NovelToon NovelToon
Dinikahi Cowok Cupu

Dinikahi Cowok Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Asma~~

​Calya, seorang siswi yang terpikat pesona Rion—ketua OSIS tampan yang menyimpan rahasia kelam—mendapati hidupnya hancur saat kedua orang tuanya tiba-tiba menjodohkannya dengan Aksa. Aksa, si "cowok culun" yang tak sengaja ia makian di bus, ternyata adalah calon suaminya yang kini menjelma menjadi sosok menawan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asma~~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Calya dan Jojo berjalan lesu menuju kolam renang. Di depan mereka, Vira sudah berlari-lari kecil, matanya berbinar-binar. "Ayo cepat! Kita harus pemanasan dulu!" serunya dengan bersemangat.

​Calya hanya mendengus. "Pemanasan apa? Ini kolam renang, bukan lapangan lari."

​" lo itu ga tau, kalau Pak Edward itu tampan sekali kalau lagi mengajar," balas Vira, lalu kembali berlari.

​Jojo hanya tersenyum tipis. Ia tahu Vira memang tergila-gila pada Pak Edward, guru olahraga baru mereka. Nama guru itu memang tiba-tiba berubah menjadi Edward beberapa hari ini, entah kenapa. Calya dan Jojo hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihatnya.

​Saat mereka sampai di tepi kolam, Jojo tiba-tiba berhenti. Calya menoleh, mengerutkan kening. "Kenapa?"

​Jojo hanya tersenyum, matanya memandang ke depan. Calya mengikuti arah pandang Jojo dan melihat Rey berjalan ke arah mereka, di belakangnya ada Aksa. Calya langsung mendengus kesal. Ia benar-benar ingin menghindari mereka. Namun, apalah daya. Jojo lagi jatuh cinta.

​Jojo tersenyum lebar saat Rey sudah berdiri di depannya. "Hai," sapa Rey pelan.

​"Hai," jawab Jojo, pipinya merona.

​Rey membalas senyum Jojo. Sejak mereka dekat, Rey memang jarang membolos. Calya tahu, ini semua karena Jojo. Rey benar-benar jatuh cinta pada Jojo.

​Sementara itu, Vira sudah berada di sisi Pak Edward. Ia berdiri tegak, mencoba terlihat paling sempurna di antara yang lain. "Pak, hari ini kita mau belajar apa?" tanyanya dengan suara manja.

​Pak Edward tersenyum, "Hari ini kita akan pemanasan terlebih dahulu, lalu kita akan latihan teknik renang gaya bebas."

​Vira mengangguk, matanya tak lepas dari wajah Pak Edward. Calya hanya bisa memutar mata. Ia berjalan ke pinggir kolam, diikuti oleh Jojo dan Rey. Aksa memilih duduk di bangku di pinggir kolam, mengeluarkan buku dan mulai membacanya.

​"Aksa, kenapa kamu tidak ikut pemanasan?" tanya Pak Edward.

​Aksa hanya mengangkat kepalanya sebentar. "Saya sudah pemanasan, Pak," jawabnya, lalu kembali fokus pada bukunya.

​Calya hanya mendengus pelan. Ia tidak mengerti kenapa Aksa selalu bisa membuat dia kesal. Ia melihat Dion yang juga berada di pinggir kolam, menatapnya. Calya membuang muka, pura-pura tidak melihatnya. Ia tidak mau lagi peduli dengan Dion.

​Setelah pemanasan, mereka mulai masuk ke dalam kolam. Pak Edward meminta mereka untuk melakukan beberapa putaran renang gaya bebas. Vira adalah yang pertama, ia berenang dengan cepat dan anggun. Ia ingin menunjukkan betapa hebatnya ia di depan Pak Edward.

​Jojo dan Rey berenang beriringan, sesekali mereka tertawa saat salah satu dari mereka membuat kesalahan. Calya hanya berenang dengan malas, seolah-olah ia tidak ingin berada di sana. Ia terus berenang, mencoba untuk tidak memikirkan Dion dan Aksa.

...----------------...

Calya terhenti, matanya fokus pada Dion yang sedang tertawa bersama Reina. Hatinya kembali terasa sakit. Ia tahu seharusnya ia tidak peduli, tetapi perasaannya masih belum bisa menerima kenyataan. Reina yang menyadari tatapan Calya, tersenyum mengejek, seolah ingin mengatakan, "Dia milikku."

​Tiba-tiba, sebuah suara mengagetkannya dari belakang, "Masih saja diperhatikan. Tidak lelah?"

​Calya menoleh, mendapati Aksa berdiri di sampingnya. Ia mendengus, "Bukan urusan lo. jauh-jauh deh lo!"

​Calya berbalik, mencoba pergi, tetapi Aksa dengan cepat menahan tangannya. Ia lalu melingkarkan lengannya di pinggang Calya, menariknya mendekat. Untungnya, tidak ada yang memperhatikan mereka karena semua orang masih sibuk dengan aktivitas renang mereka.

​"Lepaskan!" desis Calya, matanya melotot. "Apa yang kau lakukan? Jangan macam-macam!"

​Aksa mendekatkan bibirnya ke telinga Calya. "Jika kamu berani memperhatikan Dion lagi, aku akan memberitahu semua orang bahwa kamu hanya mainan Dion. Dan aku yakin, papa-mu tidak akan menyukai itu."

​Calya menahan napas, tubuhnya membeku. Ancaman Aksa benar-benar membuatnya takut. Ia tidak peduli jika Aksa mengejeknya, tetapi jika Aksa sampai membocorkan rahasia ini, ia tidak akan tahu apa yang akan terjadi.

​Aksa tersenyum melihat ekspresi Calya yang ketakutan. Ia lalu melepaskan pelukannya, seolah-olah tidak ada apa-apa yang terjadi. "Sekarang, fokuslah pada renangmu," katanya dengan nada santai, lalu berjalan pergi.

​Calya masih berdiri di tempatnya, menatap kepergian Aksa dengan marah. Ia merasa begitu terhina. Namun, ia tahu, ia tidak bisa melakukan apa-apa. Ia harus menuruti ancaman Aksa, setidaknya untuk saat ini. Ia kembali ke kolam dengan hati yang hancur, bukan hanya karena Dion, tetapi juga karena Aksa.

...----------------...

Dada Calya bergejolak, amarah membakar di setiap sudut hatinya. Ia menatap Aksa yang kini sudah kembali duduk di bangku tepi kolam, membaca bukunya seolah tidak terjadi apa-apa. Tangan Calya mengepal kuat, kukunya menusuk telapak tangan. Ia merasa begitu terhina, diperlakukan seperti boneka oleh Aksa, si kutu buku yang paling dibencinya.

​"Sialan!" desisnya pelan, matanya melotot. Ia ingin berteriak, ingin memaki, ingin memukul Aksa hingga babak belur. Namun, ancaman Aksa tadi bagai belenggu yang mengunci semua gerakannya. Ia tidak berani mengambil risiko. Ayahnya adalah segalanya, dan ia tidak akan membiarkan Aksa merusak hubungan mereka hanya karena kebodohannya.

​Calya membuang pandangannya dari Aksa, memilih untuk fokus pada renang. Ia melompat kembali ke dalam air, lalu mulai berenang dengan gerakan cepat dan kasar, seolah-olah ia sedang melampiaskan seluruh amarahnya. Ia tidak peduli lagi dengan teknik, ia hanya ingin bergerak, bergerak sejauh mungkin dari Aksa dan pikiran-pikiran menyakitkan tentang Dion.

​Dari kejauhan, Aksa mengangkat kepalanya. Ia menatap Calya yang berenang dengan brutal, seulas senyum tipis terukir di bibirnya. Ia tahu, Calya sedang marah. Dan ia merasa... puas. Ia tidak tahu mengapa, tetapi melihat Calya yang biasanya angkuh dan sombong kini terlihat begitu rapuh membuatnya merasa menang.

​Setelah pelajaran olahraga selesai, Calya langsung berlari menuju kamar ganti. Ia tidak ingin berinteraksi dengan siapa pun, terutama Aksa. Ia ingin segera pulang, mengurung diri di kamar, dan menangis sepuasnya.

​Saat ia sedang mengeringkan rambutnya, Vira dan Jojo masuk. "Cal, lo kenapa? Kok buru-buru banget?" tanya Vira.

​Jojo menimpali, "Iya, kayak dikejar setan saja."

​Calya tidak menjawab. Ia hanya menggerakkan bahunya, lalu melanjutkan kegiatannya. Vira dan Jojo saling pandang, bingung dengan sikap Calya.

​"Aksa tadi ngomong apa sama lo?" tanya Jojo, yang melihat Aksa berbisik-bisik dengan Calya.

​Seketika, Calya menoleh. "Bukan apa-apa," jawabnya ketus. "Sudah, cepat ganti baju! gue mau ke kelas."

​Vira dan Jojo tidak melanjutkan pertanyaan mereka. Mereka tahu, jika Calya sudah marah, tidak ada yang bisa menghentikannya. Mereka hanya bisa mengikuti kemauan Calya, lalu berjalan beriringan keluar dari kamar ganti.

​Di luar, Rey sudah menunggu mereka. "Tadi Aksa ngomong apa sama Calya?" tanya Rey pada Jojo, dengan suara pelan.

​"Entah," jawab Jojo. "Calya nggak mau cerita. Tapi kayaknya dia marah banget sama Aksa."

​Rey menghela napas. "Pasti ada sesuatu."

​"Memangnya kamu peduli?" tanya Jojo.

​"Tentu saja," jawab Rey. "Aksa itu sahabatku."

​Jojo tersenyum. "Iya, aku tahu."

​Calya berjalan di depan mereka, tanpa menoleh. Ia masih saja memikirkan ancaman Aksa. Ia tidak tahu sampai kapan ia bisa menuruti kemauan Aksa. Tetapi satu hal yang pasti, ia akan membalas semua perlakuan Aksa. Ia tidak akan membiarkan Aksa menang. Ia akan membuat Aksa menyesal telah mempermainkan dirinya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!