Seorang gadis bernama santi anastasia yang berusia 24 tahun yang ditinggalkan oleh kekasihnya karna insiden kecelakaan yang terjadi dua tahun yang lalu tepat di hari ulanga tahunnya, yang membuatnya menutup diri dan memutuskan untuk pergi dari kota asalnya karna ingin melupakan kenangan bersama sang kekasih. dikota yang baru, santi menjalani kehidupanya dengan menjadi tenaga pengajar di salah satu sekolah yang terkenal di kota itu, hingga dia bertemu dengan seorang lelaki yang tak lain adalah pemilik sekolah tempat santi bekerja dan karna suatu kesalah pahaman membuat mereka terpaksa harus menikah.
Ruben Prasetya seorang pemuda yang berusia 29 tahun, dia seorang pengusaha yang terkaya dan tersohor dikotanya, namun sampai kini masih belum menikah akibat kegagalan percintaannya lima tahun yang lalu sehingga membuatnya menjadi pria yang kejam dan dingin bahkan tak akan segan menghancurkan orang yang telah menyinggungnya, hingga suatu saat terjadi sesuatu yang mengharuskan dia untuk menikahi gadis yang mengajar di sekolah miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon baene, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kalian Salah Paham
Pagi kembali datang meninggalkan malam yang penuh dengan keresahan bagi kedua insan yang mempunyai masalah kehidupanyan masing masing. Pagi dikediaman Prasetya tepatnya mereka berada dimeja makan untuk sarapan bersama
" Sayang hari ini kamu sibuk tidak"?. tanya nyonya ptesetya.
" kenapa ma.?" jawab Ruben dengan bentuk pertanyaan juga ia sibuk dengan sarapan yang ada didepannya
" mama ingin kamu bertemu dengan salah satu anak teman mama yang baru kembali dari luar negeri yang semalam mama ceritakan, namanya Reni aggara dan dia juga baru menyelesaikan S2 nya disana." ucap nyonya prasetia dengan perlahan.
" aku gk bisa mah karna aku sibuk deh kayaknya, dan aku kan udah bilang sama mama kalau aku gk suka dijodohkan karna aku bisa cari pasangan sendiri!". ketus Ruben
" nak, bukannya kita sudah membahasnya semalam dan kamu juga sudah setuju untuk bertemu dengannya, mama bukan mau menjodohkan tapi mama cuma ingin kamu kenal dia saja dulu, dan kalau masalah kamu suka atau tidaknya itu terserah kamu saja." kata nyonya prasetya masih berusaha membujuk anaknya.
" mama kamu benar ben, kamu cuma disuruh bertemu denganya kok bukan disuruh menikah. Dan semalam kita sudah sepakat lalu kenapa sekarang beeubah lagi. Saut tuan prasetya menambahkan.
" yaudah lihat jha nanti pa mah, aku berangkat dulu ya udah telat nih". kata Ruben langsung melenggang pergi Meniggalkan orang tuanya yang hanya bisa menggeleng melihat putra mereka itu.
" selamat pagi tuan". sapa ans saat melihat tuanya sudah keluar dari rumah dengan tapang datat dan dinginya.
" berangkat sekarang ans". titah Ruben datar.
" baik tuan".
Mobil yang membawa ruben pun pergi meninggalkan pelantarab rumah yang megah itu membelah jalana yang pwnuh dengan kacetan dijam jam tertentu termasuk sekarang diwaktu pama manusia hilir mudik melakukan aktifitasa mereka masing masing.
Sesampainya dikantor Ruben berjalan memuju kantornya dengan gaya cool dan dingin, para karyawan mengangguk hormat kepada atasan mereka yang pada saat mereka berpapasan dengannya.
Pagi pak...
Selamta pagi pak...
Pagi pak....
Itulah sebagian dari sapaan para karyawan yang berada dalan kantornya, namun ada juga banyak yang selalu memujanya dibelakngnya karna tak berani menunjukan siedapn sang bos karna tak mau kehilangan pekerjawan yang gajinya menjamin kehidupan mereka.
Sesampainya Ruben diruangannya, ia langsung dihadapkan dengan tumpukan berkas berkas yang membutuhkan tanda tangannya. Dia terus bekerja dab tetap fokus samapi lupa waktu bahkan dia sampai melewatkan makan siangnya karna terlalu fokus dan mencintai pekerjaan.
" Tuan, sudah waktunya makan siang". ucap ans mengingatkan tuannya dan membawakan makan siang sang bos.
" ah,, ya aku akan makan setelah ini." saut Ruben namun belum mngalihkan perhatiannya dari berkas yang ada didepannya.
" Tap.-" belum sepat ans memjawab, ponsel Ruben berering
" ssssttt, potong Ruben dengan saru jarinya di depan mulut pertanda ia menyuruh asistennya diam.
" hallo ma." jawab Ruben
" hallo sayang, kamu jangan lupa ya nanti malam bertemu dengaan Reni di restoran XX
" Tapi mah a.-"
" Tidak ada tapi tapian sayang, tolong kali ini saja kamu nurut sama mama ya. Pinta mama dengan nada memelasnya.
" ya baiklah ma." jawab Ruben frustasi dan menghela napasnya kasar.
" bagus sayang, jangan lupa loh". jawab mama mengingatkan lagi
Menghela napasnya pelan...
" ans nanti jam tujuh kita kerestoran xx, ingatkan aku." titah Ruben
" baik tuan."
Jam pulang kantor pun tiba dan Ruben bersiap untuk bertemu dengan wanita yang di rekomendasikan mamanya
Setibanya di restoran,ia mengedarkan pandanganya untuk melihat wanita yang akan ditemuinya. Hingga matanya manangkap sosok gadis yang berpakaian ketat dengan belahan dada rendah yang memerkan buah dada yang besar menonjol keluar.
" ans kau pulanglah lebih dulu, nanti aku pulang sendiri." ucap Ruben
" baik tuan." jawab ans melenggang pergi.
" Reni."? tanya Ruben memastikan
" Ruben." tanya Reni kembali
" iy". saut ruben singkat
"silahkan duduk." kata reni mempersilahkan ruben duduk
" ya."
" mau minum apa." tanya reni lembut
" kopi saja."
" Baiklah". jawab reni dan lansung memesankan minuman ruben.
Sembari menunggu pesananya reni mengmbil kesempatan untuk mengemal lebih dekat lagi dengan ruben, dengan genitnya ia bertanya.
" apa kamu sudah penya kekasih ruben." tanya reni hati hati dan berharap jawabanta adalah tidak agar ia mempunya kesempatan untuk mendekati Ruben.
" Sudah." jawab ruben datar
kaget dan kesal atas jawaban ruben, namun reni masih berusaha menampilkan senyum manisnya kepada ruben.
" lalu dimana kekasihmu sekarang." tanya reni masih dengan senyum manisnya.
" dia sedang ada keperluan diluar kota." jawab ruben singakt
" Tap.-" belum selesai reni bicara, ponsel ruben berdering
" sssttt, aku angkat telpon". kata ruben meninggalkan reni.
Reni yang melihat ruben pergi mengambil kesempatan untuk menjebak ruben, ia memasukan obat tidur kedalam minuman ruben.
" maaf aku harus pergi." kata ruben terburu buru.
" tapi minumlah kopimu sedikit saja." kata reni dengan wajah memelasnya.
Ruben yang melihat itu tanpa pikir panjang langsung meneguk kopinya sentengahnya dan pergi begitu saja meninggalkan reni.
" Sial." umpat reni
Ruben yang baru sampai diparkiran merasa pusing dan mengantuk sekali, namun ia masih berusaha menahan kantuknya untuk sampai di dalam mobilnya. Belum sempat ia membuka mibilnya tiba tiba.
Brakkk..
" Astaga...!! pekik santi yang terkejut melihat orang terjatuh didepan matanya. Santi yang kala itu juga berada didekat parkiran sehabis makan malam di warung dekat parkiran mobil ruben ia langsung berlari dan membantu ruben masuk kedalam mobilnya.
" opssss,. kejut santi saat melihat wajah pria yang dibantu ini, ia teringat dengan pria itu.
"bukankah dia pria yang waktu itu." lirih santi,
" ah kenapa aku harus bertemu denganya sih," gerutu santi, tapi kalau gk aku tolong kan kasian juga gk dha yang bantuin.! pikir santi
" ah sudahlah aku bawa kepenginapan dekat sini saja." gumam santi pada akhirnya.
Sesampainya di hotel santi memesan kamar untuk ruben istrahat, mereka langsung masuk kedalam dan ruben dibaringkan diatas kasur.
Lama santi memandang ruben yang terlelap itu, hingga tak sadar dia pun mengantuk dan tertidur dengan posisi kepalanya berada diatas dada bidang ruben.
*****
Brakkk...
" Rubenn.!!! apa yang kamu lakukan.!!! pekik mama ruben emosi.
mereka yang sedang tertidur langsung terbangun mendengar teriakan nyonya prasetya. Disana sudah ada Ans, mama dan dan papa ruben yang memandang mereka dengan wajah yang penuh tanda tanya.
Saat kesadaran mereka sudah terkumpul mereka langsung terkejut
" aaaaaaaaa." pekit santi saat kesadarnya sudah kembali penuh.
" hei kau diamlah." bentak ruben
" apa yang kalian lakukan berdua disini.?" tanya mama ruben masih dengan wajah marahnya.
" kalian salah paham." jawab mereka bersamaan.....
Besambung...
Jangan lupa like,koment dan vote yang banyak teman tenan🙏🙏