Joi, siswa SMA kelas 2 yang cuek dan pendiam, memiliki kemampuan indigo sejak kecil. Kemampuannya melihat hantu membuatnya terbiasa dengan dunia gaib, hingga ia bersikap acuh tak acuh terhadap makhluk halus. Namun, pertemuan tak terduga dengan Anya, hantu cantik yang dikejar hantu lain, mengubah kehidupannya. Anya yang ceria dan usil, terus mengikuti Arka meskipun diusir. Pertikaian dan pertengkaran mereka yang sering terjadi, perlahan-lahan mencairkan sikap cuek Joi dan menciptakan ikatan persahabatan yang tak terduga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joi momo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumit
Setelah perjalanan panjang dan menegangkan, Joi dan Anya akhirnya sampai di rumah. Anya, yang masih terlihat trauma, langsung menghampiri Joi. "Hai, bodoh!" serunya, suaranya sedikit meninggi, campuran antara lega dan marah. "Kenapa kau lama sekali menyelamatkanku? Aku tidak tahu ya, hantu cabul itu berkali-kali ingin… huuh… kepadaku! Untung saja aku bisa melarikan diri, tapi aku tetap saja tertangkap. Terus saja seperti itu, dan kau tidak ada!"
Joi terdiam, menatap Anya dengan perasaan campur aduk. Ia merasa bersalah karena telah membuat Anya mengalami penderitaan. Ia merasa lega karena Anya telah kembali dengan selamat. Ia merasa senang karena bisa memeluk Anya lagi. Ia merasa bahagia karena Anya masih ada di sisinya.
"Aku… aku tidak tahu ingin bicara apa," kata Joi, suaranya terdengar pelan, "Aku hanya ingin tertawa sedikit."
Anya mendengus, "Tuh kan! Kau ini dasar mulut! Pria tidak peka! Dasar kau ini bodoh! Entah kenapa aku jadi benci kepadamu!" Meskipun kata-katanya terdengar kasar, namun ada sedikit kelegaan dalam nada suaranya. Ia masih marah, tetapi rasa marahnya itu bercampur dengan rasa lega karena telah kembali ke pelukan Joi.
Joi tertawa kecil, merasakan sedikit kelegaan. Ia tahu, Anya masih marah, tetapi ia juga merasakan sedikit kelembutan dalam nada suara Anya. Ia tahu, Anya masih menyimpan rasa sayang kepadanya. Ia pun membalas senyum Anya, mencoba untuk mencairkan suasana. Mereka pun berjalan pulang bersama, dengan langkah yang lebih ringan, dengan hati yang lebih tenang. Mereka kembali ke rumah, rumah yang terasa lebih hangat dan nyaman setelah Anya kembali. Rumah yang terasa lebih berarti setelah Anya kembali.
Setelah mereka masuk.
Anya pun langsung menempelkan kepala nya di bahu Joi.
"aku mau tanya, apa artinya aku buatmu."
Joi mengerutkan matanya, menyembunyikan mimik wajah yang ingin mengatakan tak bisa hidup tanpa Anya.
"Aku gak tau tuh, tangan ku gerak sendiri." ucap Joi sambil memalingkan wajahnya.
Anya pun langsung tersenyum kecil, sambil melayangkan layang ia mengeliling Joi untuk melihat raut wajah nya.
sedangkan Joi terus berputar agar tidak di lihat Anya.
"Ih apaan sih nih cowok, ayo lihat aku dong."
"Gak mau ah, masa aku harus lihatin hantu." balas Joi sambil terus berpaling.
Sejenak Anya terdiam, lalu menangkap wajah Joi dan memegangi dengan kedua tangan.
Joi yang tertangkap berusaha melepaskan diri, namun karena Anya melayang layang sulit sekali untuk lepas.
"katakan padaku, sekali saja kalau kau sebenarnya cinta sama aku kan." ucap Anya dengan wajah yang serius.
Joi pun berhenti bertingkah, mulai serius memandangi wajah Anya.
Namun tak sepatah katapun keluar dari mulut Joi.
Anya pun kesal, melepas pegangan nya dan berpaling, Anya duduk di kursi dan membelakangi Joi.
"Bagaimana dengan mu!" tanya Joi tiba tiba.
Anya pun menoleh dengan matanya yang basah, ia menangis.
"Aku benar benar cinta sama kamu."
"Sejak pertama bertemu kamu, aku langsung jatuh hati."
"Karena itulah aku terus mengikuti kamu."
"Baiklah, aku juga suka padamu." ucap Joi sambil mendekati Anya "Namun kau sendiri paham kan si..."
"Situasi kita saat ini." potong Anya "Aku gak milih jadi hantu, Aku gak mau jadi hantu."
Joi menatap Anya yang menangis dan rasa di hatinya ingin memeluk nya namun ia hentikan dengan tanpa alasan.
"Aku rasa aku manusia, aku rasa ini cuma mimpi, aku rasa aku... kau lah yang hantu."
perlahan Joi menempelkan tangan nya ke pipi Anya yang basah, mengusapnya dengan pelan.
"Jika dunia terbalik, kau yang hantu dan aku yang manusia" ucap Anya dengan mata yang berkaca kaca.
"Aku akan mencintaimu walau apapun resikonya."
"Anya, aku tidak menolak cintamu" balas Joi dengan lembut "aku juga mencintaimu, sama seperti mu."
"Lalu!"
"kita tak mungkin bisa bersama, itu kenyataan nya."
"Aku bisa melihat dan menyentuhmu, kau juga begitu" balas Anya "lalu apa."
Joi pun hanya diam membisu.