NovelToon NovelToon
King Of The Ocean

King Of The Ocean

Status: sedang berlangsung
Genre:Evolusi dan Mutasi / Misteri / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Reinkarnasi
Popularitas:579
Nilai: 5
Nama Author: Jin kazama

Bara, seorang polisi yang mati karena dikhianati oleh temannya, bereinkarnasi menjadi ikan teri lalu mendapatkan Sistem Predator.

Dengan sistem yang ia miliki, Bara bertekad untuk menjadi yang terkuat. Ini adalah perjalanan penuh tantangan dari seekor ikan teri kecil dengan jiwa manusia yang berusaha menentang hierarki di dalam lautan dan berubah menjadi Raja Lautan.

Bagaimana kisah Bara selanjutnya?
Ikuti petualangan serunya hanya di King of the Ocean.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Akhir Pertarungan.

Bab 5. Akhir Pertarungan.

Setelah durasi Transformation Form telah habis, Bara akhirnya kembali ke penampilan aslinya yaitu ikan teri kecil.

Sera yang ingin mengatakan sesuatu membelalakkan matanya karena terkejut. Itu juga dengan Liam dan saudara-saudaranya yang lain.

Melihat keterkejutan mereka semua, Bara hanya terkekeh.

“Tidak perlu terkejut. Ini adalah wujudku yang asli. Aku memiliki kemampuan spesial untuk berubah menjadi makhluk lain yang aku bunuh dengan durasi yang terbatas,” ucapnya.

Mendengar itu, Sera pun mengangguk, begitu juga dengan anak-anaknya yang lain.

“Aku tidak tahu siapa kamu dan apa tujuanmu menyelamatkanku. Tapi terlepas dari itu semua aku mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” kata Sera dengan serius.

Mengangkat sudut bibirnya, tatapan Bara justru lurus ke depan menatap tiga ekor belut yang tidak lain adalah Dexter, Brandon, dan Vincent.

“Tidak masalah. Aku juga tidak punya tujuan tertentu. Hanya saja, melihatmu berjuang melindungi anak-anakmu bahkan tanpa memperdulikan nyawamu sendiri... Jika aku tetap diam dan tidak mengambil tindakan, maka aku benar-benar tidak layak disebut makhluk hidup,” ucapnya dengan tenang.

Seberkas keterkejutan melintas di mata Sera. Dia tidak menyangka di lautan luas yang penuh dengan bahaya, cuma satu sama lain saling memakan, masih ada sosok yang memiliki pikiran seperti itu.

“Terima kasih,” ucap Sera sekali lagi.

“Hei sudahlah jangan terus-terusan mengucap terima kasih. Lebih baik kita fokus pada tiga musuh yang ada di depan kita. Setelah aku membunuh salah satu rekannya, sebentar lagi mungkin mereka akan menggila.”

Tersenyum kecil, Sera menganggukkan kepalanya.

“Jangan khawatir... tapi jika kau bisa menggunakan kemampuanmu yang membuat segalanya menjadi gelap seperti sebelumnya, itu akan sangat membantu.”

“Tidak masalah. Aku bahkan bisa melakukannya berkali-kali,” kata Bara yang sekali lagi melakukan Transformation Form. Tidak seperti sebelumnya yang menjadi lobster, kali ini wujudnya adalah belut listrik.

Setelah membunuh Ethan, otomatis dia bisa meniru wujudnya. Selain itu ada tujuan lain dirinya berubah menjadi wujud ini, dan itu tidak lain karena dia ingin mencoba skill barunya yaitu Thunder Killing Strike.

Melihat ikan teri kecil yang tiba-tiba menjadi belut listrik tepat di depannya, lagi-lagi Sera membelalakkan matanya. Akhirnya ia hanya bisa diam, menggeleng-gelengkan kepala, dan menganggap jika yang dilakukan oleh Bara sangat luar biasa.

Namun itu berbeda dengan anak-anaknya yang lain. Apa yang dilakukan oleh Bara di mata mereka sangat keren.

“Woah... Om Teri! Kau sangat keren!” kata salah satu anak Sera yang paling bungsu. Namanya Mason.

Mendengar itu, garis-garis hitam langsung terukir di dahi Bara. Ada ketidakpuasan di raut wajahnya.

“Nak! Meskipun aku ikan teri tapi aku punya nama. Panggil aku Bara. Begitu juga dengan kalian! Apa kalian mengerti?” ucapnya menatap saudara-saudara Mason yang lain dengan sedikit kesal.

Sera hanya terkekeh. Dia menganggap Bara adalah ikan yang unik dan juga... cukup menggemaskan.

Mendengar Om Teri yang menyelamatkannya menyebutkan namanya, Mason menjadi sangat bersemangat.

“Baik, Om Bara!”

Tersenyum puas, Bara pun menganggukkan kepalanya. Saat dia hendak bicara lagi, tiba-tiba suara raungan penuh dengan amarah menggelegar dan mengganggu percakapan mereka.

“Bajingan! Beraninya kau membunuh saudaraku! Dan kini bahkan kau menirunya! Dasar brengsek! Aku akan membunuhmu, sialan!” ucap Brandon dengan penuh amarah.

Vincent meskipun tidak mengatakan apa-apa, namun matanya juga menatap dingin dipenuhi dengan niat membunuh. Dexter, meskipun dia juga diliputi oleh amarah, namun dia lebih tenang dibanding kedua saudaranya. Di antara yang lainnya bisa dikatakan Dexter adalah yang paling cerdas.

Dia memiliki kemampuan untuk menimbang dan menganalisis sesuatu dengan cepat. Tidak gegabah, sembrono, apalagi hanya murni menggunakan kekuatan kasar dalam pertarungan meskipun dirinya sedang diliputi oleh amarah sekalipun.

Dan semua itu tentu saja tidak luput dari pengamatan Bara.

“Oh... ternyata dia tidak terpancing seperti yang lainnya... menarik!” ucapnya tersenyum menyeringai. Dia pun mulai memprovokasi mereka.

“Hah... berani membunuh saudaramu kau bilang? Apakah kau idiot? Ini adalah lautan dasar, bodoh! Yang kuatlah yang berkuasa, yang lemah hanya bisa mati dan menerima nasib. Tapi.....” ucap Bara menggantung kalimatnya.

Setelah beberapa saat dia pun melanjutkan.

“Tapi... saudara bodohmu itu sungguh berjasa untuk meningkatkan kekuatanku! Bisa dikatakan kematiannya adalah sebuah kehormatan yang layak untuk kalian banggakan! Jadi... daripada marah-marah bukankah seharusnya kalian senang dan merayakan kematiannya?"

"Pptf... hahaha!”

Sera yang sedari tadi berusaha memasang wajah serius, kini benar-benar tak kuasa menahan tawa. Apa yang dikatakan oleh Bara terlalu terus terang. Baru kali ini dia menemukan seekor ikan yang mulutnya begitu tajam.

“Dasar bangsat! Mati kau!” kata Brandon yang tidak bisa lagi menahan diri.

Dalam sekejap tubuhnya diselimuti oleh kilatan-kilatan listrik yang bergejolak dengan ganas. Tidak lama kemudian Vincent juga melakukan hal yang sama.

Menoleh satu sama lain, keduanya pun mengangguk bersamaan.

Di sisi lain, Dexter yang melihat kedua saudaranya sudah bertindak langsung memasang wajah panik.

“Sialan! Mereka terlalu diliputi oleh amarah,” ucapnya dengan perasaan yang tidak nyaman.

Sudah dari tadi dirinya sangat waspada dengan area gelap yang sebelumnya menyelimuti mereka. Jika menilai dari situasinya, fakta bahwa ikan-ikan cupang kecil tidak mati karena serangan Electric Shock jelas merupakan hal yang tidak biasa.

Dia curiga jika efek area gelap itu memiliki kemampuan untuk membelokkan serangan. Dan dilihat dari cepatnya Ethan mati, jelas area itu meningkatkan kecepatan lawannya. Namun dalam situasi ini, percuma saja menyampaikan semua itu kepada dua saudaranya yang bodoh dan memiliki otak otot.

Dalam situasi biasa saja mereka selalu tidak terkendali, apalagi ini menyangkut Ethan yang merupakan saudara sedarah. Api balas dendam sudah menguasai hati mereka.

Baru saja Dexter hendak menjelaskan situasinya secara garis besar, dia melihat Brandon dan Vincent sudah terlebih dahulu melesat dengan kecepatan tinggi sambil mengaktifkan Spark Burst.

Serangan listrik dengan efek area seluas satu meter yang menjebak Sera sebelumnya.

Melihat itu semua, Bara hanya tersenyum menyeringai. Melirik ke arah Sera, dia pun berkata,

“Kau tahu apa yang harus kau lakukan, bukan?”

Mengangguk, Sera pun langsung menggunakan Bubble Shield untuk melindungi anak-anaknya. Sama seperti sebelumnya, MP miliknya langsung terpangkas 200 poin.

Gelembung pelindung pun langsung terbentuk dan menyelimuti Lian, Mason, dan yang lainnya dengan aman.

Sebelum mengaktifkan skillnya, Bara berkata kepada Sera,

“Tugasmu adalah berhadapan dengannya,” ucapnya sambil memicingkan mata ke arah Dexter.

Mendengar itu, Sera mengangguk. Tatapannya sangat serius. Di kedalaman matanya ada niat membunuh yang begitu pekat.

Tanpa memperhatikan Sera lagi, Bara pun langsung memfokuskan pandangannya ke arah depan. Dia mengaktifkan skillnya.

“DOMAIN OF DARKNESS!”

“ZAAP!”

Dalam sekejap area dalam radius satu meter berubah menjadi gelap gulita selama tiga detik. Di saat yang sama dia juga mengaktifkan Shadow Veil. Saat itu, tubuhnya mulai transparan hingga akhirnya benar-benar lenyap dan menyatu dengan kegelapan yang ada di sekitarnya.

Di dalam kegelapan, Bara tersenyum kejam.

“Mari kita coba skill baru ini dengan efek dua kali lipat!” ucapnya dengan niat pertempuran yang menyala di matanya.

MP miliknya langsung terpangkas banyak, 160 poin.

Dalam sekejap tubuhnya langsung diselimuti oleh listrik yang berderak liar. Listrik itu kemudian mulai memadat dan menyatu satu sama lain seperti benang-benang tipis yang membentuk armor dan menyelimuti tubuhnya.

Hingga akhirnya tubuhnya yang berwarna hitam kini mulai menyala dengan warna biru terang, tanda jika listrik itu dikompresi dan siap meletus kapan saja.

Pada saat kekuatannya sudah mencapai puncaknya, dia pun langsung mengaktifkan skillnya.

“THUNDER KILLING STRIKE!”

“WUSH!”

Bagaikan sambaran petir, tubuhnya melintas bagaikan kilatan cahaya. Saat melintas, domain area yang tercipta dari Spark Burst benar-benar dihancurkan oleh kekuatan listrik yang lebih dahsyat.

Dalam sekejap mata, efek area pun aktif. HP Brandon dan Vincent yang sebelumnya utuh di angka 720 langsung anjlok di angka 470.

“Argh!” Mereka langsung menjerit menyedihkan. Yang lebih menyakitkan dan membuat putus asa adalah efek stun dari skill itu juga membuat tubuh mereka membeku dan tak bisa bergerak untuk sementara waktu.

Seperti badai yang mengamuk, Bara langsung mengeluarkan Flash Thunder Bolt ke tubuh keduanya dengan ganas. Menggandakan kekuatannya dengan memangkas MP-nya sebesar 80 poin. Damage yang seharusnya maksimal di angka 150 langsung meningkat dua kali lipat menjadi 300.

“BOOM! BOOM! DUAR!”

“ARGH!”

Keduanya kembali mengerang dengan memilukan. Rasa sakit yang begitu hebat menahan mereka dengan begitu keras. Seperti cambuk yang dapat menghancurkan organ, kekuatan listrik itu menyebar dan merajam tubuh mereka dengan kejam.

Daya hidup mereka yang berada di angka 470 kini kembali menurun dengan drastis, dan baru berhenti di angka 170. Kondisi mereka menjadi semakin kritis. MP mereka bahkan hanya tersisa 25 poin.

Pada saat itu, efek Domain of Darkness juga telah berhenti begitu juga dengan Shadow Veil. Akhirnya wujud Bara yang diselimuti oleh armor biru terang dari pemadatan jaring-jaring listrik pun terlihat. Namun efek area dari Thunder Killing Strike belum habis.

Tak ingin menunda waktu, sekali lagi dia melesat. Flash Thunder Bolt sekali lagi diaktifkan. Berkat efek area dari Thunder Killing Strike yang memangkas daya hidup lawan sebanyak 100 poin.

Serangan itu langsung menghancurkan keduanya berkeping-keping, hingga akhirnya menjadi butiran-butiran cahaya yang langsung terserap masuk ke dalam tubuh Bara.

Barulah setelah dua lawannya mati, efek domain dari Thunder Killing Strike juga habis.

Pada saat itu, suara notifikasi dari sistem pun menggema di kepalanya.

Ding...

[Selamat kepada host telah berhasil membunuh dua belut listrik level 35. Mendapatkan 400 EXP dan 40 SP]

Ding...

[Selamat kepada host telah berhasil naik level 36.]

Mendengar itu Bara pun langsung tersenyum lebar.

“Haha! Bagus akhirnya naik level,” gumamnya.

“Sistem, buka panel status.”

Ding...

[Perintah diterima.]

Nama: Bara(Pemilik Sistem Predator)

Ras: Ikan Teri Kecil

Level: 36 | HP: 670 | MP: 270

EXP: 200/800 | SP: 60

Stat: STR 40 | END 44 | AGI 94 | INT 72 | LCK 64

• Skill Aktif

Flash Thunder Bolt Lv.2 → 160–180 dmg, stun 55%, MP 50

Shadow Veil Lv.2 → Stealth 25s, MP 50

Domain of Darkness Lv.2 → Akurasi musuh -50% + 70 dmg dari bayangan.

15s, MP 60

Transformation Form Lv.2 → Buff STR+AGI 20%, 30s, MP 80

(Plankton, cacing laut mikro, krustasea kecil, kepiting kecil, lobster kecil, belut listrik)

Crush Bind Lv.2 → Ikat 6s, dmg sedang, MP 40

Defensive Shell Lv.2 → Def +40%, 15s, MP 45

Thunder Killing Strike Lv.1 → 250 dmg target utama, 100 AoE dmg, stun 50% (utama), 15% CC area, durasi 3s, MP 80

• Pasif

Low Regeneration Lv.2 → Regen 5 HP+MP/detik, durasi 90s

Adaptive Combat → 15% chance efek ikat/stun saat serangan normal, pasif permanen

Elemental Affinity → Resistensi musuh -10% terhadap Air & Listrik, pasif permanen

Elemen: Air, Listrik

...◦~●❃●~◦...

Puas memandangi panel statusnya, dia pun menutupnya. Kemudian tatapannya beralih kepada Sera yang ternyata juga telah berhasil membunuh Dexter.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!