Laluna adalah seorang dokter muda yang memiliki keistimewaan tersendiri yaitu dia seorang indigo.
Laluna selalu mengungkapkan setiap kasus kematian yang janggal dengan cara masuk ke masa lalu sang arwah dengan lintas waktu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melody Cahaya Cinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29 misteri arwah cewek penasaran part 3
"Ayo dong bu, ceritalah. Kami kan jadi kepo iyakan bu ibu" ujar bu Mega.
"Iya betul" sahut semua orang.
"Baiklah aku akan cerita, hari ini aku memang sedang bahagia soalnya anakku Satria sekarang sudah mulai dekat dengan dokter Luna dan sepertinya mereka saling ada rasa" jelas bu Rendi.
"Yang benar bu?? Wah senangnya, kalau memang benar mereka saling suka bagus dong bu" ujar bu Sari.
"Iya betul bu, kalau aku jadi bu Rendi juga aku pasti senang secara dokter Luna itu kan cantik dan ramah juga apalagi pekerjaannya sangat mulia seorang dokter" sahut BU Mega.
"Itulah bu, makanya malam ini aku mengundang dokter Luna untuk makan malam bersama di rumah kami. Biar mereka semakin lebih dekat" kata bu Rendi lagi.
Para ibu-ibu itu pun melanjutkan ngerumpi sambil belanja.
Sementara itu di tempat lain, tepatnya di dalam mobil Luna.
Luna masih dalam perjalanan menuju rumah sakit, awalnya memang tidak ada apa-apa tapi saat hampir sampai di rumah sakit tiba-tiba Luna kembali mendengar suara lengkingan keras kesakitan, sehingga membuat telinganya terasa sangat sakit dan yang lebih parahnya lagi karena suara lengkingan itu Luna hampir saja menabrak mobil lain.
Tapi untungnya Luna segera menginjak rem mobilnya sehingga doa terhindar dari tabrakan.
Setelah itu Luna menepikan mobilnya karena dia tidak tahan karena rasa sakit di telinganya itu.
"Astaghfirullahalazim, kenapa suara itu muncul lagi. Sebenarnya ini ada apa??" gumam Luna pada dirinya sendiri.
Luna kemudian mengambil tisu yang ada di depannya untuk membersihkan d*rah yang keluar di telinganya.
"Setiap aku mendengar suara lengkingan kesakitan itu rasanya gendang telingaku bagaikan di pukul sekuat-kuatnya" gumamnya lagi sambil membersihkan darah.
"Kalau terus begini pasti aku akan selalu kesakitan, lebih baik aku segera mencari tau siapa sebenarnya sosok itu" lanjutnya.
Setelah beristirahat sejenak Luna kembali melanjutkan perjalanannya menuju rumah sakit.
Dan setelah beberapa saat mengemudi akhirnya doa sampai juga di rumah sakit tempatnya bekerja.
"Selamat pagi dokter Luna" sapa beberapa suster.
"Selamat pagi juga" jawab Luna ramah.
Luna melanjutkan langkah kakinya menuju ruangannya.
Belum juga dia sampai di ruangannya, tiba-tiba Tasya memanggilnya.
"LUNA" panggil Tasya.
Luna langsung menoleh kearah Tasya yang ternyata sudah berjalan kearahnya.
"Kamu Sya, kamu baru datang juga??" tanya Luna.
"Iya aku baru sampai, oh ya Lun aku mau tanya sama kamu" jawab Tasya.
"Mau tanya apa??" tanya Luna.
"Jangan disini dong, kita ke ruangan kamu saja" jawab Tasya.
"Oke, yuk" ajak Luna.
Sebenarnya Luna masih merasakan sakit di telinganya tapi dia bersikap biasa saja du depan orang.
───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───
DI DALAM RUANG PRAKTEK LUNA...
Sesampainya di dalam ruang praktek Luna, mereka berdua langsung duduk di bangku.
Karena belum mulai bekerja, Luna dan Tasya menyempatkan diri untuk mengobrol sebentar.
"Kamu mau tanya apa??" tanya Luna sesaat setelah mereka berdua duduk.
"Sebenarnya ini masalah yang semalam, tentang sosok itu" kata Tasya.
"Kenapa memangnya??? Apa kamu di datangi??" tanya Luna.
"Tidak, amit-amit deh jangan sampai itu terjadi" jawab Tasya.
"Lalu??" tanya Luna lagi.
"Aku cuma penasaran apa kamu sudah tau siapa sosok itu?? Atau apa kamu sudah dapat informasinya??" tanya Tasya.
"Belum, aku belum dapat info apa-apa. Malahan aku sudah dua kali mendengar suara lengkingan yang keras sehingga membuat telingaku kesakitan sampai keluar darah" jawab Luna.
"Hah!!! Serius kamu?? Kenapa kamu baru ngomong" tanya Tasya kaget.
"Ya aku serius lah, memangnya aku pernah tidak serius jika ada masalah seperti ini??" ujar Luna.
"Ya tidak pernah sih tapi kenapa kamu tidak kasih tau aku??" jawab Tasya.
"Itu karena aku juga baru mengalaminya, pertama semalam saat kita nonton. Kamu ingat kan pas aku keluar sama Raihan, itu karena aku kesakitan mendengar lengkingan dari sosok wanita itu dan yang kedua tadi saat aku berangkat ke sini" jawab Luna.
"Astagfirullah, terus gimana sekarang telinga kamu?? Apa masih sakit??" tanya Tasya.
"Tidak sih, sudah enakan" jawab Luna.
"Alhamdulilah kalau gitu, tapi Lun apa kamu tidak coba saja masuk ke lintas waktu agar kamu tau siapa sosok itu??" tanya Tasya lagi dan lagi.
"Aku ingin, tapi aku kan tidak ada petunjuk apapun bahkan aku juga tidak punya medianya" jawab Luna.
"Terus bagaimana dong" tanya Tasya.
"Entahlah" jawab Luna.
Luna dan Tasya lalu diam sejenak memikirkan bagaimana caranya, tapi tiba-tiba Luna teringat akan berita yang ada di grup tadi pagi.
Bahkan saat Luna melihat foto Anggi yang ada di dalam ponselnya saat itu juga tiba-tiba sosok arwah wanita itu muncul kembali.
Sekarang dia berdiri di depan Luna atau tepatnya di dalam ruangan Luna.
"Astagfirullah, siapa kamu??" tanya Luna kaget.
"Kamu kenapa Lun?? Aku Tasya lah" jawab Tasya.
"Bukan kamu, tapi sosok arwah itu" jawab Luna.
"Apa?? Maksud kamu dia ada disini?? Sosok arwah cewek itu??" tanya Tasya dan Luna menganggukkan kepala.
Tasya sontak langsung berdiri dan berlari mendekati Luna.
"Lun, dia kenapa kesini??" tanya Tasya.
"Aku juga tidak tau, tapi mumpung dia ada disini aku akan tanya" jawab Luna.
Luna lalu menatap kearah sosok itu.
"Siapa kamu??" tanya Luna lagi.
"Tolong!!! Tolong aku, sakit!!! Aku ingin pulang" ucap suara itu.
"Tolong apa?? Dan siapa kamu??" tanya Luna lagi.
Tiba-tiba wajah sosok arwah itu berubah bersih dari darah maupun kerusakan dan setelah melihat wajah asli sosok itu betapa terkejutnya Luna karena dia sangat mengenali sosok itu.
"Anggi, kamu Anggi!!! Kamu kenapa??" tanya Luna.
"Sakit, tolong aku" ucap arwah cewek itu yang ternyata adalah Anggi.
Belum juga di tanya lebih lanjut, tiba-tiba sosok Anggi menghilang dari hadapan Luna.
Luna spontan langsung menatap ke layar ponselnya untuk memastikan apakah itu benar-benar Anggi atau bukan.
"Ya Allah, ternyata benar itu dia" ujar Luna lemas.
"Lun kamu kenapa?? Apa kamu tau siapa dia??" tanya Tasya.
"Iya aku tau siapa dia sekarang" jawab Luna lemas.
"Siapa??" tanya Tasya semakin penasaran.
"Dia adalah teman kuliahku yang bernama Anggi, tadi padi aku mendapatkan kabar berita tentang hilangnya Anggi tapi aku benar-benar tidak menyangka kalau Anggi adalah sosok itu, ya Allah apa yang sebenarnya sudah terjadi pada Anggi??" jelas Luna.
"Astagfirullah, terus bagaimana dong Lun?? Apa kamu bisa cari tau kenapa teman kamu itu??" tanya Tasya tidak kuasa menahan sedih.
"Ya aku akan cari tau, aku akan cari tau siapa yang sudah menghabisi nyawa Anggi dan aku tidak akan membiarkan penjahat itu tenang tapi aku mau minta bantuan kamu" jawab Luna.
"Bantuan apa??" tanya Tasya.
"Kamu bantu aku dengan doa, nanti sepulang kerja kamu ikut ke rumahku tolong temani aku saat masuk melintasi waktu, apa kamu mau??" jawab Luna.
"Ya aku mau, aku pasti akan bantu kamu apapun yang terjadi" jawab Tasya.
"Makasih ya Sya, kamu memang sahabat terbaikku" ucap Luna.
"Iya sama-sama, kamu juga sahabat terbaikku" jawab Tasya.
"Okelah kalau begitu kita kerja dulu, nanti setelah selesai kita langsung ke rumah kamu dan oh iya apa kamu akan kasih tau Raihan serta Bima soal ini??" tanya Tasya.
"Nanti saja setelah aku tau informasi tentang Anggi" jawab Luna.
"Okelah terserah kamu saja, kalau begitu aku ke ruanganku dulu" pamit Tasya.
"Oke, makasih ya" jawab Luna.
"It's okay" jawab Tasya.
Tasya kemudian berjalan keluar dari ruangan Luna dan langsung berjalan ke ruangannya sendiri.
Setelah itu barulah mereka memulai pekerjaannya dengan cara memeriksa pasien.
Mereka berdua tidak memeriksa mayat untuk hari ini karena memang tidak ada yang harus di periksa sehingga mereka memeriksa pasien saja.
Apa yang sebenarnya terjadi pada Anggi???
Penasaran???
Yuk tunggu update bab terbarunya besok...
Selamat membaca semuanya...
Jangan lupa selalu tinggalkan komen, ulasan serta bintangnya...
Terima kasih banyak...