NovelToon NovelToon
Cinta Rahasia Sang CEO

Cinta Rahasia Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak
Popularitas:46.7k
Nilai: 5
Nama Author: Chika Ssi

Laura jatuh cinta, menyerahkan segalanya, lalu dikhianati oleh pria yang seharusnya menjadi masa depannya—Jordan, sahabat kecil sekaligus tunangannya. Dia pergi dalam diam, menyembunyikan kehamilan dan membesarkan anak mereka sendiri. Tujuh tahun berlalu, Jordan kembali hadir sebagai bosnya … tanpa tahu bahwa dia punya seorang putra. Saat masa lalu datang menuntut jawaban dan cinta lama kembali menyala, mampukah Laura bertahan dengan luka yang belum sembuh, atau justru menyerah pada cinta yang tak pernah benar-benar hilang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika Ssi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. DNA dan Dosa

Jordan berdiri di depan jendela ruang kerjanya, matanya menerawang ke langit Jakarta yang kelabu. Tangannya memainkan sebuah plastik kecil bening berisi beberapa helai rambut. Rambut itu milik Leon, dia mengambilnya diam-diam saat menemui bocah itu minggu lalu di sekolah sebelum insiden alergi.

Lelaki itu tak tahan lagi hidup dalam keraguan. Kemiripan wajah, alergi stroberi, bahkan cara tertawa anak itu—semuanya menunjuk pada satu kemungkinan yang membuat jantung Jordan berdegup keras: Leon adalah anaknya.

“Tapi Laura terus menyangkal,” gumamnya pelan. “Kalau dia tidak berbohong, kenapa begitu defensif?”

Jordan memasukkan plastik itu ke dalam dokumen lain, menyegelnya dengan label “Pribadi & Rahasia,” lalu memencet tombol di interkom.

“Fiona, kirimkan kurir ke laboratorium BioGene seperti biasa. Prioritas tinggi. Pastikan hasilnya hanya sampai ke tanganku," perintah Jordan kepada sekretarisnya.

Di sisi lain gedung, seorang perempuan mengenakan blazer merah marun melangkah masuk ke ruang lounge eksekutif. Senyumnya tenang, langkahnya mantap. Dia menatap sekilas ke arah meja sekretaris Jordan, lalu berbalik arah.

Diam-diam Leysha membuka amplop yang tergeletak di atas meja. Sebuah senyum miring mini menghiasi bibirnya. Dia mengeja nama yang ada di kertas itu.

"Leon? Bukankah dia anak Laura? Aku sempat melihatnya ketika pesta ulang tahun perusahaan. Aku mengamatinya dari jauh. Bocah itu terlalu mirip dengan Jordan," gumam Leysha sambil kembali merapikan amplop tersebut.

Leysha, wanita yang selama ini berdiri di belakang Jordan, entah sebagai rekan bisnis atau lebih dari itu. Dia tak pernah benar-benar menyukai Laura. Perempuan itu selalu tampak seperti bayangan dari masa lalu yang tak mau mati.

Namun kini, jika benar Leon adalah anak Jordan, posisi Leysha akan guncang. Dia telah menunggu bertahun-tahun untuk menjadi satu-satunya di sisi Jordan. Perempuan itu tak akan membiarkan seorang anak kecil dan seorang wanita yang pernah ditinggal pergi merebut semuanya.

Laboratorium BioGene terletak di kawasan elit. Malam itu, di salah satu ruangannya, seorang teknisi sedang menyortir sampel ketika pintu diketuk.

“Pak Dika?” suara lembut itu masuk bersama siluet Leysha di ambang pintu.

Teknisi itu tampak kaget. “Bu Leysha? Ada yang bisa saya bantu?”

“Ini soal sampel DNA yang baru masuk,” kata Leysha, sambil menaruh selembar cek dan sebuah map bersegel di atas meja.

Dika menatapnya bingung. “Maaf, saya tak bisa membuka atau mengubah hasil uji tanpa perintah langsung dari pengirim.”

Leysha melangkah lebih dekat. “Saya yakin Anda orang cerdas, Pak Dika. Anda juga tahu siapa Leysha Jansen. Saya bisa menghancurkan hidup atau menyelamatkan Anda. Tergantung Anda berdiri di pihak siapa.”

Dika menatap cek itu. Jumlahnya cukup untuk menutup utang dan menghidupi keluarganya selama beberapa tahun. Lelaki tersebut menelan ludah kasar.

“Yang saya butuhkan sederhana,” lanjut Leysha.

“Ketika hasil keluar, Anda cukup ketik: ‘Tidak ada hubungan biologis antara subjek A dan subjek B.’ Itu saja. Dan Anda aman.”

Dika kembali menelan ludah. Dia tahu itu melanggar etika, hukum, dan segala bentuk integritas. Akan tetapi, hidupnya terlalu rumit untuk ditopang idealisme. Malam itu, pilihan pun dibuat oleh Dika.

---

Dua hari kemudian, Jordan menerima sebuah amplop berstempel "RAHASIA" dari BioGene. Dia membukanya perlahan, napasnya memburu. Matanya menelusuri laporan yang dicetak rapi. Di bagian akhir, kalimat yang membuat darahnya membeku tertulis jelas:

"Tidak ditemukan hubungan biologis antara sampel DNA Subjek A (Jordan William) dan Subjek B (Leon Richie Jansen)."

Jordan terdiam. Dia menatap kalimat itu sangat lama, seolah berharap huruf-hurufnya berubah. Akan tetapi, semua tetap sama. Tidak ada yang berubah.

Jordan menjatuhkan diri ke sofa. Tangannya gemetar. Otaknya mencoba mencerna kenyataan ini. Apa benar dia hanya berhalusinasi? Apa semua kemiripan itu hanya kebetulan? Atau Laura benar sejak awal?

Akan tetapi, hatinya tetap menolak untuk percaya terhadap hasil tes. Dia memejamkan mata, lalu mengusap wajah secara kasar. Sebuah napas berat dibuang untuk mengempaskan kekecewaan terhadap hasil tes.

Di apartemen kecilnya, Laura sedang menyisir rambut Leon seusai mandi. Bocah itu menguap lebar, lalu bersandar ke pelukan ibunya.

“Mama, kenapa Paman Jordan enggak main ke sekolah lagi?” tanya Leon polos.

Laura tersenyum pahit. “Karena Paman Jordan sibuk, Sayang.”

Leon mengangguk kecil, lalu tertidur. Laura menatap wajah anaknya sangat lama. Perasaan bersalah masih menyelimuti dadanya. Namun, dia tetap pada pendiriannya. Jordan tidak perlu tahu.

Dunia anak ini terlalu rapuh untuk diisi oleh sosok pria yang datang dan pergi seenaknya. Namun, jauh di lubuk hatinya, Laura tahu Jordan tak akan berhenti begitu saja. Dia terlalu keras kepala untuk menyerah pada kebenaran yang tak jelas.

Keesokan harinya, Jordan berdiri di ruang gym pribadi kantornya. Keringat membasahi pelipisnya, tetapi pikirannya jauh dari fokus. Dia masih memikirkan hasil tes itu. Kemudian pintu terbuka, Leysha masuk dengan langkah ringan.

“Kamu kelihatan seperti baru kalah perang,” komentarnya sambil menyodorkan air minum.

Lelaki tersebut meneguk air mineral tersebut. Setelah itu, Jordan mengguyur kepalanya agar suhu tubuhnya sedikit turun. Napasnya tersengal ketika air tersebut turun ke wajah Jordan.

Jordan sebelumnya menceritakan kalau sudah memasukkan sampel rambut Leon untuk tes DNA. Dia menceritakan kepada Leysha tanpa rasa curiga. Hari itu, Leysha dengan sengaja menanyakan hasil tes DNA.

“Hasil DNA-nya keluar.”

Leysha pura-pura terkejut. “Dan?”

“Negatif. Dia bukan anakku.” Jordan tersenyum kecut, kemudian duduk bersandar pada dinding ruangan tersebut.

“Aku sudah bilang dari awal,” kata Leysha pelan, mendekatinya. “Laura selalu pandai memanipulasi emosi orang. Mungkin dia ingin kamu percaya agar kamu kembali padanya.”

Jordan mengangguk pelan, tetapi matanya kosong.

“Kalau hasilnya jelas, kenapa kamu masih ragu?” tanya Leysha tajam, sedikit tergelincir dari kendali.

Jordan menoleh cepat, menatap Leysha. “Aku tahu firasatku jarang salah. Tapi, mungkin kali ini aku terlalu terbawa emosi.”

Leysha tersenyum tipis. “Kadang kita memang harus belajar percaya pada bukti, bukan perasaan.”

Jordan tidak menjawab. Dia hanya menatap dirinya pada cermin dan bayangan Leon yang entah mengapa masih menghantui pikirannya.

Di malam yang sama, Dika duduk sendiri di warung kopi pinggir jalan. Wajahnya muram. Di tangannya, dia menggenggam laporan asli tes DNA Jordan dan Leon. Laporan yang tidak pernah sampai ke tangan yang seharusnya.

Di lembaran itu tertulis jelas:

"Kecocokan genetik menunjukkan hubungan biologis: ayah dan anak."

Akhirnya lelaki tersebut memutuskan untuk menyerahkan dokumen tersebut kepada Leysha. Dia tidak ingin suatu hari nanti terlibat dengan masalah ini. Di lubuk hatinya yang paling dalam, rasa bersalah terus menghantui.

"Semoga Tuhan memaafkan kesalahan besarku. Aku akan keluar dan pergi jauh dari sini," gumam Dika sebelum akhirnya menyeruput kopi terakhirnya dan beranjak dari sana.

1
Zenun
nanti lah😁
Zenun
Yang penting kamu jangan kabur lagi Lau😁
Jeng Ining
kokya ga mikir apakah ada hubungannya dg Leysha to Joo😮‍💨
Jeng Ining: hooh gemeshh aq..😩😮‍💨... dikasih apa dia sm Leysha, smpe ga mampu berpikir buruk ttg Leysha, udh tau kelicikannya aja masih ga mampu balaskan kesakitan Laura🙄
Bisa Pesan Cover di Saya: Paijo pikirammya lagi buntet kak /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Jeng Ining
huhhhh Jordan masih ga mampu melepaskan diri dr Leysha, ya wes terima resikonya dijauhi Laura, pdhl udh berkali² bgini, tp tetep ga mau tegas sm Leysha😩
Bisa Pesan Cover di Saya: Ulet bulu yang menggatal ini susah disingkirkan /Grimace/
total 1 replies
Wiwit Widiarti
lanjut thor semangat💪💪💪
Wiwit Widiarti: ok kk author trimakasih di tunggu bab selanjutnya pasti tambah seru
Bisa Pesan Cover di Saya: Update besok lagi yaaaa Kakkk❤❤❤
total 2 replies
Wiwit Widiarti
semangat jo fokuslah sekarang ada laura yg medukungmu
n4th4n14e4
hayoh
tiara
Leon atau Noah tuh yang membuka pintu, lanjuut thor
Zenun
Jangan mau kalah kali ini Lau
Zenun
Yah Noah, kamu gak. diajak
Zenun
Kai?
Zenun
wory sama keadaan Leon
Bukhori Muslim
menarik
tiara
ayo Lau bantu Jo yang sedang bermasalah biar kembali sukses
Esther Lestari
ayo Jo cerita sama Laura, siapa tahu dia bisa memberi solusi dan biar kamu gak pusing sendiri
Esther Lestari
Jo seharusnya kamu menjauh dari Leysha, sejak kamu tahu apa yang sudah dilakukannya terhadap Laura.
tiara
waduuh Noah salah mengira dia kira Jordan setuju ternyata tidak.waduuh tambah marah tuh pa Jo
Esther Lestari
dering telpon menganggu pelukan kerinduan mereka berdua😁
tiara
siapa tuh yang telpon semoga bukan kabar buruk tentunya
Teh Yen
huffft kuatlah Noah mungkin Laura bukan jodoh mu lagian hubungan kalian kan tidak d restui orang tuamu smoga kamu menemukan wanita yg lebih baik dari Laura d mencintaimu juga yah Noah smngat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!