NovelToon NovelToon
Renkarnasi Letnan Wanita

Renkarnasi Letnan Wanita

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: kegelapan malam

Ketika seorang jenderal militer yang legendaris menghembuskan napas terakhirnya di medan perang, takdir membawanya ke dalam tubuh seorang wanita polos yang dikhianati. Citra sang jenderal, kini menjadi Leticia, seorang gadis yang tenggelam di kolam renang berkat rencana jahat kembarannya. Dengan ingatan yang mulai terkuak dan seorang tunangan setia di sisinya.

Pertempuran sesungguhnya dimulai, bukan dengan senjata, melainkan dengan strategi, intrik, dan perjuangan untuk memperjuangkan keadilan untuk dirinya...

apakah Citra akan berhasil?

selamat datang di karya pertamaku, kalau penasaran ikuti terus ceritanyaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kegelapan malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5

Hari-hari di rumah itu, meskipun diselimuti kepura-puraan amnesia, mulai menampilkan sisi lain yang tak pernah Citra rasakan serta bayangkan selama hidupnya sebagai letnan jenderal. Dinding-dinding marmer yang dingin, aroma bunga lili segar yang selalu memenuhi setiap ruangan, dan bisikan para pelayan yang bergerak senyap, semuanya terasa kontras dengan bau mesiu, debu, dan teriakan di medan perang. Sebuah ironi yang tak pernah terpikirkan: seorang jenderal yang terlatih untuk menghancurkan, kini berada di tengah sarang kenyamanan. Max dan kedua orang tua Leticia, Nyonya Clara dan Tuan William, kini menjadi poros utama dari momen manis yang secara tak terduga mulai sedikit dinikmati oleh "Leticia", setidaknya sebelum ia harus menajamkan kembali insting militernya dan memulai taktiknya membongkar kejahatan Petricia. Ini adalah masa pengamatan intens, pengisian ulang energi yang vital, dan persiapan mental untuk pertempuran sesungguhnya.

Max dengan kesetiaan yang tak pernah padam, adalah yang paling gigih dalam menciptakan suasana hangat. Setiap pagi, ia akan muncul di kamar Leticia bukan hanya dengan sarapan buatan tangannya sendiri seringkali hanya roti panggang sederhana atau buah-buahan yang dipotong rapi namun juga dengan cerita-cerita kecil tentang masa lalu Leticia. "Dulu kamu selalu mencoret-coret serbet saat makan, Tia," ujarnya lembut sambil terkekeh, menunjuk noda kopi yang tak sengaja tumpah. Atau "Ini boneka beruang yang selalu kamu peluk saat tidur, Tia. Aku menemukannya di gudang." Citra, yang terbiasa dengan disiplin militer yang kaku dan jarang merasakan sentuhan kelembutan personal seperti ini, kadang merasa kikuk. Ia akan mengangguk, mengunyah perlahan, dan mencuri pandang ke arah Max. Dalam hatinya ia mengakui ketulusan pria ini, sebuah kejujuran yang langka yang bahkan di dunia militernya pun sulit ditemukan. Ada rasa aman yang tak terduga dalam perhatian Max, sebuah perasaan asing namun terasa menyenangkan, memicu rasa ingin tahu yang lebih dalam tentang sosok Max. Ia mempelajari kebiasaan Max, tawa Max yang renyah, bahkan kerutan halus di dahi Max saat ia khawatir atau mengingat detail tentang Leticia. Semua itu adalah data yang bisa ia gunakan kelak, potongan-potongan teka-teki yang membentuk gambaran Leticia yang asli. Max sering mengajaknya berjalan-jalan singkat di taman belakang, atau duduk di perpustakaan, membacakan buku-buku romantis yang dulu Leticia suka. Citra harus menahan diri agar tidak tertawa geli saat Max mendramatisir dialog, namun ia tetap mendengarkan dengan saksama, mengumpulkan informasi tentang preferensi Leticia.

Orang tua Leticia pun tidak kalah dalam mencurahkan kasih sayang. Nyonya Clara, sang mama, seringkali menghabiskan waktu berjam-jam di kamar Leticia, mengelus rambutnya, atau memaksanya makan masakan favoritnya. "Ayo, sayang, Mama suapi. Dulu kamu suka sekali bubur ayam ini sampai Mama harus membuatkannya setiap hari," ujarnya lembut, matanya berkaca-kaca dipenuhi air mata rindu. Leticia (Citra) hanya akan mengangguk pelan, membuka mulutnya, dan tersenyum tipis. Ia bisa merasakan kasih sayang tulus dari wanita itu, sebuah cinta ibu yang tak pernah ia dapatkan dalam kerasnya hidup militer, yang hanya mengenalnya sebagai seorang prajurit tangguh, bukan sebagai putri. Perasaan itu, kehangatan itu, kadang membuat peran amnesianya terasa semakin berat, sebuah beban ganda di hatinya yang kini mulai melunak.

"Mama sering sekali membelikanmu gaun baru, Tia. Kamu paling senang kalau Mama mengajakmu berbelanja," Nyonya Clara bercerita suatu siang, menunjukkan deretan gaun indah di lemari, kain-kain sutra dan brokat yang lembut dipegang. Citra mengamati setiap jahitan, setiap detail mode yang sama sekali tak ia pahami, mempelajari seluk-beluk dunia feminin yang sama sekali baru baginya. Sementara itu, Tuan William, sang papa, meski lebih pendiam, sering terlihat mengamati dari jauh, matanya memancarkan kekhawatiran yang mendalam. Sesekali ia akan datang, menggenggam tangan Leticia, dan berkata "Cepat sembuh, Nak. Papa rindu Leticia yang dulu. Rumah ini terasa sepi tanpamu yang ceria." Ia tidak menuntut Leticia mengingat, hanya ingin berada di dekatnya, kehadirannya saja sudah cukup. Kehangatan dari orang tua ini, yang selalu dibicarakan Petricia sebagai 'pilih kasih', kini terasa sangat nyata dan tulus bagi Citra. Ia menyadari bahwa Leticia yang asli dicintai dengan begitu dalam, sebuah cinta yang tak terhingga yang membuat Citra merasa perlu melindunginya.

Momen-momen ini, bagi Citra adalah sebuah pembelajaran dan pengumpulan data yang tak ternilai harganya. Ia melihat bagaimana Leticia yang asli dicintai oleh orang-orang terdekatnya, betapa murninya cinta Max, dan betapa besarnya kasih sayang orang tuanya. Kehangatan ini perlahan meresap, membangun koneksi yang aneh di dalam diri sang jenderal. Ia merasakan tanggung jawab yang lebih besar bukan hanya untuk membalas dendam pemilik tubuh ini, tetapi juga untuk melindungi kebaikan dan kehangatan yang Leticia miliki, yang kini juga menjadi miliknya. Otaknya yang terbiasa menganalisis medan perang, kini sibuk mengamati setiap detail rumah, kebiasaan para pelayan, bahkan jadwal pengiriman barang, mencari celah, mengidentifikasi kelemahan. Ini adalah masa tenang yang ia manfaatkan untuk mengasah indranya di lingkungan yang asing ini. Ia tahu momen manis ini hanyalah selingan, sebuah napas panjang sebelum ia harus menyelam lebih dalam ke dalam kegelapan.

Dari kejauhan, di balik pilar ruang tamu, Petricia hanya bisa mengamati semua ini dengan mata yang memerah dan hati yang dipenuhi bara api yang tak kunjung padam. Setiap tawa kecil Leticia, setiap sentuhan lembut Max, setiap pujian yang dilontarkan orang tuanya pada Leticia, adalah racun mematikan baginya. Ia melihat Max dan orang tuanya mengelilingi Leticia dengan cinta yang tak berkesudahan, seolah Leticia adalah permata paling berharga di dunia, jauh lebih berharga darinya. Sebuah jerit frustrasi nyaris lolos dari bibirnya saat ia melihat Max menyuapi Leticia kue kesukaan mereka, sementara dulu ia harus memohon perhatian Max.

"Momen manis? Cih! Momen palsu! Mereka semua buta! Buta karena kepura-puraan gadis itu!" desis Petricia, tangannya mencengkram erat tepi gorden hingga ujung jemarinya memutih, kuku-kukunya nyaris merobek kain tebal itu. "Dia hanya pura-pura! Dia ingin mengambil semua yang kumiliki! Kasih sayang orang tua, tunangan, dan sebentar lagi warisan! Ini tidak bisa dimaafkan!" Api kecemburuan semakin mengganas di dalam dirinya, melahap habis sisa-sisa akal sehat dan hati nuraninya. Hatinya yang kotor, kini semakin dipenuhi iri dan dengki, mempertegas niat jahat yang sudah ia tanam. Petricia tahu, saat ini ia harus bersabar, sebuah kesabaran yang tipis bagai benang, yang setiap detik terancam putus. Ia harus membiarkan mereka menikmati ilusi kebahagiaan ini, membiarkan Max terus bertingkah seperti anjing setia. Karena begitu saatnya tiba, ia akan memastikan ilusi itu hancur berkeping-keping, membawa serta semua kebahagiaan yang Leticia rasakan, dan menenggelamkannya ke dasar kegelapan. Malam itu, di dalam hati Petricia, sebuah rencana jahat yang lebih besar mulai terbentuk, siap untuk dilancarkan saat kesempatan sempurna tiba, sebuah kesempatan yang ia tahu, takkan lama lagi akan muncul. Bahkan Petricia sudah mulai memikirkan cara bagaimana ia bisa mendekati Leticia tanpa menimbulkan kecurigaan, mencari titik lemah, dan merancang serangan yang tak terduga.

1
Srie Handayantie
iyaa lanjutkan lah apapun yg sudah menjadi tekadmu cit, jgn pernh mundurr siapa tau kedepannya bisa menemukan dalang dibalik itu smua 🤔 aku curiga dalang nya masih disembunyikan si cepott jadi belum ketahuan🤭😂
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°
ayok Tia mulai lah menjadi Mei yang suka teriak pada ketiga Bestinya... buat orang itu kesakitan dalam telinga nya
≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMM: astaghfirullah🤣🤣
total 1 replies
ˢ⍣⃟ₛ≛⃝⃕|ℙ$⛧⃝UHUY𓂃❼⧗⃟ᷢʷꪻ꛰͜⃟ዛ༉
idihhh nenek lampir/Speechless/
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©
tidak ada yg kebetulan di dunia ini Citra.. dan jika itu terjadi, maka itulah takdirmu..
🦂🍃 CISUN 2 🦂🍃
Ooohhh
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°
uhhh ada janji masa kecil ternyata
Srie Handayantie
berarti karna janji disaat dia kecill dulu makanya dia masuk dalam tubuh leticia dan menepatinya,
Zea Rahmat
reinkarnasi yg kebetulan km citra masuk ke tubuh keturunan nenek sophia
nurul supiati
msih gk nemu plottt twist nya gimna dan arahnya kmna
nurul supiati
ouhh karena harta yakkk... pantesan bgtu apa tuan dan nyonya Anderson menyakiti kmbaran nyonya clara
ˢ⍣⃟ₛ≛⃝⃕|ℙ$⛧⃝UHUY𓂃❼⧗⃟ᷢʷꪻ꛰͜⃟ዛ༉
ini petricia mau di apa 😤
🦂🍃 CISUN 2 🦂🍃
Waah sepertina ini masih keluarga ortu leticia 🤔
ˢ⍣⃟ₛ≛⃝⃕|ℙ$⛧⃝UHUY𓂃❼⧗⃟ᷢʷꪻ꛰͜⃟ዛ༉
nggak usah khawatir bukk😒, biarkan saja dia tidak makan. nanti jika lapar dia pasti akan makan, bukkkk/Speechless/
ˢ⍣⃟ₛ≛⃝⃕|ℙ$⛧⃝UHUY𓂃❼⧗⃟ᷢʷꪻ꛰͜⃟ዛ༉
semalam lagi apa pak max 🗿
Srie Handayantie
nahh kan hanya saat diperlukan kau aman, stelah gagal kau dibuang bahkan jadii buronan dan hidupmu makin tidak tenang. itulah karma mu Patric 😏
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°
Cerita nya semakin seru dan menarik
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°: same same yeee
≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMM: alhamdulilah terimakasih
total 2 replies
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°
alah dia jadi buburona kan akhirnya maneh di sia siakan begitu
🔵≛⃝⃕|ℙ$ Fahira Eunxie💎
mantap, Petricia akhirnya jadi buron /Joyful/, ayo semangat mencari dalang utamanya Max dan Leticia

semangat dan sehat selalu kak thor
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©
rasakan!! nikmatilah hidupmu sebagai buronan Petricia.. itu baru permulaan, kita lihat sejauh mana kamu bertahan
Zea Rahmat
rasainnn km petrik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!