NovelToon NovelToon
Pertukaran Jiwa: CEO Kejam Menjadi Istri Teraniaya

Pertukaran Jiwa: CEO Kejam Menjadi Istri Teraniaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Balas dendam pengganti
Popularitas:80.8k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Rachel sering mendapatkan siksaan dan fitnah keji dari keluarga Salvador. Aiden yang merupakan suami Rachel turut ambil dalam kesengsaraan yang menimpanya.

Suatu hari ketika keduanya bertengkar hebat di bawah guyuran hujan badai, sebuah papan reklame tumbang menimpa mobil mereka. Begitu keduanya tersadar, jiwa mereka tertukar.

Jiwa Aiden yang terperangkap dalam tubuh Rachel membuatnya tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada sang istri selama tiga tahun ini. Begitu juga dengan Rachel, jadi mengetahui rahasia yang selama ini disembunyikan oleh suaminya.

Ikuti keseruan kisah mereka yang bikin kalian kesal, tertawa, tegang, dan penuh misteri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

[Ingat, ya, kalau Rachel saat ini adalah Aiden. Sedangkan Aiden adalah Rachel. Masing-masing memiliki ingatannya dan pikirannya sendiri-sendiri bukan pemilik tubuhnya.]

Matius ditempatkan di sebuah apartemen yang dijaga super ketat. Apartemen itu berada tidak jauh dari kantor pusat perusahaan keluarga Salvador. Sebuah tempat yang sangat strategis agar mudah dipantau.

Dua orang pengawal berjaga di depan pintu setiap saat, dan seorang dokter berpengalaman ditempatkan di ruang dalam untuk mengawasi kondisi Matius yang mulai rapuh. Bagaimanapun juga, pria tua itu adalah kunci dari benang kusut masa lalu yang hingga kini membayangi keluarga mereka.

Sementara itu, Aiden dan Rachel baru tiba di rumah menjelang pagi. Langit masih gelap, dengan bintang yang memudar perlahan di balik awan tipis.

Udara dini hari menusuk tulang dan tubuh Aiden terasa seperti dihempaskan ke dasar jurang. Ia merebahkan diri di atas kasur, tubuhnya remuk setelah menyetir sepanjang malam.

“Lelah sekali nyetir sepuluh jam bolak-balik,” keluh Aiden menutup mata.

Rachel, yang kini menempati tubuh Aiden, duduk di tepi ranjang. Pandangannya jatuh pada wajah pria yang sebenarnya adalah dirinya sendiri. Sekarang sudah tidak merasa aneh ketika melihat tubuhnya sendiri dari sudut pandang lain, apalagi dengan karakter yang berbeda.

“Apa ini perjalanan terjauh kamu?” tanya Rachel, suaranya lembut tapi penuh perhatian.

Aiden membuka mata setengah. “Ya. Sebelumnya aku tidak pernah mengendarai mobil selama itu. Nyetir lima jam saja sudah bikin punggungku pegal. Lalu, apa kamu pernah menyetir dalam waktu lama?”

Rachel tersenyum tipis, seolah mengingat masa lalu yang jauh. “Ya. Bahkan aku pernah menyetir selama dua hari dua malam. Cuma berhenti sebentar untuk makan dan isi bahan bakar mobil.”

Aiden langsung terduduk, menatapnya tak percaya. “Hah?! Perjalanan sejauh apa sampai bisa dua hari dua malam?”

Dengan tatapan kosong yang perlahan berubah sendu, Rachel menjawab, “Aku melarikan diri dari pembunuh bayaran. Saat itu, aku masih mahasiswa. Aku mengemudi menyeberangi beberapa negara, hanya untuk bertahan hidup.”

Keheningan menyelimuti kamar. Aiden menatap Rachel lama, lalu spontan memeluknya erat. Pelukan itu penuh rasa iba, seakan mencoba menghapus luka lama yang tak pernah benar-benar sembuh.

“Rupanya kamu menjalani hidup yang begitu berat,” bisik Aiden, suaranya pecah oleh emosi.

Rachel menghela napas panjang, menyandarkan dagunya di bahu pria itu. “Aku sudah terbiasa dengan hal itu sejak kecil. Karena itu aku selalu waspada pada keadaan sekitar. Mulai sekarang, kamu juga harus belajar waspada. Ingat, tubuh yang kamu pakai sekarang adalah tubuhku.”

“Ya,” jawab Aiden tegas, meski matanya berkaca-kaca. “Aku janji akan menjaga tubuhmu ini sebaik-baiknya.”

Keesokan harinya, mereka berdua pergi ke kantor. Gedung megah itu menjulang tinggi, penuh dengan aktivitas karyawan yang lalu-lalang. Richard, tangan kanan keluarga Salvador, berjalan setia mendampingi mereka. Wajahnya tegas, penuh wibawa, dan sorot matanya selalu tajam, seakan bisa membaca situasi sebelum orang lain menyadarinya.

Di sela langkah, Aiden berbisik pelan, “Apa Richard tahu tentang musuh-musuhmu?”

Rachel, dalam tubuh Aiden, menjawab mantap, “Ya. Dia adalah pengganti Edward. Richard orang setia dan bisa dipercaya. Dia bahkan sering terluka ketika melindungiku.”

Aiden mengangguk-angguk, kagum. Namun, ia masih penasaran. “Lalu, apa dia tahu kalau jiwa kita tertukar?” tanya Aiden dengan suara sangat pelan, takut ada telinga lain yang mendengar.

Rachel menggeleng cepat. “Tidak. Untuk hal itu, aku tidak berani bercerita. Aku takut disebut gila. Siapa yang akan percaya kalau orang bisa bertukar jiwa?”

Aiden menarik napas panjang. “Pantas saja dia sering menatap aneh padaku,” gumamnya pelan, hampir seperti bicara pada diri sendiri.

Rachel mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh Aiden. Sementara pria itu duduk di sampingnya sambil membaca buku bisnis.

Tiba-tiba, pintu ruang kerja terbuka. Richard masuk dengan tergesa-gesa. Wajahnya tegang dan di tangannya ada sebuah amplop cokelat besar. Begitu melihat Rachel duduk di dalam, pria itu refleks menyembunyikan amplop di balik punggungnya.

“Ada apa, Richard?” tanya Aiden dengan ekspresi serius, tubuhnya tegak seakan bersiap menghadapi sesuatu.

Richard menelan ludah, lalu menjawab singkat, “Ada yang harus kita bicarakan. Ini penting sekali.” Tatapannya melirik ke arah Rachel, ragu apakah wanita itu pantas mendengar kabar yang akan ia sampaikan.

Aiden segera menimpali. “Katakan saja. Tidak apa-apa Rachel mendengarnya. Sekarang dia tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku.”

Richard terbelalak. Wajahnya jelas menunjukkan keterkejutan. Selama ini, Aiden selalu menutup rapat masalah pribadinya, bahkan dari orang-orang terdekat. Kini, tiba-tiba ia membuka rahasia itu di depan Rachel.

Dengan ragu, Richard akhirnya menyerahkan amplop tersebut. “Aku baru saja mendapat laporan. Di salah satu peternakan milik Damian Ford, polisi menemukan beberapa kerangka manusia. Mereka sedang berusaha mengidentifikasi identitasnya. Aku curiga, mereka adalah orang-orang kepercayaan kakekmu yang dulu hilang secara misterius.”

“Apa?!” seru Aiden dan Rachel hampir bersamaan, keduanya berdiri dari sofa.

Richard melanjutkan dengan suara lebih pelan, “Aku masih ingat, beberapa orang kepercayaan Tuan Salvador senior tiba-tiba lenyap tanpa jejak. Selama bertahun-tahun, kita tidak pernah tahu apa yang terjadi pada mereka. Dan sekarang, kerangka-kerangka itu ditemukan di lahan milik Damian.”

Tangan Richard meletakkan amplop di atas meja. Aiden dan Rachel menunduk, membuka lipatan kertas tebal di dalamnya. Beberapa foto jatuh berserakan di meja, gambar lokasi penggalian, deretan tengkorak yang diletakkan di atas tanah, serta benda-benda yang diyakini milik korban—jam tangan tua, cincin berkarat, bahkan potongan pakaian yang telah lapuk.

Rachel menggenggam ujung meja erat-erat. Napasnya terasa sesak. Pemandangan itu seperti menampar wajahnya dengan kebenaran pahit.

“Apa kita bisa menemui Inspektur Jonas?” tanya Rachel tiba-tiba, suaranya penuh urgensi.

Richard spontan menoleh, menatapnya tajam. “Nyonya … Anda mengenal Inspektur Jonas?”

Pertanyaan itu membuat ruangan mendadak membeku. Aiden dan Rachel saling menatap cepat, mata mereka membesar. Keduanya sama-sama terkejut, karena seharusnya Rachel tidak pernah punya hubungan dengan Inspektur Jonas. Mengingat pejabat di kepolisian itu tidak bisa sembarang didekati.

***

Sambil menunggu bab berikutnya, yuk baca juga novel karya temanku ini.

1
Ita rahmawati
oh tidak semudah itu damiankalo mau menculik rachel,,krna dia sesungguhnya adalah aiden 🤣🤣
🌸Santi Suki🌸: 👍👍👍👍👍
total 1 replies
Lyvia
tubuhnya rachel tp jiwanya kn jiwanya damian, pasti seru klu bner kejadian mereka memculik rachel
🌸Santi Suki🌸: 👍👍👍👍👍
total 1 replies
Esther Lestari
Damian jangan coba2 berani menculik Rachel
🌸Santi Suki🌸: 👍👍👍👍👍
total 1 replies
Susi Akbarini
lanjuutt..

❤❤❤😘😙😗
🌸Santi Suki🌸: 👍👍👍👍👍
total 1 replies
Susi Akbarini
moga2 Rachel bnayak yg nglindungi..
terselamatkan dari kehahtan damian..

❤❤❤😍😙😙😗
🌸Santi Suki🌸: 👍👍👍👍👍
total 1 replies
Noor hidayati
ingat damian,kejahatan tidak selamanya menang,suatu saat kamu pasti tersungkur
🌸Santi Suki🌸: 👍👍👍👍👍
total 1 replies
Ita rahmawati
semakin seru
🌸Santi Suki🌸: 🔥🔥🔥🔥🔥
total 1 replies
Susi Akbarini
moga gak ada yg celakai matius..
❤❤😍😙😗
🌸Santi Suki🌸: 👍👍👍👍👍
total 1 replies
Susi Akbarini
waduhhh..
berhasilakhn Aiden dalam pwngadilan..
❤❤❤😘😙😗
🌸Santi Suki🌸: 🔥🔥🔥🔥🔥
total 1 replies
Esther Lestari
untung Tomy masih bisa diselamatkan oleh Aiden walau hancur badannya.
Noor hidayati
damian itu sudah bau tanah,tapi kok belum insyaf juga
Alyanceyoumee: Assalamualaikum.
Kaka, Boleh coba baca karya ku berjudul "Parting Smile" siapa tau Kaka suka.
insyaallah seru ko... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Ita rahmawati
makin seru dn lumayanlah ikut deg²an 🤣
Susi Akbarini
astaga Damian...
😘😍😙😗😗😡😡😡
Hasanah Purwokerto
Rachel harus lebih waspada nih,,skrg dia juga jd targetnya Damian...
Aiden,,jgn sampai lengah yaa
Hasanah Purwokerto
Ternyata penjara bukan halangan untuk Damian ttp melakukan kejahatan..
Esther Lestari
ternyata Damian Ford berada dalam penjara tapi masih bisa mengendalikan kejahatannya, kalau uang sudah ikut campur apa yg tidak bisa dilakukan dlm penjara sekalipun.
Hati2 Aiden, istrimu dijadikan sasaran
🌸Santi Suki🌸: iya, bener
total 1 replies
Ita rahmawati
jgn terlalu menonjol hel, sekarang kmu jd target damian
🌸Santi Suki🌸: 🤧🤧🤧 pada dasarnya yang isi raga Rachel itu Aiden dan mereka ke mana-mana selalu berdua
total 1 replies
Ita rahmawati
sosok si damian ini kok serem ya padahal blm muncul tp aura jahatnya serem bgt 😔😔
🌸Santi Suki🌸: 😅😅😅😅😅
total 1 replies
Susi Akbarini
lanjuutttt...

❤❤❤😍😙😙😗
🌸Santi Suki🌸: 👍👍👍👍👍
total 1 replies
Susi Akbarini
deg2an..
peperangan siap dimulai..
❤❤❤😘😍😙
🌸Santi Suki🌸: 🔥🔥🔥🔥🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!