Hallo guys
semoga kalian suka dengan novel aku yang satu ini.
harap untuk pilih-pilih dalam membaca karena novel ini punya boncabe yang hot 🌶🌶🌶
jika tidak suka bisa di skip 😊🙏
Adelia Xavellyn harus menelan pil pahit, melihat sang suami yang baru dia nikahi berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.
hubungan yang baru semur jagung pun kandas, adelia memilih untuk bercerai dengan suami nya.
Setelah itu dia di pertemukan oleh sosok pria, yang entah datang dari mana menginginkan rahimnya......
bagaimana kelanjutan cerita nya, mari sini kumpul biar gak penasaran sama alur cerita nya.
jangan lupa bantu like & komen ya 🙏🙏☺☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tayanlee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
. putri yang tak di terima
~ setelah selesai makan Calvin pergi, melihat suaminya pergi begitu saja adel mengikuti dari belakang dia binggung harus melakukan apa, jadi dia akan menayangkan apa tugas nya di rumah ini.
namun dia tak berani menanyakan nya karena Calvin yang terlalu dingin, bahkan sorot matanya aja sangat menusuk.
posisinya mungkin istri sah atau nyonya rumah ini, tapi adel merasa bahwa dirinya tidak di terima di sini, membuat adel tidak nyaman.
" kenapa kau terus mengikuti ku?... " tanya Calvin dia berhenti lalu berbalik melihat wanita yang ada di depan nya.
" maaf..." gumam adel dia menundukkan kepalanya, tak berani beradu pandang dengan Calvin.
" aku tidak ingin mendengar itu... kenapa kau terus aja mengikuti ku?..." tanya Calvin sekali lagi.
" tidak... tidak ada, maaf saya hanya ingin kembali ke kamar saya " ucap adel dia seperti melarikan diri, dengan langkah kaki yang di percepat adel pergi menuju kamar nya.
dia langsung menutup rapat pintu kamar nya, jantung nya berdebar-debar, gugup dan takut bercampur aduk.
setelah sampai di kamar adel mendesah kasar, lalu dia duduk di lantai, menutup seluruh wajahnya dengan kedua tangan nya.
" malam ini apa aku bisa " batin adel.
" setelah melahirkan aku benar-benar harus melepaskan anak ku, yang telah aku lahirkan " batin adel, rasa dia tidak bisa melepaskan anak yang telah dia lahirkan dengan penuh perjuangan dan rasa sakit.
" aku harus kuat, aku yakin aku bisa " ucap adel dia memberi semangat untuk diri sendiri, lalu tersenyum.
tok... tok...
" adel buka pintu nya " ucap Calvin dengan suara berat, dia memanggil adel.
adel terkejut tiba-tiba saja Calvin datang dan mengetuk pintu kamar nya, jantung nya kembali. berdetak kencang adel berdiri lalu membuka pintu kamar nya.
" iya tuan ada apa?..." tanya adel.
" ikut aku " ucap Calvin, lalu dia pergi terlebih dahulu.
" sebenarnya ada apa ini ?.. " batin adel, dia cepat-cepat mengikuti langkah Calvin yang lebar.
" masuk " perintah Calvin, dia menyuruh adel masuk ruang kerja nya.
adel lagi-lagi hanya mengikuti apa yang di perintahkan oleh Calvin, dia tak berani bertanya atau melihat Calvin.
Calvin duduk di kursi kerja nya, dia mengambil sebuah kartu black dari dompet nya.
" gunakan ini, apapun yang kamu mau " ucap Calvin dia memberikan Black Card kartu tanpa batas kepada adel.
" maaf tuan saya tidak bisa menerima nya " tolak adel dengan lembut, dia tidak mau menerima apapun dari Calvin.
dia tidak ingin menggunakan nya karena mungkin saja itu akan di catat menjadi hutang, Calvin bisa saja melakukan itu tanpa sepengetahuan adel.
" kenapa kamu menolak nya?... " tanya Calvin dengan suara yang berat dan sedikit menekan, dia heran kenapa adel menolak di saat dia memberikan nya uang.
di dunia ini yang Calvin tau wanita sangat lah menyukai uang, banyak wanita ingin menjadi istri atau hanya sekedar pemuas nafsu nya, karena mereka ingin uang nya saja.
" maaf, saya tidak bisa tuan!!... hutang keluarga saya masih belum di bayar, saya tidak ingin menerima nya karena mungkin saja ini akan menjadi hutang yang lainnya " jelas adel, meskipun dia menolak nya secara halus, tetap saja di telinga Calvin terasa panas.
" yang akan menjerat saya kapanpun itu " lanjut adel,dia tak berani melihat wajah Calvin, dia tahu bahwa Calvin akan membuat raut wajahnya menjadi menyeramkan.
" dengar kau pikir aku ini apa,, kamu sudah sah menjadi istri ku,aku harus bertanggung jawab sebagai seorang suami " jelas Calvin, dia menatap tajam adel yang berdiri di depan nya.
" sampai kontrak selesai,, gunakan saja itu untuk kebutuhan mu " ucap Calvin, dia meraih tangan adel dan memberikan black card itu ke tangan adel.
adel tidak menjawabnya dia hanya menundukkan kepalanya, tak berani mengangkat nya cara bicara Calvin menjadi kasar membuat adel ketakutan dan gemeteran.
" malam ini lakukan tugas mu sebagai mestinya,, aku akan datang jam 08:00 malam " bisik Calvin dengan nada dingin dan menekan.
" sekarang pergi dari sini " ucap Calvin.
tanpa bicara apa-apa lagi adel cepat-cepat keluar dari ruangan Calvin dengan perasaan yang sesak.
adel kembali ke kamarnya, sakit rasanya di pandang rendah oleh seseorang bahkan di anggap hina.
mata adel memerah, tenggorokan nya terasa sakit, jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya, mata nya mulai buram karena air mata yang dia tahan.
" tidak adel kamu harus kuat, aku tidak boleh menangis hanya karena ini " gumam adel pada diri nya sendiri.
~disisi lain Anita sangat tidak terima dengan pernikahan reza dan putri, sudah dua hari mereka menikah dan reza membawa nya ke rumah orang tuanya, tinggal bersama mereka.
pagi ini putri belajar memasak dengan pelayan untuk menyenangkan hati mertua nya, berharap Anita luluh dengan usaha putri.
semua orang sudah siap untuk sarapan, pak Riko sarapan terlebih dahulu sebelum dia pergi bekerja.
putri dengan telaten menyiapkan sarapan untuk suaminya reza, karena dia sudah menjadi seorang istri putri berusaha untuk terlihat baik di mata keluarga suami nya.
setelah sarapan pak Riko pergi untuk bekerja, sedangkan reza dia masih belum mau bekerja yang artinya dia pengangguran, setiap hari ada di rumah tanpa melakukan apa pun selain main game nya.
putri membantu membersihkan meja makan, setelah itu dia hendak kembali ke kamar nya tapi dia melihat ibu mertua nya Anita yang sedang di ruang tamu.
" bu,, biar aku yang bantu memindahkan nya " ucap putri sambil tersenyum, melihat ibu mertua nya yang sibuk memindahkan barang ke kamar nya, putri berinisiatif untuk membantu nya.
" tidak perlu,, kamu kembali saja ke kamar,, saya tidak ingin melihat wajah mu itu " cetus Anita dia pun mengambil barang nya dan pergi setelah bicara seperti itu pada putri.
Anita tidak merestui pernikahan putri dan reza, dia juga tidak menyukai putri karena dia bukan dari kalangan orang kaya, putri hanya kalangan dari keluarga yang biasa-biasa saja.
dia hanya beruntung bisa berteman dengan adel, atau hanya Beruntung reza mencintai nya dan mau menikahi nya.
dengan raut wajah yang sedih putri masuk ke kamar dia duduk di tepi ranjang, dia melihat suaminya yang masih bermain game dengan tatapan sayu.
" za seperti nya ibu kamu tidak menyukai ku " ucap putri, dia ingin cerita pada suaminya berharap reza mendengarkan nya.
" biarin aja put,, nanti juga lama-lama jadi suka dan bisa menerima kamu " jawab reza pandangan nya tidak teralihkan dari layar ponsel nya.
" za apa kita pisah rumah aja ya, aku gak betah jika terus begini " keluh putri.
" put kamu tau sendiri aku gak kerja, uang saja masih minta sama papa aku " ucap reza dengan nada yang cetus.
" tapi kan za... "
" udah deh put,, aku gak mau denger kamu ngomong seperti ini lagi " ucap reza.
putri terdiam reza sama sekali tidak memperdulikan perasaan nya, dia hanya memendam semuanya sendiri.