Perubahan Seorang Gay Karena Istri Kontraknya

Hari sudah malam, Leo dan Eca sudah masuk kedalam kamar.

"Kak Leo, gimana ini? Kita satu kamar."

"Gimana apanya?"

"Eca takut kak."

"Dih, gantungan kunci kepedean banget. Gue tidur di bawah, nanti biar di alas selimut." Ucap Leo.

"Ih kasian, aku gak tega. Sini gak apa-apa, di atas aja sama aku cuman kita kasih pembatas guling."

"Gak bisa, gue tidurnya ga rapi."

Eca membuang nafasnya pasrah dan langsung merangkak naik ke tempat tidur, "Yaudah aku bobo dulu ya, good night suami."

"Please jangan bilang kayak gitu terus, gue ga nyaman dengernya!" Protes Leo.

Eca tidak menjawab, wanita itu hanya terkekeh di balik selimutnya.

***

Pagi hari,

Eca mendengar suara ketukan pintu kamar, dengan keadaan setengah sadar Eca turun dari tempat tidurnya. Wanita itu lupa bahwa Leo tidur di lantai, tepat di bawah tempat tidurnya, karena tidak melihat dengan jelas akibat lampu yang di matikan sebelum tidur, Eca tersandung sesuatu .. Dan itu adalah kakinya Leo. "Aaaaaaaaaaa." Teriak Eca di iringi dengan suara jatuh yang cukup terdengar sampai keluar kamar, ternyata Tubuh Eca ambruk tepat di atas tubuh Leo, dan mereka saling menempel satu sama lain.

"Awshhhh, Gantungan kunci!" Teriak Leo yang kesakitan.

Karena panik, pintu kamar langsung di buka oleh Zalendra, pria itu reflek menutup kedua matanya dengan tangan, karena pemandangan yang terlihat adalah Eca tidur di atas tubuh Leo.

"Eca, suara apa itu tadi?" Tanya Zalendra panik.

Seketika mata Leo segar saat mendengar suara kakeknya, reflek tangan Leo memeluk pinggang ramping Eca. "gak apa-apa kek, biasalah pengantin baru, lagi explore gaya tidur." Jawab Leo santai.

"Iya kan sayang?" Tanya nya pada Eca.

"Ii-iya kek, maaf udah bikin kakek panik."

"Waduh, kakek kira ada apa, suaranya sampai terdengar keluar pintu kamar, Ya sudah silahkan di lanjut, kakek jadi ga sabar buat punya cicit." Ledek Zalendra yang membuat pipi Leo dan Eca memerah.

Kemudian Zalendra menutup pintu kamar kembali.

Leo reflek langsung menjatuhkan Eca ke sampingnya, dan kepalanya sedikit terbentur lantai karena alas selimutnya yang tipis. "Aaaa ... Sakit kak." Eca memegang sebelah kepalanya yang terbentur.

"Ya lagian pake niban badan gue segala, emang lo kira ga sakit!"

"Ya bagus dong, jadi kakek percaya sama acting kita."

Leo langsung membereskan bekas tempat tidurnya, dan masuk ke kamar mandi lebih dulu. "Gantungan kunci, siapin baju gue ... " Teriak Leo dari dalam kamar mandi.

"Iya, bawel!" Jawab Eca.

Dengan telaten Eca memadu padankan baju kaos santai dengan celana pendek selutut untuk di pakai Leo, dan juga baju dress untuknya dengan warna yang sama dengan baju Leo dan itu terlihat seperti baju couple. "Aahhh so sweet sekali pengantin baru." Gumam Eca.

"Kakak ayo, aku sakit perut!" Teriak Eca yang sudah menunggu Leo hampir 30 menit.

Pintu kamar mandi terbuka, " Jorok lo." Ucap Leo.

"Lah, emang kakak gak pernah buang air ya? Atau Kaka bukan manusia? Jangan-jangan kakak manekin kayak di toko baju? Haha" Ledek Eca.

"Songong lo ah."

"Sorry." Jawab Eca sambil menjulurkan lidahnya, dan langsung lari ke dalam kamar mandi.

Leo tersenyum saat Eca sudah menutup pintunya, Dasar bocah ingusan. Batinnya.

***

Acara sarapan pagi keluarga Zalendra sudah di mulai terlebih dahulu, karena Leo dan Eca tak kunjung datang juga.

"Biarlah pengantin baru itu puas-puasin dulu di dalam kamar." Ucap Zalendra yang di iringi tawa Greya dan Martin.

"Leo kuat juga ya." Ucap Greya melawak.

"Jangan salah mam, Leo Kuat karena turunan dari papa nya."

"Haha kalian ini, malah membahas seperti itu." Ucap Zalendra, padahal pria tua itulah yang memulai pembahasan 21+ terlebih dahulu.

Tidak lama setelah itu, Leo datang dan berjalan sambil menggenggam tangan Eca posesif. " Duduk disini sayang." Ucap Leo yang mempersiapkan satu kursi untuk istrinya.

"Gimana ca? Sakit ga?" Tanya Greya meledek.

"Sakit apanya mam?" Jawab Eca terheran.

"Kalau pertama kan suka sakit, mama juga begitu "

"Mamaaaaaaaaaa, ayolah .. jangan bahas itu, Resha nya jadi malu." Ucap Leo yang mencari aman agar Eca tidak kebingungan menjawab.

"Iya nih mama, kenapa sih dari tadi bahas kayak gitu terus?" Tanya Martin

Greya tertawa, "Lucu aja pa , jadi inget masa-masa kita dulu saat baru menikah, mama kan sampe gak bisa jalan, dan papa membawa makanan ke dalam kamar, ah so sweet sekali zaman dlu ya pa?" Ucap Greya pada suaminya.

Eca kikuk di buatnya, Leo Yang melihat itu langsung menuangkan segelas air untuk menetralisir rasa gugup istrinya. "Minum sayang."

Zalendra tersipu, "Manis sekali pengantin baru ini, yang lain kayaknya ngontrak deh." Ucap pria tua itu.

Mereka berlima akhirnya melanjutkan sarapannya yang tertunda, karena saling meledek Leo dan Eca.

***

Selesai sarapan, Eca di tarik mesra oleh Leo dengan alasan melanjutkan tidurnya. "Sayang ayo tidur, semalaman kita ga tidur sama sekali loh." Ucap Leo dengan wajah genitnya.

Ih membayangkannya saja aku jadi merinding, Batin Eca.

"Eca permisi ke kamar dulu ya kek, mama, papa."

"Ya, silahkan ... Buat cucu yang banyak ya untuk kami." Teriak Greya saat Eca dan Leo sudah mulai menjauh dari mereka.

Di kamar.

"Kakak, mana 10 juta?" Tagih Eca.

"Kecil-kecil mata duitan lo, tenang aja nanti gue transfer."

"Jangan nanti dong, sekarang ... Ayoo ah." Rengek Eca.

Leo berdecak, pria itu berjalan mengambil ponselnya untuk segera mentransfer sejumlah uang yang Eca minta.

"Nih udah. Matre juga lo ya." Ucap Leo sambil menunjukan layar ponselnya.

Eca menepuk tangannya kegirangan, baru kali ini dia bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan cara yang begitu mudah hanya dengan berciuman saja, toh Leo suami sah nya, ya walaupun hanya akan berlangsung 1 tahun, tapi pernikahan mereka sungguhan.

"Kakak Leo sayang, antar aku belanja ke mall, yah yah yah please ... "

"Gak!"

"Kakak ... Please!!! nanti aku traktir deh."

"Haha, itu juga duit gue ... pake segala mau traktir."

Eca menunduk lesu, " Yaudah, Aku sendirian aja ... Jangan salahin kalau nanti mama papa kakek curiga, dan nyari tau sendiri tentang pernikahan kita."

"Kok lu ngancem sih?" Protes Leo.

"Gak ngancem, cuman kasih tau aja yang akan terjadi kalau aku berangkat ke mall sendirian." Sahut Eca dengan wajah datarnya.

Leo mengepalkan tangannya dan meletakan tepat di depan wajah Eca, " Arggggh tinjuan ini udah pengen gue layangkan ke muka lo." Umpat Leo kesal.

"Silahkan, mau bagian mana? Sini? Sini ... Atau ini?" Jawab Eca menunjuk kening, pipi lalu bibirnya."

"Rese lo, yaudah ayo siap-siap!" Ajak Leo.