NovelToon NovelToon
Aku Yang Kau Abaikan

Aku Yang Kau Abaikan

Status: tamat
Genre:CEO / Tamat
Popularitas:148.5k
Nilai: 5
Nama Author: Anjana

Pernikahan yang diharapkan harmonis seperti yang diharapkan, tapi justru harus menjadi derita seorang istri yang tidak mendapatkan perhatian dari suaminya.


Pernikahan yang sudah dijalaninya tak membuahkan sang buah hati, lantaran sikap suaminya yang tak pernah menyentuh istrinya.


Sakit, kecewa, ingin marah, ingin memberontak, tak mampu untuk dilakukan Zeyana, lantaran pernikahannya yang diawali lewat perjodohan dari orang tuanya dengan kakek pihak laki-laki.

Rouki yang telah menjadi suaminya Zeyana, hanya menjadikan dirinya sebagai suami didalam status, tetapi tidak untuk kewajibannya.

Akankah keduanya mampu bertahan dalam pernikahannya? sedangkan rasa cinta pada Rouki tak ditunjukkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mendapat kesialan

Selesai membereskan meja dan mematikan laptopnya, bergegas bangkit dan menuju kamar mandi untuk cuci tangan.

Rouki sendiri yang baru saja mendapatkan panggilan telepon dari kekasihnya, juga segera meletakkan kembali ponselnya.

"Cepetan dikit kenapa, woi!"

BRAK BRAK BRAK

Rouki yang tidak sabar menunggu istrinya, tak peduli jika harus menggedor pintu kamar mandi.

Saat itu juga, pintu dibuka dari dalam, Zeya menatap suaminya dengan tangan kanan yang diangkat ketika menggedor pintu kamar mandi. Secepatnya, langsung menurunkan kembali tangannya.

"Kamu mandi apa tidur? sudah cepetan ayo kita turun, jangan membuat tensiku naik." Ucap Rouki yang geram pada istrinya.

Dulu, Zeya yang selalu geram dengan tingkah suaminya. Dan sekarang, justru Rouki yang selalu geram akan sikap dari istrinya.

Dengan berani, kini Zeya tak ada rasa takut sedikitpun saat menatap suaminya.

"Gampang kok, kalau tensi kamu naik. Bukankah kamu punya kekasih yang pastinya perhatiannya lebih banyak daripada istri kamu sendiri, ya 'kan?"

"Kau!" ucapnya dengan geram saat istrinya mulai berani bicara, pikirnya.

Zeya kini tersenyum di hadapan suaminya, dan langsung bergegas keluar dari kamar.

Rouki yang merasa geram dan juga kesal, langsung mengejar istrinya yang tengah menuruni anak tangga menuju ruang makan.

"Hei! jangan kurang ajar kau sama aku."

Sambil mengejar istrinya, Rouki tidak peduli dengan tangga yang ia injak dengan langkahnya yang cukup gesit.

"Aaaaa!" teriak Rouki saat kakinya terpelintir akibat kakinya terpeleset.

Dengan reflek, Zeya langsung menangkap tubuh suaminya yang kebetulan dirinya sudah berada di anak tangga yang terakhir.

Kedua matanya saling beradu, juga jarak diantara keduanya begitu dekat dan hanya beberapa inci sudah dapat menc_ium istrinya.

Napas yang berhembus satu sama lain, seakan bertukar napas hangat yang berpindah. Detak jantungnya pun ikut berdetak tidak karuan.

"Aw!" pekik Rouki sambil memegangi lututnya yang teramat sangat sakit akibat kaki terpelintir dari pergelangan kaki menjalar sampai ke lutut.

Zeya langsung memapa suaminya, dan dibantu oleh ayah mertua, juga ibu mertuanya.

"Pelan-pelan dong, Pa, sakit nih." Kata Rouki sambil menahan rasa sakit pada kakinya.

"Kamunya saja yang ceroboh, jalannya gak hati-hati."

"Mana aku tahu kalau mau kena sial gini, tuh gara-garanya."

Zeya mendelik, juga langsung menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuknya.

"Ya lah, gara-gara kamu. Di suruh turun pakai banyak alasan, nih jadinya begini kakiku." Kata Rouki sambil menatap kesal pada istrinya.

Ayah mertua dan ibu mertuanya langsung menoleh pada Zeya.

"Kok aku yang disalahin. Kan tadi aku sudah bilang, Mas Rouki duluan aja. Eee gak mau, terus menerima telpon dari siapa tadi, serius banget kalau ngobrol di telpon sama perempuan." Sahut Zeya dengan berani untuk memojokkan suaminya.

Gini giliran Rouki yang melototi istrinya.

"Bohong dia, siapa juga yang telponan dengan perempuan. Orang aku ngobrol sama Evan jugaan, bilang aja kalau cemburu buta." Kata Rouki yang tidak ingin disalahkan.

"Sudah sudah, gak perlu kalian berdua berdebat. Tanpa harus berdebat, Papa dan Mama bisa tahu sendiri. Sekarang, mau panggilkan tukang pijet, atau makan siang dulu." Ucap sang ayah untuk menengahi.

"Makan dulu lah, Pa. Pijat kakinya nanti aja kalau udah makan, udah lapar soalnya." Jawab Rouki yang sedari tadi menahan perutnya yang terasa keroncongan.

"Ya udah, biar nanti Bi Rana yang akan melayani kamu." Kata sang ayah, lagi-lagi Rouki langsung menoleh pada istrinya.

Zeya seakan tidak peduli dengan suaminya yang terlihat memberi kode untuknya.

'Sial, awas aja kamu.' Batinnya dengan tatapan kesal.

"Bi Rana,"

"Ya, Nyonya."

"Tolong ambilkan porsi makan untuk Rouki, dan antar ke ruang keluarga, sekalian air minumnya."

"Baik, Nyonya."

Jawab Bi Rana, sedangkan Rouki hanya memperhatikan dengan jarak yang tidak begitu dekat dengan ruang tamu. Tapi, masih dapat di jangkau dengan penglihatannya.

"Sini, Bi, biar Zey saja yang melayani Mas Rouki. Mendingan Bibi pergi lanjutkan pekerjaan Bibi saja, biar Zey yang akan mengantarkan makan siang ini untuk Mas Rouki." Ucap Zeya meraih piring yang sudah terisi nasi oleh Bi Rana.

Ayah mertua maupun ibu mertuanya begitu kagum dengan menantu perempuannya yang tetap melayani istrinya walaupun sudah banyak luka yang diterima.

Bahkan, dengan terang-terangan lebih memilih bertahan untuk menjalani hubungan pacaran dengan kekasihnya yang bernama Alya.

"Zey," panggil ibu mertuanya.

"Ya, Ma, ada apa?" sahut Zey saat mengambil air minum.

"Sekalian kamu makan juga, jangan cuma melayani suami kamu." Kata ibu mertua mengingatkan, lantaran melihat menantunya yang hanya membawa satu porsi makan siang.

"Ya, Ma, ini nanti barengan makannya. Gampang kalau kurang, nanti Zeya ambil lagi, Ma. Sayang kan, Ma, jika harus mengotori piring dua." Jawab Zey beralasan.

Ayah mertua dan ibu mertua tersenyum mendengarnya.

"Ya udah, terserah kamu saja." Kata Ibu mertua, Zey mengangguk.

"Ya, Ma. Zey tinggal dulu ya, Ma." Jawab Zeya dan segera memberikannya kepada sang suami.

Dengan hati-hati saat sudah berada di ruang keluarga, Zey meletakkan satu gelas air minum. Sedangkan satu porsi makan siang yang cukup banyak, kini berada di tangannya.

"Ini Mas, makan siangnya." Ucap Zeya menyodorkan satu piring nasi beserta sayur dan lauknya kepada suaminya.

Rouki yang masih menahan rasa sakit pada kaki kirinya, sama sekali tidak menjawab, justru memandangi istrinya yang tengah duduk disebelahnya dengan posisi badan yang sedikit menyerong.

"Suapin," ucapnya sambil menatap datar pada istrinya, Zeya langsung menyendok nasi beserta sayur juga lauknya, kemudian menyuapi suaminya yang tengah duduk bersandar dengan posisi tangan memegangi bagian lututnya yang masih terasa nyeri.

Sambil mengunyah makanan yang didapat dari suapan istrinya, Rouki memandangi istrinya begitu lekat. Entah apa maksudnya, sama sekali tidak berkedip.

"Buka mulutnya," ucap Zeya mengagetkan suaminya yang baru saja menelan makanannya.

Rouki menatap tajam pada istrinya, entah makanannya berhenti di tengah jalan, atau karena merasa kesal karena baru saja menelan makanannya dan diminta untuk membuka mulutnya.

Rouki akhirnya batuk berulang-ulang, dan Zeya langsung menyodorkan air minum untuknya.

Beberapa tegukan, langsung merasa lega.

"Kau, ingin membu_nuhku?"

Zeya menggelengkan kepalanya.

"Salah sendiri, mau makan tidak minum dulu."

"Kau!"

Zeya langsung menyuapi dirinya sendiri dengan lahap memakannya.

Rouki yang melihatnya, ia langsung menyambar piring yang ada ditangan kirinya.

Gak peduli bagi Rouki jika makan dengan tangan, yang terpenting perutnya segera terisi. Zeyga yang melihat suaminya tengah menikmati makanannya yang terlihat begitu lahap, memandanginya terus.

Begitu penuh makanan yang sudah masuk, juga mulut yang terlihat menggembung, membuat Zeya kesulitan untuk menahan tawanya.

Rouki yang ketangkap basah oleh istrinya, menatapnya dengan penuh kesal.

"Sini, biar aku yang suapin. Makan itu yang benar, pelan-pelan, gak usah terburu-buru. Lapar ya lapar, tapi gak gitu segitunya juga, kali."

"Kamunya aja yang gak niat menyuapi. Baru juga tertelan, sudah di suruh buka mulut."

"Mana aku tahu tahu, aku kira sama aja rasanya saat kamu menyuapi aku dengan cara seperti tadi."

"Oh, jadi kamu mau bales dendam?"

"Enggak, aku cuma ngikuti yang kamu ajarkan kepadaku, itu aja."

Rouki yang malas untuk berdebat, memilih diam dan menerima apa yang dilakukan oleh istrinya.

1
Epijaya
kpn rouky mau menyelidiki tentang obat perangsang itu?
Nicky Nick
hadiah nya lingeria niih heee
Nicky Nick
pasti ulah si ular betina Alya...
Nicky Nick
dsr ular Luh Alya...
Nicky Nick
dah nikah setahun kok blm ada tanda2 rouki jth cinta mlah berantem aja
Nitnot
ceritanya cukup menghibur, thor, cariin pengganti si rouki, buat Zeya, ga ikhlas kalo sm si rouki
Nur Adam
lnhjjt
Lytapkp
lanjut thor
Fatma Kodja
mampus lu Alya niatnya merebut Rouki dari freya nyatanya kamu yang tersingkir, dasar pelakor bermuka tebal dan tidak tahu diri, memang Rouki selama berpacaran dengan kamu hanya membuat Rouki jadi pembangkang terhadap orang tuanya karena kamu selalu menghasut agar Rouki membenci orang tuanya sendiri, tinggal menunggu bukti siapa yang memfitnah kalau orang tuanya yang sekarang bukankah orang tua kandung rouki padahal nyatanya bohong
Fatma Kodja
syukurlah rouki masih sadar dan sudah mengetahui kalau pacarnya yang mencampurkan obat perangsang ke air mineral dan beruntungnya rouki sudah menghubungi anak buahnya terlebih dahulu hingga akhirnya rouki melakukan hubungan suami-istri dengan istri sahnya sendiri
Surtinah Tina
semoga beneran sadar rouki .dan udah tau siapa Alya...
💖 NAMA Q CINTA 💖
sukirin plakor penjilat..eh...salah apa yah yg cicok buat plalakor sebutanya???,
Anjana: ulat bulu mungkin ya kak..😅
total 1 replies
Surtinah Tina
apa tuh isinya ya.....
Mebang Huyang M
salam thor. mohon maaf ya sekiranya komen saya kurang berkenan. bisa da klu panggilan Mas itu diganti nama aja. sy kadang klu baca novel klu ada tokohnya yg kebule2an apa lagi. Di panggil mas...
Mebang Huyang M: sama2 thor. salam sukses selalu buat thor.
total 2 replies
Surtinah Tina
baru mau baik.hubunganya eh udah ada masalah lagi..
Surtinah Tina
pasti Alya yg kirim Vidio...
Surtinah Tina
semoga sadar beneran rouki...
Anjana: semoga ya kak..
total 1 replies
Surtinah Tina
untung masih sadar rouki jadi bisa kabur dan pulang...semoga awal yg baik buat hubungan zeya dan rouki...
Surtinah Tina
bikin gregetan aja sama alya
Surtinah Tina
dasar Alya licik..ayo bantuan datang dong jangan sampai rouki masuk jebakan Alya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!