NovelToon NovelToon
SUAMI TUAKU TERNYATA MILYARDER

SUAMI TUAKU TERNYATA MILYARDER

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin / Perjodohan / Diam-Diam Cinta / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Gadis berusia dua puluh tahun harus merelakan impian pernikahannya dengan sang kekasih demi memenuhi keinginan terakhir sang ayah. Ia di jodohkan dengan bujang lapuk berusia empat puluh tahun yang hidup dalam kemiskinan.
Namun siapa sangka, setelah enam bulan pernikahan Zahira mengetahui identitas asli sang suami yang ternyata seorang milyarder.
Banyak yang menghujatnya karena menganggapnya tidak pantas bersanding dengan sang suami hingga membuatnya tertekan. Akan kah Zahira tetap mempertahankan pernikahan ini atau ia memilih untuk meninggalkan sang suami?
Dukung kisahnya di sini!

Terima kasih buat kalian yang mau suport author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IKATAN PERNIKAHAN DI ATAS SEGALANYA

" Aku tidak mau."

Rama dan Ayu menoleh ke asal suara.

Jeduarrrr....

Bagai di sambar petir di siang bolong, tubuh Rama mendadak menjadi kaku melihat sosok yang kehadirannya sangat tidak ia harapkan saat ini.

" Sa.. Sayang." Ucap Rama gugup, ia mendekati Hira. " Kamu kok di sini? Bukan kah seharusnya kamu di rumah? Atau kamu dari pemakaman? Sejak kapan kamu ada di sini sayang?" Rama hendak menarik tangan Hira namun Hira segera menghindar.

" Sejak dia berteriak memanggilmu ayah."

Deg...

Jantung Rama terasa seperti berhenti berdetak mendengar jawaban Hira.

" Sayang aku bisa jelasin semuanya." Ujar Rama khawatir Hira salah paham tentang perasaannya. Menyadari akan ada hal penting yang mereka bahas, Ayu meminta Aning untuk masuk ke dalam. Dengan patuh gadis cilik itu masuk ke dalam tanpa merengek lagi.

" Apa lagi yang perlu di jelasin? Aku mendengar semuanya." Sahut Hira membuat hati Rama gelisah tan menentu.

" Sayang, aku salah. Aku minta maaf! Tidak seharusnya aku menyembunyikan hal ini darimu. Aku terlalu takut untuk memberitahumu. Aku takut kamu akan meninggalkan aku dan mengecap aku pria yang tidak bertanggung jawab." Ujar Rama.

" Hira, aku juga minta maaf." Ucap Ayu menatap Hira.

" Kamu tidak perlu minta maaf mbak. Kamu tidak salah. Justru aku lah yang salah karena hadir di antara kalian." Ujar Hira.

" Tidak sayang, kamu tidak salah. Kehadiranmu tidak mengubah apapun. Karena saat aku mengenalmu, hal ini sudah terjadi." Ujar Rama.

" Iya Hira. Sejak aku mengandung Aning, Rama memang tidak mau menikahiku karena memang pada dasarnya Rama tidak mencintaiku. Dia memilih melajang sampai dia bertemu denganmu saat usia Aning menginjak satu tahun. Dia hanya mencintai kamu Hira. Dan aku tidak mempermasalahkan hal itu. Aku tidak akan menuntut tanggung jawabnya. Kalau kamu tadi mendengar perkataanku, aku minta maaf. Aku pikir dengan batalnya pernikahan kalian, Rama mau memberikan status kepada Aning dengan menikahiku." Timpal Ayu.

Hira menatap Rama lalu tersenyum sinis. " Aku tidak pernah menyangka kalau ternyata kamu laki laki pecundang mas." Rama memejamkan mata mendengar ucapan Hira yang begitu menusuk dada.

" Cinta atau tidak, seharusnya kau tetap bertanggung jawab padanya. Kasihan anak kamu, dia butuh sosok ayah yang seharusnya berada di sampingnya untuk menjaga dan melindunginya. Tapi kamu malah ngapain? Mengejar cinta wanita lain. Bagaimana kamu bisa berpikir kalau aku akan tetap menerima kamu meskipun aku mengetahui hal ini mas? Aku tidak akan tega hidup bahagia di atas penderitaan wanita lain." Ujar Hira tak percaya dengan perbuatan Rama yang menurutnya terlalu kejam. Meninggalkan seorang wanita yang hamil anaknya tanpa memberikan status kepadanya, bukan kah itu perlakuan kejam? Pikir Hira.

" Bertanggung jawab tidak harus menikahinya Hira. Apalagi dia hamil di luar nikah. Anak yang di kandungnya bukan tanggung jawabku, bahkan dia tidak memiliki nasabku." Ucap Rama. ( Menurut beberapa pandangan memang benar, jangan di debat kalau pandangan kalian berbeda karena jika tidak selesai di dunia kita harus menyelesaikannya sampai akhirat nanti)

" Selama ini aku sudah membantu Ayu untuk membesarkan Aning. Aku memberinya materi untuk kehidupan Aning. Bukan kah itu lebih dari cukup?" Rama menatap Hira.

" Apa ayah dan ibu tahu?" Tanya Hira penasaran.

" Ya, mereka tahu. Tapi mereka menghargai keputusanku. Daripada kami menikah dan tidak bahagia, akan lebih baik seperti sekarang ini." Sahut Rama membuat Hira sedikit kecewa. Bagaimana jika Hira berada di posisi Ayu? Setelah Rama tidak mencintainya, apakah kedua orang tua Rama akan membiarkan Rama meninggalkannya begitu saja? Hira tidak mengerti dengan jalan pikiran Rama dan keluarganya saat ini.

Rama menggenggam tangan Hira. " Sayang, aku hanya mencintaimu. Adanya Aning, itu hanya kesalahan ketika aku masih remaja. Hal itu terjadi tanpa sengaja. Saat aku melihatmu untuk yang pertama kalinya, aku langsung jatuh cinta padamu sayang. Di dalam hati dan pikiran ini hanya ada namamu. Aku tidak pernah mencintai wanita lain, bahkan mungkin tidak akan pernah. Kita lupakan masalah ini ya. Aku tahu kamu sedang berduka saat ini, tapi bukan kah kepergian ayah bisa membuat kita bersatu? Kita akan menikah sesuai rencana sebelumnya ya. Aku pasti akan menjagamu dan mencintaimu sama seperti ayah mencintai dan menjaga kamu selama ini. Kamu mau kan menikah denganku?"

" Dia tidak mau."

Semua orang menoleh, rupanya Aarav berjalan menghampiri istrinya.

" Jauhkan tanganmu dari istriku!" Titah Aarav dengan nada dingin. Hira langsung menarik tangannya dari genggaman Rama.

" Istri?" Rama mengerutkan keningnya.

" Ya, Hira istriku yang sah. Kami sudah menikah, dan ayah Handoyo sendiri yang menjadi wali nikah kami." Sahut Aarav.

Rama menatap Hira dengan tatapan tak percaya. " Apa itu benar Hira? Apa benar kamu sudah menikah dengannya?" Tanya Rama.

" Ya, benar. Aku sudah menikah dengannya."

Jeduarrr...

Lagi lagi, laksana dentuman keras menghantam jantung Rama saat ini. Sakit.. Sakit sekali, bahkan Rama tidak akan pernah menemukan penawarnya. Tanpa mereka sadari, Ayu tersenyum senang saat ini.

" Kenapa Hira? Kenapa kau tidak sabar menunggu sampai ayah tiada? Setidaknya setelah ayah tiada, kamu bisa membatalkan perjodohan dengannya." Ujar Rama. " Tapi tidak apa apa, meskipun kalian sudah menikah, toh kalian bisa bercerai."

Deg...

Jantung Aarav berdetak sangat kencang saat ini. Kata kata yang tidak ingin ia dengar justru keluar dari bibir kekasih istrinya.

" Tidak, kami tidak akan pernah bercerai. Dengar itu!" Ucap Aarav menunjuk wajah Rama. Ia tidak mau Hira terprovokasi ucapan Rama. Ia tidak mau kehilangan sosok satu satunya yang sangat ia harapkan kehadirannya, yang kini telah menjadi miliknya.

" Kenapa?" Rama menatap Aarav sambil tersenyum smirk. " Toh kalian tidak saling mencintai. Hira hanya mencintai aku, sudah sepantasnya dia menerima aku kembali setelah kepergian ayahnya. Hira hanya mencintaiku, dan dia hanya akan menjadi milikku. Kau hanya pengganti sementara om Aarav, tapi akulah pemilik hatinya. Itu mutlak tidak bisa di ubah dengan apapun." Ucap Rama penuh penekanan.

Hati Aarav mendadak menjadi gelisah. Ia menatap Hira yang sedari tadi diam saja.

" Hira, bicaralah! Jangan biarkan mas salah paham dengan diammu ini." Ucap Aarav.

" Kamu tidak perlu memikirkan apapun Hira. Yang penting kamu sudah memenuhi keinginan ayahmu menikah dengannya. Sekarang sudah saatnya kamu mengambil keputusan sendiri." Ujar Rama.

" Tidak Hira, kamu punya janji satu lagi kepada ayah untuk tidak meninggalkan mas. Kau tidak ingin membuat ayah kecewa kan Hira?" Ujar Aarav mencoba mengingatkan Hira akan janjinya pada sang ayah sebelum sang ayah tiada.

" Orang yang sudah meninggal, tidak akan mengungkit urusan dunia. Cukup do'akan saja semoga ayah tenang di alam sana." Sahut Rama.

Hira merasa bingung, hatinya bimbang. Jujur, meskipun ia telah menikahi Aarav namun di hatinya masih ada Rama. Tapi apakah ia harus mengabaikan kesalahan Rama? Haruskah ia mengabaikan kebahagiaan orang lain demi kebahagiannya sendiri? Hatinya mengatakan, ini kesempatan untuk mewujudkan impiannya bersama Rama tapi pikirannya mengingatkan untuk ia memikirkan perasaan orang lain. Hira benar benar merasa dilema saat ini.

" Sayang, bercerailah dengan om Aarav lalu kita menikah. Aku akan menunggu sampai masa berkabungmu selesai." Ucap Rama kembali menggenggam tangan Hira.

Hira menatap Rama, sedetik kemudian ia menatap Ayu, dan terakhir ia menatap Aarav.

" Apa mungkin ayah memintaku menikah dengan om Aarav karena ayah tahu masalah ini? Atau ini hanya suatu kebetulan saja?" Pikir Hira. Ia ingat dengan ucapan sang ayah saat ayahnya meyakinkannya jika Aarav merupakan pria yang paling tepat untuk menjadi suaminya.

" Hira, seorang pria bisa di katakan baik di lihat dari tanggung jawabnya. Jika pria itu tidak bertanggung jawab dengan kesalahan yang dia lakukan, maka sesungguhnya pria itu tidak baik nak. Suatu hari nanti, dia pasti akan melakukan kesalahan kesalahan yang lain karena baginya sangat mudah untuk meninggalkan tanggung jawab itu. Kamu sudah dewasa, kamu pasti tahu arti dari ucapan ayah ini nak. Bagi ayah, Aarav adalah pria yang tepat. Selama ini dia bertanggung jawab atas dirimu." Ucap pak Handoyo waktu itu.

" Apa maksud ayah om Aarav bertanggung jawab padaku, yah?" Tanya Hira.

" Kau akan tahu suatu hari nanti."

" Hira." Ucapan Rama membuyarkan lamunan Hira. Ia segera menarik tangannya. " Maaf, aku tidak bisa."

Aarav tersenyum mendengar jawaban Hira.

" Kenapa? Apa karena janjimu pada ayah?" Tanya Rama.

" Pernikahan ikatan yang suci. Aku tidak bisa mempermainkannya. Semua sudah menjadi masa lalu meskipun itu sangat singkat mas. Akan lebih baik jika kita berjalan di jalan masing masing. Ingat! Ada seseorang yang sedang menunggumu. Aku pulang dulu."

Setelah mengatakan itu, Hira segera meninggalkan tempat itu.

Aarav menepuk bahu Rama. " Kau kalah anak muda! Aku harap setelah ini kau tidak lagi mengganggu istriku. Menikahlah dengan wanitamu demi anakmu." Aarav segera menyusul Hira yang sudah berada di atas motornya.

" Rupanya kau tidak sabaran sayangku."

TBC...

TBC....

1
Melia Gusnetty
jgn2 si della si pemuas nafsu si kakek tu bau tanah...dasar tua bangka
VANESHA ANDRIANI: hhh penggoda kayaknya bukan pemuas.. makasih suportnya kakak
total 1 replies
Melia Gusnetty
si hira bidoh juga knp mau2 aja d ajak main sm rama..gk mikiri perasaan suamu nya...pakai otak mu hira...pikir kn juga perasaan si ayu..rama udh mantan..ingat ituu..😏
VANESHA ANDRIANI: hhh lupa dia orang masih sayang... makasih suportnya
total 1 replies
partini
hemmmm ternyata buka 0
VANESHA ANDRIANI: aih apa ini... makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: udah ya kak makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Valen Angelina
rav kamu yg bikin kesalahan besar... siap kau wkwkkw
VANESHA ANDRIANI: hhh belum sadar dia.. makasih suportnya
total 1 replies
Valen Angelina
gagal deej wkkwkw
VANESHA ANDRIANI: hhh iya.. bukan malam pertama ya kak
total 1 replies
arienta fitriani
lanjoot Thor 👍👍
VANESHA ANDRIANI: siappp makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!