Terlahir Kembali Untuk Pembalasan

    Karena mereka tiba di penginapan, hari sudah petang.

Mereka memutuskan untuk ber istirahat di dalam kamar saja, baru besok mulai menjelajahi wisata di negara ini.

   Lova masuk ke dalam kamar terlebih dahulu, sedangkan Cessie membuntuti nya di belakang dengan sedikit ragu.

   Setelah mereka masuk, cessie memegang tangan Lova dengan canggung, dan Lova pun menoleh ke arah Cessie.

Memusatkan semua perhatian nya pada wanita cantik di depan nya, yang sedang terlihat gundah.

    "Lova, Sebenarnya aku kurang nyaman berbagi kamar dengan mu." Boleh kah aku memesan kamar sendiri?"

Tanya Cessie ragu.

  Lova mengeryit kan dahi, meski Lova paham, wanita selalu mengunakan perasaan nya dalam segala hal.

Dan Cessie baru saja di hianati, oleh orang-orang yang paling ia percaya.

  Jadi wajar saja, jika kini Cessie begitu hati-hati terhadap diri nya. Namun Lova kini sedang berusaha untuk memusatkan hati nya pada Cessie.

Jadi, sebisa mungkin mereka harus sering bersama.

     Agar perasaan itu, bisa tumbuh dengan subur, di hati mereka.

"Kenapa?" Apakah kau begitu tidak menyukai ku?"

Tanya Lova, dengan wajah seolah tersinggung.

  Melihat reaksi lova yang seperti itu, membuat Cessie sedikit tak enak hati. Padahal Lova sudah begitu baik pada nya.

 "Bukan begitu." "Tapi, kamu tahu sendiri, bahwa aku baru saja di hianati oleh mantan tunangan ku. "Jadi sulit sekali rasanya harus kembali terlalu dekat dengan seorang pria lagi."

    Lova menggenggam jari-jari Cessie dengan lembut.

 "Cessie." "Lihat lah aku. Kita sama." "Sama-sama korban dari penghianatan."

"Aku tau, sulit untuk mu kembali percaya, untuk mempercayakan hati lagi."

 "Rapi izinkan aku, untuk mencoba nya."

Bujuk Lova.

  Setelah berfikir sejenak, akhirnya Cessie pun mengangguk lemah.

Biarlah, semua nya mengalir dengan semestinya.

Akhirnya malam itu mereka pun kembali berbagi kamar dan ranjang.

  Pagi hari nya Jordi sudah membawa seorang pemandu wisata, untuk memandu mereka selama berada di negara E ini.

  Perjalanan wisata mereka di awali dengan menaiki kereta ke jungfraujoch, puncak di negara E.

Terletak di ketinggian 3.454 meter di antara puncak gunung.

    Menyuguhkan pemandangan gletser dan puncak alpen yang menakjubkan, serta atraksi unik istana es dan Observatorium sphinx.

    Istana es terdiri dari terowongan dan ruangan yang di ukir di dalam es. Tempat ini berisikan patung-patung dari es.

 Cessie sangat terkesima, dengan ke indahan yang di suguhkan.

Sedangkan Lova dengan setia merangkul sang istri. Layaknya suami-istri yang harmonis.

     Cessie tidak terlalu memikirkan apa yang Lova lakukan pada diri nya, karena perhatian nya telah terfokus kan oleh ke indahan alam yang luar biasa ini.

Sedangkan jordi dan pemandu, hanya pasrah menjadi obat nyamuk bagi kedua sejoli itu.

  Siang hari nya mereka memutuskan untuk mampir ke sebuah restoran yang terkenal di sana. Di restoran tersebut menyajikan berbagai menu seperti cheese button with mountain, Rosti gebackenen(kue kentang parut), Klassische Hummercremesuppe Mit Cognac,(sup krim lobster klasik).

Dan hidangan hidangan khas negara tersebut.

    Cessie dengan antusias mencoba semua nya, apalagi Cessie termasuk pecinta keju.

semua hidangan ini, sangat cocok di lidah nya.

  Lova hanya tersenyum bahagia, melihat istrinya menikmati hidangan yang ada.

Seperti nya,sang istri baru pertama kali pergi ke negara ini.

   Tentu saja, ini adalah kunjungan pertama Cessie di negara E ini, dalam dua kehidupan.

Karena di kehidupan dulu, Cessie terlalu sibuk dengan mengejar cinta dan kasih sayang dari orang-orang laknat tersebut.

Hingga ia lupa, membahagiakan diri nya sendiri.

      Baru di kehidupan ini, cessie bisa merasakan apa itu ke bahagian untuk dirinya.

Padahal dia punya uang, tapi tak pernah bisa menikmati nya untuk dirinya sendiri.

Maka di kehidupan ini, Cessie bertekad untuk lebih mencintai dirinya sendiri terlebih dahulu.

 Kunjungan kedua,mengunjungi kebun anggur lavaux untuk melihat dedaunan emas dan mencicipi anggur. Kemudian, naik Lucerne-interlaken Express untuk menikmati pemandangannya yang indah, melewati danau yang jernih, air terjun, dan pegunungan Alpen yang megah. Kereta ini merupakan bagian dari rute yang lebih besar bernama GoldenPass Line dan menawarkan jendela panorama untuk menikmati pemandangan spektakuler. 

  Puas sekali rasanya bisa menikmati semua ini. Seolah ini adalah sebuah mimpi yang indah.

Tak pernah terfikir kan oleh Cessie,bahwa ia dapat menikmati ini semua.

Dulu dia di butakan oleh cinta dan kasih sayang palsu, dan setelah bangun tujuan nya hanya lah balas dendam.

 Lova mengecup puncak kepala Cessie, sedangkan Cessie yang lelah, sudah berani menyandarkan kepala nya pada pundak Lova.

Lova pun menyambut nya dengan memeluk pinggang Cessie.

  Jordi yang menyetir sampai tak berani menengok ke arah sepion, yang mengarah ke belakang. Takut baper.

  Mereka kembali ke hotel semula, kini Cessie sudah tak protes lagi dengan Lova yang mengajak nya berbagi ranjang, toh mereka juga tidak melakukan apa-apa selain tidur.

   Setelah membersihkan diri, Cessie membaringkan tubuhnya di ranjang lalu menghubungi sahabat baik nya Elena.

Cessie banyak bercerita tentang kegiatan yang ia lakukan dengan Lova di negara E,

Bahkan Cessie berencana ingin pergi bersama Elena suatu saat nanti.

Dan Elena pun juga bercerita tentang betapa kesepian nya Elena tanpa Cessie, apalagi sebentar lagi sang ayah harus bertugas di perbatasan.

Cessie langsung terkejut, mendengar ayah Elena yang akan bertugas di perbatasan.

Bagaimana mungkin, Cessie melupakan hal yang sangat penting seperti ini.

Ini semua karena pernikahan dengan Lova, yang membuat nya Cessie sampai lupa, Hal yang sangat penting, menyangkut nya wa ayah Elena.

"Kapan ayah mu akan berangkat, ke perbatasan Len?"

Tanya Cessie, dengan sedikit Cemas.

"Minggu depan Cessie, memang nya kenapa?"

Tanya Elena balik, pasalnya bada Cessie langsung berubah, seolah mencemaskan sesuatu, setelah mendengar sang ayah, yang akan berangkat bertugas.

"Gue bermimpi, ayah elo masuk ke jurang saat akan berangkat bertugas."

Gue saranin ayah elo jangan pergi dengan mobil dinas nya, dan juga ganti jalur."

Perasaan gue gak enak banget Len.

"Ya elah Cessie, itu kan cuma mimpi, gak perlu elo terlalu fikirkan juga."

Kata Elena sambil tertawa.

"Len mimpi gue seperti nyata, gue harap elo bisa pertimbangkan saran gue."

"Ini demi keselamatan Ayah elo Len."

"Dan saran gue, minta ayah kamu selidiki, orang-orang terdekatnya."

Seperti nya ada penghianat, di sekitar Kalian."

Cessie memberi peringatan pada Elena.

"Ya, ya, nanti gue sampaikan ke bokap gue."

"selamat berbulan madu, nanti jangan lupa, pulang bawa ponakan buat gue."

Gurau Elena, lalu memutuskan sambungan teleponnya.

Setelah meng akhiri Telepon nya, Cessie jadi termenung, lova yang baru keluar dari kamar mandi pun, mengeryit dalam, melihat sang istri yang terlihat gelisah.