NovelToon NovelToon
Ibuku Selingkuhan Suamiku

Ibuku Selingkuhan Suamiku

Status: tamat
Genre:Pelakor / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Selingkuh / Tamat
Popularitas:99.1k
Nilai: 5
Nama Author: rafizqi

“Dikhianati suami, ditikam ibu sendiri… masihkah ada tempat bagi Andin untuk bahagia?”

Andin, seorang wanita sederhana, menikah dengan Raka—pria miskin yang dulu ia tolong di jalan. Hidup mereka memang pas-pasan, namun Andin bahagia.

Namun kebahagiaan itu berubah menjadi neraka saat ibunya, Ratna—mantan wanita malam—datang dan tinggal bersama mereka. Andin menerima ibunya dengan hati terbuka, tak tahu bahwa kehadiran itu adalah awal dari kehancurannya sendiri.

Saat Andin mengandung anak pertamanya, Raka dan Ratna diam-diam berselingkuh.

Mampukah Andin menghadapi kenyataan di depannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Mentari pagi menembus jendela dapur, menyoroti aroma nasi hangat dan suara ceret air mendidih.

Andin berdiri di depan meja makan, menyiapkan sarapan sederhana—telur dadar, sayur sop, dan roti panggang.

Meski perutnya sudah besar, ia tetap memaksa bergerak pelan, ingin membuat pagi itu terasa istimewa.

Tak lama kemudian, Raka keluar dari kamar dengan pakaian kerja rapi. Wajahnya terlihat sedikit lelah, tapi masih memancarkan ketenangan.

Ratna sudah duduk di meja, menyesap kopi hangat tanpa banyak bicara.

Andin menoleh dan tersenyum cerah.

“Selamat pagi semuanya.”

Raka menatap istrinya lembut.

“Pagi, Din. Kamu udah bangun sepagi ini? Harusnya istirahat aja.”

Andin terkekeh kecil. “Aku cuma nggak enak. Tadi malam kamu pulang larut, aku malah ketiduran. Maaf ya, nggak sempat nunggu.”

Raka menatap wajah istrinya yang polos itu, lalu tersenyum samar.

“Nggak apa-apa, Din. Aku ngerti kok. Kamu sekarang butuh banyak istirahat, bukan begadang nungguin aku.”

Andin menatapnya dalam, senyum bahagia perlahan tumbuh di wajahnya.

“Terima kasih, Rak. Kamu selalu sabar dan pengertian. Aku benar-benar beruntung jadi istrimu.”

Raka menunduk, mengaduk kopinya pelan. Ada sesak kecil di dadanya—perasaan bersalah yang tak bisa dijelaskan.

Ia menatap Andin sekilas, lalu cepat-cepat mengalihkan pandangan.

Ratna, yang duduk tak jauh dari mereka, hanya memperhatikan dalam diam. Matanya bergulir dari Andin yang tersenyum tulus… ke arah Raka yang berusaha menyembunyikan sesuatu dalam tatapannya.

“Raka, nanti kamu ke toko, kan?” tanya Ratna tenang.

Raka mengangguk.

“Iya, Bu. Ada pesanan kue ulang tahun. Kita harus siapin dari pagi.”

Andin menatap ibunya dan tersenyum.

“Ibu juga ikut lagi? Wah, aku jadi tenang kalau kalian berdua yang urus toko. Aku bisa istirahat tanpa khawatir.”

Ratna tersenyum samar. “Iya, Nak. Ibu bantu semampunya.”

Tapi di balik senyum itu, ada tatapan yang tak bisa dijelaskan—tatapan yang sesekali mengarah pada Raka, seperti bayangan halus yang nyaris tak terlihat.

---

Setelah sarapan, Raka mencium kening Andin sebelum berangkat.

“Jangan capek-capek, ya. Aku pulang sore nanti.”

Andin tersenyum lembut, mengelus perutnya.

“Hati-hati di jalan, Ayah kecil ini nunggu pulang.”

Raka terkekeh pelan. “Iya, Ibu kecil juga istirahat yang banyak.”

Mereka saling bertukar tatapan hangat, membuat suasana rumah terasa penuh kasih.

Namun, dari belakang, Ratna memperhatikan mereka dengan pandangan yang sulit ditebak—antara kagum, iri, dan sesuatu yang lebih gelap.

Hari itu, Andin merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia.

Ia menatap foto pernikahannya di meja rias, jari-jarinya menyentuh bingkainya pelan.

“Raka,” bisiknya lembut, “aku yakin kita akan jadi keluarga yang sempurna.” bisiknya pelan.

Sementara itu, di sisi lain...

Raka dan Ratna sudah tiba di toko kue mereka. Suasana pagi itu ramai. Aroma butter dan vanila memenuhi udara. Pelanggan berdatangan, dan suara oven berdenting menandai kue matang satu per satu.

Raka bekerja dengan cekatan, sementara Ratna membantu menghias kue pesanan. Semuanya berjalan lancar... hingga kejadian kecil itu terjadi.

Saat mereka berdua membawa loyang besar ke dapur, langkah mereka tidak sengaja bersinggungan.

“Bu, hati-hati!” seru Raka panik.

Terlambat. Ratna kehilangan keseimbangan, loyang hampir jatuh, dan ia menjerit pelan sebelum tubuhnya condong ke belakang.

Refleks, Raka meraih pinggang Ratna.

Tubuh mereka saling bertabrakan.

“Aduh!” Ratna meringis, memegangi pergelangan kakinya.

“Kaki saya… kayaknya keseleo…” katanya lemah.

Raka menatap cemas.

“Ya ampun, Bu. Sini, saya bantu.”

Sebelum Ratna sempat menolak, Raka langsung mengendong tubuh wanita itu menuju kamar belakang toko.

Ratna terdiam di pelukan menantu yang dulu hanya ia pandang sebelah mata. Tubuh Raka hangat, kemejanya masih beraroma sabun. Ada sesuatu yang aneh bergetar di dada Ratna—perasaan yang tak seharusnya.

Di kamar belakang, Raka menurunkan Ratna di kursi kayu, lalu segera mengambil air hangat dan salep.

“Istirahat dulu, Bu. Jangan dipaksain jalan,” ucapnya lembut.

Ratna mengangguk pelan, matanya menatap wajah Raka yang serius mengoleskan salep ke pergelangan kakinya.

Setiap sentuhan terasa menimbulkan debar aneh yang coba ia sembunyikan.

“Mas Raka… pelan-pelan, sakit…”

“Maaf, Bu. Saya cuma nggak mau lukanya makin parah.”

Ratna menatapnya—tatapan yang lama, nyaris tanpa suara.

Dan di detik berikutnya, waktu seolah berhenti.

Mata mereka bertemu.

Begitu dekat. Begitu hening.

Cuma ada suara detak jam dan napas yang saling bertabrakan.

.

.

.

Bersambung.

1
Dewi Sri
Sebenernya cerita nya bagus, tp sampai di bab ini sy bingung dari mana raka punya uang byk??
Yumma Proling
Baru Skli ini saya baca novel pemeran utama nya lemah n tolol 🤦
Heriyani Lawi
ceritanya agak aneh, masa penjahatnya jatuh ke jurang tdk diperiksa dan dicari, terus yg sdh dipenjara bisa melarikan diri seenaknya
Nina Rochaeny
wkt nikah sm Raka di KUA,knp sekarang dpn pendeta
Rafizqi: ( IG: @Rafizqi0202): iyakah kk 🤣🤣
author nya kurang fokus nmpak nya akn direvisi nnti kk 🙏
total 1 replies
fitriani
emang gila si raka itu anak sendiri d jual....
fitriani
kyknya kak othor lupa deh tadi kan si ratih sama petugas dinas sosial datangnya pagi eh d akhir bab malah nulisnya sore....
fitriani
nah makan dah tuh andin hasil ketololan lu.... skr hidup lu bnr2 dlm bahaya krn ketololan lu itu
fitriani
astaga andin tolol lu udah bnr2 gak ada obat.... dahlah makan tuh racun emak lu
fitriani
hans walaupun lu cinta mati k andin tapi kl dy tolol gitu pergi aja hans selamatin harga diri lu.....
fitriani
1 kata bwt andin.... tololllllll mau aja jatuh dilubang yg sama....
fitriani
hadeh si mak🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️ydh mak gpp bermimpi dulu aja biar emak bahagia walaupun nanti kenyataan akan berbeda dgn mimpi emak
fitriani
gak si ratna gak si raka ada aja akal liciknya bwt manfaatin andin
fitriani
gila y si raka tega jual anaknya sendiri dan dgn santainya bilang k andin kl anaknya udah meninggal.... bnr2 gak waras ini si raka😡😡😡😡😡😡
fitriani
mau bikin drama apa lagi ini si emak peak ini😏😏😏😏😏😏
fitriani
bnr bgt yg paling susah itu perang melawan taruma diri kita sendiri krn penyelesaian nya gak segampang yg terlihat
fitriani
modar kowe raka.... makan tuh kebohongan🤪🤪🤪🤪🤪🤪
fitriani
eh kadal buntung lu pikir cara licik gitu mempan bwt andin??? gak y krn andin yg skr bujkan andin yg dulu..... andin yg skr adalah andin yg mempan sama trik2 kotor kyk gitu.... dasar kadal buntung lu raka😡😡😡😡😡😡
fitriani
y Allah aku sampe gemeteran bacanya bnr2 y si raka ini😡😡😡😡
fitriani
raka itu definisi laki2 menjijikan... mokondo😡😡😡😡😡😡
Siti Maulidah
ceritanya menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!