NovelToon NovelToon
Detektif Kerajaan

Detektif Kerajaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Fantasi / Putri asli/palsu / Cinta Seiring Waktu / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / TimeTravel
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Staywithme00

"Kau berasal dari masa depan kan?" Ucapan Nares membuat Yarana diam. Bagaimana bisa Nares mengetahui hal itu?-Yarana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Staywithme00, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Yarana menuju bagian ruangan, yang ada di belakang istana. Ia pergi sendiri, dikarenakan Nares tak mau menemaninya. Yarana sama sekali tidak tahu apa yang akan ia lakukan di ruangan belakang ini. Ia hanya menuruti perkataan Nares saja. Sesampainya ia di ruangan belakang istana, terlihat sekitar belasan orang yang sedang sibuk mengemas sesuatu. Detektif ini hanya melihat dan bingung akan melakukan apa. Sementara, Nares hanya berpesan untuk bertanya pada Robbin. Sedangkan Yarana, tidak tahu Robbin itu siapa.

“Selamat siang.” Ujar Yarana menyapa semua orang dengan hati-hati. Orang-orang yang berjumlah belasan tadi, menolehkan pandangan mereka ke Yarana.

“Selam-,” Ujar seseorang yang tiba-tiba saja terhenti, karena kaget.

“Putri Yarana, apa yang anda lakukan disini?” Sambungnya. Perempuan dengan kepangan rambut panjang menghentikan aktivitasnya mengemas barang-barang.

Yang lain juga sama, seketika mereka semua berdiri memberi salam hormat pada sang putri. “Salam hormat, untukmu putri Yarana.”

“Eh, tidak perlu memberi salam. Aku hanya iseng saja berjalan-jalan kemari.” Yarana dengan senyum canggung merasa tak enak hati, sebab sepertinya orang-orang yang sedang mengemas barang ini terlihat sama canggungnya dengan dirinya.

“Nares memang keterlaluan.” Yarana menggerutu kecil dihatinya. Bisa-bisanya Nares menyuruhnya melakukan sesuatu, tanpa menjelaskan apa yang ia maksud.

“Oh begitu, baiklah putri. Silahkan duduk!” Salah seorang pria yang  berbadan pendek dan agak berisi mempersilahkan Yarana duduk disebuah kursi yang empuk. Makin-lah Yarana merasa tidak nyaman.

“Ah, ya baik.” Ujarnya duduk dengan sedikit gelisah. Karena perasaannya sangat tidak nyaman duduk di kursi tersebut, Yarana memutuskan untuk duduk dibawah bersama mereka.

“Eh putri! Kenapa dirimu duduk di bawah juga?” Pria berbadan pendek itu berdiri dan sedikit menunduk. Begitupula dengan yang lain, mereka juga langsung berdiri dan menunduk.

“Eh, tidak apa-apa. Aku ingin membantu kalian mengemas barang-barang ini agar cepat selesai.” Yarana melihat banyak sekali tumpukan pakaian, beberapa barang-barang lainnya.

“Tidak perlu putri Yarana. Kami saja yang melakukannya.” Sahut perempuan berkepang lagi. Mendengar hal itu, pria berbadan pendek tersenyum ramah, menandakan setuju bahwa Yarana tidak perlu ikut membantu. Cukup melihat saja.

“Ehh.. padahal aku sangat ingin sekali bergabung dengan kalian.” Yarana menjawab dengan wajah sendu. Membuat yang lain saling menatap.

Hingga akhirnya mereka memutuskan, “ Baiklah putri Yarana, silahkan bergabung dengan kami.” Perempuan berkepang menjawabnya.

“Wah, dengan senang hati.”

“Apa yang bisa aku lakukan?” Sambungnya lagi dengan semangat.

“Putri bisa memasukkan pakaian-pakaian ini kedalam kotak-kotak.” Pria berbadan gempal mengambil beberapa kotak yang terbuat dari kayu.

“Oh, begitu. Baiklaah.” Yarana dengan sigap mengambil kotak-kotak kayu dan juga pakaian yang akan dia masukkan kedalamnya.

Ia memperhatikan betul-betul kotal mana yang telah terisi dan tidak. Yang lainnya, sedang memasukan buah-buah ke keranjang yang ada juga beberapa koin emas. Sedangkan pria berbadan pendek juga membantu Yarana mengemas.

“Sebenarnya, barang-barang ini akan dikemanakan?” Sembari melipat pakaian, Yarana juga berpikir kemana tujuan barang-barang ini.

“Putri pasti bertanya-tanya ya.” 

“Barang-barang ini akan dibagikan pada rakyat-rakyat Bellvana setiap satu tahun sekali. Raja Bellvana, biasanya akan mengawali tahun dengan membagikan barang-barang seperti ini.” Pria itu tahu, Mungkin Yarana tak pernah mendengar hal ini. Dikarenakan, sang Raja jarang sekali memberikan pengumuman atau apapun kalau beliau sedang berbagi pada rakyatnya. Tujuan raja melakukan ini juga demi kesejahteraan rakyatnya juga agar kerajaan Bellvana tetap maju tanpa ada tangisan dari rakyatnya.

Yarana hanya mengangguk-angguk mendengar penjelasan pria itu, wajahnya terlihat fokus sekali.

“Oh ya, aku mau bertanya. Aku dengar dari pangeran Nares, ada seseorang yang bernama Robbin? Ada dimana ia?” Yarana teringat perkataan Nares.

“Hahaa…” Tiba-tiba pria itu tertawa.

“Oh, maaf-maaf mengganggu kalian.” Ujar pria berbadan pendek menghentikan tawanya yang nyaring sebab yang lain merasa terganggu.

“Namaku sebenarnya adalah Robbin.” Ujar pria itu. Ia tahu, mana mungkin seorang putri menghafal nama-nama orang yang ada di istana. Hanya Nares saja yang suka mengingat hal kecil begitu. Nares suka mengingat nama-nama orang yang sering berbuat kebaikan dan yang akrab dengannya, seperti Robbin.

“Apa kau adalah temannya pangeran Nares?” Lanjut Yarana lagi bertanya. Yarana heran saja, Nares yang dikenal dingin ternyata tetap memiliki kenalan di istana Bellvana ini.

“Aku rasa orang kecil seperti diriku tak pantas disebut sebagai temannya seorang pangeran.”

“Lebih tepatnya aku tak sengaja akrab dengan pangeran Nares, karena beberapa hal.” Ujarnya seraya membayangkan beberapa memori ingatannya saat bertemu Nares.

“Benarkah? Aku kira dia tak mau akrab dengan orang lain.” Yarana tahu betul sifat Nares, mana mungkin dia akan akrab kalau tidak memiliki peristiwa penting dengannya. Detektif ini tiba-tiba teringat juga momen saat pertama kali dirinya bertemu Nares. Sikap Nares benar-benar sangat tidak manusiawi untuk dijumpai di awal pertemuan.

“Pangeran Nares sebenarnya tidak seburuk atau sedingin itu. Dia hanya mencoba untuk tidak bergantung pada orang lain.” Robbin menjelaskan lagi pada Yarana.

“Tapi, bukankah harusnya ada sebuah kejadian penting, hingga Nares mau begitu akrab dengan seseorang?” Sahut Yarana lagi. Ia bahkan belum begitu akrab dengan pangeran Nares.

“Begitu ya. Tapi, aku lihat belakangan ini, kalian sepertinya sedikit lebih akrab. Atau bahkan akrab sekali?”

“Apa terjadi sesuatu yang penting, diantara kalian?” Pertanyaan Robbin membuat Yarana terbungkam. Benar saja, kalau Nares tak tahu detektif ini dari masa depan, ia pasti tidak akan pernah berbicara sepatah katapun dengannya.

“Ehmm, aku rasa bisa dibilang begitu. Tapi, tidak terlalu akrab seperti dirimu dan dirinya.” Ujar Yarana menyahuti.

“Kalau begitu, kau pasti mengalami hal yang sama dengannya kan?” Robbin menebak dengan tepat. Tangan Yarana yang ingin memasukkan pakaian lagi ke kotak kayu, terhenti begitu saja.

“Tenang saja. Rahasia kalian aman.” Ujar Robbin lagi dengan suara kecil seraya tersenyum.

“Bagaimana kau bisa..? Yarana ragu melanjutkan kalimatnya. Ia ragu karena tidak mungkin Robbin tahu kalau mereka berdua manusia yang berasal dari masa depan.

“Kau sendiri kan yang bilang, pangeran Nares tidak akan mudah akrab. Umumnya, manusia akan mudah akrab bila tertimpa kejadian yang sama.” Robbin dengan santainya menjawab. Seakan-akan tidak ada beban untuk berbicara.

“Kau benar.” Ujar Yarana menyerah. Untuk apa ia sembunyikan dari Robbin, toh pria itu sudah tahu juga mengenai Nares yang sesungguhnya dari masa depan juga. Saat Yarana membenarkan ucapannya, Robbin hanya tersenyum.

Sedangkan Yarana, setelah menjawab Robbin, ia kelihatan sedang berpikir dengan dahinya yang terlipat itu.

“Apa yang sedang kau pikirkan?” Robbin memperhatikan Yarana yang sedikit murung ini.

“Tidak ada.” Ia tersenyum sedikit dan menggeleng halus.

“Kau pasti sedang terpikir kenapa ia bisa terjebak disini ya?” Robbin suka sekali menerka-nerka isi kepala Yarana. Robbin sedikit lebih santai, karena mengetahui kalau yang di depannya, bukanlah putri Yarana yang sesungguhnya.

“Eeeh.. sedikit terpikir.” Detektif berujar sambil menempelkan jari telunjuk dan ibu jarinya.

“Haha..” Robbin kali ini tertawa kecil sekali. Ia tak mau mendapat tatapan dari orang-orang lain yang sedang sibuk.

“Aku bisa saja menceritakannya.” Sahutnya lagi.

“Sungguh?” Yarana yang tadinya lesu, jadi bersemangat sekali.

“Sungguh.”

“Tapi, kau harus berjanji. Jangan mengatakan apapun pada pangeran Nares, perihal yang akan kukatakan padamu.” Robbin sudah melayangkan peringatan, agar Yarana tidak membahas hal yang akan ia katakan pada Nares.

“Aku janji.” Detektif dengan tatapan semangat berucap.

“Baiklah. Selesai mengerjakan ini, akan aku ceritakan.” Robbin menjawab dengan riang. Yarana setuju, kemudian dengan gesit mengemas dan merapikan barang-barang yang ada. Begitupun dengan Robbin, ia sama semangatnya dengan detektif ini.

*****

Hatsyuu!! Nares tiba-tiba saja bersin. Saat ia, sedang melihat gulungan-gulungan dokumen penting, yang harus ditandatanganinya.

“Kenapa aku jadi bersin-bersin begini.” Lanjutnya lagi menggoreskan tinta pada gulungan kertas.

“Apa ada yang sedang membicarakanku?” Ujarnya lagi sambil menutup hidungnya agar tak bersin lagi.

    *bersambung*

1
MINOTO-NOVEL
Wihh... Lima bab lagi menuju Reward nih..! Semoga dapat, yah.. 😁
Staywithme00: i do it💪💪
total 3 replies
MINOTO-NOVEL
Apa yang terjadi, jika semua kebaikan yang tersisa lima di benang hitam tanganya Yarana, menghilang.. 🤔
MINOTO-NOVEL
Tinggal nunggu "Action" Nih.. 😁
MINOTO-NOVEL
Nama-nama pemerannya bagus-bagus, yah? Ide sendiri atau nyari di internet? Ahh nyari di internet juga tidak sesuai keinginan sih🥀
Staywithme00: ide sendiri kak namanyaa, cuma beberapa teriinspirasi dari internett👍😄
total 1 replies
MINOTO-NOVEL
Detektif Fara cantik gak nih..? Detektif Fara sepertinya terpaksa menjadi seorang putri..?
MINOTO-NOVEL: Yang satu di paksa jadi Putri, dan yang satunya lagi di paksa jadi Detektif🤔
total 5 replies
MINOTO-NOVEL
Putri Yarana pasti cantik🤭 Tapi ternyata ceroboh juga, yah?!
Staywithme00: ehehee iyaaa niiiih
total 3 replies
MINOTO-NOVEL
Semangat buat ceritanya, thor💪
𝕆𝕄-𝕄𝔸ℝ𝕌 🦕
rapi banget yik semangat nulisnya.
😁🔥
Staywithme00: hehe terima kasih kak maruu🙏🙏
total 1 replies
𝕆𝕄-𝕄𝔸ℝ𝕌 🦕
piyik mana nih bab terbarunya??🤔
𝕆𝕄-𝕄𝔸ℝ𝕌 🦕: sama2 piyik
total 2 replies
kappa-UwU
Wah, gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya, thor! 😍
Staywithme00: ditunggu yaaaa ,terima kasih sudah mampir🙏
total 1 replies
menderita karena kmu
Sempurna deh ini. 👌
Staywithme00: terimaaa kasih kak🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!