Tidak disangka Habiba jika sang suami mengatakan tidak mencintainya di malam pertama pernikahan mereka. Akan tetapi seiring berjalannya waktu pernikahan mereka berjalan seperti layaknya suami istri pada umumnya. Namun, pada saat kehamilan Habiba 8 bulan mantan kekasih Yusuf datang kembali dan Yusuf menyuruh Habiba pergi.
Akankah Yusuf kembali kepada mantan kekasih yang telah meninggalkan dia atau mempertahankan rumah tangga dengan Habiba?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riya Wardu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 Pulang Saja
Ardan mendekati pintu kemudian membuka pintu IGD setelah itu mempersilahkan Tuan Yusuf dan Rita untuk masuk ke ruang IGD melihat kondisi Habiba.
Baik pak, silahkan.. "ucap Ardan dan kemudian membukakan pintu IGD untuk melihat kondisi Habiba
Ceklek..
"Eungh..
Terdengar suara lenguhan dari salah satu bed brankar IGD.
"Habiba.." suara pelan Rita dan langsung menghampiri Habiba
Rita,Yusuf,Ardan menghampiri Habiba yang terbaring di bed brankar IGD.
"Ri-ta.."panggil Habiba dengan suara terbata
"P-pak Yu-suff.." panggil Habiba dengan suara pelan dan terbata juga
Habiba berusaha bangun dari berbaringnya. Namun segera dicegah Yusuf agar tetap berbaring.
"Berbaring lah, tidak usah bangun. Istirahat saja.." ucap Yusuf
"Terima kasih Anda sudah menolong saya, jika tidak ada Anda entah apa yang terjadi dengan saya.. Dan maaf jika Anda yang mengalami luka dan cidera karena saya.. "lanjut Yusuf
"Sama-sama Pak, sudah menjadi kewajiban kita untuk saling tolong menolong. Kebetulan saya yang berada di sana. Kalau pun bukan saya pasti ada orang lain yang menolong Bapak.. "balas Habiba
Jawaban Habiba dibalasi anggukan oleh Yusuf. Sekilas kemudian mereka saling bertatap muka.
"Rit-ta,aku mau nyender aja bisa minta tolong bantu aku.. "pinta Habiba untuk menghindari tatapan Yusuf
"Kamu berbaring aja kenapa sih,kamu lagi sakit.. "ucap Rita
"Rita.. Yang sakit cuma kaki aku, itu juga nggak parah.. Setelah ini aku mau pul-...
Sejenak kemudian Habiba teringat motornya yang masih di parkiran hotel, dia ingat pada saat kejadian dia pingsan lalu tiba-tiba dia di rumah sakit.
"Astaghfirullah Rita,,motor aku masih di Hotel gimana aku pulang ke rumah.. "panik Habiba sambil menepuk dahi
"Sebaiknya Anda dirawat saja agar luka dan cidera Anda cepat sembuh.." sela Yusuf memotong ucapan Habiba
"Terima kasih Pak,saya mau pulang saja istirahat di rumah.. Lagian ini tidak terlalu parah.." Jawab Habiba
"Baiklah nanti saya antar Anda pulang,, "ajak Yusuf
"Eh..?! "Nggak perlu pak nanti saya naik taxi online saja.. "jawab Habiba
"Kali ini saya tidak menerima penolakan,setidaknya ini sebagai bentuk maaf dan terima kasih kepada Anda karena menolong saya.. "ucap Yusuf dengan nada tegas dan dingin arogan
"Alamak.. Sikap dingin nya keluar "ucap Rita dalam hati
"Ternyata benar yang dikatakan orang-orang tentang pak Yusuf, dingin arogan.. "batin Habiba
Setelah sedikit berdebat akhirnya Yusuf mengijinkan Habiba pulang ke rumah,Yusuf menyuruh Ardan untuk memanggil Dokter dan mengurus administrasi. Selang beberapa menit Dokter dan perawat datang ke Ruang IGD.
"Permisi.. "ucap Dokter yang baru tiba di Ruang IGD
"Apa Nona menginginkan pulang?" tanya Dokter bername tag Agustin sambil tersenyum kepada Habiba
"Iya Dok, saya mau pulang saja.. Nggak betah bau Rumah Sakit.. "jawab Habiba
"Baiklah kalau Anda menginginkan pulang, tetapi saya harap Anda jangan melakukan aktifitas yang berat dulu agar cidera pada kaki Anda berangsur membaik.. Untuk luka di kaki meskipun tidak terlalu parah sebaiknya jangan sering terkena air agar luka cepat kering, nanti akan saya resepkan obatnya dan bisa diambil di bagian obat.. "ucap Dokter
"Baik Dok, terima kasih.. "balas Habiba
Habiba meminta Rita untuk membantu dia duduk di bed brankar. Di sisi lain Yusuf menelpon Ardan yang sedang mengurus administrasi untuk mengambil obat dan sekalian mengambil obat untuk Habiba. Yusuf juga meminta Ardan untuk mengambil dan membawa kursi roda untuk Habiba.
Habiba sudah duduk di bed brankar, Rita masih tetap di samping Habiba.. Tiba-tiba ponsel Rita berdering, kemudian Rita ijin keluar untuk mengangkat telepon. Sebelum keluar Rita menyerahkan tas Habiba yang tadi dititipkan kepadanya. Rita keluar bersamaan dengan itu Ardan masuk membawa obat dan kursi roda untuk Habiba.
"Permisi Tuan,,ini obat untuk Nona Habiba.." ucap Ardan sambil menyerahkan obat ke Yusuf.
Yusuf menerima obat dari Ardan dan langsung memberikan kepada Habiba..
"Ini obat Anda.. "ucap Yusuf menyerahkan obat ke Habiba
"Terima kasih Pak.. "jawab Habiba menerima obat
Obat sudah diterima Habiba lalu di masukkan ke dalam tas. Yusuf masih berada di dekat Habiba, sebenarnya dia agak risih tapi coba dia menepisnya toh dia tidak hanya berdua, ada asistennya di dalam ruangan itu.
"Maaf Pak, bisa kursi rodanya dibawa ke sini.. "pinta Habiba ke Ardan karena kursi roda ada di samping Ardan.
"Oh iya Nona,, "ucap Ardan kemudian membawa kursi roda ke arah Habiba
"Mau saya bantu Nona..? "tawar Habiba
Habiba berusaha berdiri tapi tiba-tiba dia oleng tidak bisa berdiri hampir terjatuh.
"Aauuww.. "pekik Habiba
Hap
Yusuf yang berada di dekat Habiba langsung menangkap dan merengkuh pinggang Habiba agar tidak terjatuh. Posisi mereka seperti sepasang kekasih yang sedang berdansa, dengan posisi Yusuf merengkuh pinggang Habiba dengan tangan kirinya dan tangan kanannya memegang salah satu lengan Habiba. Saat itu pula tatapan mereka saling bersiborok, cukup lama. Ardan yang melihatnya seperti melihat adegan tarian di film india.
"Berasa nonton Akang ShahRukh Khan dan eneng Kajol ini mah, tapi kalau lama berasa jadi obat nyamuk,huftt.. "umpat Ardan dalam hati
Masih di ruangan yang sama tapi beda ungkapan isi hati
"Kenapa aku jadi deg deg an gini ya, apa aku jatuh cinta sama Pak Yusuf? Ah tidak tidak,ingat Biba kamu itu cuma apalah apalah.. Aduh emak bapak tolongin anakmu ini jantungnya tidak aman bertatapan sama orang ganteng.. "monolog Habiba dalam hati
"Ternyata dia cantik dan manis juga, jadi oh- shi-tt kenapa aku jadi deg deg an gini.. "batin Yusuf
"Habiba.. Kita pulang seka-- eh".. "ucapan Rita terputus dan langsung menutup mulutnya melihat Habiba dipeluk Yusuf