Maura terpaksa menyetujui ajakan Elvano yang memintanya untuk melakukan pernikahan palsu setelah mengetahui kekasihnya berselingkuh dengan sahabat baiknya sendiri.
Elvano sendiri adalah seorang pengusaha sukses yang masih betah menyendiri karena sedang menunggu kekasihnya kembali. Tekanan dari keluarga membuat Elvano terpaksa harus mengikat perjanjian dengan seorang gadis yang baru saja dikenalnya.
Apakah mereka mampu menjaga rahasia pernikahan palsu mereka, ataukah cinta sejati akan mengubah rencana mereka?
Simak kisahnya yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red_Purple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1 : Pengkhianatan dan Pertemuan.
"Oh, jadi begini kelakuan kalian berdua dibelakangku. Bagus ya,"
Maura Anindya, gadis cantik berusia 23 tahun itu tersenyum smirk saat memergoki kekasihnya yang sedang bercumbu panas dengan sahabat baiknya sendiri. Dibalik sakit dihati yang sedang dia rasakan, Maura tetap menunjukkan wajah datarnya seolah dia tidak terganggu sama sekali dengan pemandangan yang sedang dia lihat.
Awalnya Maura tidak percaya saat salah seorang temannya memberitahukan jika pernah melihat Alex dan Rina jalan berdua dan memasuki sebuah hotel. Namun malam ini semua terjawab sudah, apa yang dia lihat adalah nyata, jika kekasihnya telah berselingkuh dengan Rina, wanita yang merupakan sahabat baik Maura sejak SMA. Kesetiaan dan ketulusannya selama dua tahun ini telah dibalas dengan pengkhianatan.
"Maura," Alex terkesiap saat melihat Maura sekarang sudah ada di ruangan VVIP sebuah klub malam yang menjadi tempat langganannya. Gadis itu sedang berdiri dengan kedua tangannya yang dilipat diatas perut. "Aku bisa jelaskan, ini..."
"Tidak perlu!" Maura mengangkat satu tangannya tinggi sejajar dengan kepala saat melihat Alex hendak bangun dari duduknya. "Apa yang kalian berdua lakukan sudah cukup menjadi jawaban buatku."
Rina nampak gugup, dia merapikan rambut dan pakaiannya yang yang sedikit berantakan karena ulah Alex, "Ra, ini cuma salah paham aja. Tadi kami tidak sengaja ketemu di sini dan terbawa suasana. Sungguh kami tidak ada hubungan apa-apa, Ra."
"Simpan saja omong kosongmu itu, Rin. Karena mulai hari ini kita bukan sahabat lagi." kata Maura dengan nada ketus. "Dan kamu bisa ambil sampah yang baru aku buang ini. Karena mulai saat ini juga aku dan Alex sudah tidak ada hubungan apapun lagi, kami resmi putus!" imbuhnya menegaskan.
"Apa-apaan kamu, Maura!" Alex yang mendengarnya merasa tidak terima dan bergegas bangun. "Kamu pikir aku barang yang bisa dibuang begitu saja!" ungkapnya penuh kekesalan.
"Oh jadi bukan barang? Lalu mau disebut apa? Sampah?" Maura tersenyum kecut.
"Maura, tolong hentikan ini. Ini hanya salah paham!" Alex mendekat dan meraih tangan Maura namun segera ditepis oleh gadis itu.
"Salah paham?" ulangnya pelan namun penuh penekanan. "Bagiku ini sudah cukup menjadi alasan bagi kita berdua untuk putus. Mulai sekarang jangan pernah ganggu aku lagi, Alex!"
Maura bergegas meninggalkan ruangan, Alex ingin mengejar namun ditahan oleh Rina. Wanita itu melingkarkan tangannya di lengan Alex dan mengangguk kecil.
"Biarkan saja Lex, percuma menjelaskan sekarang pada Maura, dia tidak akan percaya. Kita tunggu sampai emosinya mereda ya?" ujar Rina tersenyum hangat.
Sikap Rina yang pengertian dan selalu penuh kehangatan memang mampu membuat Alex merasa lebih nyaman. Dia menganggukkan kepala dan mengusap lembut kepala wanita itu.
...••••••••••••••...
Disalah satu restaurant mewah di pusat kota, Elvano Ferdinand tengah menikmati makan malam bersama Oma dan kedua orang tuanya. Diusianya yang sudah menginjak 28 tahun, Elvano masih tetap betah menjomblo. Hal itu membuat sang Oma terus memaksa Elvano untuk segera menikah demi meningkatkan reputasi keluarga mereka dimata publik sekaligus untuk memberikan keturunan.
"Jadi kapan kamu mau mengenalkan calon istri kamu pada Oma dan orang tua kamu, El?" disela-sela makannya wanita paruh baya itu bertanya pada sang cucu. "Kalau kamu tidak nikah-nikah juga, terpaksa Oma akan turun tangan dengan mencarikan calon istri untuk kamu."
Elvano mendesah panjang, "Oma, aku mau ikut makan malam disini bukan untuk berdebat, apalagi yang diperdebatkan masih tentang calon istri. Kalau aku sudah menemukan wanita yang tepat pasti aku akan langsung mengenalkannya pada kalian."
"Calon yang tepat? Apa kamu masih berharap pada wanita itu? Wanita yang sudah meninggalkan dan menyakiti hati kamu hanya demi karir?" sindir Oma Mia.
"Cukup, Oma." ucap Elvano pelan. "Aku tidak ingin membahas tentang itu sekarang."
"El benar, Oma." Andrew mencoba menengahi. "Biarkan El menentukan pilihannya sendiri, jangan dipaksa."
"Tapi apa yang dikatakan Ibu ada benarnya juga loh, Mas." ujar Rosa membela ibu mertuanya. "Kalau tidak dijodohkan, El pasti tidak nikah-nikah."
"Bu, bagaimana kalau kita buat sayembara jodoh saja untuk Elvano." Rosa memberikan masukan pada Oma Mia. Kedua wanita itu nampak antusias membasah soal sayembara jodoh yang akan mereka selenggarakan.
Elvano hanya bisa menghela napas panjang mendengar obrolan dua wanita yang merupakan Mama dan Omanya itu. Tiga tahun yang lalu dia memang sempat menjalin hubungan dengan seorang wanita bernama Karina. Namun sayangnya Karina memilih pergi untuk mengejar mimpinya dan berjanji akan kembali untuknya. Dan sampai sekarang Elvano masih menunggu Karina kembali untuk menepati janjinya itu.
Selesai dengan acara makan malam, Elvano memilih pamit undur diri dan meminta asistennya yang bernama Ryan untuk menjemputnya. Rosa dan Oma Mia memaksa untuk ikut pulang kerumah namun Elvano menolak dan memilih untuk pulang ke apartemen yang sudah hampir satu tahun ini menjadi huniannya. Elvano memutuskan untuk keluar dari rumah dan tinggal di apartemen karena merasa bosan mendengar permintaan oma dan mamanya yang terus memaksanya untuk segera menikah dan melupakan Karina.
Mobil berwarna hitam itu melaju membelah jalanan kota yang sudah tidak begitu padat. Jalanan aspal yang licin karena hujan yang mengguyur kota sejak sore tadi membuat asisten Ryan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang demi keamanan dan kenyamanan tuan mudanya.
Bukkk...
Sebuah sepatu wanita melayang dan mengenai kaca depan mobil saat mobil yang mereka naiki melewati jalan pintas menuju ke apartemen. Asisten Ryan yang terkejut segera menghentikan laju mobilnya.
"Apa itu tadi, Ryan?" tanya Elvano.
"Saya juga tidak tahu, Tuan. Apa mungkin ada meteor jatuh ditengah hujan gerimis seperti ini," sahut asisten Ryan.
"Sebaiknya kita turun dan lihat, takutnya tadi kucing atau hewan apa yang melompat dan tertabrak mobil kita," ujar Elvano.
Kedua pria itu bergegas turun dari dalam mobil, mereka berjalan mengitari mobil untuk mencari benda apa yang menabrakkan diri ke mobil mereka tadi namun sayangnya tidak ada benda apapun yang mereka temukan.
Asisten Ryan membungkukkan badannya diatas aspal untuk melihat dibagian bawah mobil. Dan benar saja dia melihat satu buah flatshoes berwarna putih ada disana.
"Tuan, ini." asisten Ryan menunjukkan sepatu itu pada Elvano.
"Siapa yang melempar sepatu ke mobil kita?" tanya Elvano bingung.
"Saya juga tidak tahu, Tuan, mungkin orang iseng." jawab asisten Ryan. "Sebaiknya kita masuk ke dalam mobil dan segera tinggalkan tempat ini, Tuan. Bisa saja ini jebakan orang yang sengaja ingin merampok."
Elvano mengangguk setuju, orang-orang jahat memang sering memanfaatkan tempat yang sepi seperti ini untuk membegal para korbannya. Baru saja dia membuka pintu mobil, satu buah sepatu lainnya kembali melayang dan kali ini tepat mengenai kepala belakangnya.
Bukkk...
...
...
...
Bersambung....
semua perbuatan yg dipilih ada yg harus dipertanggungjawabkan bukan?
itu jalan yg lu pilih
nikmati aja😏
..pertama dan terakhir😏😏😏
emang kenapa?
kepo deh🤣🤣
mau gak?
🤣🤣
up lagi Thor 😭😭
semangat Thor updatetan ya
selalu ditunggu
mudah mudahan terjadi yg diinginkan 🤣🤣
keguguran ni jgn jgn alesannya