NovelToon NovelToon
Bayi Kembar Sang Kapten Dirga

Bayi Kembar Sang Kapten Dirga

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Ibu susu / Ayah Darurat
Popularitas:33.4k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Sepuluh bulan lalu, Anna dijebak suaminya sendiri demi ambisi untuk perempuan lain. Tanpa sadar, ia dilemparkan ke kamar seorang pria asing, Kapten Dirga Lakshmana, komandan muda yang terkenal dingin dan mematikan. Aroma memabukkan yang disebarkan Dimas menggiring takdir gelap, malam itu, Anna yang tak sadarkan diri digagahi oleh pria yang bahkan tak pernah mengetahui siapa dirinya.

Pagi harinya, Dirga pergi tanpa jejak.
Sepuluh bulan kemudian, Anna melahirkan dan kehilangan segalanya.

Dimas dan selingkuhannya membuang dua bayi kembar yang baru lahir itu ke sebuah panti, lalu membohongi Anna bahwa bayinya meninggal. Hancur dan sendirian, Anna berusaha bangkit tanpa tahu bahwa anak-anaknya masih hidup. Dimas menceraikan Anna, lalu menikahi selingkuhan. Anna yang merasa dikhianati pergi meninggalkan Dimas, namun takdir mempertemukannya dengan Kapten Dirga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Kamu akan menerima balasan lebih dari ini.

Ledakan pertama mereda, hanya menyisakan asap dan debu yang mengepul di udara. Para pengawal mansion berlarian ke segala arah, mencoba menilai situasi. Di luar, suara deru kendaraan lapis baja dan langkah kaki puluhan orang terdengar jelas.

Tuan Asmir keluar dari mansion dengan wajah pucat menahan amarah. Mantelnya berkibar tertiup angin dini hari. Ia mengangkat tangan, meminta pengawal untuk berhenti bergerak.

Dalam kegelapan subuh itu, sosok Mayor Kevin berdiri tegak di depan gerbang, dikelilingi pasukan dengan pakaian taktis lengkap. Lampu sorot kendaraan menyorot ke arah mansion, membuat bayangan Tuan Asmir memanjang di tanah.

Di tangan Mayor Kevin, sebuah map coklat tebal. Ia melangkah maju beberapa langkah.

“Tuan Asmir.” Suaranya dalam, tegas, tak terbantahkan. “Saya Kevin Adyantara, Mayor TNI, membawa surat penangkapan untuk Anda.”

Dia mengangkat kertas resmi itu agar semua orang melihat.

“Atas tuduhan penggelapan uang negara, penyalahgunaan kekuasaan, dan kerja sama ilegal dengan pihak asing yang merugikan rakyat.”

Sorakan riuh kecil terdengar dari para anggota pasukan yang berdiri di belakangnya tanda bahwa mereka semua sudah lama menunggu momen ini.

Tuan Asmir mendengus sinis.

“Tidak ada bukti yang bisa menjerat saya, Mayor. Semua ini fitnah.”

Namun Mayor Kevin hanya menatapnya datar.

“Saya sudah mengirim seluruh bukti ke pengadilan dan markas besar tadi malam. Semua transaksi gelap, aliran dana, rekaman suara, laporan saksi … hingga dokumen rahasia yang disembunyikan di ruangan terlarang di mansion ini. Bukti-bukti itu sudah sah.”

Beberapa pengawal Asmir saling pandang, panik mulai terlihat. Dari belakang, terdengar langkah kaki tergesa. Asmirandah muncul sambil memeluk lengan hitam mantel bulu. Wajahnya ketus, penuh kemarahan.

“Ayah tidak bersalah!” serunya. “Ini fitnah keji! Kalian tidak punya bukti bahwa keluarga kami terlibat kejahatan! Dan tuduhan bahwa kami menyekap seorang perempuan kampung itu sama sekali tidak masuk akal!”

Mayor Kevin menatapnya datar.

“Perempuan kampung itu bernama Bu Anna. Rakyat biasa. Disekap, dianiaya, dan hendak dibunuh untuk menutupi kejahatan keluarga Anda.”

"Satu lagi, saya belum mengatakan apapun tentang, Bu Anna," ujar Mayor Kevin, yang membuat Asmirandah panik. Asmirandah terbelalak, wajahnya memucat sesaat namun cepat ia tutupi dengan kemarahan.

“Kalian tak punya bukti!”

Saat itu juga, Mayor Kevin mengangkat tablet kecil, menampilkan rekaman dari kamera mikro yang selama ini terpasang di jam tangan Kapten Dirga.

Asmirandah membeku, karena di layar, terlihat jelas, Pengawal membawa Anna dalam keadaan terikat. Paman Asmirandah memukul Anna dengan balok. Asmirandah menampar Dirga. Tuan Asmir mengancam akan menembak Anna. Kapten Dirga berdiri di antara mereka semua, wajahnya penuh luka.

“Ini bukti,” ujar Mayor Kevin dingin.

“Bahwa Kapten Dirga berada di mansion Anda … sebagai sandera.” Lanjutnya, lalu dia memberi isyarat tangan.

“Letnan Anjas.”

Letnan Anjas melangkah maju, wajahnya tegas meski sorot matanya gelap penuh amarah.

“Pimpin semua Serka dan lakukan penggeledahan menyeluruh,” perintah Mayor.

“Siap, Mayor!”

Letnan Anjas memberi hormat lalu berbalik. Namun saat ia melangkah, tatapannya bertemu dengan mata Tuan Asmir, dan di sana ada sesuatu, sebuah ancaman tersembunyi. Sesuatu yang membuat Anjas merasakan bulu kuduknya berdiri. Tuan Asmir tersenyum tipis, samar, sangat berbahaya. Tetapi Letnan Anjas tidak goyah.

Ia memberi aba-aba, dan puluhan anggota Serka serta pasukan lapis berat mulai memasuki mansion dari semua sisi. Derap kaki terdengar seperti gemuruh perang.

Di luar pagar mansion.

Puluhan bawahan Kapten Dirga, anggota pasukan elit yang selama ini menunggu kabar berdiri tegak bersenjata lengkap. Mereka menunggu satu perintah terakhir.

Dan begitu Tuan Asmir melihat pemandangan itu, mansionnya dikepung dari segala penjuru, pasukannya kalah jumlah dan kalah peralatan, tubuhnya akhirnya goyah. Ia mengangkat kedua tangan perlahan, menyerahkan diri. Namun tatapan matanya penuh sesuatu yang lain.

Lorong-lorong mansion kini dipenuhi suara langkah sepatu para Serka dan tentara yang menyisir ruangan satu per satu. Pecahan pintu yang didobrak, teriakan komando, dan suara gemerincing senjata memenuhi udara.

Letnan Anjas berlari bersama dua Serka lain, menelusuri koridor bawah tanah yang baru saja mereka temukan di balik rak buku geser.

“Mayor, kami menemukan akses ke ruang bawah,” suara Anjas terdengar lewat radio.

“Masuk. Hati-hati,” balas Mayor Kevin.

Di dalam ruangan gelap di bawah tanah, Dirga tersungkur di lantai dengan pakaian compang-camping dan wajah lebam, namun matanya tetap fokus, menatap tubuh Anna yang tak sadarkan diri di dekatnya. Ia merangkak ke arahnya, memeriksa denyut nadi, memastikan sang wanita masih bernapas.

“Anna … bertahanlah. Tolong bertahan…”

Tangannya menggenggam jemari Anna yang dingin. Napasnya tercekat, kemarahan dan ketakutan saling bertarung di dadanya. Dari kejauhan terdengar bunyi benturan pintu, lalu suara yang sangat ia kenali.

“Kapten! Kapten Dirga!”

Dirga bangkit setengah berdiri, menahan rasa sakit di tubuhnya.

“Di sini!”

Letnan Anjas dan dua Serka bergegas masuk, lampu senter menyapu seluruh ruangan. Ketika cahaya itu mengenai Dirga dan Anna, Letnan Anjas terdiam.

“Ya Tuhan…” bisiknya.

Dirga menggeram, suaranya serak namun tegas.

“Bawa Anna keluar sekarang juga. Dia butuh perawatan cepat.”

Dua Serka segera mengangkat tubuh Anna dengan sangat hati-hati, dan Dirga membantu menopang kepala wanita itu. Mayor Kevin muncul di belakang mereka, wajahnya pucat melihat kondisi Anna dan Dirga.

“Kapten, Anda...”

“Aku baik-baik saja, Mayor.” Dirga memotong cepat.

“Yang terpenting Anna. Tolong, kirimkan dia langsung ke Rumah Sakit Militer Cendrawasih. Dokter di sana siap.”

Letnan Anjas mengangguk cepat.

“Siap, Kapten!”

Dirga berlutut lagi sejenak, menyentuh pipi Anna yang penuh lebam.

“Aku sudah di sini … jangan tidur terlalu lama, Anna…”

Air mata yang ia tahan sejak semalam akhirnya jatuh ketika Anna tak merespons sama sekali. Mayor Kevin menyentuh bahu Dirga.

“Kami akan bawa dia aman, Kapten. Sekarang juga.”

Serka lain membawa tandu lipat darurat, meletakkan Anna perlahan di atasnya. Mereka berlari menuju pintu keluar dengan langkah terlatih. Letnan Anjas membuka komunikasi radio.

“Ambulans satu, siapkan rute langsung ke RSM Cendrawasih, pasien tidak sadar, kemungkinan trauma kepala berat!”

Ambulans di luar sudah menunggu, lampu merah biru menyala kuat. Sebelum pintu ambulans ditutup, Dirga menahan sebentar menatap wajah Anna sekali lagi.

“Bertahanlah,” bisiknya. “Aku sudah kembali.”

Pintu ambulans menutup. Sirenenya melengking, mobil itu melesat keluar dari kawasan mansion. Dirga berdiri terpaku beberapa detik, napasnya berat, dada naik turun. Lalu ia menoleh ke Mayor Kevin.

“Misi belum selesai,” katanya perlahan.

“Sekarang giliran kita menghancurkan sisa keluarga itu sampai habis.”

Mayor Kevin mengangguk, tatapannya sama gelapnya.

“Tentu, Kapten. Tapi pertama, kita pastikan Anna selamat.”

Kapten Dirga menatap mobil yang membawa keluarga Asmir dengan penuh amarah.

"Kirim Asmirandah ke tempat lain yang terpisah," kata Kapten Dirga penuh dengan dendam.

1
Dew666
🍡🍡🍡🍡
sri hastuti
horeee akhirnya ,hancur para pengkhianat itu, bagusss thor.
ayo basmi habis semuanya , biar kapten dirga dan anna bahagia
aamirandah ksh balasan yg setimpal dan berat 🙏💪
Lisa
Puji Tuhan misi penyelamatan Anna berjln dgn lancar..good job Dirga basmi smua keluarga Asmir..moga Anna segera pulih kembali pada kedua anaknya
iqha_24
menegangkan ceritanya 👍
Rohmi Yatun
haduuhh deg2an banget ni.. lanjut tboor🙏
Nar Sih
pertempuran sgra di mulai ,👍kapten sgra selamatkan anna
iqha_24
apakah nanti ada flashbacknya kk author knp keluarga Asmir segitu bencinya dengan keluarga Kapt Dirga
iqha_24: Ok kk Author makasih
total 2 replies
Lisa
Syukurlah Mayor Kevin dtg tepat waktu..ayo basmi Asmi & komplotannya itu..Dirga cpt selamatkan Anna..
Dew666
❤️‍🩹⭐️
sri hastuti
bagus kapten dirga ,ayo lawan mereka ,pengkhianat semua ,gulung komplotan mereka , ayo kalian ana sm kapten hrs bahagia ,saatnya menang atas kejahatan
kejahatan jangan dibiarkan terlalu lama thor , 🙏🙏🙏
Amel_
yeeesss akhirnya mayor Kevin sdh tiba , saatnya kehancuran kalian , lanjut lagi kak
Hikaru Natsumi Rei
kak author sehari up nya cuma sekali kah??
tiap jam berapa ya kak??
cerita nya aku suka banget🥰🥰🙏
Hikaru Natsumi Rei
cerita nya sangat menarik 💜💜💜
berharap update nya jangan lama2 🤭🙏💕
Hikaru Natsumi Rei: 🤭 oke kakak,, tetap semangat,, jaga kesehatan juga ya💪
total 2 replies
Lisa
Ayo Kak Author percepat langkah Mayor Kevin utk menghancurkan keluarga Asmir itu..segera bebaskan Anna..
iqha_24
sadis amat Asmirandah, tunggu pembalasan harus lebih sadis lg dong kk Author
Nar Sih
asmirandah bnr,,perempuan iblis ,ayo dirga cpt selamat kan anna ,kasihan sakit semua kasihan juga sikembar
sri hastuti
ayolah thor cpt dibongkar kejahatan para pengkianat, kasihan si kembar ,tumpas semua para pengkhianat itu, biar dirga sm anna bahagia dengn bayi2 nya 🙏🙏🙏
Nar Sih
tetap waspada dirga ,musuh mu sangat berbahaya ,semoga rencana mu berhasil
iqha_24
hmm tarik napas bacanya
Wulan Sari
semoga kapten Dirga berhasil dengan misinya yaaa kasihan Anna dan anak2nya, tolong Thor di buat bahagia nt akhirnya trimakasih Thor 👍 semangat 💪 salam 🙏
Wulan Sari: iya betul kasihan
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!