Meca Aprillian menyukai tetangganya yang bernama Alvero miller dari dulu semenjak mereka masih kecil sampai ia dewasa,
Yang lebih konyol nya Meca sudah menganggap Vero sebagai tunangannya sejak dari kecil, itu berawal dari permainan pernikahan pernikahan yang mereka mainkan di waktu dulu
Meca tau jika Vero tidak menyukainya dan menbencinya tapi Meca yakin suatu saat Vero akan membalas cintanya
Namun,ada saat Meca berhenti dan menyerah untuk memperjuangkan Vero bahkan Meca rela pergi jauh dari tempat yang dia tinggali sedari kecil hanya untuk mengubur rasa yang di milikinya untuk tunangannya.
Ketika Meca pergi dalam beberapa tahun dan tak kembali, Kenapa Vero justru merasa kehilangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sina Tu Narti Ajj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gendong
"Ah tidak Tuan,Aku tidak sakit" jawabku karena memang itu kejadiannya, Kalau begitu saya pamit sudah banyak pekerjaan yang menunggu ku, Tanpa menghiraukan lagi apa yang ingin di sampaikan oleh Tuan Kemal, Aku langsung pergi dari ruangan itu.
"Aku membuah napas kasar setelah berhasil keluar dari ruangan yang rasanya kekurangan oksigen itu
Aaaaahhh...Sial...sial..sial..! Karena buru buru pergi Hp ku ketinggalan di meja ruang rapat, Terpaksa mau tidak mau aku kembali lagi padahal sudah mau masuk lift, Mudah mudahan ruangan itu sudah kosong
Oh astaga apa ini? Vero masih setia duduk di situ, sambil memutar mutar Hp milikku yang ada di atas meja. Mungkin dia tau aku akan balik lagi. "Maaf Dr Miller itu punya saya!" ucap ku gugup.
Vero berdiri dari duduknya berjalan mendekat ke arah pintu yang ada Meca di sana.
Bruk...
Tanpa ada suara yang keluar dari bibir merah muda nya.Dia memeluk Meca sangat erat. "Ca! Aku merindukanmu, sangat sangat merindukan mu." ucapnya berbisik di telinga Meca
Meca kaget apa yang di lakukan Vero sekarang, Meca mematung tanpa membalas pelukannya, Meca sendiri bingung harus berekspresi apa? "Dia memeluk ku yang slama ini tak pernah ku dapatkan, jangan kan meluk, nyentuh kulitnya aja dia langsung marah marah.
Harum mint maskulin yang khas melekat di tubuhnya membuatku nyaman berada di pelukannya, jujur aku juga merindukannya,selama ini aku berusaha keras untuk melupakannya tapi tidak bisa. mungkin aku terlalu dalam mencintainya. Tapi Aku juga sakit hati dengan kata katanya. itu yang membuat ku marah selama ini
" maaf Dok! jaga sikap anda." ucap Meca mendorong pelan tubuh Vero agar menjauh darinya. "Tolong kembalikan Milikku." pintanya
"Meca! Aku Vero! Apa kau tidak mengenaliku? Aku minta maaf dengan perbuatanku dulu! Ucapnya lirih dengan Mata berkaca kaca
"Meca yang dulu sudah mati! sekarang hanya ada April.Jadi lupakan masa lalu, Anggap saja kita tidak saling kenal." itu yang lolos dari bibirku yang dari tadi diam membeku lalu pergi meninggalkan Vero. menyakit kan memang. tapi aku terlanjur kecewa saat ini.
********
"Kak sudah sampai." Titan menepuk bahu meca pelan yang berada di parkiran apertemen, diatas mobil, "Kak Meca kenapa ngelamun ?ada masalah?" tanya Titan khawatir.
Meca membuang napas kasar. "Vero ada di kota ini, dan sialnya dia kerja di rumah sakit yang sekarang kaka tangani."
"Wahh! bagus dong, kaka kan bisa pacaran dengan kak Vero, Dari pada jomblo terus, selama ini kan kaka masih ada rasa." Goda Titan membuat Meca menatapnya kesal dan mencewernya
"Hahahaha! aduh, aduh.. maaf ,maaf adik mu ini cuma bercanda..!
"Dasar anak Kecil." Cibir Meca kesal melipat tangannya di perut
"tch...Kita Cuma beda 2 tahun kak! protes titan tidak terima di katain anak kecil. "Ayo Turun!" perintahnya ke Meca
"Gendong" Pinta Meca memelas dengan mata berkedip lucu
"Tch..tch...tch...Siapa sekarang yang anak kecil." sindir Titan geleng kepala
"Buruan anak nakal, kaka sudah mengantuk tak kuat lagi untuk berjalan." Ucap meca manja ke Titan
Titan membuka pintu mobil untuk Meca turun dan langsung menggendongnya ala bridal, Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka dari sejak di parkiran sampai ke loby apertemen, Tapi Titan hanya cuek dan terus menggendong kakanya sampai sampai Meca tertidur nyenyak di gendongannya.
Ketika sedang menunggu lift ada sepasang Mata yang terkekeh melihat kasih sayang adik kaka itu.Vero!
Btw, aku pernah baca novel yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, itu keren banget. Kalo search jangan lupa tanda kurungnya