dari dosa, maka kita harus senantiasa selalu bertaubat dan introspeksi diri..
terus mendekat kepada Allah..
jika kita didzolimi, boleh melawan jika secara fisik sebagai bentuk perlindungan diri..
tapi jika hanya secara verbal, biarkan saja tak perlu didengarkan..
cukup langitkan doamu, biar Allah yg akan membalasnya dg adil..
makasih banyak kak atas karyanya yg semakin ke sini semakin baik, dilihat dari penulisan maupun isinya..
semoga sehat selalu ya kak..
tetap semangat untuk berkarya dan semoga sukses selalu.. 💪🏻🙏🏻😘🥰😍🤩💕
barokallah.. 🤲🏻