"uuhhh... Ini... Ini, dimana? Bukankah aku telah meninggal karna gugur dalam medan perang, lalu dimana ini? " Ujar seorang wanita bergumam sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
"Hai pria jelek, bodoh-bodoh begini banyak yang takut padaku, " ujar pak Aditama.
"Jangan selalu bermimpi, bangunlah sebentar saja, jika iyah banyak yang merasa takut padamu, lalu kenapa kau di serang saat itu, " ledek pak Wibowo.
Pak Aditama menarik napas berat, setelah mendengar kata-kata pak Wibowo.
"Yah kau benar pria jelek, aku memang bodoh, " ujar pak Aditama lirih.
"Sudahlah, kini saat nya kau bangkit kembali, dan buatlah mereka ketakutan kembali saat nama mu di sebut, " ujar pak Wibowo memberikan semangat.
"Kau benar, aku harus bangkit, sekarang aku memiliki seorang putri yang harus ku jaga, dia tak bisa di sembunyikan lagi, dunia harus tau, jika, Siska Marcelina Nugroho adalah putri ku satu-satunya, dunia tak boleh melukainya, " ujar pak Aditama penuh tekad.
"Itu baru teman ku, Aditama si raja Naga, " ujar pak Wibowo.
………………………
"Sis cerita dong sama kita, semalam lo kemana, " ujar Mentari yang sedari masuk ke kantin dia terus membujuk Siska agar mau bercerita.
"Apa yang harus di ceritain coba, ?" tanya Siska.
"Ya itu tentang semalam kenapa lo gak datang, dan pagi ini kenapa lo di itu in sama tuh cowok, " jawab Mentari sambil. menggerak-gerakkan tangan memperagakan orang mencium kening nya.
"Gue malas ceritanya, " ujar Siska dengan wajah yang memerah.
"Yah Siska mah gitu, mulai pelit, " ujar Riska nimbrung.
"Kalo gitu lo cerita yang serius nya aja Sis, " ujar Noval yang sedari tadi terdiam, di antara mereka hanya Noval dan Risky yang paling cepat tanggap.
"Iya Sis, lo cerita yang pentingnya aja, " ujar Risky setuju akan usulan Noval.
"Gua udah tau tentang orang tua gue, " ujar Siska dengan wajah sedih.
"Seriusan, dari siapa lo tau, ? bukan nya selama ini kita cari tau, tapi gak pernah ketemu, " tanya Reki.
"Dari Albian, " jawab Siska.
"Albian, cowok yang selalu ngintilin ko itu, ?" tanya Riska.
"Ya, " jawab Siska.
"Kok bisa Sis, gimana ceritanya, ?" tanya Risky penasaran,
"Jadi gini.... " Siska menceritakan apa yang dia dengar dari Albian, dan Siska juga menceritakan kalau Albian sudah tau akan mereka yang sebenarnya,
Setelah mendengar cerita Siska, mereka merasakan kesedihan yang Siska rasakan, andai posisi Siska ada di mereka, sudah dapat di pastikan mereka tak akan sekuat Siska.
"Sekarang lo mau gimana Sis, ?" tanya Riska sambil mengusap-usap lembut tangan Siska.
"Albian bilang, gue harus tanya mbok Jum, karna dia memegang semua rahasia tentang orang tua gue, " jawab Siska.
"Lo yang kuat ya, gue yakin lo pasti bisa nerima semuanya, " ujar Mentari.
"Hum, gue bakalan kuat kok, " ujar Siska.
"Lalu, sekarang gimana masalah si tante-tante girang dan teman-temannya, apa kita lanjutkan menyebaran vidio mereka, ?" tanya Noval.
"Terserah lo aja Val, sekarang Ayah gue sudah tau kalo Nadia itu bukan anak na, ibu angkat gue juga sakit akan hal itu, jadi terserah lo mau lanjut apa enggak, " jawab Siska.
"Aahh gak asyik, " ujar Riska tak puas dengan jawaban Siska.
"Tapi gue perhatiin si Andini udah gak bareng mereka, " ujar Reki karna dia memang selalu paling depan kalau masalah gosip.
"Iya dia emang udah gak bareng sama mereka, " ujar Galang.
"Andini beda dari mereka, dan selama ini juga dia gak pernah ikut bully gue, " ujar Siska.
"Terus gimana sekarang Sis, kan gak seru kalo nanggung gini, " ujar Riska cemberut, Siska pun tak enak melihat teman-teman nya yang nampak kecewa atas keputusan nya itu.
"Kalau begitu jangan libatkan Andini, dan untuk Nadia, Olivia, juga Reni.. oke lo sebarkan vidio mereka, tanpa sensor, tanpa apapun, dan sebarkan di beberapa akun resmi, " ujar Siska akhirnya mengambil keputusan.
"Ini baru temen gue, " ujar Galang mengangkat dua jempol nya tinggi ke arah Siska.
"Apa lo yakin Andini itu bersih, ?" tanya Mentari.
"Lo tanya Noval aja, karna dia yang paling tau, " jawab Siska.
"Andini bersih, dia tidak seperti Nadia dan dua teman lain nya, dia juga sangat menghindari pergaulan bebas, dia berteman dengan Nadia hanya menuruti desakan orang tua nya aja, " ujar Noval.
"Wih.. Valval keren banyak taunya, " ujar Riska bangga terhadap Noval.
"Iya dia banyak tau nya, orang mata sama kuping nya aja sudah tak suci, " ujar Reki.
Noval menatap horor ke arah Reki, Noval tak ingin jika mulut bocor nya Reki berbicara yang tidak-tidak di hadapan Riska polos nya.
"Ya udah nanti aja kita bahas masalah itu, sekarang kita masuk kelas, bel udah bunyi tuh, " ujar Risky, tanpa menunda waktu mereka pun segera bergegas masuk ke dalam kelas.
…………………………
"Sedang apa anda di sini Tuan Wicaksana, apakah anda ingin menjemput putri kesayangan anda, ?" ujar Albian pada pak Susilo yang sedang menunggu seseorang.
"Tuan muda Pratama, " ujar pak Susilo kaget dengan keberadaan Albian.
"Ya saya Tuan Wicaksana, jadi untuk apa anda berada di sini, ?" ujar Albian bertanya lagi.
"Emm.. saya sedang menunggu Siska, " ujar pak Susilo jujur.
"Untuk apa anda menunggu kekasih saya tuan Susilo, ?" tanya Albian tak suka jika pak Susilo menunggu kedatangan Siska.
"Kekasih, " ujar pak Susilo lirih.
"Ya Siska adalah kekasih ku, jadi siapapun yang ingin bertemu dengan nya harus atas ijin ku, " ujar Albian dingin.
"Mengap....
"Ayah.. " panggil Siska yang sudah keluar kelas, dan hendak pulang namun dia kaget melihat keberadaan ayah angkat nya, yang dia rindukan selama ini, Siska tak sadar jika dia telah memotong percakapan pak Susilo bersama Albian.
"Sayang.. ya ini ayah nak, " ujar pak Susilo seraya memeluk erat Siska.
"Ayah.. Siska rindu, " ujar Siska terisak.
"Maafkan ayang sayang, maafkan ayah, " ujar pak Susilo yang malah menangis.
"Ayah.. hiks.. kenapa.. hiks.. menangis, ?" tanya Siska padahal dirinya sendiri menangis.
"Ayah minta maaf sayang, ayah tak tau jika hidup. mu selama ini begitu menderita, " jawab pak Susilo.
"Ini bukan salah ayah, " ujar Siska.
"Ini sala....
"Ayah, " ujar Nadia memanggil pak Susilo dan mendekat ke arah mereka.
Bukan nya menjawab, pak Susilo malah menatap tak suka ke arah Nadia.
"Ngapain sih lo, ? pake acara peluk-peluk ayah gue segala, " ujar Nadia tak suka jika ayah nya lebih memperdulikan Siska.
"Kamu jangan bersikap kasar pada Siska, " ujar pak Susilo dingin.
"Tapi ayah, " ujar Nadia membantah.
"Stop Nadia, dan sebaiknya kamu segera kembali, " ujar pak Susilo tegas hingga Nadia tak bisa membantah.
"Siska bisa kah ayah bicara dengan mu Nak, ?" tanya pak Susilo.
"Aku gak bisa Ayah, " jawab Siska.
"Sebentar saja, ayah mohon, " ujar pak Susilo memohon, Siska melirik ke arah Albian, hingga Albian menganggukan kepala nya tanda dia setuju.
"Kalau begitu..
BERSAMBUNG