AKU SARANIN BACA DULU Si DUKU MATENG YA BIAR TAHU ASAL USULNYA CERITA INI
HAPPY READING
Penghulu menikahkan itu memang sudah tugasnya, lalu bagaimana kalau Penghulunya yang dinikahkan
Alkan Arthama Syarief, si Penghulu tampan berlesung pipi, yang bisa membuat para calon pengantin wanita berpaling dari calon suami mereka.
Dipertemukan dengan Grecia, si gadis apa adanya, yang sangat jauh dari tipe Alkan. Bahkan Cia rela menjadi stalker dari seorang Alkan, si Penghulu tampan, kapan pun dan dimana pun.
Hidup, sikap, penampilan, bahkan gaya berbicara pun mereka bagaikan langit dan kerak bumi. Alkan yang begitu sederhana dan lembut, Grecia yang begitu glamor dan bar bar serta emosian, didukung dengan segala kemewahannya.
Akankan mereka bisa saling melengkapi, disaat banyak yang menentang, karena perbedaan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Butuh Kepekaan Tinggi
Plak!
Entah sudah berapa kali Yasmine memukul kakinya, bukannya di kerumuni pria tampan, dia malah dikerumuni nyamuk nyamuk jomblo.
"Mana? kita udah nungguin sampai berakar, si Bapak Penghulu gak nongol juga. Ah php ini mah, cowok emang gitu doyannya php." celoteh kesal Yasmine, sembari memakan sempol, yang entah sudah yang keberapa.
Akhirnya, setelah Cia dan Yasmine berputar putar tanpa tujuan. Kang sempol pujaan hati, eh Kang sempol yang dicari akhirnya ketemu, tidak jauh dari posisi dia biasa mangkal.
"Sabar sih, orang sabar itu di sayang pacar, entar aku tambahin deh uang jajannya." sahut Cia tenang, walaupun didalam hati tengah mengeluh, sama seperti adik sepupunya.
Sudah hampir dua jam, Cia dan Yasmine menunggu. Namun si target tidak kunjung datang, padahal Kang sempol bilang kalau Alkan biasa membeli sempolnya setiap hari rabu sore.
"Udah hampir setengah enam nih, pulang yuk! rabu depan balik lagi, pak penghulunya lagi ngawinin kucing kali, makanya dia gak kesini." Yasmine kembali bersuara.
Bahkan gadis berusia 17 tahun itu, memasukan 2 tusuk sempol pedas sekaligus kedalam mulutnya, tanpa peduli image dan tek tek bengeknya, yang penting perut kenang hati senang.
Cia menghela napas kasar, gadis cantik bercelana jeans itu terdengar berdecak pelan. Cia bahkan sudah bangkit dari duduk, namun saat dia hendak membuka dompet untuk membayar sempol, sebuah motor trail berhenti tepat didepannya.
Deg
Deg
Deg
Suara jantung Cia berdetak tiga kali lebih kencang, kedua matanya tidak berkedip kala melihat pria berjaket hoddie abu abu itu melepas helm full face, yang menghalangi wajah tampannya.
'Dia datang?' bisik hati Cia
Perlahan kedua sudut bibirnya terangkat, senyuman kecil tertahannya terbit. Cia berusaha untuk tidak tersenyum bodoh, didepan Alkan.
"Kang, biasa ya!" ucap Alkan santai pada Kang sempol, langganannya.
"Siap, Mas ganteng!" sahut Kang Sempol sedikit bercanda.
Pandangan Cia dan Alkan bertemu, kala pria itu mengalihkan pandangannya dari gerobak sempol, kearah lain.
Hanya beberapa detik mereka berdua saling tatap, setelah itu Alkan memutuskan pandangannya terlebih dahulu. Bahkan Alkan berdehem pelan, sebelum dia duduk.
Yasmine yang melihat Cia mematung, namun kedua matanya bergerak mengikuti langkah sang target. Hanya bisa menggelengkan kepala pelan.
"Tak kenal makanya tak sayang, tak sayang makanya tak cinta, begitu pepatah lamanya, kalau mau kenal, ya kenalan dulu, kalau mau sayang, ya kenalan dulu, lalu cinta pun datang." Ucapan Yasmine yang bernada dan tiba tiba, membuat Cia dan Alkan menoleh padanya. Begitu pun Kang Sempol yang ikut tersenyum mendengar nyanyian gadis remaja itu.
"Apa?" tanya Yasmine pada Cia, yang sedari tadi menatapnya.
"Aku cuma nyanyi Kak Cici, ya elah biasa aja lihatnya." kilah Yasmine saat kedua mata Cia tidak lepas darinya.
Sedangkan Alkan, si Penghulu berlesung pipi, terlihat menyibukan diri mengotak atik ponselnya. Raut wajahnya sangat menampakan, kalau saat ini ada yang sedang salah tingkah. Memanfaatkan ponsel untuk mengalihkan semua itu.
Sedangkan Cia, dia kembali membenarkan posisi duduknya, berkali kali gadis cantik itu menghela napas dalam, kala melihat Alkan tersenyum tipis, sembari mengotak atik ponsel.
'Dia senyum sama siapa sih? jangan sama pacarnya? atau tunangan, kalau istri gak mungkin. Soalnya didata yang aku dapat, si Bapak Penghulu masih perjaka ting ting. Terus sama siapa? kemungkinan besar antara pacar dan tunangannya.' tebak tebak buah manggis Cia didalam hati.
Ingin rasanya Cia merebut benda pipih itu dari tangan Alkan, dan membuangnya jauh kedalam dasar bumi. Supaya Alkan hanya bisa menatapnya, bukan benda atau pun manusia lain.
'Ngarep banget sih Ci,' ujar miris Cia didalam hati.
"Udah, jangan dilihatin, lama lama meleleh tuh mata. Kalau mau deket, ajak kenalan sana! jangan sok jaga image, kalau cinta sikat! jangan nunggu dia yang bergerak. Kelamaan, lakik mah emang gitu, gak pernah peka. Jadi ayo maju pantang mundur! aku dukung Kak Cia dari belakang!" ucap Yasmine yakin, gadis itu ikut menyemangati kakak Sepupunya, agar cepat bergerak tanpa ragu.
"Kalau Kak Cia gak gerak cepet, tuh Pak Penghulu keburu di seret duluan ke KUA sama cewek lain, nanti." lanjut Yasmine, membuat jantung Cia kembali berdentum lebih kencang.
'Noooo! pokoknya aku yang bakalan nyeret dia ke KUA! sekarang bila perlu!' pekik Cia didalam hati.
**OKE CUKUP! GAK SENYUM AJA MASIH MAMPU MELULUH LANTAHKAN JIWA, APA LAGI KALAU...
HOLLA MET PAGI EPRIBADEH
JANGAN LUPA DUKUNGAN LIKE VOTE KOMEN HADIAH DAN FAVORITNYA
SEE YOU NEXT PART
MUUUAACCHH**
lama2 author nya tak jak bkin kolak ini....