Serra Valentino. Gadis itu tidak pernah menduga jika hidupnya akan berubah 180° setelah dijebak oleh kakaknya. Serra melewati satu malam bersama pria asing dan kehilangan mahkotanya yang paling berharga. Namun Serra berada di kamar yang salah. Dia tidur bukan dengan pria hidung belakang yang telah disiapkan oleh kakaknya, melainkan seorang penguasa.
"Menikahlah denganku, aku akan membantumu untuk balas dendam!!"
Serra kemudian menikah dengan laki-laki asing itu. Dan dia membantunya untuk membalas dendam pada keluarganya. Lelaki itu membantu Serra menghancurkan orang-orang yang telah menghancurkan hidupnya. Namun seiring berjalannya waktu, rahasia besar pun terungkap jika sebenarnya Serra bukanlah putri kandung dari mereka yang selama ini dia anggap sebagai orang tuanya. Melainkan putri dari seorang wanita yang sangat kaya raya dan berpengaruh.
Lalu bagaimana hidup Serra setelah menikah dan menjadi istri seorang penguasa? Kebahagiaan atau penderitaan yang akan dia dapatkan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Konferensi Pers
"Ma, ada apa ini? Kenapa banyak sekali awak media yang datang kemari? Apa mungkin si tua Bangka itu yang mengundang mereka untuk mengukuhkan kedudukannya? Jika benar, berarti ambisinya sangat tinggi."
Anita menggeleng. "Mama juga tidak tau, tapi sepertinya bukan dia. Jika memang tua bangka itu yang mengundang mereka untuk datang kemari, pasti sudah banyak hal yang dia persiapkan untuk hari ini." Ujarnya memaparkan.
Andien mengangguk. "Benar juga, tapi kira-kira siapa ya? Atau jangan-jangan, Lucas. Mungkin saja dia berencana mengumumkan pernikahannya ke media, supaya semua orang tau jika jal*ng murahan itu adalah istrinya?!" Tebak Andien 100% benar.
"Mama juga tidak yakin. Sebaiknya kita tunggu saja, untuk siapa sebenarnya mereka datang." Ucap Anita yang kemudian dibalas anggukan oleh Andien.
Bukan hanya Andien saja yang penasaran, tetapi Anita juga. Dia benar-benar ingin tau siapa yang mengundang para awak media itu untuk datang ke mansion ini. Kenapa dan apa tujuannya, Anita ingin tau semuanya.
-
-
Serra menatap puluhan wartawan dari bebagai awak media yang sedang berkumpul di halaman depan mansion mewah milik Lucas. Serra tidak tau apa tujuan Lucas mengundang mereka semua untuk datang ke rumahnya.
Wanita itu kemudian beranjak dari balkon dan kembali ke dalam. Dia menghampiri sang suami yang sedang memakai dasinya lalu membantu Lucas untuk mengikatnya dengan benar.
Selama ini Lucas memang tidak bisa mengikat dasinya dengan benar, dia selalu meminta bantuan pada mendiang pengasuhnya yang meninggal bulan lalu karena sakit keras. Tapi sejak dia tidak ada, Lucas selalu berusaha memakainya sendiri, meskipun hasilnya tak pernah maksimal. Itulah kenapa dia jarang memakai dasi.
"Jika tidak bisa, kenapa kau tidak memanggilku untuk membantumu?" Serra mengangkat wajahnya dan mengunci langsung ke dalam manik hitam milik suaminya.
"Aku tidak terbiasa meminta bantuan pada orang lain. Dulu Bibi yang selalu membantuku, tapi sejak dia pergi, aku selalu berusaha memakainya sendiri."
"Mulai hari ini aku yang akan mengikat dasi untukmu." Ucap Serra tanpa mengakhiri kontak matanya. Dan Lucas hanya mengangguk, mengiyakan ucapan Serra.
Serra kemudian ingat apa tujuannya menghampiri Lucas. "Oya, ngomong-ngomong untuk apa para awak media di luar itu. Kenapa kau mengundang banyak sekali awak media untuk datang kemari?" Tanya Serra penasaran.
"Aku ingin memperkenalkanmu pada dunia, agar semua orang tau jika kau adalah istriku yang sah." Jawabnya.
"Apakah itu perlu?"
"Tentu saja perlu, karena memang hanya kau yang layak menjadi Nyonya besar di keluarga ini. Pernikahan kita memang tidak dilandasi cinta, tapi aku berjanji padamu... Aku akan memberikan kehidupan yang layak, kebahagiaan, serta melindungimu dari semua orang yang ingin menyakitimu!!"
Serra tersenyum lebar mendengar apa yang Lucas katakan. Tak ada kepalsuan dari kata-kata itu. Dia mengatakannya dengan sungguh-sungguh dan penuh ketulusan.
"Aku mempercayaimu." Wanita itu tersenyum.
"Sebaiknya segera ganti pakaianmu, setelah ini kita turun sama-sama." Serra mengangguk.
Lucas telah membukakan sebuah peluang besar padanya. Dan Serra tak boleh menyia-nyiakannya. Dia adalah Nyonya Besar di keluarga Xiao, artinya tidak ada yang boleh menindas dan meremehkannya lagi. Baik itu keluarga Xiao, ataupun keluarganya sendiri. Tak seorang pun boleh.
Serra akan membuat semua orang yang dulu pernah merendahkannya menyesal, dan dia akan membalas perbuatan mereka semua berkali-kali lipat.
-
-
Brakkk...
Dobrakan keras pada pintu mengejutkan beberapa wanita yang sedang bermain kartu di dalam ruangan bernuansa putih tersebut. Sarah masuk ke dalam ruangan itu dan menghampiri sang ibu.
"Sarah, apa-apaan kau ini?! Apa kau ingin membuat kami semua jantungan, hah!!" Bentak Nyonya Amber emosi.
"Ma, nanti saja marah-marahnya. Ikut aku, ada hal penting yang harus aku tunjukkan padamu!!" Sarah mengabaikan kemarahan ibunya lalu menarik wanita itu keluar dari ruangan perjud!an tersebut.
Sarah menyalahkan televisi yang ada di ruang keluarga. Nyonya Amber kebingungan sekaligus terkejut melihat putri bungsunya masuk ke dalam televisi dan berdiri bersebelahan dengan seorang CEO muda dari perusahaan raksasa, Xiao Empire.
"Sarah, apa yang terjadi? Kenapa gadis pembawa sial itu bisa masuk televisi dan bersama Tuan Muda Xiao?" Tanya Nyonya Amber kebingungan.
"Baca itu, Ma. Putrimu yang bodoh itu kini menjadi Nyonya Besar di dalam keluarga Xiao!! Dia menikah dengan Lucas Xiao, kenapa harus dia, seharusnya aku yang ada di-posisinya saat ini!! Ma, kau harus melakukan sesuatu. Aku ingin dia berpisah dengan Tuan Muda Xiao, dia tidak layak bersanding dengannya. Ma, bantu aku untuk menikah dengannya!!"
Nyonya Amber menyentak tangan Sarah dengan kasar. "Diamlah!! Kau sungguh putri yang tidak berguna. Jika tau begini, aku tidak akan mengusir Serra keluar dari rumah ini."
Amber mengejar Ibunya. "Ma, kau mau kemana? Kenapa kau jadi memihak padanya?! Ma.. Ma..!!! Aaarrrkkhhh..!!! Kenapa semua jadi begini, Serra kenapa kau bisa lebih beruntung dariku?!"
-
-
Konferensi Pers baru saja selesai. Apa yang Lucas sampaikan hari ini tentu saja mengejutkan banyak pihak.
Tidak pernah terdengar ataupun terlihat dia memiliki hubungan special dengan lawan jenisnya, tiba-tiba Lucas membuat kehebohan besar dengan mengumumkan jika dia telah menikah dan memperkenalkan istri tercintanya kepada dunia. Dan berita tentang pernikahan Lucas kini menjadi trending utama diberbagai media Korea.
Brakk..
Lucas mengangkat wajahnya. Terlihat kakek Xiao memasuki ruangan itu dengan wajah memerah menahan amarah.
"Ada apa datang menemuiku?" Tanya Lucas tanpa menatap lawan bicaranya.
"Tindakanmu hari ini benar-benar sudah sangat keterlaluan. Bagaimana Kakek akan mempertanggungjawabkan perbuatanmu ini pada Paman Lim dan keluarganya?! Apa kau tidak pernah berpikir, hah?! Kau tau, Yona menangis seharian setelah melihat berita di televisi. Segera bereskan kekacauan yang kau buat ini dan minta maaf pada keluarga Paman Lim!!"
Lucas melepas kaca matanya dan menutup laptopnya. Dia menatap pria tua itu dengan pandangan menusuk. "Berhenti ikut campur, Kakek. Jangan menguji kesabaranku lagi!! Selama ini kau yang bersikukuh untuk menjodohkanku dengannya, bukankah sejak awal aku tidak setuju. Tapi kenapa kau tetap memaksa!!"
"Jangan menguji kesabaranku lebih dari ini. Selama ini aku diam karena aku menghargai-mu sebagai kakekku, aku menghormatimu sebagai sesepuh. Tapi tindakan dan sikapmu semakin lama semakin keterlaluan, aku sudah tidak bisa memberikan toleransi lagi padamu. Kemasi barang-barangmu dan tinggalkan mansion ini!!"
"Lucas!!" Bentak Kakek Xiao emosi. "Kau berniat mengusir Kakek-mu sendiri, dibandingkan wanita itu, hubungan kita jauh lebih kental. Pikirkan perasaan ayahmu jika dia tau apa yang sudah kau perbuat ini,"
"Makanya, jangan lewati batasanmu. Jika kau masih tidak bisa mengikuti aturanku, sebaiknya angkat kaki saja dari rumah ini. Kali ini akan kuberi kau satu kesempatan lagi!!" Lucas beranjak dari hadapan kakek Xiao dan pergi begitu saja.
-
-
Bersambung.