Noah adalah pekerja kantoran biasa, yang bekerja sesuai pekerjaan dan gaji yang ia terima. Namun, dia harus menelan pil pahit saat difitnah menggelapkan uang perusahaan, dan dia harus membayar ganti rugi jika tidak ingin dipenjarakan.
Menggunakan seluruh tabungan miliknya untuk ganti rugi, ia berharap tidak kehilangan pekerjaannya, dan bisa kembali mengumpulkan uang untuk melamar wanita yang sudah dipacarinya selama lima tahun. Namun, harapan harapannya sirna saat dia tetap menerima surat pemecatan bahkan tidak mendapatkan pesangon.
Di saat karirnya bisa dikatakan hancur, dia harus mengalami kehancuran dalam hubungan saat kekasihnya tiba-tiba memutuskan hubungan dengannya, sambil memberinya undangan pertunangan nya dengan pria pilihan orangtuanya.
Saat Noah putus asa dengan hidupnya dan terpikir untuk bunuh diri, dia mendapatkan kekuatan sistem, yang bisa membuatnya menjadi pria sukses, asalkan dia mau melakukan pekerjaan apapun sesuai misi yang diberikan sistem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiPemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Mantan Kekasih
Noah membeli banyak set pakaian karena semua pakaiannya saat ini merupakan model lama, dan sedikit sudan ketinggalan tren fashion saat ini. Terakhir ia beli pakaian baru hampir satu tahun yang lalu, dan itu adalah pakaian yang digunakannya saat ini.
“Entah sudah berapa juta yang aku habiskan setelah semua harga pakaian ini dijumlahkan.” Noah membeli sepuluh set pakaian, dan saat ini ia sedang menunggu kasir menyelesaikan penghitungan seberapa banyak uang yang harus dikeluarkannya, untuk membayar seluruh pakaiannya.
“Noah!...” Suara yang sangat tidak asing terdengar oleh Noah yang sebenarnya tak pernah lagi berharap bertemu dengan pemilik suara, yang baru saja memanggil namanya. Namun, jika ia tidak menoleh dan melihat siapa yang memanggil namanya, pasti banyak orang yang menganggap dirinya pria sombong.
Dia memutuskan menoleh. Sayangnya begitu menoleh, ia disuguhkan pemandangan yang membuat dadanya terasa sesak meski hanya sesaat.
Dia melihat Nancy, sang mantan kekasih yang saat ini sedang bergandengan tangan dengan seorang pria yang sekilas melihat ia sudah mengenali siapa pria itu, dikarenakan seringnya wajah pria itu muncul di layar televisi maupun di pemberitaan online, yang memberitakan tentang pengusaha sukses di usia muda.
Sekali melihat pasangan baru di depannya, Noah merasa mereka memang pasangan yang sangat serasi, dan ia seratus persen yakin kedua orangtua mereka sama-sama sudah merestui hubungan keduanya. Jauh berbeda dengan dirinya yang selama ini tak mendapatkan restu dari orangtua wanita yang telah menjadi masa lalunya.
“Oh, Nancy,” balas Noah dan ia tersenyum untuk menunjukkan kalau dirinya pria yang ramah, dan sekaligus menegaskan kalau dirinya baik-baik saja meski baru saja ditinggalkan wanita yang saat ini sudah jalan dengan pria lain, dan terlihat sedang bergandengan mesra.
“Sayang, kamu mengenalnya?” tanya kekasih baru Nancy, dan tentu ia bertanya pada kekasihnya.
Sebenarnya Noah ingin mendengar jawaban Nancy, tapi sayangnya ia lebih dulu harus menyelesaikan pembayaran, dan setelah pembayaran selesai, ia memilih langsung pergi mengabaikan keberadaan Nancy dan kekasih barunya.
Di sisi lain, saat keberadaannya diacuhkan Noah dan pria itu pergi begitu saja mengabaikan keberadaannya, Nancy merasakan sakit dihatinya. Dia dapat melihat tak ada lagi tatapan lembut penuh cinta yang selama ini ditunjukkan Noah padanya, yang ada hanyalah tatapan datar terkesan acuh.
Edgar yang merupakan kekasih baru Nancy, dia tentu saja sadar dengan bagaimana kekasihnya memandang kepergian pria yang terkesan acuh terhadap keberadaannya. Dia sebenarnya telah menyelidiki masa lalu Nancy, dan tentunya ia tahu siapa sosok Noah bagi Nancy.
Dia merasa beruntung karena Nancy memiliki mantan kekasih yang senantiasa menghargainya sebagai seorang wanita, tapi ia metasa kecewa pada dirinya karena keberadaannya telah menghancurkan hubungan diantara dua orang yang saling mencintai.
Namun dia tak bisa melakukan apa-apa karena semua sudah diputuskan oleh kedua orangtuanya, dan lagi saat melihat Nancy untuk pertama kalinya ia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama.
...----------------...
[Selamat Tuan telah menyelesaikan misi, membelanjakan uang sebanyak lima puluh juta dalam waktu kurang dari satu jam]
[Mendapatkan hadiah misi]
[Uang tunai dua ratus juta rupiah]
[Keterampilan beladiri]
[Kalung berlian seharga dua miliar rupiah]
[Tuan rumah berhasil menyelesaikan misi setengah jam lebih cepat dari waktu yang diberikan sistem]
[Mendapatkan hadiah tambahan]
[Lima ratus poin level]
[Uang tunai lima puluh juta rupiah]
[Upgrade motor matic menjadi motor sport keluaran terbaru]
Setelah suara sistem terdengar, Noah mendengar suara dari handphone barunya.
Melihat dan membaca isi pesan dari pihak Bank yang baru saja masuk, senyum lebar terlihat di wajah Noah saat ia melihat jumlah saldo dalam tabungannya.
Hanya dalam waktu satu hari, Noah kembali melihat saldo tabungannya yang mencapai ratusan juta, bahkan hampir mendekati jumlah saldo tabungannya selama beberapa tahun terakhir.
“Sistem, tunjukkan tabel statusku, dan tolong tambahkan jumlah saldo tabunganku pada tabel status!”
[Nama : Noah Ilias Ludwing]
[Usia : 23 Tahun]
[Level : 3 (400/1000) ]
[Keterampilan : Mengemudi Segala Jenis Kendaraan, Beladiri ]
[Kekuatan : 3 ]
[Inventory : Kalung Berlian ]
[Toko Sistem : Terbuka Di Level 10]
[Poin Sistem : Terbuka Di Level 5]
[Saldo Tabungan : 283.500.000]
[Misi Sistem : - ]
Noah sangat puas dengan peningkatan statusnya, dan ia tak lagi sanggup membendung kebahagiaan nya.
Berteriak keras, ia meluapkan kebahagiaannya. Beruntung dia berteriak di dalam mobil yang sedikit banyak meredam suaranya, dan lagi karena tempat parkir khusus dalam keadaan sepi, tidak ada orang lain yang mendengar suara teriakannya.
“Sistem, apa tidak ada misi baru yang bisa aku lakukan saat ini?” Melihat hadiah yang diterimanya, Noah ketagihan menyelesaikan misi sistem.
[Untuk saat ini belum ada misi yang bisa sistem berikan pada Tuan. Misi sistem baru akan muncul saat ada yang memicu munculnya misi sistem]
Noah mengerti tentang sesuatu yang memicu sistem, dikarenakan semua misi yang diberikan sistem selalu berhubungan dengan sesuatu yang berada di dekatnya, atau berhubungan dengan sesuatu yang ia sedang ia lakukan.
Dikarenakan saat ini tidak ada sesuatu yang bisa memicu munculnya misi sistem, Noah memutuskan kembali ke apartemennya. “Tidak ada misi, artinya aku bisa bersantai.”
Memacu mobil meninggalkan area parkir, lagi-lagi dia melihat mobil Nancy yang pergi meninggalkan area parkir tepat di depannya, dan ia yakin Nancy tak sendirian di mobilnya.
Benar saja, saat mobilnya berjajar dengan mobil milik Nancy, meski tak terlalu jelas, ia dapat melihat keberadaan pria yang tadi bersama Nancy sedang duduk di belakang kemudi, sedangkan Nancy duduk tenang di sebelahnya. “Dulu aku ingin sekali jalan-jalan satu mobil dengannya, tapi ia tak pernah mengizinkan aku masuk mobilnya walau sesaat, tapi pria itu bukan hanya masuk melainkan saat ini dialah yang mengemudikan mobilnya.”
Noah semakin kecewa dengan Nancy, dan meski sudah berhubungan lama dengannya, ia merasa belum mengenal seperti apa sifat Nancy yang sesungguhnya. Dia mulai berpikir jika selama ini Nancy cuma main-main dengannya, dan hanya menganggap dirinya sebagai pacar untuk membuat statusnya tak lagi jomblo.
“Hahaha... jika itu benar, artinya selama ini cuma aku yang berharap menjalin hubungan lebih serius dengannya.” Noah tersenyum kecut dan segera saja ia memacu mobilnya mendahului mobil Nancy.
Noah ingin cepat sampai ke apartemen miliknya, tapi dia secara tiba-tiba menepikan mobil saat melihat wanita yang tak asing sedang menendang ban mobilnya, yang kelihatannya mengalami masalah.
Keluar dari mobilnya, Noah menghampiri wanita itu. “Mbak Sasa, kenapa dengan mobilnya?” tanyanya pada wanita yang semalam begitu berjasa memberinya jas hujan, yang nyatanya jas itu sangat berguna karena hujan kembali turun tak lama setelah ia meninggalkan rumah Sasa.
Sasa yang mendengar suara tidak asing menyapanya, ia menoleh melihat ke arah pemilik suara, dan seketika terkejut melihat sosok yang tak pernah ia sangka muncul saat dirinya membutuhkan bantuan. “Mas Noah, sedang apa Mas Noah di tempat ini? Apa Mas tinggal di sekitar tempat ini?” Tidak sadar jika Noah bertanya padanya, ia justru memberi banyak pertanyaan pada pria itu.
Noah tersenyum lembut sambil menggelengkan kepala saat mendengar pertanyaan Sasa, lalu ia berkata, “Kebetulan aku sedang lewat dan melihat Mbak sedang nendang ban mobil. Melihat itu aku pikir Mbak sedang membutuhkan bantuan.” Sejenak menatap wajah Sasa yang memang cantik, Noah kini menatap ban mobil Sasa yang kempes.
“Ini ban mobil bocor, dan aku lupa bawa ban ganti. Sopir di rumah juga butuh waktu untuk mengantarkan ban ganti. Ini juga dari tadi gak ada ojek ataupun taksi, sedangkan aku harus segera pergi menghadiri rapat di perusahaan dari raut wajahnya jelas terlihat wajah cantik itu dipenuhi dengan gurat kekesalan sekaligus bingung.
Mengingat tentang ojek, Sasa langsung saja teringat kalau saat ini ia sedang bersama driver ojek yang selalu membuat jantungnya berdebar, dan sesungguhnya melihat penampilan Noah saat ini, jantungnya benar-benar tak bisa dikondisikan, tapi karena dirinya benar-benar sedang membutuhkan kendaraan untuk mengantarkannya ke perusahaan, ia harus bersikap profesional.
“Mas, bisa gak jadi driver dadakan? Eh, tapi aku gak lihat Mas nya bawa motor.” Sasa baru sadar di dekatnya tak ada motor, yang ada justru mobil mewah terparkir tidak jauh dari mobilnya.
“Aku hari ini memang tidak sedang membawa motor, tapi jika Mbak ingin aku antar ke tempat tujuan, aku masih bisa mengantar Mbak dengan selamat sampai tempat tujuan.” Noah tak keberatan mengantar Sasa, itung-itung membalas kebaikannya semalam, dan lagi tak ada ruginya mengantar wanita secantik Sasa.
“Mas nya ini bercanda ya? Kalau tidak ada motor, bagaimana Mas mau nganterin aku?” tanya Sasa.
“Aku memang gak bawa motor Mbak, tapi bawa mobil!” Noah menunjuk mobilnya. “Mari Mbak aku antar, katanya tadi buru-buru!” kata Noah yang tak sadar jika saat ini Sasa sedang terbengong karena baru tahu kalau mobil yang terparkir tidak jauh dari mobilnya ternyata mobil milik Noah.
“Eh, Mbak kenapa? Apa Mbak nya sakit?” tanya Noah yang seketika menyadarkan Sasa dari keterkejutan.
Meski masih terkejut dan penasaran dengan identitas Noah yang sebenarnya, Sasa pada akhirnya menerima tawaran Noah karena saat ini ia memang sangat terburu-buru. Dia hanya memiliki waktu kurang dari tiga puluh menit sebelum rapat sore ini dimulai, dan ia wajib menghadiri rapat sebagai wakil ayahnya.
“Pakai sabuk pengaman!” Sopan Noah mengingatkan Sasa untuk memakai sabuk pengaman karena ia akan sedikit mengebut.
Sasa sudah memberitahu alamat tujuan, dan sebagai sopir driver ojol yang sudah menjelajahi banyak tempat, alamat tujuan Sasa sudah diketahuinya karena beberapa kali dulu ia pernah mengantarkan makanan di tempat itu, dan lagi dulu tempatnya bekerja tak terlalu jauh dari tempat yang menjadi tujuan Sasa.
Mobil melaju cepat, dan dua puluh menit adalah waktu tercepat yang bisa dilakukan Noah untuk sampai tempat tujuan.
...----------------...
Bersambung.
