NovelToon NovelToon
SEDETIK CINTA DI TANAH NABI

SEDETIK CINTA DI TANAH NABI

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Menyembunyikan Identitas / Istri ideal
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

"Ya Allah. Ijin aku memiliki calon suami setampan pria yang ada sebelahku ini," ucap Rani dengan suara yang cukup keras membuat seorang Khalid tersenyum samar karena ia paham dengan bahasa Rani.

"Aamiin ya Allah kabulkan doa bidadari ini karena aku sendiri yang akan menjadikan dirinya sebagai istriku," lirih Khalid mengaminkan doa Rani lalu mengikuti langkah Rani yang ingin keluar dari lingkaran tawaf.



Sedetik Cinta di tanah nabi


Dia hadir tanpa permisi
Mengisi relung menyesap lambat
Ku tolak ia ku takut murkaNya
Yang ada ia menyusup hadir mendiami jiwa..
Aku terdiam menikmati lezatnya.Merasakan nuansa yang tak ingin usai
Waktu berlalu tanpa pamit

Sedetik hadirmu mengusir lara..ku takut sepi menyapa jua seperti gelap tak pernah iba tuk hadirkan malam..

Aku takut melepaskan detik cinta tertinggal mimpi ...ku ingin miliki dia karena ku damba... hadir mu singkat hilang tak dapat kutahan .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Membuktikan Sendiri

Khalid sudah mengumpulkan bukti kejahatan dan pengkhianatan Darwis. Sekarang saatnya ia harus memberitahu tuan Farouk sebelum pria paruh baya itu menikahkan Rani dengan bajingan tengik seperti Darwis.

"Tuan. Apakah anda ingin tahu siapa yang telah menusuk anda saat ini?" tanya Khalid dengan kalimat ambigu.

"Apakah kamu tidak bisa langsung pada inti permasalahannya? aku tidak mau bermain tebak-tebakan anak muda," geram tuan Farouk.

"Baiklah. Kembali ke Perancis dalam dua hari ini. Aku akan menunjukkan sendiri siapa yang saat ini sedang berencana mengambil semua apa yang kamu miliki," ucap Khalid lalu mematikan ponselnya tanpa mendengar persetujuan tuan Farouk.

"Kenapa adanya Zidane malah membuat pikiran ku jadi tidak tenang? Memangnya ada apa sebenarnya?" tuan Farouk memijit pelipisnya.

"Waktu dua hari untuk kembali ke Perancis. Bukankah dua hari lagi akan diadakan perdagangan pasar gelap? Bukankah Darwis yang akan menggagalkan rencana transaksi barang haram itu sebelum jatuh ditangan manusia serakah?" batin tuan Farouk yang belum menemukan titik terang dengan ucapan Khalid.

"Daddy. Ada apa? Apakah Daddy baik-baik saja?" tanya Rani yang baru tiba di mansionnya. Awalnya ia mengucapkan salam pada sang ayah yang lagi termenung di taman sendirian namun melihat wajah ayahnya yang berpikir terlalu berat membuatnya urung untuk melakukannya.

"Sayangku. Sini duduk di sebelah Daddy...!" ajak tuan Farouk menepuk sofa putih nan empuk itu untuk putri tercintanya.

"Rani periksa Daddy sebentar ya...!"

"Tidak perlu. Daddy hanya sedang memikirkan sesuatu dan ini berhubungan dengan bisnis Daddy."

"Apakah Daddy mau pulang ke Perancis?" tanya Rani mengamati wajah kusut ayahnya.

"Iya sayang. Hanya ingin memastikan sesuatu saja setelah itu Daddy akan kembali ke sini. Jika kamu seorang pria Daddy pasti akan menyerahkan bisnis Daddy padamu. Sayangnya kamu tidak mau terikat dengan pernikahan yang sudah Daddy atur untukmu," ucap turun Farouk sedih.

"Daddy ini baru tiga pekan. Lagi pula satu pekan ini rasanya aku tidak punya hasrat untuk menerima perjodohan Daddy. Maafkan aku Daddy...!" balas Rani.

"Baiklah. Daddy tidak akan memaksamu lagi. Kalau memang kamu sudah mantap dengan pilihanmu, kenalkan dia pada Daddy ya...!"pinta tuan Farouk lalu mencium tangan putrinya penuh cinta.

"Baiklah. Daddy boleh kembali ke Perancis. Biar nanti Rani sendiri yang akan menemui Daddy untuk membawa calon menantunya Daddy. Daddy tidak akan kecewa dengan pilihan Rani, daddy," ucap Rani lalu mencium kedua pipi lelaki yang telah membuatnya menjadi seorang putri yang paling bahagia.

Sekitar pukul 11 malam, tuan Farouk kembali ke Perancis diam-diam tanpa mengabari siapapun kecuali Zidan alias Khalid.

Dalam perjalanannya ia merasa sangat gelisah dan gugup. Kira-kira apa yang ditemukan Khalid hingga pria tampan itu ingin dirinya membuktikan sendiri dengan mata kepalanya.

"Apakah aku akan mati?" tanya Farouk bermonolog. Kilatan cahaya petir di luar sana menandakan hujan akan menghalangi jarak pandang co-pilot nya. Iapun berdoa untuk keselamatan nya dan juga putrinya.

Sementara itu Khalid yang sudah tahu rencana busuk Darwis menyusun strategi untuk menangkap Darwis dan gerombolannya yang akan menghancurkan reputasi tuan Farouk.

"Jangan senang dulu, Darwis. Sepandai-pandainya tupai akan jatuh juga dan itu juga berlaku untukmu. Tuan Farouk terlalu percaya kepadamu karena dia berhutang nyawa padamu tapi kita lihat saja bagaimana reaksinya saat mengetahui orang kepercayaannya bekerjasama dengan mafia lainnya untuk menjatuhkan dirinya," ucap Khalid yang saat ini sedang menjemput tuan Farouk di negara tetangga dengan menggunakan helikopter miliknya.

Khalid melihat sosok calon mertuanya yang berjalan ke arahnya. Ia menyambut tuan Farouk dengan mencium tangan lelaki itu penuh takzim. Sesuatu yang tidak pernah diterimanya kecuali dari putrinya Rani.

"Kenapa lagi dengan pemuda ini?" batin tuan Farouk yang merasa tersentuh dengan kesopanan Khalid.

"Ini helikopter siapa?" tanya tuan Farouk saat mereka sudah berada di dalam helikopter.

"Aku menyewanya hanya untuk menjemput anda, tuan karena kita harus ke suatu tempat malam ini juga," ucap Khalid.

"Sebenarnya apa yang terjadi Zidane?" tanya tuan Farouk penasaran.

"Aku tidak bisa menjelaskan semuanya saat ini. Anda cukup menyaksikan sendiri," ucap Khalid.

"Semoga kamu tidak mempermainkan aku anak muda," ancam tuan Farouk.

"Aku tidak mungkin bermain-main untuk urusan penting apalagi itu menyangkut bisnis anda tuan," timpal Khalid.

Helikopter turun di salah satu atap hotel mewah. Khalid mengembalikan helikopter itu pada anak buahnya dan kini dia dan tuan Farouk harus menggunakan mobil untuk melakukan perjalanan darat.

Ketika menuju ke lokasi yang dijanjikan Khalid, tuan Farouk mulai memahami apa yang dikatakan Khalid padanya.

"Tunggu Zidane...! Bukankah ini adalah arah pelabuhan di mana ada transaksi para mafia yang akan digagalkan oleh Darwis?" tanya tuan Farouk bingung.

"Benar tuan tapi Darwis tidak melakukan eksekusi seperti yang anda percayakan dirinya untuk menumpas kejahatan tapi malah bekerja sama dengan para mafia itu. Dia menghancurkan reputasi mu," ucap Khalid.

"Apakah kamu tidak sedang menipuku?" lagi-lagi tuan Farouk selalu teliti dengan informasi yang dia terima dari orang yang baru dua kenal.

"Jangan terlalu naif tuan. Uang bisa membeli harga diri seseorang bahkan bisa saling membunuh untuk bisa menguasai uang," balas Khalid.

Mobil tiba di tempat yang sepi. Khalid mematikan mesin mobil lalu menyalakan laptop miliknya untuk melihat pergerakan para mafia yang bekerjasama dengan Darwis.

Orang-orang Khalid sudah memasang beberapa kamera pengintai dan juga radar. Mereka harus menunggu jadwal kedatangan para mafia itu dengan Darwis.

"Itu mereka datang tuan...!" Khalid memperbesar gambar di mana ada Darwis yang memberikan koper berlian kepada para mafia dan ia menerima uang tunai dalam beberapa koper yang langsung di masukkan oleh anak buahnya.

"Sialaannnn.....!" umpat tuan Farouk yang merasa sudah dikhianati oleh Darwis.

"Bukankah koper berlian itu yang aku gagalkan untuk dikembalikan kepada pemilik perusahaan berlian beberapa bulan yang lalu?" geram tuan Farouk yang ingin menghabisi Darwis namun ia harus menahan dirinya.

"Terimakasih atas kerjasamanya tuan Darwis. Adanya anda memudahkan bisnis kami untuk bisa meneruskan transaksi kotor ini. Lalu kapan kamu akan membunuh bosmu itu? Jangan bilang kamu ingin memainkan drama lagi agar kamu pura-pura menyelamatkan nyawanya hanya untuk mendapatkan kepercayaannya," tanya tuan Palacio gangster terkenal dari Brazil.

"Aku harus menikahi putrinya terlebih dahulu setelah itu aku akan membunuhnya," ucap Darwis lalu tertawa terbahak-bahak bersama para mafia itu.

"Kurang ajar....!" Tuan Farouk ingin turun dari mobil untuk melabrak Darwis namun ditahan oleh Khalid.

"Sabar tuan....! Jangan gegabah....! Kita akan bermain-main dengannya setelah ia sudah mencapai tujuannya. Kita akan menjebaknya dengan begitu ia akan menyesal karena telah mengkhianati anda," ucap Khalid.

Beberapa menit kemudian. Beberapa helikopter kepolisian di atas sana langsung menyorotkan lampu ke arah para mafia dibawah sana membuat para mafia itu cukup terkejut hingga mereka tidak bisa melakukan perlawanan. Namun tidak dengan Darwis yang tidak ingin tertangkap membuat ia harus kabur dari tempat itu. Namun sayang....!

1
Yuliana Tunru
apa rani dojter hebqt itu ..smogq z ya biar momjy xkhalid berutang nyawa pd rani dan menerima jd mqntu jesayangan x
lestari saja💕
semoga yaaa
lestari saja💕
tertarik dgn judulnya...
Yuliana Tunru
hedeeeh drama klga kerajaan ya gitu kyk manusia lain bkn tak punya martabat sebesar mrk padahal paham agama klo harta dan gelar tak berarti di mata Allah
Yuliana Tunru
ya ampun paksu sdh tak sabar msh byk tamu àpa tdk bisa menunggu
Rosdiana Diana
insya Allah sangat bagus. Ayo mampir bagi yang ingin merasakan cinta romantis tokoh di novel ini
Sri Muryati
jangan belum halal...
durrotul aimmsh
visual Khalid kakak
Astrid valleria.s.
makasih thor udah up🌹🌹🌹
Astrid valleria.s.
merapat thor😘
adlina firdhausy
segara di tambahkan halaman nya ya
!m_mah
masuk list yuk💪upny kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!