NovelToon NovelToon
Cinta Selamanya

Cinta Selamanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi / Perjodohan / Romantis / Fantasi / Cinta Murni / Mengubah Takdir
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: eloranaya

Raisa tidak menyangka bahwa hidup akan membawanya ke keadaan bagaimana seorang perempuan yang menjalin pernikahan bukan atas dasar cinta. Dia tidak mengharapkan bahwa malam ulang tahun yang seharusnya dia habiskan dengan orang rumah itu menyeretnya ke masa depan jauh dari bayangannya. Belum selesai dengan hidup miliknya yang dia rasa seperti tidak mendapat bahagia, malah kini jiwa Raisa menempati tubuh perempuan yang ternyata menikah tanpa mendapatkan cinta dari sang suami. Jiwanya menempati raga Alya, seorang perempuan modis yang menikah dengan Ardan yang dikenal berparas tampan. Ternyata cantiknya itu tidak mampu membuat Ardan mencintainya.

Mendapati kenyataan itu Raisa berpikir untuk membantu tubuh dari orang yang dia tempati agar mendapatkan cinta dari suaminya. Setidaknya nanti hal itu akan menjadi bentuk terima kasih kepada Alya. Berharap itu tidak menjadi boomerang untuk dirinya. Melalui tubuh itu Raisa menjadi tahu bahwa ada rahasia lain yang dimiliki oleh Ardan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eloranaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Sebuah Pemberian

Sore hari Raisa sudah selesai dengan pekerjaannya. Dia beriringan dengan Yura, Laura, dan Mita untuk keluar dari gedung Starlit. Mereka berempat saling melempar candaan yang tiada henti sampai-sampai mengabaikan panggilan Devan dari belakang. Lelaki itu menggerutu karena para perempuan tersebut tidak mendengarnya.

"Kenapa, Van?" Raisa yang berbicara pertama.

"Nggak kenapa-kenapa, sih, manggil doang."

Selepasnya tidak ada lagi pembicaraan sebab mereka mulai berpisah satu sama lain. Laura dan Mita mengendarai satu mobil yang sama karena dari awal mereka sudah ada janji untuk keluar bersama, lalu Yura melangkah ke mobilnya yang dia kemudikan sendiri. Mereka bertiga berbelok untuk pergi ke basement. Sedangkan Raisa berderap ke depan gedung untuk mencari Pak Dadang yang menunggunya, dan kebetulan juga dia ditemani Devan karena hari ini lelaki itu membawa motor yang diparkir depan gedung khusus roda dua.

"Tumben motoran?"

"Gue tadi kesiangan jadi bawa motor deh, kalau mobil bisa-bisa telat gue." Raisa manggut-manggut sebagai respons.

"Lo udah dijemput?" tanya Devan. Matanya bergerak menelusuri sepanjang luar gedung untuk mencari sebuah mobil yang terlihat di sekitaran sana. Mobil putih tertangkap matanya.

"Udah, itu." Raisa menunjuk tepat ke obyek yang sedang Devan lihat juga.

"Mau ditemenin sampai sana nggak?"

Raisa langsung menggeleng. "Enggak usah, gue sendiri aja."

Devan mengangguk paham dan tersenyum. "Ok."

"Hati-hati yaa."

"Lo juga hati-hati, Al!"

Raisa mengangguk. Mereka berdua lantas berpisah. Raisa segera berlari kecil untuk mencapai mobil jemputan yang sudah menunggu. Segera menarik tuas pintu di kursi belakang dan masuk. Duduk dengan nyaman di kursi penumpang.

Dia bernapas penuh rasa syukur setelah berhasil menyelesaikan pekerjaan hari ini.

"Pak, nanti aku mau mampir ke—" Raisa tidak jadi menyelesaikan kalimatnya saat mendapati seseorang yang berada di balik kemudi bukanlah Pak Dadang. Dia cepat berujar sambil menahan senyum, "Kok kamu yang jemput? Pak Dadang ke mana?"

"Izin pulang, istrinya sakit." Ardan menjawab datar. Lelaki itu segera menancap gas meninggalkan gedung tersebut.

Sementara Raisa, dia segera berpindah duduk ke depan tepat ketika mobil melaju. Dia sesekali melirik Ardan dengan senyum yang tak sirna dari wajahnya. Kebahagiaannya tercipta hanya dengan melihat lelaki tersebut ada di sebelahnya setelah berpisah tanpa sepatah kata sebelumnya.

Raisa mengeluarkan dua lolipop kecil dari dalam tasnya. Membukanya satu dan menyodorkan pada Ardan.

"Nih, buat kamu."

Ardan menjawabnya dengan gelengan tanpa melirik pada barang yang Raisa tunjukan. Beralih perempuan itu menyesapnya sendiri.

"Lo jangan berpikir gue mau jemput lo atas kemauan gue sendiri. Gue dipaksa sama orang rumah."

"Iya, ngerti kok."

...****************...

Sepanjang perjalanan mobil yang ditumpangi Ardan dan Raisa tidak banyak suara. Ardan fokus mengemudi dan Raisa tidak ingin menganggu lelaki tersebut. Mungkin sesekali dia membuka mulut sebagai antisipasi jika lelaki itu mengantuk atau apa, untuk dapat menyadarkannya.

Bicara ringan yang hanya sekadar memberitahu Ardan di depan ada mobil bak terbuka membawa babi, ada bapak-bapak pemotor yang membonceng seorang anak yang pinggangnya ditali dengan pinggang ayahnya, hingga mengomentari pria yang terlihat seperti sedang membonceng pasangannya berhenti tepat di lampu merah.

"Kenapa ya, aku sering banget lihat kalau motoran tuh cowok suka banget pegangin atau elus-elus betis cewek yang dia bonceng?"

Atau jika ada kesempatan dia akan bertanya, "Ardan punya rencana apa sama karir kamu?"

Tentu saja celetukan Raisa tidak mendapatkan jawaban dari Ardan. Dan benar-benar setelah itu perempuan tersebut memilih untuk senyap. Sadar diri bahwa Ardan memang tidak mau diganggu.

Selang sepuluh menit dia terganggu oleh suara grasak-grusuk yang muncul dari Ardan. Lelaki itu meletakkan sebuah kotak putih di paha Raisa, yang langsung menyita perhatian perempuan itu.

“Ini apa?” tanya Raisa.

“Nggak bisa lihat?”

Raisa mengangguk, tersenyum kecil. “Bisa. Maksudku, buat apa?”

Raisa membalik kotak yang dia bawa, lantas membukanya. Sebuah ponsel genggam berwarna hijau kebiruan yang bodynya masih mulus mampu membuatnya bertanya-tanya. Yah, walau dia tidak sepolos itu dengan maksud pemberian itu, hanya saja dia ingin memastikan saja.

“Biar temen lo nggak ganggu gue, nyusahin.”

Dan ternyata itu alasannya. Mungkin Raisa yang berpikir terlalu istimewa sehingga berharap bahwa itu adalah sebagai bentuk perhatian Ardan, tetapi nyatanya memang lelaki itu hanya berpikir tentang ketenangan diri sendiri, tidak lebih.

“Terima kasih, ya.”

Anggukan kecil dari Ardan menjawabnya.

Berikutnya, Raisa asyik membuka ponsel pemberian Ardan itu. Menyalakannya.

“Pake ini, nggak perlu repot beli.” Senyuman Raisa tambah lebar ketika Ardan mengulurkan sebuah kartu sim yang masih tersegel berwarana merah kepadanya. Dengan senang hari Raisa menerimanya.

“Terima kasih lagi, ya.” Raisa lalu sibuk dengan ponsel barunya itu. Sungguh, jika dilihat ponsel tersebut berkali-kali lipat bagusnya dari pada miliknya yang hilang entah ada di tangan siapa setelah kecelakaan menimpanya dulu.

“Nomor kamu mana, Dan? Biar aku masukin.”

“Nggak perlu.”

“Kok nggak perlu, sih? Nanti kalau aku ada perlu gimana? Jangan segitunya banget dong sama aku, aku juga nggak bakal gangguin kamu.” Raisa merengut sembari jarinya berselancar di layar ponsel.

“Nanti gue add sendiri nomor lo.” Ardan mengambil bungkus kartu yang sudah disobek Raisa, menyimpannya di dalam saku. Raisa tidak mengeluarkan bantahan, dia cukup mengiyakan. Dan mobil tersebut kembali sunyi. Sunyi yang bertahan hanya beberapa menit sebab tepat di lampu merah suara dering memekakkan dari ponsel Ardan menganggu. Lelaki itu mengangkat panggilan setelah melihat nama kontak penelepon.

“Hallo, Bang? Gawat banget, Bang, gawat. Maafin kita.”

“Siapa?” Tanpa suara Raisa bertanya, lewat gerakan bibirnya sesaat sebelum Ardan mematikan loud speaker dalam teleponnya. Yang tentu saja diabaikan oleh Ardan.

“Gimana?” Seusai satu kata tanya itu keluar, Raisa mampu melihat urat leher Ardan menegang. Perempuan itu hanya memperhatikan dalam diam. “Hah?! Kok bisa?! Tolong amanin dulu, gue ke situ sekarang.” Panggilan dimatikan sepihak, dan bersamaan itu lampu berubah hijau dan Ardan melajukan mobilnya lebih kencang dari sebelumnya.

“Nanti lo jangan bikin ulah kayak di rumah sakit terakhir kali,” cetus Ardan penuh penekanan.

Raisa mengangguk patuh tanpa menuntut tanya. Jemari pria itu tampak meremas kemudi sampai buku tangannya tampak menonjol jelas.

...****************...

1
fianci🍎
Pusing kepala baca cerita ini, tapi tetap seru. Teruslah menulis, author!
Perla_Rose384
Gak sabar nunggu kelanjutannya thor, semoga cepat update ya 😊
Eirlys
Bikin saya penasaran terus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!