Alexa Hazelyn Smith adalah siswi cantik, jenius dan humble, cuek bagi orang asing. Dia bahkan banyak menciptakan obat-obatan dan tekhnologi baru, meskipun anak orang terkaya nomer dua di negaranya dia tidak pernah berperilaku sombong ataupun membully teman-temannya.
Semuanya bisa dicapai olehnya namun tidak dengan hati seseorang yang merupakan anak dari yang mempunyai yayasan, terkaya nomor Satu di Negaranya, Samuel Walton, Selain Tampan dan dingin dia menjadi Mafia yang berkedok ketua OSIS.
"Aku mencintaimu, sangat. Mulai dari dulu sampai sekarang rasa itu sama. Sama-sama membuatku senang, rindu dan luka dalam waktu bersamaan, sampai kapan? Kau bahkan tak melirik ku sama sekali. Apakah rasa ini akan ku pendam selamanya?" Lirih Alexa.
Yukk jangan lupa mampir di ceritaku ya! jangan lupa Tinggalkan komen....!!?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rzz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
As
"Ada pa ayah"
"Bagaimana perkembangan rencana kita Darwis"
"Masih belum ketemu yah" jawab Darwis
"Kamu gimana yang ngurus, ingat Darwis harta milik Dominic harus jatuh ke tangan kita" ucap Abraham tajam. Dominic adalah kakek buyut Alexa dimana kakek Alexa dari pihak ibunya bernama Albert dan Albert inilah sepupu Abraham sampai sekarang kekuasan Dyson masih menjadi permusuhan. Orang tua Abraham yang notabene Kakak Dominic tidak menjadi penerus karena sang ayah memilih Dominic menjadi penerusnya dengan Alasan Dominic tidak seperti saudara-saudaranya. Dia lebih tegas dan misterius. Akhirnya terjadilah perebutan kekuasaan sampai sekarang. Sehingga Albert tewas lima belas tahun yang lalu akibat kecelakaan hebat yang dalangnya adalah Abraham. Abraham begitu ambisius sehingga anak cucunya tidak bisa berkutik bahkan Alisha yang notabene cicitnya malah di jadikan tumbal.
"Pa, Darwis lagi berusaha, sebentar lagi pa," ucapnya mantap.
"Ingat waktumu satu bulan" peringat Abraham kemudian beranjak pergi.
"Iya pa"
****
"Axelo ikut ya nek ke pasar" pinta Axelo
"Jangan ya sayang, Axelo di rumah saja ya bermain, nenek cuma sebentar di pasar" ucap Yasmin dengan nada lembut.
"Hm, yaudah Axelo beliin sesuatu ya nek"
"Iya, nanti nenek belikan mainan yang bagus buat kamu"
"Terimakasih nek"
"Iya sayang" ucap Yasmin mengusap rambut Axelo. Yasmin pun segera pergi ke pasar membeli kebutuhan mereka, sambil memilih-milih buah yang segar-segar.
"Ini Yas Strawberry kasih ke Axelo" ucap Anggi sambil memberikan parsel strawberry pada Yasmin, Anggi adalah tetangga sekaligus teman Yasmin.
"Makasih Gi, tadi orangnya sudah tentrum pengen ikut"
"Lalu kenapa gak __"
"Permisi Bu, apakah ibu pernah lihat orang yang ada di foto ini" ucapnya sambil memperlihatkan sebuah foto berukuran kecil. Anggi terkejut tapi langsung mengubah raut wajahnya.
"Kalian siapanya" ucapnya dengan nada tenang pasalnya orang di depannya ini terlihat menyeramkan.
"Jangan banyak tanya, jawab saja atau jualan anda akan saya buang" ucapnya dingin
" Saya tahu orang ini tapi Maaf orang ini sudah satu bulan lalu meninggalkan desa ini"
"Kemana arah perginya" tanya laki-laki tersebut
"Ke kota" jawab Anggi tenang, agar orang yang di depannya curiga. Kemudian Laki-laki tersebut langsung pergi bersama semua anak buahnya karena sejak mulai tadi mereka bertanya pada semua pedagang yang ada di pasar, dan Akhirnya mereka menemukan jawaban, mereka langsung bergegas keluar dari pasar.
"Siapa Gi" tanya Yasmin was-was. Anggi langsung mendekat dan berbisik pelan pada Yasmin.
"Mereka mencari Nak Hazel, orang yang ada di foto tersebut adalah nak Hazel" bisik Anggi. Yasmin langsung teringat pertama kali melihat Alexa, terlihat ketakutan seperti di kejar seseorang.
"Gi, aku minta tolong ya, rahasiakan keberadaannya" pintanya memohon
"Iya, kamu tenang saja" ucap Anggi
"Yaudah aku pergi dulu ya"
"Iya hati-hati." Ucap Anggi, Yasmin bergegas pulang untuk menceritakan tentang kejadian tersebut pada Alexa. Sampai di rumah Yasmin langsung mencari Alexa yang berada di belakang rumahnya memetik buah anggur.
"Nak Hazel" panggil Yasmin tergesa-gesa. Alexa langsung menoleh.
"Ada apa Bu" ucap Alexa langsung menghampiri Yasmin, karena tak biasanya paruh baya tersebut terlihat panik.
"Ayo nak ada yang perlu ibu bicarakan" ucap Yasmin sambil memegang tangan Alexa untuk mengikutinya. Yasmin langsung membawa Alexa ke kamarnya karena meminimalisir rasa takutnya.
"Nak, keberadaanmu sudah mulai tercium, tadi ibu ke pasar ada orang yang menanyakan keberadaan kamu, untung Anggi sempat berbohong kalau kamu sudah keluar dari desa ini satu bulan yang lalu." Ucap Yasmin hati-hati.
"Terus sekarang bagaimana Bu" ucap Alexa merasa was-was apalagi dia sudah mempunyai anak, dan Alexa takut mereka melukai orang yang dekat dengannya.
"Sekarang kamu harus bersiap pergi menuju negara A,"
"Aku harus lewat mana Bu" ucapnya lesuh
"Kapan anggurmu yang akan di ekspor" tanya Yasmin
"Kebetulan nanti malam Bu"
"Kalau diam-diam ikut kontainer nanti malam, bagaimana" tanya Yasmin.
" Baiklah, tapi ibu gak apa-apa sendiri" tanya Alexa
"Gak apa-apa nak, yang penting kamu selamat, sekarang kamu harus siap-siap, ayo ibu bantu" ucap Yasmin dan langsung di angguki oleh Alexa.
****
"Tuan"
"Ada apa"
"Saya sudah mendapatkan dalang di balik hilangnya nona Alexa"
"Siapa" Tanya George
"Darwis, keluarga dari pihak ibu non Alexa"
"Sudah kuduga" ucap George dengan matanya yang menyorot tajam
"Dan kabar mengejutkannya lagi tuan, Anak mereka juga hilang beberapa hari dari hilangnya nona Alexa"
"..."
"Dan saya masih belum tahu siapa dalangnya" lanjut sang Asisten. George hanya mengangguk
"Sabotase Cctv kediaman mereka" perintah George
"Baik tuan," sang asisten langsung pamit meninggalkan ruang kerja tuannya.
"Abraham, Abraham, Ternyata dendammu masih belum usai" Gumamnya.
" Dan sekarang targetmu adalah cucuku jangan salahkan aku jika sekarang aku menyinggungmu" gumam George sambil tersenyum dingin.
****
Malam harinya pun Alexa bersiap, dan akan keluar lewat pintu belakang rumah agar tidak kelihatan tentunya dengan Axelo di gendongannya.
"Hati-hati ya nak" ucap Yasmin memeluk Alexa
"Iya ibu, ibu juga hati-hati, aku janji akan menemukan anak ibu, doain aku sama Axelo ya buk agar selamat sampai tujuan"
"Iya nak". Pelukan mereka langsung terlepas dengan tidak rela, Alexa sesekali melihat ke arah rumah yang sudah menemaninya delapan tahun terakhir. Alexa mengendarai sepeda motor jadulnya menuju pelabuhan, dia langsung mengendap-endap masuk ke dalam kontainer yang kebetulan tidak terkunci.
"Huft, Akhirnya" Lega Alexa, Alexa berdoa semoga perjalanannya tidak ada rintangan. Axelo yang di gendongannya tiba-tiba bangun karena terkena tetesan air mata Alexa.
"Ibu"
"Iya sayang"
"Kita ada dimana Bu, kenapa gelap"
"Nak dengarkan perkataan ibu ya, kita sekarang ada diruangan yang gelap, jadi tenang ya, Axelo hanya perlu tidur saja" ucap Alexa menenangkan Axelo
"Tapi Axelo takut Bu"
"Kan ada ibu, apa yang perlu Axelo takutkan" ucap Alexa dengan nada meyakinkan.
"Sekarang tidur ya, ibu yang akan nemenin Axelo"
"Ibu tidak akan pergi kan"
"Tidak akan sayang" ucapnya mengecup kening anaknya. Suara mesin kapal pun berbunyi tanda akan keberangkatan kapal, Alexa pun pasrah sambil berdoa agar mereka selamat sampai tujuan.
****
Tok tok tok
Yasmin yang sedang memasak, akhirnya memutuskan untuk membuka pintu.
"Maaf siapa ya" ucap Yasmin hati-hati, pasalnya laki-laki didepannya ini terlihat menyeramkan.
"Apakah benar, anda yang namanya Yasmin ?" Tanyanya mengintimidasi
"Iya, maaf sebelumnya ada apa ya"
"Apakah kamu menyembunyikannya seseorang yang ada di foto ini" tanya laki-laki tersebut
"Benar, tapi sudah satu bulan dia meninggalkan desa ini" ucap Yasmin dengan nada tegas
"Pergi kemana" ucapnya sambil menerobos rumah Kedalam rumah Yasmin. Untung dia sudah membersihkan dan merapikan semuanya agar tidak meninggalkan jejak.
"Jawab,pergi kemana" sentak laki-laki tersebut
"Ke kota" ucap Yasmin dengan nada bergetar, Mereka langsung pergi dari rumah Yasmin. Saat mereka sudah terlihat jauh warga yang menyaksikan langsung menghampiri Yasmin.
"Bagaimana Nak Hazel, Yasmin" ucap Anggi
"Mereka sudah pergi, Gi." Ucap Yasmin sendu. Warga yang tahu pun sudah di wanti-wanti oleh Anggi agar menjawab dengan jawaban yang sama tentang Alexa, karena mereka sangat berterimakasih pada Alexa, sedikit banyak mereka sudah dibantu perekonomiannya, dengan sifat Alexa yang lemah lembut, membuat semua warga sangat menyayangi Alexa.
"Kamu yang sabar ya, Yas"Ucap Anggi, Yasmin hanya menganggukkan kepalanya.
"Kami turut berdoa Yas, semoga nak Hazel. selamat sampai tujuan" ucap salah satu warga. Karena sedikit banyak mereka sudah membantu rencana Alexa tadi malam dengan mengelabuhi para penjahat yang mencarinya, Yasmin hanya menundukkan kepalanya sambil menangis.