NovelToon NovelToon
Perjanjian

Perjanjian

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Hantu / Pembantu
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Karena kesulitan ekonomi membuat Rustini pergi ke kota untuk bekerja sebagai pembantu, tapi dia merasa heran karena ternyata setelah datang ke kota dia diharuskan menikah secara siri dengan majikannya.

Dia lebih heran lagi karena tugasnya adalah menyusui bayi, padahal dia masih gadis dan belum pernah melahirkan.

"Gaji yang akan kamu dapatkan bisa tiga kali lipat dari biasanya, asal kamu mau menandatangani perjanjian yang sudah saya buat." Jarwo melemparkan map berisikan perjanjian kepada Rustini.

"Jadi pembantu saja harus menandatangani surat perjanjian segala ya, Tuan?"

Perjanjian apa yang sebenarnya dituliskan oleh Jarwo?

Bayi apa sebenarnya yang harus disusui oleh Rustini?

Gas baca, jangan lupa follow Mak Othor agar tak ketinggalan up-nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjanjian Bab 20

Saat waktu sarapan tiba Ratih memberikan makanan yang begitu enak untuk Rustini, bahkan wanita itu diajak sarapan bersama dengan dirinya dan juga Jarwo. Semua orang yang ada di sana sampai keheranan, tetapi tidak ada yang berani bertanya.

Selepas sarapan Rustini diminta untuk berdandan dan memakai pakaian yang bagus, dia menurut. Walaupun dia tahu dirinya akan disenangkan karena akan ditumbalkan, tetapi dia tidak berani berkata apa-apa.

"Kita mau ke mana, Nyonya?"

Kini Jarwo sedang menyetir mobil mewah miliknya, Ratih duduk di sampingnya. Sedangkan Rustini duduk di belakang, di bangku penumpang.

"Mau ke toko emas, belikan kamu perhiasan."

"Tapi tadi malam Nyonya udah berikan aku banyak hadiah, masa mau dikasih lagi?"

"Nggak apa-apa, biar kamu senang."

"Oh, oke."

Rustini diam dengan perasaan cemas yang membuncah di dalam dadanya, saat ini nyawanya dipertaruhkan. Dia mulai merencanakan banyak hal agar bisa kabur dari sana.

"Pilihlah yang kamu suka," ujar Ratih ketika tiba di toko perhiasan.

"Memangnya saya boleh memilih apa pun yang saya inginkan?"

"Boleh," jawab Ratih dengan senyum penuh arti.

Ratih berpikir kalaupun dia memberikan banyak perhiasan kepada Rustini, tetapi kalau wanita itu ditumbalkan, tetap saja nanti dia yang akan menjadi pemilik dari perhiasan yang sudah dipilih oleh Rustini tersebut.

"Kalau begitu saya mau seperangkat perhiasan emas," jawab Rustini.

Tanpa ragu Ratih langsung membelikan kalung, gelang, cincin, gelang kaki dan juga giwang untuk Rustini. Tidak ada kesenangan di hati Rustini, tetapi dia tetap terlihat antusias di hadapan keduanya.

"Makasih, Tuan, Nyonya."

"Ya, terus sekarang kamu mau ke mana lagi?"

"Mau ke tempat wisata yang ramai, kira-kira tempat wisata di sini yang ramai di mana?"

"Kota tua sama Monas, kamu mau ke mana?"

Rustini sempat mendengar dari Sri kalau misalkan pergi kota tua itu bisa menggunakan kereta api, karena tidak jauh dari kota tua ada stasiun kereta. Rustini mulai berpikir, mungkin dia harus memilih untuk pergi ke kota tua.

Nanti di sana dia bisa kabur dan pergi ke kampung halamannya dengan menggunakan kereta api, itu merupakan ide yang sempurna buat Rustini.

"Ke kota tua aja, Nyonya. Saya ingin lihat ada apa aja di sana," ujar Rustini.

"Oke, kita pergi ke sana."

Rustini akhirnya diajak pergi ke kota tua oleh Jarwo dan juga Ratih, saat tiba di sana mereka langsung berkeliling menggunakan sepeda. Sesaat dia bisa melupakan kegundahan hatinya, dia begitu senang saat berkeliling menggunakan sepeda sambil melihat bangunan tua yang ada di sana.

"Cape, Tin. Makan siang dulu yuk?" ajak Ratih.

Ratih mengajak Rustini dan juga Jarwo untuk makan di warung soto yang ada di sana, ketiganya menikmati soto yang disediakan di sana. Hingga beberapa saat kemudian Rustini meminta izin untuk pipis, dia berkata kebelet dan sangat tak tahan.

Ratih memperhatikan kamar mandi umum yang tak jauh dari tempat dia memakan soto, tempatnya tidak begitu bersih. Ratih geli, tapi kalau membiarkan Rustini sendirian, dia juga takut kalau wanita itu akan kabur.

"Yang, kamu tolong antar Tini ke kamar mandi."

"Ya," jawab Jarwo.

Dalam hati Rustini kesal juga karena ternyata Ratih sangat waspada, dia diantarkan oleh Jarwo menuju kamar mandi umum yang ada di sana.

"Aku menunggu di sini," ujar Jarwo yang berdiri di depan pintu kamar mandi.

Rustini merasa tidak akan bisa lari kalau Jarwo tetap ada di sana, maka dari itu Rustini kembali mencari alasan agar dia bisa secepatnya pergi.

"Tuan jangan berdiri di sini, jauhan dikit. Ini kamar mandi perempuan, nanti takutnya ada yang menyangka kalau Tuan itu ternyata adalah orang yang belok."

"Benar juga, aku akan menunggu di dekat pohon. Sambil ngerokok, nanti kamu samperin aku di sana."

"Oke," jawab Rustini.

Rustini memastikan Jarwo pergi terlebih dahulu, setelah itu barulah Rustini mencari cara untuk pergi dari sana. Dia segera pergi berjalan bersama dengan kerumunan orang yang kebetulan masuk ke dalam kamar mandi.

"Aku harus pergi ke mana sekarang?" tanya Rustini bingung.

Bagi sebagian orang mungkin kota tua itu tidak terlalu besar, tapi bagi Rustini sangatlah luas dan dia bingung harus melangkahkan kaki menuju arah mana agar bisa keluar dari tempat itu.

"Duh Gusti! Tini harus jalan ke mana untuk keluar dari sini?"

Cukup lama dia mencari jalan keluar, hingga akhirnya dia bisa keluar setelah bertanya kepada salah satu keamanan yang ada di sana. Namun, baru saja dia keluar, Rustini melihat Ratih dan juga Jarwo yang sedang berlari-lari mencari dirinya.

Ah! Padahal tadi dia sudah merasa lapang hatinya, dia berpikir akan bisa kabur dari kedua orang itu. Namun, melihat wajah kedua orang itu, harapan Rustini untuk kabur menjadi lebih sedikit.

"Sial! Ngumpet di mana coba?"

Rustini melihat ada tong sampah yang besar berjajar di pinggir jalan, dengan cepat dia bersembunyi di balik tong sampah itu.

"Sialan! Ke mana coba perginya Tini? Kenapa bisa hilang coba?"

Ratih berkacak pinggang sambil marah-marah, wanita itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru. Jarwo yang ada di sampingnya, nampak ngos-ngosan karena baru saja mengejar istrinya tersebut.

Ratih berlari dengan begitu kencang menuju pintu keluar kota tua itu, karena dia berpikir dengan dia berlari, maka akan lebih cepat menemukan di mana keberadaan Rustini.

"Aku tak tahu, Yang. Tadi pas dia di kamar mandi aku menunggu di luar, tapi nggak keluar-keluar. Makanya aku cari di dalam, tapi ternyata dia tidak ada. Apa mungkin dia kabur karena tahu akan ditumbalkan?"

Jarwo mulai berpikir kalau Rustini tidak polos seperti kelihatannya, wanita itu pura-pura diami dan pura-pura tidak tahu. Padahal, nyatanya Rustini tahu tentang kehidupannya di dalam rumah mewah itu.

Rustini tahu niat mereka untuk menumbalkan wanita itu, makanya Rustini mencari celah untuk kabur. Dia bahkan meminta dirinya untuk menjauh, agar wanita itu bisa dengan mudah melarikan diri.

"Ck! Apa iya? Tapi, menurut kamu apakah dia akan pulang ke kampung halamannya?"

"Nggak tahu, Mas nggak pernah ngobrol sama dia."

Walaupun Jarwo selalu meminta kepuasan dari Rustini, tetapi dia belum pernah mengobrolkan masalah pribadi. Dia hanya ingin kepuasan dari wanita itu, bukan membicarakan hal pribadi.

"Kita minta orang untuk cari Tini ke kampung halamannya, kalau dia beneran pulang ke sana, bunuh saja sekalian sama keluarganya. Karena bisa saja dia sudah mengetahui rahasia keluarga kita," ujar Ratih.

Deg!

Jantung Rustini berpacu dengan begitu cepat, padahal dia ada rencana akan pulang ke kampung halamannya dengan menaiki kereta api. Namun, jika sudah seperti ini, itu artinya dia tidak bisa pulang ke kampung halamannya.

Bisa bahaya nyawa ayah dan juga budenya, dia memang merasa dendam ketika ayahnya diketahui memiliki hutang yang banyak. Namun, walau bagaimanapun juga Sardi sudah membesarkan dirinya dengan penuh kesabaran. Dia tidak mau kalau ayahnya sampai celaka.

"Terserah kamu aja, Yang. Aku manut," ujar Jarwo.

"Kalau begitu minta tenaga keamanan di sini untuk mencari Tini, kalau nggak ketemu nanti langsung minta orang kita untuk pergi ke kampung halaman wanita itu. Dia tak boleh lolos, wanita yang sudah pernah bekerja di rumah kita, tidak boleh pergi dalam keadaan bernyawa."

"Ya, Sayang."

Jarwo pergi mencari petugas keamanan yang ada di sana, dia ingin meminta orang-orang itu agar membantunya mencari Rustini. Rustini yang sejak tadi mendengarkan obrolan dari kedua orang tersebut menjadi kaget, ternyata Jarwo dan juga Ratih merupakan manusia yang tidak memiliki hati.

'Ya Tuhan, dengan orang-orang seperti apa aku bekerja? Kenapa bisa-bisanya aku terperdaya?' tanya Rustini dalam hati.

1
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
semoga aja Jarwo bener bener suka Tini, semoga aja Ratih jelek itu yg jadi tumbal, Jarwo sama Tini bahagia selamanya🌻🌻🌻🌻
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
bagus bagus
Yuliana Tunru
waduh gmn nih apa jarwo akan vawa tini ya ..knp jg ndk ganti penapilan pake hijab gitu agar sulit dikenali hedehhh
Cucu Suliani: Wah, bisa jadi ide nih🤭
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
waduh ketahuan 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Kamu harus bisa, syaratnya lepasin Ratih dan semua hartamu 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
biar tambah panas tuh 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
dia merasa
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
nah setuju 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Bude
Cucu Suliani: Ya Allah, typo Kak😂
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
gak ampun Jarwo...
gak juga kali ngejelasin nya 😫🤦‍♀️
FiaNasa
apa kubilang tin,,klau kamu hanya didaerah situ² aja Asti cepet ketemu kan,,,moga aja Jarwo ada belas kasih sama Tini gak dibawa pulang jadiin tumbal,,ayo Jarwo aq tau kau baik,,bawa pergi Tini yg jauh sewakan rumah kasihan,,semoga nanti dg Tini kau insaf gak dijalan sesat lagi
Ass Yfa
mlh pethukan Jarwo
FiaNasa
aslinya Jarwo ini orang baik kek nya cuma salah jalan saja dia
Felycia R. Fernandez
lebih bagus begitu sih...
kamu pandai pandai la menyembunyikan nya
Felycia R. Fernandez
ternyata ke bawa uang dan emasnya...
Mamake Nayla
udah yg jd tumbal ratih aja
kaliaa🐈🐈‍⬛👯: SETUJU🤣
Felycia R. Fernandez: setuju kk 🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Apa bisa 😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
untunglah Tini selamat 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
semoga ada yg menolongmu Tini
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
untunglah 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!