Welcome to the sequel of You're Mine Brianna
Perjalanan seorang Hana Elodie Brown menghindari Ayahnya yang otoriter terhadap dirinya. Berbagai cara ia lakukan agar hidupnya bisa terbebas dari aturan yang menurutnya tak sesuai dengannya. Sampai pada suatu ketika, Hana dipertemukan oleh takdir dengan seorang pria yang tak pernah ia inginkan semasa hidupnya, Daniel Leonardo Smirnov. Seorang mafia yang dunianya penuh dengan kegelapan melebihi tempat tergelap di dunia. Mampukah Hana menjadi penerang bagi Daniel dan akankah Daniel mampu memberikan kehidupan yang diinginkan oleh Hana? Simak terus kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arashka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. Konspirasi
Daniel berjalan dengan langkahnya yang begitu lebar. Ia akan mengunjungi Gaston dan Nikolai yang berada di markas utama Bratva. Mereka akan menyusun sebuah strategi untuk mengundang kedatangan Dark Hole. Daniel tak bisa diam saja, di saat semua bisnisnya di usik hanya untuk menghancurkannya. Baginya tindakan Dark Hole dalam bekerja sama dengan Garret adalah sebuah tindakan yang pengecut. Dan sekarang, Daniel akan menunjukkan permainan yang sebenarnya.
"Gaston, kau sudah menemukan informasi mengenai kejadian waktu itu?" tanya Daniel.
"Sudah Tuan. Maaf aku terlalu lama dalam mencarinya." Jawab Gaston.
"Tak apa, aku tahu itu sedikit sulit. Jadi bagaimana?"
Gaston pun menjelaskan semua informasi yang ia temukan kepada Daniel. Penyerangan yang terjadi di kediaman Sofia Bernadeth bukanlah dari Tuan Besar Smirnov. Melainkan otak dari Vladimir Petrov yang sengaja melakukan hal itu untuk menghancurkan karir Dimitri di dunia bawah tanah.
Ia ingin menghancurkan Dimitri dari dalam terlebih dahulu. Ia berniat untuk menghancurkan keluarganya, dan dimulai dari sosok Sofia Bernadeth, wanita simpanan Dimitri yang saat itu begitu di cintai oleh Dimitri.
Vladimir mengeluarkan semua tahanan Bratva pada saat itu dan mengajaknya bekerja sama untuk menghancurkan kediaman Sofia. Vladimir menjanjikan sebuah kepuasan berupa wanita dan narkotika untuk mereka dan mereka tentu saja menyetujuinya.
Vladimir dengan sengaja membuat sebuah konspirasi agar Dimitri terlihat sangat bersalah dalam kejadian ini. Ia bahkan dengan sengaja membawa Garret kecil untuk ia didik agar suatu waktu saat Garret sudah cukup usia, Vladimir bisa membuat Garret merebut takhta Bratva untuknya, dan Vladimir bisa menjadi penguasa di dunia bawah tanah Rusia.
Dimitri mengetahui kabar tewasnya Sofia dan Garret, hingga akhirnya Dimitri melakukan aksi balas dendam dan menewaskan musuhnya hanya dalam sekejap mata, dan tanpa ia tahu bahwa sebenarnya Garret masih hidup dan berada dalam asuhan Dark Hole.
"Jadi ini sebuah konspirasi.." sahut Daniel ketika Gaston selesai menjelaskan.
"Benar, Tuan. Garret telah di bohongi selama ini, tanpa ia ketahui sebenarnya selama ini ia hidup bersama pembunuh Sofia yang sebenarnya." ucap Gaston.
"Nikol, bagaimana menurutmu?" tanya Daniel meminta saran kepada Nikolai.
"Kita dahului mereka saja, Tuan. Aku sudah tidak sabar ingin segera menghancurkan para pengecut itu." ucap Nikolai dengan berapi-api.
Daniel nampak menimbang-nimbang saran dari Nikolai, hingga akhirnya ia menyetujuinya.
"Siapkan semua anggota, Nikol. Kita akan melakukan sebuah transaksi besar untuk mengecoh mereka." ucap Daniel dengan mantap.
"Hubungi Michael Rodriguez untuk membantu kita, agar semuanya terlihat natural." imbuh Daniel.
"Baik Tuan."
***
Tiga hari setelah pembicaraan bersama Nikolai dan Garret
Hana menatap suaminya dengan penuh kekhawatiran, ia melihat sang suami yang sedang memasangkan rompi anti peluru, serta menyelipkan beberapa senjatanya di sana. "Kau yakin, Daniel?" tanya Hana cemas.
Daniel menghentikan gerakannya kemudian menarik tubuh Hana ke dalam pelukannya. "Aku harus segera menyelesaikan ini semua, Hana. Aku harus melindungi keluargaku. Sebelum mereka memulai semuanya."
"Tapi.."
"Aku akan kembali secepatnya.." tutur Daniel. Pria itu mengurai pelukannya dan kembali merapikan pakaiannya.
"Aku menunggumu, Honey. Bukankah kau ingin membuat adik untuk Liam?" ujar Hana dengan pelan.
"Apa? Katakan sekali lagi, Hana. Aku tidak mendengarnya.." tuntut Daniel.
"Bu-bukankah kau ingin membuat adik untuk Liam?" ucap Hana dengan sangat malu.
Daniel langsung menyatukan bibir mereka dan menyesapnya hingga puas. Ia bahkan meremas kedua gundukan kenyal itu dengan penuh gairah. Andai Daniel tidak kesulitan untuk membuka rompi dan melepaskan senjatanya, mungkin ia sudah mendorong tubuh Hana hingga wanita itu telentang pasrah di atas ranjang dan mereka akan dengan cepat memproduksi adik untuk putra mahkotanya.
Daniel melepaskan tautan lidah mereka, kemudian Daniel menggerakkan bibirnya turun ke ceruk leher Hana. Ia menyesapnya dalam-dalam dan membuat beberapa tanda kepemilikan di sana.
"Euugh.."
Lenguhan seksi keluar begitu saja dari bibir ranum milik Hana. Hal itu tentu saja membuat gairah Daniel semakin membuncah. Daniel kembali menyatukan bibir mereka, gerakan lembut yang dibuat oleh Daniel membuat Hana semakin di mabuk kepayang. Mereka saling melumat dan menyesap dengan dalam. Ciuman mereka berakhir dengan saling menempelkan kening mereka.
"Aku tidak sabar untuk melakukannya." bisik Daniel di depan wajah Hana. Hembusan nafas Daniel yang terasa begitu hangat membuat Hana memejamkan kedua matanya.
"Aku menunggumu.." ujar Hana.
Daniel berjalan ke arah pintu dan bersiap untuk pergi, tapi baru saja beberapa langkah Daniel sudah menoleh kembali ke belakang dan menghampiri tubuh indah istrinya itu. Daniel memeluk Hana lagi dengan sangat erat. Ia bahkan menciumi puncak kepala Hana berkali-kali dan menghirupnya. Daniel akan menyelesaikan dengan cepat satu per satu masalahnya, agar keluarga kecilnya bisa hidup dengan tenang.
Hana menatap sendu ke arah Daniel yang berjalan memunggunginya. Pria itu, suaminya sedang mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi keluarganya. Setetes kristal bening turun dari sudut matanya saat Daniel masuk ke dalam mobil dan menoleh ke arahnya. Pria itu melambaikan tangannya sembari menunjukkan senyumnya yang sangat menawan. Hana membalas lambaian tangan itu dengan tersenyum getir. Semua pikiran buruk mulai berkumpul di dalam kepalanya.
Mobil itu melesat dengan cepat meninggalkan area mansion. Kaki Hana terasa lemas, hingga ia terduduk di ambang pintu dengan mata yang masih menatap ke arah depan meski mobil yang ditumpangi Daniel sudah tak terlihat lagi.
"Lindungi suamiku, Tuhan.." ucap Hana dengan lirih sambil terduduk di lantai.
Aiko yang sejak tadi berdiri di belakang Hana dan menyaksikan drama perpisahan yang begitu menyedihkan itu dengan sigap meraih bahu Hana.
"Aku takut kabar kematiannya yang aku dengar, Aiko." ujar Hana dengan tangis yang tak bisa ia tahan lagi.
"Tuan akan selamat, Nyonya. Berdoalah tanpa putus, aku yakin mereka sudah memperhitungkan semuanya." ucap Aiko menenangkan Nyonya Muda nya.
***
Garret berjalan menuju ruangan pribadi Vinson Petrov, ia mendapatkan sebuah informasi yang sangat mencengangkan. Garret melangkahkan kakinya dengan lebar dan membuka pintu tersebut tanpa mengetuk terlebih dahulu.
"Vinson, ada kabar baik." ucap Garret dengan sangat tergesa-gesa.
"Katakan.."
"Lusa, akan ada transaksi antara Daniel dengan Rodriguez, ini adalah kesempatan emas untuk menghabisi mereka." ucap Garret.
"Lokasi?"
"Perbatasan Barat Rusia, tepatnya di area pegunungan Ural."
"Tapi, bukankah Rodriguez adalah sindikat yang paling terorganisasi dan terstruktur di Amerika? Bagaimana jika mereka mengamuk karena kita mengacaukan transaksinya. Aku masih ragu.." ucap Garret seolah menimbang kembali.
"Kau takut, Garret? Bukankah kau sendiri yang menantikan kesempatan ini?"
Garret terdiam, ia kembali memikirkan semuanya. Benar apa yang dikatakan oleh Vinson, kesempatan bagus tak akan pernah datang dua kali. Garret hanya perlu menghabisi semuanya tanpa sisa, setelahnya ia bisa menghabisi seluruh keluarga Smirnov.
"Baiklah, kita bersiap." sahut Garret.
"Bagus, mereka pasti tidak membawa semua pasukannya. Siapkan semuanya Garret, kita akan menghabisi mereka." ucap Vinson dengan seringaiannya. "Kita berangkat hari ini juga, tempatkan para penembak jitu di kawasan lokasi transaksi mereka. Ingat, jangan sampai mereka menyadari pergerakan kita."
Garret pun mengangguk patuh dan langsung berjalan keluar untuk menemui semua anggota Dark Hole dan meminta mereka semua untuk bersiap.
TBC