NovelToon NovelToon
Babysitting genius

Babysitting genius

Status: tamat
Genre:Duda / Anak Genius / Ibu Pengganti / Pengantin Pengganti / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: ilmara

Novel ini udah revisinya kalau masih ada kesalahan kata harap maklum🤗

Bismillahirohmanirohim.

Jihan gadis yang sudah dikhianati oleh sahabat sekaligus orang yang sangat dia cintai di hari-hari yang masih berduka di keluarganya.
Bahkan setelah pernikahan sahabat dan mantanya, Jihan sering mendapatkan sindiran dari orang-orang sekitar.
Sampai dia memutuskan pergi dari kampungnya untuk mecari kerja di kota.
Siapa sangka dia akan bertemu dengan seorang anak perempuan jenius yang akan dia asuh.

penasaran sama ceritanya yuk kepoin kisah Jihan, hanya di Noveltoon!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#Bunda

Bismillahirohmanirohim.

"Nafisa mana Ma?" tanya Radit.

Radit pura-pura saja tidak melihat anaknya, hanya sekadar basa-basi saja, dia juga tak tau harus apa sebenarnya jika ada Elsa di rumah.

"Ada tidur siang sama Jihan."

"Radit bawa Elsa jalan-jalan di rumah kita." Suruh nenek Rifa sambil tersenyum ramah pada Elsa.

"Terima kasih tante."

Nenek Rifa tersenyum belum sempat Radit dan Elsa bangkit beliau sudah bangkit lebih dulu.

"Elsa pulangnya setelah makan malam di rumah saja ya." Ucap nenek Rifa.

"Iya tan, makasih Elsa sudah diterima baik disini."

Nenek Rifa mengangguk, "Tamu adalah raja Elsa, jadi harus diperlakukan baik, sudah tante mau ke kamar dulu ya, kali berdua mengobrolah."

"Iya ma." Sahut Radit mengiakan saja apa yang mamanya suruh.

Setelah itu nenek Rifa benar-benar pergi dari hadapan Radit maupun Elsa, nenek Rifa sebenarnya malas meladeni Elsa. Terlihat jelas sekali, kalau wanita itu hanya berakting pura-pura baik di hadapan dirinya, nenek Rifa merasa ada yang direncanakan Elsa.

Mereka semua harus berhati-hati pada perempuan itu pikir nenek Rifa, setelah mengobrol sebentar tadi dengan Elsa, nenek Rifa malah semakin tidak senang pada perempuan yang kini berstatus sebagai kekasih anaknya.

"Aduh, bagaimana kalau Elsa benara menikah dengan Radit, kalau hal itu sampai terjadi, aku akan membuat Radit jatuh miskin."

"Biarlah dikata ibu yang jahat tega membuat anaknya miskin, awas kamu Radit!"

Padahal nenek Rifa sudah berusaha untuk menerima Elsa, tapi hatinya benar-benar tidak suka sama sekali pada kekasih anak laki-lakinya itu.

"Huf! Aku ingin bertemu suamiku." Ujar nenek Rifa lagi.

Sedangkan Radit dan Elsa masih berada di ruang tamu. "Padahal aku mau ketemu Nafisa, tapi dia sudah tidur saja."

"Sabar nanti kamu bisa ketemu sama dia, ayo aku bawa keliling di rumah ini." Ajak Radit pada Elsa.

"Tidak perlu Dit, aku sedang lelah disini saja kamu temani aku."

"Baiklah."

Para pekerja di rumah itu saat melihat Elsa saling berbincang tak suka, apalagi melihat pakaian Elsa yang sangat terbuka, padahal di kediaman keluarga Amran semuanya tertutup rapi.

"Bisa ya si pak Radit cari perempuan modelan begitu."

"Iya nggak habis pikir saya, padahal nenek kalau ada tamu selalu nemenin tamunya, ini ditinggal karena bentuk tamunya seperti itu."

Ya, begitulah bisik-bisik para pekerja di kediaman keluarga Amran, Jihan yang ingin mengambil minum tak sengaja mendengar apa yang sedang dibicarakan oleh para pekerja.

"Hust, tak baik membicarakan orang lain bi, belum tentu kita lebih baik darinya, sudah jangan bergosip, nanti dia depat pahala kita malah yang dapat dosa." Tegur Jihan.

"Eh mbak Jihan, iya mbak maaf." Ucap mereka terkekeh.

Karena Jihan ikut terkekeh pula, ada-ada saja orang-orang, saling membicarakan yang lain. Jihan kembali ke kamar Nafisa setelah mengambil minum, "Ada-ada saja." Gumun Jihan.

Jihan segera masuk ke kamar Nafisa, nyatanya anak itu belum tidur, kedua matanya masih terbuka dengan sempurna.

"Loh, katanya mau tidur, kok belum tidur juga." Ujar Jihan.

"Mbak Jihan sini."

Jihan yang disuruh mendekat segera mendekati Nafisa, "Ada apa? Kamu bukannya tidur."

"Heheh, Nafisa janji akan tidur, tapi setelah mbak Jihan jawab pertanyaan Nafisa."

"Oke, kamu mau tanya apa silakan. Tapi janji habis ini langsung tidur siang."

"Iya mbak Jihan yang cantik!"

"Sudah Nafisa jangan bercanda terus, katanya mau ngomong."

"Iya, iya, mbak Jihan nggak sabaran banget sih." gerutnya, Jihan terkekeh melihat Nafisa kesal.

"Mbak Jihan mau tidak jadi bunda Nafisa?" tanyanya serius sekali.

Deg!

Jihan bungkam, Jihan merasa kali ini Nafisa sedang serius tidak bercanda seperti tadi saat dengan nenek Rifa. Rasanya Jihan tak tau harus menjawab apa, pertanyaan yang Nafisa lontarkan sungguh diluar dugaan Jihan.

"Mbak Jihan harus menjawab IYA, tidak boleh menjawab tidak." Tegas Nafisa.

'Kok malah maksa.' Batin Jihan heran.

Tak habis pikir dengan Nafisa, bisa-bisanya mengatakan hal seperti itu pada dirinya, kalau seperti ini Jihan jadi kalang kabut sendiri sudah tak tau harus bagaimana menghadapi anak asuhnya.

'Ya Allah,' batin Jihan.

"Nafisa mbak Jihan kan sudah pernah bilang, mbak Jihan akan terus disamping Nafisa, walaupun mbak Jihan tidak jadi bunda Nafisa."

Nafisa tak menghiraukan perkataan Jihan, dia cuek saja seolah tak mendengar apapun.

'Ya Allah.' Jihan sampai frustrasi menghadapi Nafisa.

Nafisa malah pura-pura sudah tidur.

Sore telah tiba, Ayu biasanya akan mengencangkan kediaman keluarga Amran, menggunakan suara cemperengnya.

"Assalamualaikum Ayu pulang!" teriaknya.

Tapi tidak ada satupun orang rumah yang menjawab salam Ayu, kecuali para pekerja yang ada di rumah itu.

"Tumben, kok sepi." Bingung Ayu.

Ayu melangkah masuk ke kamarnya.

Di ruang keluarga Radit dan Elsa masih berada di sana, seperti ucapan nenek Rifa tadi, jika Elsa pulang setelah makan malam saja..

"Dit, siapa sih teriak-teriak berisik banget tau." Ucap Elsa tak suka.

Bahkan nada bicaranya seperti mengejek Ayu yang sedang berteriak, "Nggak punya atittud."

Radit mengakat bahunya acuh, dia sedang malas berdebat, Ayu sudah pulang Radit yakin sebentar lagi mungkin di kediaman keluarga Amran, akan terjadi perang dunia ketiga.

Selesai menganti baju Ayu berniat ingin menuju kamar Nafisa, tapi di ruang tengah dia tak sengaja melihat Elsa dan Radit. Ayu tak bicara apapun, dia melengos pergi begitu saja.

"Ayu!" tegur Radit.

Ayu yang baru akan masuk ke dalam lift menoleh sejenak pada kakaknya.

"Apa?" tanya Ayu denga wajah datarnya.

"Sini dulu ada tamu."

"Dih, kan bukan tamu Ayu, dah lah Ayu mau ketemu Nafisa." Ucapnya ketus.

"Udah gadis nggak punya tatakrama yang baik." Ceplos Elsa.

Ayu masih dapat mendengar dengan sangat jelas apa yang dikatakan oleh Elsa.

"Sebelum ngomong introspeksi diri dulu ya mbak, lagipula saya bingung sejak kapan rumah ini menerima orang modelan kayak mbak." Sindiri Ayu.

Sayangnya Elsa tak dapat berbuat banyak, ingin sekali dia menampar mulut Ayu, tapi Elsa tak bisa melakukannya, dia harus benar-benar berperan apik agar bisa terlihat baik dari kacamata keluarga Amran.

"Ayu kamu ngomong apa barusan!"

Ayu tak peduli dia sudah menghilang di dalam lift, Ayu tak menyangka kakaknya serius dengan apa yang dikatanya semalam.

"Ya Allah, bagaimana jika aku punya ipar seperti dia, setiap hari pasti akan perang dunia." Oceh Ayu.

Ting

Lift akhirnya terbuka, Ayu langsung nyelonong masuk ke kamar Nafisa.

"Kak Ayu! Ish! Bisa tidak kalau masuk kamar orang setidaknya ketuk pintu dulu." Kesal Nafisa.

Ayu tak peduli, dia jadi penasaran sedang apa sebenarnya Nafisa.

"Mbak Jihan mana? Kok kamu sendirian."

"Mbak Jihan lagi di kamarnya mau mandi dulu katanya tadi." Ayu mengangguk.

1
Ndugh Zhuzi
ngetiknya hati² ya thor,biar hurufnya g kebolak balik.artikulasinya jadi beda dan pembacanya jadi puyeng
Erny Magdalena Paiman
mungkin si Radit di guna-gunai oleh Elsa yg ingin cepat di nikahin Radit agar bisa menguasai harta Radit, padahal si Elsa perempuan nggak bener.
Erny Magdalena Paiman
Elsa itu perempuan nggak bener,habis nguras kantong nya Radit,malah masuk hotel dgn Pria lain,bawa saja di rumah Radit, supaya Nafisa perkenalkan d Caca 😁
Erny Magdalena Paiman
Nafisa merasa bahagia sebab di sebelah kiri & kanannya adalah orang yang di cintai nya,Nafisa berharap andai ayah Radit bisa menikahi mbak Jihan mereka jadi keluarga yg sangat bahagia.
Erny Magdalena Paiman
Jihan sudah melarang Nafisa lari tapi Nafisa aja yg bandel sehingga dia jatuh , akhirnya Radit marah sm Jihan, tanpa Radit sadari bahwa Nafisa lebih cenderung bela Jihan.
Erny Magdalena Paiman
karena senangnya mau ke makam bundanya hingga Nafisa berlari ingin cepat sampai, akhirnya dia jatuh, kasihan Nafisa....
Erny Magdalena Paiman
yg Elsa pikir hanya lah menjadi nyonya Radit supaya harta Radit jatuh ke tangannya,Elsa ingin cepat dinikahin agar dia bisa leluasa shopping& hidup enak tanpa kerja keras.
Erny Magdalena Paiman
ah sudah tau Nafisa marah nyebutin bunda lain,malah Jihan sebut lagi, jadinya pulang jalan kaki.
Erny Magdalena Paiman
untung nya Nafisa ada uang,kalau tidak mereka akan terlunta-lunta di sekolah.
Erny Magdalena Paiman
karena sibuk dgn dirinya sendiri,Radit lalai memperhatikan putri nya sehingga Nafisa menjaga jarak dgn ayahnya,Nafisa mendapatkan perhatian khusus dari Jihan itu yg membuat Nafisa merindukan Jihan jadi bundanya
Erny Magdalena Paiman
tes pertama lulus yah kalau orang mau kerja dgn tulus pasti Allah lindungi.
Evi Lusiana
sinkron bkn singkong
Indah Islamiyah
editornya gimana nih...
banyak kata yg typo, banyak kata yg tidak sesuai maksud dan penempatannya...
Indah Islamiyah
gumam, bukan gumun
Indah Islamiyah
menyugar, Thor.. bukan mengguyur.. kalo mengguyur itu artinya menyirami dengan air..
Andariati Afrida
kalo rambut tuh bukan mengguyur thor (basah dong), tapi menyugar
Diah Susanti
kalau didaerahku, gk ada sungai untuk mandi atau mencuci adanya sumber mata air.
Diah Susanti
benar, kamu akan dipecat dari jadi pengasuh. dan naik pangkat jadi istri juga ibu sambung
Diah Susanti
yang keliatan jelas banget, kalo si elsa cewek matre
Eka Novariani
Selamat Jihan...wow bayi kembar...🌹😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!