Alika tak pernah membayangkan hidupnya bisa berubah secepat ini. Semua berawal dari satu permintaan sepele saudari tirinya, yang menyuruh Alika pergi ke sebuah hotel.
Karena sebuah kekeliruan, Alika justru masuk ke kamar hotel yang salah dan menghabiskan malam dengan Sagara, sang CEO dingin dan arogan yang selama ini hanya dikenalnya dari jauh.
Apa yang terjadi malam itu seharusnya dilupakan. Tapi takdir berkata lain.
Saat Alika mengetahui dirinya hamil. Ia dihadapkan pada pilihan yang sulit, menyembunyikan semuanya demi harga diri, atau menghadapi kenyataan dengan kepala tegak.
Namun, yang paling mengejutkan, justru adalah keputusan Sagara. Pria yang katanya selama ini tak tersentuh, datang kembali ke dalam hidupnya, menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar tanggung jawab.
Cinta perlahan tumbuh di antara keduanya. Tapi mampukah cinta bertahan saat masa lalu terus menghantui dan realita kehidupan tak berpihak?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 05 Memberikan Cucu
Sesampainya di rumah keluarga besarnya, Sagara disambut oleh aroma kopi yang harum dan suasana tenang khas rumah milik Hermawan.
Pria dengan kerutan di kening itu sedang duduk dengan santai di kursi, membaca majalah dengan tenang sambil menikmati secangkir kopi.
“Kamu sudah datang, cucuku,” kata Kakek Hermawan tanpa menoleh. “Apa kamu mau dibuatkan kopi juga? Ini sangat nikmat.”
Sagara menghempaskan tubuhnya di sofa di seberang kakeknya, masih dengan sisa rasa kesal yang belum mereda.
“Nggak usah banyak basa-basi. Katakan, apa yang ingin Kakek bicarakan denganku?” tanyanya.
Kakek Hermawan menutup majalahnya dan menatap Sagara dengan tatapan serius, seperti biasanya.
“Sudah saatnya kamu berpikir tentang masa depan. Aku semakin tua, Gara. Dan aku tidak bisa menjamin akan selalu berada di sini untuk mengurus perusahaan keluarga kita.”
Sagara mengerutkan kening. “Kakek, aku sudah mengurus perusahaan sesuai harapan Kakek. Bukankah itu sudah cukup?”
“Tidak cukup!” kata Kakek Hermawan sambil meletakkan cangkir kopinya di atas meja. “Perusahaan keluarga kita butuh penerus, dan aku ingin seorang cucu yang bisa melanjutkan garis keturunan kita. Jika dalam waktu dekat kamu tidak bisa memberikan aku cucu, semua harta warisan milik keluarga akan jatuh ke panti sosial.”
Sagara tersentak mendengar pernyataan itu. “Kakek tidak sedang bercanda, kan? Semua harta warisan kakek akan jatuh ke panti sosial jika aku tidak segera punya anak? Syarat macam apa ini? Benar-benar tidak masuk akal!”
“Tentu saja aku sangat serius. Apa wajahku ini terlihat sedang bercanda?” ucap Kakek Hermawan sambil tersenyum. “Aku tidak akan membiarkan harta dan perusahaan ini dikuasai orang luar atau dihancurkan oleh tangan yang salah. Kamu satu-satunya harapan keluarga ini, jadi kamu harus segera memutuskan,” lanjut Kakek Hermawan.
“Kakek, ini bukan hal yang mudah. Aku baru saja ditinggalkan kekasihku dan–”
“Aku tidak mau mendengar alasan apapun! Kamu harus segera menemukan jalan keluar dan memberikan aku cucu secepatnya!” Kakek Hermawan memotong ucapan Sagara. Ini adalah satu-satunya cara supaya cucunya segera melepas masa lajangnya.
“Jika kamu menolak, maka warisan keluarga ini tidak akan pernah menjadi milikmu!” Kakek Hermawan bangkit dari duduknya, lalu pergi meninggalkan Sagara.
Sagara terdiam, menatap kakeknya dengan tatapan kosong. Belum selesai satu masalah, kini muncul masalah baru.
“Brengsek!” Sagara mengusap wajahnya dengan frustasi. “Dasar kakek tua pemaksa!”
**
**
“Dasar anak nggak tahu diri!” Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Alika begitu ia melangkah masuk ke dalam rumahnya.
Wajah Alika tertoreh ke samping, rasa panas dan kebas langsung menjalar di pipinya. Gadis itu terhuyung, namun ia berusaha menahan tubuhnya agar tetap berdiri tegak.
Di depannya, Ibu Maya berkacak pinggang. Menatapnya dengan tatapan marah. Seolah, sudah menahan emosi yang mendidih di dalam dirinya sejak tadi.
“Dari mana saja kamu, hah? Kenapa semalaman nggak pulang? Mau jadi perempuan nakal, iya?!” bentak Ibu Maya. Suaranya menggema, memenuhi ruangan keluarga yang kecil itu.
“Maaf, Bu. Sebenarnya aku–”
“Terus saja kamu minta maaf. Aku bosan mendengarnya Alika!" Ibu Maya memotong ucapan Alika dengan nada kasar. Matanya menyala, menatap Alika penuh kebencian. “Sejak ayahmu yang penyakitan itu meninggal, kamu jadi pembangkang. Bukankah kamu harus pergi bekerja? Mau bayar pakai apa rumah kontrakan ini kalau kamu malas-malasan?” imbuh Ibu Maya.
Alika menundukkan wajahnya, menahan air mata yang hampir jatuh. Rasa sakit di pipinya ini, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan luka hatinya. Setiap kali Ibu Maya memarahinya dan membicarakan tentang ayahnya yang sudah tiada, membuat hatinya tercabik-cabik.
Di sudut ruangan, Keisha, berdiri dengan senyuman mengejek. Ia memang menunggu momen ini.
“Rasakan itu!” gumam Keisha. Rencana liciknya semalam untuk menjebak Alika akhirnya berhasil.
Tony, pria yang seharusnya Alika temui di hotel pasti sudah melakukan sesuatu pada adik tirinya itu.
“Bu, coba lihat tanda merah keunguan yang ada di lehernya. Aku yakin, semalam Alika pasti tidur bersama seseorang,” sahut Keisha ikut berkomentar tanpa sedikitpun menunjukkan rasa simpati pada Alika.
Keisha malah membuat suasana menjadi semakin panas. Kata-katanya bagaikan racun yang langsung saja menyebar kemana-mana.
Ibu Maya menatap Alika dengan mata menyipit. Perhatiannya kini tertuju pada leher gadis itu.
“Ini maksudnya apa!” seru Ibu Maya. “Apa kamu berniat menghancurkan nama baik keluarga kita?”
Alika tersentak kaget. Dengan reflek, ia segera menutupi lehernya. Alika yakin, bekas itu adalah hasil dari semalam, tanda yang ditinggalkan pria asing itu tanpa Alika sadari. Dan sekarang, malah dijadikan senjata oleh Keisha untuk memojokkan dirinya.
lain di bibir....
lain di hati..
bisa2 disuruh manfi kembang 7 rupa dan tidur di luar kamar RS...
😀😀😀❤❤❤❤
bisa saja cindy bohong...
❤❤❤❤❤
Qlika gak mau kemeja Sagara bekas dipeluk ama Cindy..
❤❤❤❤❤❤
sengaja yuh Alika..
nerani2nya dia megang lengan langit di depan sagara..
cari perkara..
😀😀😀❤❤❤❤
aihhh di luar prediksi malah sodara tiri yg jadi pemicu cembukur
kejar Alika..
😀😀😀❤❤❤❤❤
mulai..
😀😀😀❤❤❤❤