Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat
Jangan lupa like, komen, Vote dan hadiah.
Seorang pria bernama SULTAN. Ia hanya anak miskin dan tinggal dengan ibunya di rumah kecil, namun tiba-tiba ia mendapatkan sistem dan sistem tersebut merubah hidupnya, yang dulunya hanya anak lemah dan hidup miskin kini menjadi kuat dan kaya raya dan sistem itu membantu ia menjadi kuat dan kaya raya.
Ia harus mengerjakan misi dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
"Tidak perlu kamu tau siapa aku, jika kamu berani menindas pedagang kecil, aku tidak akan segan-segan menghancurkanmu," ancam Sultan.
"I-iya, kami tak berani lagi," jawabnya sambil meringgis kesakitan.
"Sana pergi," usir Sultan. Mereka pun pergi meskipun dengan rasa sakit di tubuhnya.
Ting ting...
Sistem:
Anda mendapatkan 5 poin.
Sistem:
Berhubungan Anda meminjam kekuatan, sisa poin Anda -1.
Sultan:
Kenapa -1?
Sistem:
Poin Anda 5, sedangkan kekuatan tadi 6 berarti Anda berhutang 1 poin dari sistem.
Sultan:
Apa? Dasar licik, kau bisa memberi kekuatan yang sama poinnya atau lebih kecil lagi.
Sistem:
Sistem tidak licik, itu adalah kekuatan yang paling kecil.
Sultan:
Haish! Sudahlah.
"Terima kasih nak, terima kasih banyak, tapi Ibuk tak punya apa-apa untuk di berikan padamu," kata ibu itu.
"Sama-sama buk," jawab Sultan dan pergi kearah Tedi dan mengambil beberapa lembar uang.
"Ini untuk ibu, semoga dagangannya laris ya," ujar Sultan sembari memberikan uang tersebut ke tangan ibu itu lalu mengengamnya.
"Terima kasih Nak. Terima kasih banyak," ujar ibu itu menangis.
"Sama-sama, saya permisi dulu," ujar Sultan dan mengajak Tedi untuk pergi.
"Kita mau ke mana nih?" Tanya Tedi.
"Pergi ke suatu tempat lagi, habis itu kita pulang," jawab Sultan.
Mereka pun berjalan menuju suatu tempat yaitu sebuah casino kecil.
"Wah... kamu mau main apa di sini," Tanya Tedi bersemangat.
"Kita lihat-lihat saja dulu," ujar Sultan mengajak masuk ke dalam.
"Silakan tanda tangan dulu Tuan, sebelum masuk kedalam," ujar penerima tamu sopan.
Sultan dan Tedi pun menandatangani buku tersebut.
"Silakan masuk ke dalam Tuan," ujar penerima tamu tersebut.
"Oh di sini ada tebak angka juga, aku penasaran apa cara kerjanya seperti di tempat tadi?" Tanya Sultan menuju arah tempat tersebut.
Sultan melihat angka taruhan paling kecil 10 juta.
"Benar-benar di sebut casino, paling kecil saja 10 juta," ujar Sultan tersenyum nyengir.
Sultan:
Sistem, apa tebak angka ini sama dengan permainan di tempat tadi?
Sistem:
Di sini tempat yang jujur, sayangnya lebih banyak yang kosong, tapi jika mendapatkan akan 4x lipat dari yang kita pertaruhkan.
Sultan:
Begitu ya, oke aku akan main, awas ya jika kamu menghilang lagi.
Sistem:
Tenang saja Tuan, sistem selalu bersama Tuan.
Sultan:
Apanya yang selalu bersama? Pada saat penting kami malah ngilang. Dasar ngak setia.
Sistem:
Sistem akan setia jika saat setia.
Sultan:
Jawab macam apa itu? Ya sudahlah, yang penting sekarang permainan yang ada di depan mata kita. Apa kamu siap sistem?
Sistem:
............
Sultan:
Hey... kamu ngapain lagi?
Sistem:
Siap Tuan.
"Aku akan bertaruh 10 juta, Tedi, keluarkan uangnya," perintah Sultan layaknya bos.
"Siap," ujar Tedi berjongkok dan menghitung uangnya, kali ini uang tersebut di tukar koin dan kemudian memasukan kedalam mesin otomatis.
Sultan memasukkan koin tersebut ke dalam mesin otomatis tersebut. 1 koinnya berjumlah 5 juta, dan Sultan memasukkan 2 koin.
Sultan:
Sistem aku harus pilih angka berapa?
Sistem:
Angka 6
Sultan:
Oke! Aku pencet angka 6.
Trit... trit... trit...
Ting ting.
Keluarlah koin 6 keping, yang berarti 30 juta.
"Woooowww...," teriak Tedi terbelalak. "Gila! kalau seperti ini, kita bakalan kaya raya Sultan," teriaknya memegang koin tersebut.
Tiba-tiba saja Sultan melihat ke atas dan di sana ada cctv.
"Jika aku menang terus, pemilik kasino bakalan curiga denganku, aku kalahin aja deh sekali, terus menang lagi, habis itu cari permainan lain saja," ujar Sultan dalam hati.
Sultan:
Oke aku taruh 3 koin, karena aku tadi sudah untung dan udah balik modal juga. Sistem tunjukan angka nol.
Sistem:
Siap Tuan.
Sultan:
Giliran gini kamu cepat jawabnya.
Sistem:
Karena kalah itu gampang Tuan.
Sultan:
Sialan kamu. Ya udah angka nomor berapa yang harus aku tebak?
Sistem:
Terserah Tuan saja, sistem yakin tebakan Tuan benar kali ini.
Sultan:
Apa? Maksud kamu aku nebak ngak pernah menang?
Sistem:
Bukan begitu Tuan, dengan kecerdasan Tuan saat ini, pasti Tuan benar menebak angka 0.
Sultan:
Sama saja jika kamu bilang aku bodoh.
Sistem:
Tuan bukan bodoh, hanya saja Tuan tidak pintar.
Sultan memutarkan bola matanya karena jika berdebat lagi koinnya akan hilang di mesin tersebut. Sultan menekan angka 4 dan mendapatkan angka 0.
"Yah... kosong," ujar Tedi kecewa.
"Ngak usah kecewa kita coba lagi," kata Sultan menyemangati.
Sistem:
Selamat Tuan, tebakan Anda benar.
Sultan:
Kau mengejekku?
Sistem:
Tidak Tuan, sistem justru bangga pada Tuan.
Sultan:
Bangga apanya? Baiklah untuk kali ini kamu tebak angka benar dan akhiri permainan ini dengan kemenangan.
Sistem:
Siap Tuan.
"Tedi, berikan aku 3 koin lagi," kata Sultan mengulurkan tangannya.
"Siap," ujar Tedi yang masih bersemangat. Sultan kembali memasukkan koinnya ke dalam mesin otomatis tersebut.
Sultan:
Angka berapa yang harus aku tebak.
Sistem:
Angka 7 Tuan.
"Oke, aku tekan nomor 7," kata Sultan menekan tombol tersebut. Keluarlah Koin dari dari mesin otomatis dan Tedi dengan sigap memungut dan memasuk dalam tas, namun koin tersebut tak berhenti keluar dari mesin tersebut dan para pengunjung terbelalak melihat tersebut.
"Mohon perhatian, Tuan yang ada di depan mesin otomatis saat ini jangan pergi dahulu, dan kami akan segera mengecek mesin tersebut," ujar pengeras suara dari ruang tertutup. Para Sekuriti berdatangan menghampiri Suktan Tedi, takut jika mereka pergi.
"Bagaimana donk Sultan, apa kita akan di tangkap?" Kata Tedi ketakutan dan memegang tangan Sultan.
"Tenang saja, tidak akan terjadi apa pun pada kita," kata Sultan bersikap tenang, meskipun ia juga ketakutan.
Sultan:
Sistem, apa yang terjadi?
Sistem:
Kerusakan pada mesin otomatisnya Tuan.
Sultan:
Apa kami akan mendapatkan masalah?
Sistem:
Tergantung, jika tidak ada yang cari kesempatan?
"Kenapa bisa jadi seperti ini?" Tanya manejer casino tersebut.
"Tidak tau? Mungkin mesin otomatisnya rusak," jawab Sultan.
"Selama saya kerja di sini, tidak pernah rusak," bentak bapak manejer itu.
"Mungkin sudah saatnya harus di ganti mesinnya pak, 'kan udah lama di pake," sahut Tedi meskipun ia dalam keadaan takut-takut.
"Saya rasa kalian yang merusakkannya, ayo ikut saya ke ruang direktur," kata menejer menarik tangan Sultan dan Tedi.
"Ini bagaimana Sultan?" Tanya Tedi ketakutan menahan kencingnya.
"Udah, kamu tenang aja, jangan takut," jawab Sultan menenangkan Tedi.
Sultan:
Sistem, bagaimana ini, apa kami akan dapat masalah.
Sistem:
Tunggu sebentar.
Menganalisa...
Loding...
Menunggu...
Sultan:
Astaga... kenapa lama sekali?
Sistem:
Tuan harap bersabar, jika bertemu masalah ini, sistem harus mencarinya dulu.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN SARAN.
TERIMA KASIH
duit 1 milyar di tumpuk di atas meja aja udah kek mana. 1 triliun di tumpuk 🥴