Seruni baru saja lulus Sekolah Menengah Atas,niat hatinya ingin bekerja membantu Bapaknya menjual ikan hasil tangkapan si Bapak.Namun Bapaknya malah mengajak Seruni bekerja menjadi pembantu rumah tangga di sebuah keluarga kaya di Kota.
Dari sinilah teror bermula,Keluarga Jaka Sasongko sering mengalami penampakan seorang wanita yang sangat mengerikan.
Anehnya,hanya Seruni yang berani menghadapi hantu itu.Bukan dengan bacaan ruqyah ataupun Doa pengusir setan lainnya,melainkan dengan batang penyapu atau apa saja yang Seruni temukan di dekatnya.
Siapakah Seruni sebenarnya??Kenapa hantu yang begitu digeruni jadi takut kepada gadis desa ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon L-viie Ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5 Pengalaman Pertama Masuk Kuliah
Ternyata semua urusan Seruni dipermudah dengan bantuan Bu Kinan.Ia langsung dapat masuk ke kelas jurusan Akuntansi yang ia inginkan.Apalagi dengan nilai yang Seruni punya.
"Hay,,,Mahasiswi baru ya"Sapa Nana gadis manis berambut pendek.Seruni mengangguk dengan senyuman.
"Kenalin,namaku Nana"Gadis berambut model Bob itu mengulurkan tangannya.
"Seruni,,,panggil aja Uni"Seruni membalas uluran tangan teman barunya.
"Kok kamu baru hari ini masuk??"
"Aku niatnya sih nggak lanjutin kuliah,Tapi karena majikan aku itu baik banget.Dia maksa aku untuk lanjutin kuliah,katanya sayang sama nilai aku yang bagus kalau tidak masuk bangku kuliah"
"Ohhhhh"
Para mahasiswa yang se fakultas dengan Seruni satu persatu sudah mulai berdatangan,Namun aneh.Mereka menatap Seruni dengan tatapan yang sulit di artikan.Malah ada yang bergidik dan menjauhi Seruni.
"Ada apa dengan mereka??"Gumam Seruni.
"Sudah abaikan saja"Ucap Nana membuat Seruni tersenyum meskipun hambar.
____
Seruni mengikuti pelajaran yang diberikan oleh Dosen dengan fokus meskipun tatapan heran dan menyelidik mengelilingi dirinya.
Usai jam kuliah,Seruni merapikan buku-buku pelajarannya.Dan bersikap cuek dengan tanggapan teman-teman sekelasnya.
"Aku duluan ya"Pamit Nana.Yah hanya Nana yang baik padanya.Seruni mengiyakan disertai senyuman.
Sebuah tepukan di bahu Seruni membuat Seruni memalingkan wajahnya.
"Anak baru ya"Sapa seorang cewek yang asyik mengunyah permen karet.Seruni mengangguk"Dari tadi aku perhatikan kamu sedang asyik ngobrol,emang ngobrol sama siapa?"
Seruni menatap heran,karena teman-teman cewek itu saling berbisik-bisik satu sama lain.Malah ada yang menyayangkan sikap cewek itu.
"Eeee aku bicara sama Nana"Jawab Seruni sambil menunjuk ke arah Nana pergi.Cewek-cewek itu sama-sama terhenyak kaget,mereka seperti menahan nafas dengan mulut menganga.Seperti mendengar kabar yang mengerikan.
"Emangnya kenapa?"Seruni tak dapat memahami apa yang sebenarnya membuat mereka begitu.
Gadis yang bertanya tadi mengambil nafas dalam-dalam.Berusaha tenang dan rileks.
"Kamu nggak bohong kan?"Tanyanya kemudian.Seruni menggeleng.
"Kamu tidak tahu kalau yang kamu ajak bicara itu adalah Mahasiswa yang baru dua hari yang lalu meninggal dunia"
"Hah??"Mata Seruni membulat sempurna,Ia menoleh ke belakang tubuhnya tempat duduk yang baru saja diduduki oleh Nana yang sekarang sudah kosong.
"Iya,,,itu adalah tempat duduknya"Gadis itu menegaskan.Seruni terpegun beberapa saat.Pantas semua orang menatapnya aneh.Ternyata dia sedang berbicara dengan makhluk tak kasat mata.
"Kamu indigo ya?"
Seruni mengangguk pelan.
"Pantes"
Cewek itu ditarik oleh beberapa temannya agar segera menjauhi Seruni.Seruni tertunduk,ia menutup wajahnya.Haruskan ia menjadi buta agar tidak bisa lagi melihat sesuatu yang tak seharusnya ia lihat.
Lagi-lagi ada seseorang yang menepuk bahunya,Seruni mengangkat wajahnya.Matanya membeliak lebar,Nana malah tersenyum tipis.
"Jangan takut,aku nggak jahat kok.Aku senang ternyata ada juga yang bisa ku ajak ngobrol"
Hantu Nana duduk disamping Seruni.
"Kenapa kamu bisa meninggal?"Tanya Seruni.
"Aku kecelakaan,habis pulang kuliah"
"Tapi kenapa arwahmu menetap disini?"
"Aku suka disini,banyak orang.Meskipun tidak ada yang tahu keberadaanku.Tapi sekarang tidak lagi,karena ada kamu yang menemaniku"Nana tersenyum begitu pun dengan Seruni.Rasanya tidak buruk juga kalau bisa punya teman hantu.
Sttt ssttt sstttt
Seruni menoleh ke arah datangnya suara,terlihat Roy melambaikan tangan ke arah Seruni.
"Kamu kenal cowok itu?"Tanya Nana.
"Dia putra majikanku"Jawab Seruni.Nana tersenyum penuh arti.
"Dia cowok yang aku suka"
"Ohya????"
"Hey...ayo pulang"Roy tetap berdiri diambang pintu,tidak masuk sejengkal pun ke dalam kelasnya.
"Aku pulang dulu ya"Pamit Seruni kepada Nana,Nana menjawab dengan anggukan.
"Kamu bicara sama siapa?"Tanya Roy saat Seruni sudah dihadapannya.
"Eeee"Seruni bingung mau jawab apa.Ia menoleh ke belakang,Nana masih disana menatapnya dengan senyuman.
"Aku lagi telfonan sama Bapak pakek Headset"Jawab Seruni berbohong.
"Oohhh yuk cepat pulang,Mama sudah nelfon dari tadi agar aku tidak meninggalkanmu"
Seruni mengiyakan,keduanya berjalan beriringan melewati koridor kampus.
"Roy"Sebuah suara terdengar manja.Roy menghentikan langkahnya,ia kenal betul siapa pemilik suara itu.
Sherly berlari kecil diikuti oleh Dona dan Mona mendekati Roy dan Seruni.
"Aku nebeng boleh?"Tanya Sherly dengan genitnya.
"Mobilmu kenapa?"Tanya Roy.
"Mogok"
Roy menatap kedua teman Sherly yang mengangguk membenarkan.
"Ok!Aku hantar kalian kemana?"
"Emmmm sebenarnya kami mau nonton,Kamu mau ikutan nggak?"Jawab Sherly.Roy mengalihkan perhatiannya ke wajah Seruni.
"Mama nyuruh aku untuk nganter Seruni pulang"
"Ya udah antar dia dulu terus lanjut kita pergi
nonton,gimana?"
"Mama mungkin di Rumah,dia nggak bakalan ngijinin"
"Antar aja dia didepan pintu gerbang,terus kita langsung capcuuussss"Sherly memberikan ide.Lagi-lagi Roy menatap wajah Seruni.Seolah ingin minta pendapatnya.
"Ayo ah buruan"Sherly menggandeng lengan kekasihnya lalu ditariknya pergi.Dona dan Mona mengekor di belakang.Seruni pun mengikuti beberapa langkah dibelakang.
"Kayaknya si Roy suka sama kamu deh"Nana tiba-tiba saja sudah berada di samping Seruni mensejajari langkahnya.
"Masak sih"Seruni berucap dengan berbisik agar tidak terdengar orang.Nana mengangguk yakin.Seruni hanya tersenyum tipis sambil tolah-toleh takut ada yang melihat.
Sherly mendahului duduk di kursi samping pengemudi.Dona dan Mona duduk di jok tengah memenuhi kursi.Padahal jok tengah cukup untuk tiga orang,alhasil Seruni duduk di kursi belakang.
Roy menstater mobil Pajero sport miliknya,ia melihat Seruni yang duduk di belakang dari kaca spion.Cowok berbadan atletis itu menghela nafas,ia pun mengemudikan mobilnya menuju kediamannya.
...----------------...
"Seruni"Ny Desi menghampiri anak tukang kebunnya yang tengah menyiram bunga sambil memetik daun yang sudah menguning.
"Iya Nya"
"Bagaimana hari pertama masuk kuliah?"
"Emmmmm lumayan menarik Nyonya"
"Ohya???Apa kamu tidak mendapat bulian??"
"Ahhh mana ada yang berani membuli Uni Nyonya,Uni kan anak pemberani"Jawab Seruni mengundang tawa Ny Desi.
"Ohya,aku kok nggak lihat Roy.Kemana dia?"Ny Desi mengitari halaman dengan sapuan pandangannya.Seruni tak langsung menjawab,karena takut memberikan jawaban yang salah.
"Kok diam,kamu tahu dia kemana?"
"Kalau sekarang saya tidak tahu pasti dia ada dimana Nyonya"
"Loh,,,tadi kan dia pulang bareng kamu?"
"Iya,,,setelah itu saya tidak tahu dia ada dimana.Entah di kamar atau dimana gitu"
"Huuufffff anak itu"Ny Desi mengetik ponselnya,mendail nomor telepon putranya.Namun tak diangkat,Ny Desi menelfon lagi.Kembali tidak diangkat.
"Kemana sih Roy ini?"Ny Desi tampak kesal.
setiap bab nya ada saja kejutan2 tak terduga.
akhirnya nicta dan yas hidup bahagia.