Sebuah kumpulan cerpen yang lahir dari batas antara mimpi dan kenyataan. Dari kisah romantis, misteri yang menggantung, hingga fantasi yang melayang, setiap cerita adalah langkah di dunia di mana imajinasi menjadi nyata dan kata-kata menari di antara tidur dan sadar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunny Rush, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
My hubby
Hana bersiap-siap untuk pergi, dia terlalu terlena dengan disini sampai dia lupa bahwa mungkin Bos nya akan segera kembali.
“Semoga saja ,dia pulang bawa pacar ? Tapi dia gak mungkin seriuskan ?!” Hana berdiam diri.
“KA, kenapa emang ? Mau pergi kemana ?” Ira dan Lina menghampiri saat tiba-tiba Hana masuk kamar.
“Ira, kakak Lo sudah punya pacar ?” tanya Hana.
“Kurang tahu KA, kenapa emang ?” Hana duduk mendengar jawaban Ira.
“Tidak.” Sahut Hana menggeleng.
“Tapi tidak mungkin Bosnya menyukainya apalagi sampai menikahinya kan ?! Mungkin itu hanya gertakan atau karena dia butuh bantuan.” Ucap Hana dalam hati.
“Lo mau pergi ?” tanya Lina saat melihat koper sudah ada di atas kasur dan juga sebagian bajunya.
“Itu- gue-“
“Siapa yang mau pergi ?” Lina dan Ira melihat kebelakang, sedangkan Hana malah terlihat kaget.
“Pak Bos !”
“Kakak “
Ucap Lina dan Ira barengan .
Bayu menghampiri mereka lebih tepatnya Hana yang sedang terduduk di tempat tidur.
“Lebih baik pura-pura lupa saja lah .” gunam Hana menghela nafas.
“Mau pergi kemana ?” tanya Bayu berada di depan Hana.
“Mau pindah ?! Bos kan sudah datang jadi-“
“Kamu gak mau nepatin janji ?!”
“Janji apa ?”
“Lupa ?! apa pura-pura lupa ?”
“Aku gak ingat !”
“Mau aku ingatkan ?”
“Tidak perlu ! Lagian sepertinya pacarmu juga sudah tidak ada dan mantan-mantanmu juga sudah menghilang.”
Hana melanjutkan melipat bajunya dan memasukannya ke dalam koper.
“Jadi ?”
“Jadi kamu tidak perlu bantuan lagi .”
Bayu menghela nafas dan mendekati ke arah Hana.
“Aku sudah mendaftarkan pernikahan kita dan besok kita tinggal pergi ke KUA.” Ucap Bayu yang membuat Hana kaget.
“Heh, koq bisa ? Lagian aku belum mau menikah ?! Baru terbebas dari pernikahan masa nikah lagi. Aku gak mau !” Hana melihat Bayu dengan tatapan kesal.
“Tapi aku sudah terlanjur mendaftarkannya ?! Kenapa ? Kamu mau kembali lagi ke rumah mantan suami mu itu ?” Hana malah dongkol melihat bosnya seperti ini.
Apa dia seorang pemaksa ?
“Apa kamu tidak laku ? Kenapa harus aku yang menikah dengan mu, Bos ? Aku akan mencarikan cewek yang lebih cantik lebih bahenol dan lebih-“ Hana terdiam saat Bayu mendekat .
“Jauh-jauh sana ,Bos !” Hana perlahan mundur tapi mentok di dekat tempat tidur.
“Coba katakan sekali lagi ?!” suruh Bayu yang membuat Hana menelan salivanya dengan kasar.
“Emm- aku tidak mau menikah denganmu !” Ujar Hana menunduk.
Bayu langsung mendorong tubuh Hana dan tanpa sengaja Hana menarik dasinya sehingga Bayu berada di atas Hana.
Mereka melihat satu sama lain selama beberapa detik.
“Bos minggir !” Hana mencoba mendorongnya.
“Nikah atau tidak !” Hana tetap menggeleng .
“Jawab yang jelas , Nikah atau tidak ?!”
Heh, kenapa tatapan Bosnya menakutkan ? Bahkan lebih menakutkan dari mantan suaminya itu.
“Aku tidak menyukai mu ,Bos ?”
Bayu semakin mendekatkan wajahnya.
“Aku tidak perlu kamu menyukai ku, yang aku perlu kamu menikah dengan ku.” Tegas Bayu . Jari tangannya menelusuri wajah Hana dan berhenti di bibirnya.
Bayu semakin mendekatkan wajahnya dan terus mendekatkan wajahnya.
“Baik Bos, aku akan menikah !” teriak Hana kesal.
“Good !” Bayu mengecup sekilas bibir Hana lalu langsung berdiri. Sedangkan Hana terdiam sejenak dan mengatur nafasnya.
“Aku akan menyuruh Dion untuk melengkapi semua persyaratannya hari ini dan kamu gak perlu drama untuk menolak lagi.” Bayu bahkan terlihat tenang sambil membenarkan dasinya.
“Bos playboy, bos laknat, Bos mesum, Bos kurang ajar. Gue sumpahin Lo gak laku seumur hidup Lo !” teriak Hana saat Bayu pergi dari kamarnya.
Bayu pasti mendengarnya tapi dia hanya tersenyum dengan ucapan dari calon istrinya itu.
*
Hana harus cari cara untuk kabur dari sini sebelum pernikahan itu terjadi.
Apa dia tunggu pagi saja ?
“Ternyata keluar dari kandang macan masuk ke kandang singa. Kenapa harus seperti ini ?!” Hana bahkan terlihat lebih depresi.
Hana terus mondar mandir di kamar dia bahkan enggak bisa tidur .
“Sudah jam 2 mana perut keroncongan lagi. Ishhh gak setia banget nih perut, jam segini harus nambah lemak.”
Hana mencoba untuk melihat keluar dan hanya melihat Bosnya yang tidur di sofa.
“Makanlah, tidur ini dia !” Hana keluar mencari sesuatu makanan ,tapi tidak ada makanan . Belanjaannya belum di masak, mie instan tadi lupa beli.
“Perut kuli mah mana kenyang makan buah doang.” Hana mengelus perutnya.
“Ada apa ?”
“ Astagfirullah haladzim bikin kaget saja .” Hana langsung menutup kulkas, dia terlihat kaget saat tiba-tiba bosnya datang.
“Lapar ?!”tanya Bosnya.
“Tidak !” tapi perut Hana berbunyi “tidak bersahabat ini perut .” rutuk Hana dalam hatinya.
“Duduklah, aku akan buatkan sesuatu untuk kamu makan !” titah Bayu, Hana hanya diam dan menurut saja.
Dia bingung harus berbuat apa ?
Hana hanya duduk di sofa, dia tadinya gak mau masak biar Bos nya tidak bangun sekarang malah bangun dan jadi dia yang masak.
Bayu membawa sepiring nasi goreng dan ceplokan telur di atasnya, beserta kerupuk di toples sedang.
“Makanlah!” Bayu duduk di samping Hana sambil memberikan makanan.
“Ini tidak ada obatnya kan ?” ucap Hana memegang sendok.
“Aku belum beli racun, jadi ini masih aman .” jawab Bayu.
Hana langsung mencoba memakannya , perlahan dia mengunyah makanannya.
Aneh !
Tanpa bertanya pun, bosnya tahu bahwa Hana suka makan nasi goreng telur di ceplok setengah matang sama kerupuknya tidak lupa.
Mungkin Ira yang memberi tahunya ‘ pikir Hana.
Dia terus memakannya tanpa menawari Bayu sama sekali.
“Alhamdulillah kenyang !” Hana mengelap mulutnya dengan tisu dan akan bangun untuk menyimpan piringnya.
“Duduk saja !” Bayu mengambil alih dan menaruh piring hingga menyucinya.
Hana duduk sambil menonton televisi, dia tidak berbicara dengan Bayu saat Bayu sudah kembali lagi dari dapur.
Dia hanya duduk dulu sebelum tidur karena baru makan.
“Bos, apa matamu hanya bisa melihat satu arah ?” tegur Hana saat Bayu menatap dirinya bukan ke televisi.
“Aku tahu mana yang harus ku lihat dan enggak .” jawaban Bayu membuat Hana tersenyum meledek.
“Manis di awal doang !” ucap Hana.
“Kamu tidak percaya ?” tanya Bayu, Hana langsung berbalik melihat ke arah Bayu dan dia bahkan sila kaki di sofa.
“Bos itu playboy, banyak pacarnya. Bos mau menggoda saya dengan kata-kata bualan yang ada di mulut Bos itu. Itu tidak akan mempan !”
“ Aku tidak menggoda mu ,hanya berbicara sesuai fakta.”
“Why me ?”
“Because it’s you !”
“Apa Bos kekurangan perempuan ?”
“Banyak tapi itu bukan kamu .”
“Heh, kata-kata playboy. Kenapa gak mantan-mantanmu yang di ajak nikah atau pacarmu gitu ?”
“Mereka bukan untuk di nikahi tapi hanya di singgahi.”
“Jleb banget hanya dipermainkan sama cowok.”
“Bukan mempermainkan tapi hanya sedang mencari pilihan untuk di nikahi.”
“Alasan. Bahkan aku tidak ada di daftar pilihan itu tapi kenapa harus aku ?”
“You are spesial !”
“Aku gak mau nikah ?”
“Apa kamu mau hamil di luar nikah ?”
“Heh, apalagi itu . Aku gak mau nikah !”
“Cewek banyak alasan kalau di ajak nikah tuh.”
“Cowoknya aja yang gak ada kepastian.”
“Ini sudah pasti mau di nikahi !”
“Aku bahkan tidak mengenalmu Bos !”
“Mengenalnya nanti saja saat menikah.”
“Tidak ada pernikahan !”
Hana langsung membalikan badan menghadap ke televisi. Wajahnya bahkan cemberut dan kesal untuk saat ini.
Bahkan entah ada berapa sifat Bos nya ini , kadang seperti ke kanak-kanak, kadang juga dewasa, kadang nyebelin. Manusia bunglon atau apa
