Dia biasa dipanggil Calo, bukan calo yang dibayar buat urus dokumen biar cepat selesai ya!!
Anastasia Caroline adalah nama Calo yang sebenarnya tapi entah kenapa sedari kecil dia sudah sering di panggil Calo. Mungkin karena nama itu pula dia menjadi suka hal hal yang simpel dan mau cepat selesai tanpa banyak kerja.
Acara wisuda menjadi tempat keberuntungan Calo. Dia bertemu dengan Darren, sosok duda keren dan seksi meskipun memiliki satu buntut mini di belakangnya.
Calo yang ingin hal simpel pun berubah ketika bertemu Darren. Dia berusaha keras mengejar hot duda satu itu. Calo tidak mengambil pusing buntut cerewet milik Darren, yang terpenting ia harus mendapatkan Duda itu.
Tapi tanpa Calo duga dia malah jatuh hati pada buntut cerewet milik Darren. Dia yang tadi berencana menjadi ibu tiri yang tidak peduli, pun malah menjadi sosok ibu yang kece!!!
Hahahahah....
Ini tentang Calo dan kerandoman yang dia miliki. Bagaimana Calo bisa mendapatkan cinta Darren?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
"Ya kamu kebanyakan gaya sih." Ucap Ibuk dengan nada sewot. Kini mereka berada di atas motor dengan Luna yang membawa motor sedangkan Putri manisnya sedang senyum senyum seperti orang gila.
"Nggak papa kebanyakan gaya yang penting pdkt lancar, hahahahah.." Calo tertawa terbahak bahak hingga membuat pengendara di sebelahnya menoleh ke mereka.
"Anak gila!" Astaga ibuk mana yang tega mengatakan anaknya gila.
Tentu saja ibuk Luna tercinta.
"Tapi aku benar benar takut loh buk, wajah Mas Darren benar benar seram kayak mau makan aku." Calo berbicara dengan antusias sambil melingkarkan tangannya di pinggang ibuk.
"Ya namanya laki laki, pasti ada masanya mereka tidak terkendali. Makanya ibuk selalu bilang sama kamu, jangan melewati batas. Nafsu laki laki itu lebih besar dari pada logikanya. Jadi kamu jangan coba coba bermain dengan yang namanya hawa nafsu laki laki."
"Awalnya aku takut banget tapi ketika melihat mas Darren ketawa aku baru sadar kalau dia mempermainkan aku."
Luna yang melihat kedekatan anak dengan majikannya, sebenarnya sedikit takut. Mereka terlalu jauh dan dia juga takut Calo akan merasakan sakit hati yang pernah ia rasakan. Tapi Luna tidak ingin membatasi anaknya, biarlah semua berjalan dengan alurnya yang terpenting dia akan selalu jadi tempat berpulang sang anak.
"Tapi ingat ya nak, hati hati dan tetap dalam batasan kamu. Kita tidak tau bagaimana pemikiran orang lain dan tindakan kejahatan sangat mudah sekarang." Dan inilah yang bisa Luna berikan yaitu kata kata nasihat.
"Iya ibuk...."
.
.
"Hari ini ante ahat nggak antar nenek, yah?" Tanya Meca sambil mengaduk aduk buburnya. Dia melihat keluar. Biasanya sebelum panas pasti Tente jahat sudah antar nenek dan mencubit pipi Meca lalu pergi kalau dia sudah marah.
Untuk pertama kali nenek dan Tante jahat tidak datang ke rumah mereka. Meca merasa ada yang kurang meskipun ayahnya sudah duduk di sampingnya.
"Nenek libur hari ini. Nenek dan Tante Calo mau pergi liburan. Meca mau pergi keluar sama ayah?" Darren tau kalau anaknya tampak tidak bersemangat.
"Nenek sama anta ahat libul Ndak ajak atu." kepala gadis semakin lesu bahkan mulutnya hampir mengenai mangkok bubur saking menunduknya dia.
"Kan Meca bisa jalan jalan sama ayah."
"Ayah ndak celu, bocan bocan telus. Atu mau main ayah mau pulang." Bibir gadis itu sudah memberengut.
Astaga dari mana pula putri kecil ini belajar ngambek. Darren tau, ini pasti karena gadis aneh itu. Karena beberapa kali Darren pernah melihat Calo seperti merajuk dengan ibunya.
Sekarang putri kecilnya sudah meniru gadis aneh itu dan dia juga melihat Putri kecilnya yang sekarang suka mengomel kalau ada sesuatu yang tidak di sukai.
"Libulan cama nenek ama ante ahat aja yok yah, pasti ssseru." Gadis mini kita masih berusaha mengucap huruf s.
"Besok ya... nanti ayah bilang sama nenek dan Tante Calo, tapi sekarang kita liburan berdua dulu ya." Darren berucap dengan nada sehalus mungkin.
Tapi ternyata itu tidak berguna, air mata putri kecilnya sudah jatuh dalam diam. Menetes begitu saja hingga jatuh ke dalam bubur yang belum di makan sedikitpun.
Darren tidak bisa jika melihat ini.
"Baiklah, ayah akan telfon nenek dulu."
.
.
.
Calo mau jalan jalan sama Mamas Darren?
bersambung
Jangan lupa baca cerita Author yang lain juga sambil nunggu update cerita ini
salam hangat dari author
good job kak 🤗