Keyz berpetualang di Dunia yang sangat aneh. penuh monster dan iblis. bahaya selalu datang menghampirinya. apakah dia akan bisa bertahan?
Ini adalah remake dari novel yang berjudul sama. dengan penambahan alur cerita.
selamat membaca
kritik dan saran di tunggu ya. 😀
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Great Quest 1. The Final Battle. Sun
Heaven's Gate
Keyz, Baf, Luna, Riss, dan Virgo muncul dari pintu di lantai itu, terlempar ke permukaan yang datar.
Mereka telah berada di sebuah atap, di puncak Menara Dungeon Misterius.
Sekeliling mereka hanyalah hamparan awan berwarna oranye yang luas, seperti cahaya sore atau fajar yang abadi. Yang anehnya, tidak ada matahari yang terlihat, hanya cahaya yang meresap dari segala arah, memberikan kesan hangat yang menyesatkan.
Di atas lantai obsidian yang halus, banyak pilar-pilar batu besar yang berdiri tegak, tetapi tidak ada apa pun yang disangganya. Seolah-olah pilar-pilar itu hanyalah hiasan belaka, bukti arsitektur yang melampaui logika fungsional, atau mungkin hanya menopang langit yang imajiner.
Riss, yang sudah sepenuhnya pulih sepenuhnya dari rasa takut hantunya, memandang ke sekeliling dengan bingung.
"Jadi?" kata Riss, tangannya menyentuh salah satu pilar. "Kita harus melakukan apa? Tidak ada apa pun di sini!"
"Kita periksa secara menyeluruh," jawab Keyz, sambil melihat sekelilingnya. "Pasti ada sesuatu yang terlewat. Ini terlalu luas untuk dilihat."
"Baik. Kita tetap bersama," kata Baf, sambil memeriksa sudut pandangan yang dia lihat. "Jangan sampai ada yang terpisah lagi."
Keyz menggeleng. "Tapi, itu akan memakan banyak waktu, Baf. Lantai ini jauh lebih besar dari Antechamber pertama. Lagi pula, kita bisa saling berteriak bila menemukan sesuatu."
Baf terdiam. Ia menopang dagu sesaat, memikirkan efisiensi versus keamanan. Setelah menyaksikan Keyz mengalahkan Naga seorang diri dan melihat zirah yang ia kenakan, Baf mengambil keputusan berat yang menunjukkan kepercayaan barunya.
"Baiklah, Nak," kata Baf, memberinya anggukan yang mengandung seluruh beban tanggung jawab. "Keputusan saat ini ada di tanganmu."
Keyz mengangguk sebagai balasan. Luna dan Virgo segera bersiap untuk memulai pencarian mereka, masing-masing menuju arah yang berbeda.
Namun, belum sempat mereka beranjak dari tempat mereka berdiri, sebuah suara aneh yang datang dari atas langit menghentikan gerakan mereka.
Suara itu terdengar seperti pintu raksasa yang terbuat dari logam kuno yang dibuka secara paksa, namun suaranya sangat kencang dan menggelar. Suara itu bahkan membuat lantai puncak Menara Dungeon Misterius itu bergetar hebat.
Mereka mendongak serentak.
Dan.... Langit terbelah!!!
Warna oranye yang damai itu robek. Dari dalam robekan itu muncul cahaya yang jauh lebih terang. Dan sangat menyilaukan mata.
Lalu... perlahan....
Ada sesuatu yang turun. Dengan gerakan yang sangat pelan.
Itu adalah...
Torturous Fire
Matahari.
"Matahari?" kata Keyz, saat melihat objek bercahaya itu.
"Tapi. Itu terlalu kecil untuk sebuah matahari," ujar Baf, mengangkat tangan melindungi matanya.
"Tapi, Juga terlalu besar untuk sebuah bola api sihir!" kata Virgo, suaranya begitu tegang.
Gelombang panas perlahan terasa menyapu Keyz dan lainnya. Suhu itu meningkat drastis seiring jarak Matahari kecil itu mendekati puncak Menara.
Lalu. Saat jaraknya hanya sekitar seratus meter dari kepala mereka.
—Syuh—
—BLAAAR!!!—
Matahari itu tanpa ampun melemparkan rentetan bola-bola api ke arah mereka.
"Sial!!" teriak Keyz. "Apaan tuh?"
"Itu spirit!!! Spirit elemen api!!" teriak Virgo.
"Jangan banyak bicara!! Berlindung!!!" teriak Baf. Bola api terbesar mendarat di dekat mereka, disusul ledakan dahsyat yang membuat mereka terkapar.
Mereka terhempas oleh dampak ledakan. Dan gelombang panas dari Matahari kecil itu, semakin membuat mereka tidak berdaya.
"Panas!!" teriak Riss, tubuhnya sudah memerah. "Aku bisa-bisa menjadi ayam panggang!"
"Bukan waktunya untuk bercanda!" bentak Baf, berusaha bangkit.
Namun, semakin lama gelombang panas itu semakin panas. Membuat Baf, Riss, Virgo, dan Luna menjadi tak berdaya.
Di tengah kobaran api yang membakar, Keyz tetap berdiri. Zirah Naga Merah itu terasa dingin dan kokoh. "Aku tidak merasakan panas apapun," katanya pelan dengan nada penuh keheranan.
"Bohong!!" teriak Luna.
"Aku tidak berbohong. Atau mungkin, ini berkat armor naga merah ini."
Baf, meskipun fisiknya lumpuh, pikirannya masih bekerja atau memang sengaja menjadikan Keyz sebagai umpan. "Bagus!!" kata Baf penuh keputusasaan. "Kalau memang begitu. Alihkan perhatian spirit elemen api itu. Jauhkan dia dari kami. Kami bisa mati gosong!"
"Akan aku coba," jawab Keyz dengan nada penuh keyakinan.
Keyz membuat kuda-kuda. Angin lembut berhembus di bawah kakinya saat Keyz mulai berkonsentrasi.
Lalu...
"Shining Cross!!!" Keyz menyabetkan kedua tangannya, menciptakan gelombang kekuatan berbentuk huruf X.
—BLAAAR!—
Serangan mengenai target.
Efektif! Spirit itu berguncang hebat. Lalu, di saat yang sama, Keyz berlari menjauhi dari teman-temannya, berharap Spirit Elemen Api itu mengejarnya.
Dan berhasil. Semua amarah Spirit itu kini terfokus pada Keyz.
"Sial! Siapa Keyz sebenarnya?" gumam Baf, terkejut oleh jangkauan serangan itu. "Jarak serangannya mencampai seratus meter!"
"Kau akhirnya tahu sendiri kan, Baf?" jawab Riss, tersenyum kecut. "Kenapa aku sedikit ketakutan terhadapnya di petualangan pertama kita?"
Dance on the Pillars
Dari kejauhan, Baf dan lainnya menyaksikan Keyz bertarung. Setiap serangan Shining Cross Keyz, setiap sabetan pedang Ke-i-nya, selalu menciptakan gelombang kekuatan yang menghantam Spirit Elemen Api itu. Namun, jarak dan ukuran musuh membuat pertarungan itu terasa seperti upaya yang sia-sia.
Tak lama kemudian, Keyz mulai terlihat kelelahan. Gerakannya melambat, dan Shining Cross-nya menjadi lebih redup.
Virgo tidak tinggal diam. Ia segera membuka grimoire-nya. Lalu Ia merapalkan mantra dengan kecepatan tinggi. "Mana Recange!" Sihir pemulihan Mana, berwarna ungu kehijauan, melesat melintasi atap yang luas, menuju ke arah Keyz.
Keyz kembali segar. Energinya yang terkuras tiba-tiba terisi kembali. Keyz menoleh ke belakang, dan di tengah pertarungan hidup-mati, ia sempat-sempatnya mengacungkan jempol ke arah Virgo sebagai ucapan terima kasih.
"Sempat-sempatnya dia berpose seperti itu," ujar Luna getir, namun senyum lega terukir di wajahnya. Dengan Mananya yang baru pulih sedikit, ia mengambil alih. "Holly Heall!" Sihir penyembuhan Luna tidak hanya tertuju pada Keyz. Melainkan tertuju ke semua anggota party Keyz, menyembuhkan luka bakar dan kelelahan otot mereka. Semuanya langsung segar, tetapi Luna sebaliknya, Mananya kembali menipis.
"Jangan memaksakan diri, Luna," kata Virgo khawatir. Ia segera mengalihkan fokusnya. "Mana Recange!" Kini, Virgo memberi sihir pemulihan Mana ke Luna.
"Sial! Aku dan Baf sama sekali tidak bisa membantu!" teriak Riss, frustrasi karena perannya hanya sebatas penonton dan pengumpul emas.
"Kita hanya bisa mensupport Keyz dari jauh," kata Baf, matanya yang tajam menunjuk ke arah Keyz. "Lihat!"
Keyz kini mulai menari-nari di atas atap Menara Dungeon Misterius. Keyz melakukan akselerasi gerakan yang rumit, tak terlihat oleh mata telanjang. Begitu cepat, dan semakin cepat.
Saat gerakannya semakin lama semakin cepat. Sosoknya mulai membelah.
Dan... Keyz menciptakan sembilan bayangan dirinya. Dan salah satu bayangan Keyz tiba-tiba muncul di belakang Spirit Elemen Api, disusul teriak Keyz yang menggema dari kejauhan. "Phantom Slash!!!"
Semua bayangan Keyz menyerang Spirit Elemen Api dengan gelombang kekuatan pedang dari ujung pedangnya secara serentak. Mereka menyerang Matahari kecil itu tanpa henti, dari berbagai arah.
Perlahan, namun pasti, kobaran api Spirit itu semakin melemah. Warna oranye di langit mulai memudar, dan hawa panas yang menyiksa pun mereda.
"Gila... Virgo, Luna. Terus isi ulang stamina Keyz. Dan sembuhkan dia dari luka-lukanya. Yah, aku lihat Keyz tidak terluka sih. Tapi, itu yang bisa kita lakukan," perintah Baf, menyadari peran mereka kini hanyalah seorang supporter bagi Keyz.
Setelah sekian kali Keyz melakukan Phantom Slash dan menerima Mana Recange dari Virgo, akhirnya, sang matahari kecil itu benar-benar padam. Tubuh? matahari kecil itu hancur, dan inti gelapnya jatuh menimpa atap Menara Dungeon Misterius dengan bunyi yang bergemuruh.
Getaran gempa terjadi di seluruh atap, menandakan kekalahan sang Boss.
"Berhasil," kata Baf, suaranya dipenuhi rasa takjub. "Dia benar-benar Monster."
"Tidak," sahut Riss, ia menyarungkan pedangnya. "Keyz lebih menakutkan daripada monster-monster itu sendiri."
Dari kejauhan terlihat jelas. Keyz berhenti bergerak, dan kedua pedang warisan Ke-i pun hancur menjadi abu, menemani nasib pedang Elda sebelumnya.
Keyz diam di tempatnya, berdiri tegak di tengah reruntuhan Menara. Siluetnya begitu gagah, Zirah Naga Merah itu memantulkan cahaya dari awan yang kini pucat. Anggun dan tak terucapkan, Keyz menatap ke arah langit yang kini kosong.
"Misi kita berhasil," kata Baf, mengakhiri keheningan. "Kita hampiri dia."