Rumah Tanggaku Hancur Di Tangan Ibu Mertua

Setelah selesai meninjau ruko yang akan mereka jadikan cafe ,dan menentukan konsep apa yang akan mereka gunakan untuk cafe ini,kedua sahabat ini memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing, ternyata melakukan hal yang bentuknya sangat sepele ini cukup menguras tenaga dan juga pikiran kedua wanita ini.

" Makasih ya Nay untuk tumpangan nya." ucap Melati kala mobil Naya sudah berhenti tepat di depan kos-kosan nya.

" Iya sama-sama,besok Kamu berangkat nya bareng Aku aja Mel,biar sekalian aja soal nya kebetulan rumah kita satu arah." tawar Naya ketika kasihan melihat Melati harus pulang pergi menggunakan angkutan umum untuk menghemat pengeluaran nya.

" Eh .. Jangan Nay,Aku nggak papa kok naik angkot aja, kasihan Kamu nya kalau harus tiap hari bolak balik antar jemput Aku." tolak Melati merasa sungkan karena Naya sudah sangat banyak menolong dia.

" Udah nggak usah sungkan begitu,Aku nggak merasa keberatan kok, pokok nya besok pagi Aku jemput dan Kamu harus ada di sini.nggak boleh nolak!" ucap Naya tersenyum miring lalu melambaikan tangan nya tidak ingin lagi mendengar kata penolakan dari sahabat sekaligus partner kerja nya.

" Bye Melati..." katanya lalu menutup rapat pintu mobil mengabaikan Melati yang masih ingin membuka suara nya.

Melati yang melihat mobil Naya sudah berlalu meninggalkan nya ikut membalas lambaian tangan itu.

" Kamu nggak pernah berubah Nay,masih sama seperti Naya yang dulu." gumam nya geleng-geleng kepala.wanita ini langsung masuk ke dalam kos-kosan petak nya dan membaringkan tubuh lelah nya di atas kasur tipis yang dia pinjam dari ibu kost.

Di dalam gedung pencakar langit sana, seorang pria tengah asyik mengobrol bersama dengan kedua sahabat terdekat nya.

" Kamu serius bro,mau merebut kembali Naya dari suami nya?" tanya sahabat nya yang bernama Fadel.ketiga sahabat ini sengaja berkumpul karena mendapat undangan dari Tio.

" Aku serius Del,Aku masih sangat cinta kepada dia.sejak dulu rasa cinta ku ini masih tetap sama untuk dia.apalagi setelah Aku mendengar fakta mengejutkan yang keluar dari mulut Mbok Jum kemarin malam, hati ku ini langsung panas dan rasa nya malam itu juga Aku ingin membawa lari Naya dari suami nya,tapi sayang nya Naya bukan lah tipe wanita yang mudah untuk luluhkan,Aku rasa kalian cukup mengenal dekat bagaimana karakter Naya." jawab nya dengan panjang lebar sedang kan mata nya tetap memandang ke layar ponsel yang terdapat foto mereka berdua.

" Sebenar nya apa yang sudah di lakukan lelaki bajingan itu kepada Naya sampai membuat Kamu ngotot seperti ini?" tanya sahabat nya yang bernama Gani.

" Kata Mbok Jum! Lelaki itu dan keluarga nya selalu menyiksa Naya dan menjadi kan Naya sebagai pembantu mereka,Naya selalu di hina dan perlakukan secara kasar.karena sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan mertua nya,Naya akhirnya memutuskan untuk keluar dari rumah itu dan memilih tinggal di rumah pemberian orang tua nya, menurut Mbok Jum juga keluarga suami nya sering datang kerumah dan menindas dia.Naya seperti nya tertekan sekali dengan kehidupan rumah tangga nya,dia tidak pernah memberi tahu tentang masalah ini kepada kedua orang tua nya, Aku sangat yakin jika saja Om Ridwan sampai tahu masalah ini pasti Om Ridwan akan menghabisi langsung nyawa pria yang menjadi menantu nya itu."jelas nya dengan tatapan mata yang sangat tajam.

" Kenapa nggak Kamu coba mengadukan semua ini kepada Om Ridwan ? Beliau pasti punya cara sendiri untuk menyelesaikan masalah anak perempuan nya,dan Kamu tidak perlu merusak nama mu hanya karena fitnahan lelaki itu."sahut Gani menimpali.

" Masalah nya itu,Mbok Jum melarang keras Aku untuk mengambil jalan itu.Naya tidak pernah ingin melibatkan kedua orang tua nya dalam masalah ini."tutur Tio kepada kedua sahabat nya.yanga hanya di balas anggukan kepala oleh mereka berdua.

Kopi yang berada di depan mereka sudah habis tak bersisa lagi.Tio sengaja mengundang mereka untuk meminta pendapat kepada kedua orang sahabat nya.bukan karena mendapati jalan buntu, tetapi dia tidak ingin salah langkah dalam merebut kembali cinta masa lalu nya.

" Adnan! Keruangan Aku sekarang." ucap Tio dingin lalu memutuskan sepihak sambungan telepon nya.

Setelah mendapatkan saran dari kedua sahabat nya ,Tio langsung memanggil asisten pribadi nya untuk datang ke ruangan khusus Presdir.

Tok...

Tok..

" Ini Saya Tuan." ucap pria yang bernama Adnan itu dari balik pintu yang sedang tertutup rapat.

" Masuk." teriak Tio memberi perintah.

Ceklek

Pintu ruangan itu langsung terbuka dan menampilkan pria tinggi dengan perawakan tegas dan wajah yang sangat menyeramkan.

" Selamat Siang Tuan Fadel,Tuan Gani."sapa Adnan ketika pertama kali masuk ke dalam ruangan besar ini.

" Siang."jawab mereka secara bersamaan.

" Jangan terlalu serius begitu wajah mu Nan,Aku sampai takut melihat nya." seloroh Fadel mengerjai Adnan yang selalu serius dan tidak suka bercanda.

Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Adnan kecuali senyum tipis nya.

"Kamu sama saja seperti Bos mu ini Nan,maka nya tidak ada wanita yang mau dekat dengan kalian." sambung Fadel lagi yang sangat suka menggoda Adnan.

" Sudah! Jangan Kamu kata-katai terus Adnan ini,nanti dia bisa frustasi karena sering kena sindiran gila mu itu." bukan Adnan yang menjawabnya tetapi Tio yang membantu menyelamatkan dia dari kejahilan kedua sahabat nya.

" Aku punya tugas penting untuk Kamu Nan, tolong Kamu selidiki pria yang ada di dalam foto yang sudah Aku kirim ke ponsel mu itu,cari tahu secara detail di mana dia tinggal dan apa saja yang dia lakukan setiap hari nya.jangan sampai ada yang terlewat kan,minta anak buah mu untuk mengikuti kemana pun dia pergi." titah Tio.

" Baik Bos,akan segera Saya laksanakan." jawab Adnan patuh.

Setelah itu Adnan langsung keluar dari ruangan Tio di ikuti oleh kedua sahabat Bos nya yang kebetulan juga ingin pulang,sedangkan Tio kembali melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.

Sedangkan di dalam rumah nya,Naya tengah sibuk menyiapkan makan malam untuk mereka bertiga.sejak tadi malam Naya bahkan sama sekali belum berkomunikasi dengan pria yang masih berstatus suami nya, berulang kali Naya mengecek ponsel nya tetapi tidak ada tanda-tanda pesan yang masuk dari nomer suami nya.

" Pergi kemana sih dia ini? Masa sudah jam segini belum pulang juga?" gumam Naya yang sudah selesai memasak berbagai macam jenis makanan tetapi Bayu belum juga menampakkan batang hidung nya.

Naya langsung bergegas masuk ke dalam kamar nya dan berlalu menuju kamar mandi.Sebenarnya dia tidak terlalu takut atau perduli jika Bayu tidak sampai pulang kerumah ini.dia hanya takut terjadi sesuatu dan mertua nya akan melimpahkan semua kesalahan itu kepada diri nya.

" Sebaiknya Aku coba telpon saja dia." batin Naya mengambil ponsel nya lalu mencoba menghubungi nomer suami nya.

" Ada apa? "tanya Bayu sangat kasar.

Naya yang kaget mendengar suara ketus dari suami nya langsung mengelus dada menghela nafas panjang nya.

" Kamu lagi dimana Mas?" tanya Naya secara terpaksa.

" Untuk apa lagi Kamu menanyakan Aku di mana? Bukan kah Kamu senang kalau Aku keluar dari rumah itu?" tuduh Bayu seolah-olah Naya adalah istri yang jahat dan tidak menyukai suami nya.

" Jangan sembarangan kalau bicara Mas,Aku tidak pernah mengatakan itu kepada siapapun,kalau Kamu tidak mau pulang itu terserah Kamu, jangan sampai Ibu mu menuduh ku yang bukan-bukan." balas Naya sangat tegas.

" Sudah tidak perlu menelpon ku lagi jika hanya ingin mengajak berdebat dan berdebat,Aku sedang sibuk dan tidak bisa di ganggu saat ini,malam ini Aku belum bisa pulang karena akan lembur sampai tengah malam." kata Bayu lalu memutuskan sambungan telepon tanpa mendengar apa pendapat Naya.

Naya yang mengetahui jika sambungan telepon nya sudah terputus hanya bisa ngedumel kesal.

" Harus nya Aku nggak perlu menunjukkan rasa perduli ku kepada dia tadi,kepala nya menjadi semakin bertambah besar dan mengira bahwa Aku tidak bisa hidup tanpa dia." gumam Naya menyesali langkah yang telah dia ambil.

Naya langsung keluar dari kamar nya menuju meja makan.malam ini dia kembali di temani oleh Mbok Jum untuk menghabisi semua makanan yang sudah dia masak.

Ting...Tong..Ting...Tong..

Di saat Naya hendak duduk di kursi nya,suara bel berbunyi membuat dia kembali berdiri dan bergegas membuka pintu.

" Kamu..!" Naya tidak percaya melihat siapa yang berada di depan dia saat ini.

Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 🥰🥰😍🥰