Warning! Area 21+ yang masih di bawah umur harap tidak membaca novel ini. 🙏😁
Seorang gadis bernama Elisa yang punya segalanya dalam hidup, ia cantik, populer dan kaya raya. Hidupnya begitu sempurna, namun tak banyak yang tahu jika ia mempunyai trauma masa kecil karena penghianatan sang ayah yang menyebabkan ibunya meninggal bunuh diri.
Lima belas tahun berlalu. Sebelum sang ayah meninggal, beliau menulis sebuah surat wasiat yang bertuliskan bahwa seluruh harta kekayaannya akan jatuh ke tangan sang putri tunggalnya. Dengan syarat Elisa harus menikah dan melahirkan keturunan penerus keluarga.
Elisa yang tak percaya dengan adanya cinta sejati mulai mencari cara agar ia mendapatkan warisan tersebut. Dan saat itulah seorang pria sederhana muncul di hadapannya karena meminta Elisa membatalkan penggusuran pemukiman tempat pria itu tinggal.
"Aku akan membatalkan penggusuran itu dengan satu syarat, menikahlah denganku, setelah aku hamil dan melahirkan kamu akan aku bebaskan." Elisa Eduardo.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alya aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.6 (Menerima tawaran)
Reynald mencoba mengatur napasnya saat kembali berdiri di depan gedung pencakar langit yang kemarin ia datangi. Ia sudah membulatkan tekad untuk menerima tawaran Elisa. Semalaman ia tak bisa tidur dan terus berpikir, begitu banyak hal yang ingin ia selamatkan, walau harus mengorbankan dirinya sendiri.
Perlahan ia kembali melangkah masuk kedalam lobby lalu pergi menuju resepsionis. "Apa Nona CEO sudah datang?" Reynald belum mengetahui siapa nama wanita yang mengajaknya untuk menikah, yang ia tahu wanita itu adalah seorang CEO baru EA grup.
"Oh Nona Elisa? Nona sedang rapat sekarang, apa anda sudah mengatur janji, kalau boleh tahu nama Tuan siapa?"
"Itu saya ... saya kemarin datang kemari dan bicara dengan Nona CEO, nama saya Reynald."
Resepsionis itu nampak kaget saat mendengar nama tersebut. Ya, Viola sudah berpesan kepada resepsionis itu, jika ada seorang pria bernama Reynald datang ke perusahaan, ia di perintahkan untuk mengantarnya ke ruangan khusus yang sudah di persiapkan. "Kalau begitu silahkan ikut saya Tuan."
"Baik." Reynald mengikuti langkah wanita itu. Entah kemana ia akan di bawa, yang pasti sebentar lagi ia akan segera memutuskan sebuah hal besar dalam hidupnya. Ia merasa menyesal karena mempermainkan pernikahan. Namun ia akan lebih menyesal jika membiarkan orang-orang di sekelilingnya menderita.
~
Akhirnya Reynald sampai ke sebuah ruangan, yang lebih mirip perpustakaan karena terdapat begitu banyak buku di dalamnya. Di sana juga terpajang sebuah foto besar yang terbingkai indah. Di bawah foto itu tertera nama Edo Eduardo selaku pendiri EA grup.
"Tuan silahkan tunggu di sini. Sebentar lagi Nona Elisa selesai rapat."
"Baik, terimakasih."
Setelah kepergian wanita itu, Reynald melangkahkan kakinya menuju rak-rak di mana buku-buku tersebut tersusun rapi. Perhatiannya tertuju pada sebuah buku yang tidak terlalu tebal namun sampulnya terlihat menarik. Buku ini terlihat menarik, lebih baik aku membaca sambil menunggu dia datang, batin Reynald.
Lembar demi lembar, ia baca. Ternyata buku tersebut adalah buku filosofi pembangunan EA grup. Semakin banyak ia membaca, ia semakin tahu jika Elisa bukanlah orang sembarangan. Tapi Kenapa Nona muda itu malah menawarkan pernikahan kontrak kepada pria biasa sepertinya.
"Kamu sudah datang."
Reynald segera menutup buku itu dan menoleh kearah sumber suara. Ia sempat terpana saat melihat kecantikan dan gaya berpakaian Elisa yang sangat fashionable, namun lagi-lagi aura wanita yang saat ini berada di hadapannya begitu dingin dan terkesan penuh misteri.
Elisa pun juga begitu, ia sempat salah fokus saat melihat penampilan Reynald tidak seperti kemarin. Ia melangkah mendekat, tanpa melepaskan tatapan matanya pada Reynald. "Kamu terlihat berbeda dengan kemeja itu, apa kamu ingin melamar pekerjaan atau melamar aku?"
"A-apa melamar?" Reynald nampak terkejut saat mendengar ucapan Elisa. Ia tidak menyangka wanita yang berdiri di hadapannya sekarang, begitu terus terang saat berbicara.
Melihat ekspresi wajah Reynald, sontak Elisa langsung terkekeh. "Hey, kau serius sekali. Aku senang karena kamu mau datang, padahal kemarin kamu terlihat sangat yakin saat menolak ku. Baiklah, sekarang aku anggap kamu setuju. Katakan apa saja yang kamu inginkan inginkan dariku?"
Karena membaca buku tadi, Reynald mendadak penasaran. Apa maksud dan tujuan Elisa tentang pernikahan ini. "Pertama aku ingin bertanya, apa maksud dan tujuan dari pernikahan ini dan kenapa harus aku? Kamu cantik dan punya segala, pasti banyak pria di luar sana yang mengantri untuk menikah dengan mu."
"Wah mata mu jeli juga ya, aku memang cantik dan punya segalanya tapi aku punya alasan sendiri kenapa aku hanya ingin menikah kontrak dan kamu adalah orang terpilih yang hanya perlu menuruti ku tanpa harus tahu alasannya. Yang harus kamu tanya hanyalah--" Elisa kembali mendekat hingga jarak mereka terisisa setengah meter saja. "Aku hanya menginginkan anak darimu."
Wanita ini benar-benar misterius. Ternyata begini cara wanita dari keluarga kaya saat sedang berbisnis. Bahkan untuk pernikahan dan keturunan mereka mengatur semua dengan uang, batin Reynald.
"Baiklah aku setuju, tapi aku punya beberapa syarat yang ingin ku sampaikan. Pertama aku ingin pernikahan ini di gelar sederhana dan di hadiri orang terdekat saja, kedua aku boleh melakukan pekerjaan ku seperti biasa dan yang ke tiga aku ingin kamu memberikan aku surat dan sertifikat tanah itu." Akhirnya Reynald mengatakan hal yang ia pikirkan sepanjang malam kemarin.
Dasar pria ini, seharusnya kan aku yang berkata seperti itu, tapi baguslah aku memang tidak mau pernikahan ini terekspos, batin Elisa.
"Baiklah aku setuju, sepertinya kita belum berkenalan secara resmi, " Elisa mengulurkan tangannya kehadapan Reynald. "Aku Elisa Eduardo, panggil saja El."
Perlahan tangan Reynald bergerak dan langsung menyambut uluran tangan Elisa. "Aku Reynald, panggil saja Rey."
Klek.
Pintu ruangan itu tiba-tiba saja terbuka, Viola muncul dengan membawa sebuah map di tangannya, "Permisi Tuan dan Nona." Viola melangkah mendekat seraya mengulurkan map itu kepada Reynald. "Ini adalah surat kontrak yang harus anda patuhi selama pernikahan ini berlangsung. Silahkan baca dan tanda tangan."
Entah kenapa Reynald tiba-tiba saja merasakan dadanya sesak saat merasa semakin terjatuh dalam hal yang menurutnya begitu konyol ini. Mulai hari ini, segala sisi dalam hidupnya akan berubah dan semuanya demi hal berharga yang harus ia pertahankan.
...**...
Reynald memarkirkan motornya di depan ruko. Meski hari ini bengkel sedang tutup tapi Jack tetap datang dan menunggu kedatangannya bersama dengan Melvin. Ya, Jack dan Melvin tahu jika Reynald akan pergi ke EA Grup tapi ia tidak tahu kalau ternyata syarat yang di ajukan Elisa adalah kontrak pernikahan.
"Akhirnya kakak datang juga, bagaimana apa mereka setuju untuk membatalkan penggusuran?" Melvin menatap sang kakak penuh harap.
"Ayo Rey jawab, aku penasaran." Jack pun juga terlihat sangat antusias.
"Iya mereka tidak akan menggusur tempat ini." Reynald meletakkan surat dan sertifikat tanah itu di hadapan Melvin dan Jack. "Ini surat-surat dan sertifikat resminya."
Mata Melvin dan Jack nampak berbinar-binar melihat surat-surat itu. "Yes! Akhirnya kita selamat, kita selamat." Melvin berjoget-joget saking senangnya.
Sementara Jack mendekat dan duduk di samping Reynald. "Tapi aku jadi penasaran, syarat apa yang CEO itu minta dari mu, kamu bilang mau cerita kalau sudah pulang dari sana."
Melvin yang tadi nampak sangat senang kini kembali duduk saat melihat ekspresi wajah sang kakak yang tiba-tiba saja berubah.
"Wanita itu memberikan kembali tempat ini kepada ku dengan satu syarat, yaitu--"
"Syaratnya apa Rey, jangan buat penasaran." Jack terlihat kesal sekaligus penasaran karena Reynald begitu lambat mengatakannya.
"Wanita itu mengajukan satu syarat kepada ku ... yaitu, aku harus menikah dengannya."
"Apa! Menikah," ucap Melvin dan Jack secara bersamaan.
Bersambung 💓
Jangan lupa berikan dukungan agar author semakin semangat ya, caranya like+komen+vote+hadiah, Terimakasih karena sudah membaca novel ini. 🙏