UNTUK PEMBACA BARU, HARUS BACA DULU TAKDIR TERTINGGI 1 DI PROFIL AUTHOR...
Xiao Yuan menyadari kenyataan bahwa di dunia ini daratan langit bukanlah satu-satunya tempat yang menampung kehidupan. Dunia ini sangat luas dan terdapat ribuan benua yang setara atau lebih besar dari daratan langit.
Dalam perjalanan selanjutnya, Xiao Yuan mengikuti sebuah kompetisi yang dinamakan sebagai Perang Seribu Benua yang akan diikuti oleh ribuan jenius dari daratan yang lain. Berhadapan dengan jenius yang luar biasa, Xiao Yuan tidak tunduk dan berbalik untuk menundukkan.
Mendapatkan berbagai harta, Xiao Yuan akan berpetualang di alam Perang Seribu Benua untuk menundukkan para jenius yang ada.
"Ini adalah Kisahku, Takdir Tertinggi 2 : Perang Seribu Benua."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lin Kay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hambatan Di Aula Utama
"Ini sebenarnya adalah Pil Huntian lagi? Dan jumlahnya tiga!..." Xiao Yuan terlihat kaget melihat keberadaan sebuah pil hijau bercahaya di dalam masing-masing kotak kayu yang telah ia buka.
Sebelumnya ia mendapatkan kesulitan untuk mengambil satu pil saja di dalam aula yang telah hancur, kini ia menemukannya dengan mudah tanpa halangan apapun, bahkan mereka menemukan tiga.
"Saudara Xiao, apa itu Pil Huntian? Aku merasakan energi spiritual yang kaya darinya..." Tanya Pangeran Qin Huang setelah ia tertegun beberapa saat menyaksikan betapa luar biasanya pil di dalam kotak kayu.
"Aku menemukan pil huntian sebelumnya dan itu berhasil membawaku ke tahap Kesempurnaan Jiwa dari tahap kesempurnaan raga tanpa banyak usaha..." Ucap Xiao Yuan.
Setelah mendapatkan tiga pil huntian ini, hati Xiao Yuan menjadi lebih tenang sekarang. Bukan karena ia ingin mengambil pil itu lagi, tapi ia mendapatkan ruang untuk melakukan negosiasi dengan ketiga rekannya.
Lagipula pil huntian tidak akan berefek lagi pada kultivasinya karena sejatinya pil huntian hanya berfungsi untuk mengantarkan seseorang ke tahap kesempurnaan jiwa. Sebaliknya, kristal kesengsaraan di tengah ruangan adalah benda yang membuatnya penasaran.
Xiao Yuan kini menatap ketiga rekannya dengan hangat. "Pangeran, saudara Fang, saudara Ao, Pil Huntian tidak akan berpengaruh lagi pada kultivasiku. Sebaliknya itu sangat baik untuk kalian menerobos ke tahap Kesempurnaan Jiwa. Aku begitu penasaran dengan Kristal Kesengsaraan itu, jadi bagaimana jika kalian mendapatkan masing-masing satu pil Huntian dan aku akan membawa Kristal Kesengsaraan?..."
Pangeran Qin Huang dan kedua rekan lainnya saling bertatapan dan mengangguk dengan senyuman.
"Saudara Xiao, bahkan jika kau menginginkan lebih banyak, kami tidak akan protes akan hal itu. Lagipula kau yang membawa kami kemari..." Ucap Pangeran Qin Huang dan Xiao Yuan tersenyum lega.
"Karena kalian berkata demikian, maka kita sudah sepakat..." Ucap Xiao Yuan dan ia menyerahkan ketiga kotak kayu masing-masing satu pada mereka bertiga. Setumpuk Kristal Kesengsaraan di tengah ruangan kemudian melayang dan masuk ke dalam cincin penyimpanan Xiao Yuan.
Setelah membagi barang lainnya dan menghabiskan setiap harta yang berguna di ruangan tersebut, Xiao Yuan dan ketiga rekannya lalu melanjutkan perjalanannya lagi.
Mereka keluar dari ruangan besar dan bersama-sama mulai memasuki pintu-pintu dan ruangan yang ada di sekitar lorong panjang.
Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama, mereka bukan hanya tidak menemukan harta yang lainnya tapi juga tidak menemukan jalan untuk menuju ke aula utama.
Kini hanya tersisa satu pintu yang tersisa di sana, jika pintu ini masih tidak menuntun mereka menuju ke Aula Utama, maka mereka harus menyerah untuk mendapatkan salah satu harta utama dari Sekte Xuanyang.
Sesuai aturan dan hukum dari reruntuhan sekte Xuanyang, setiap orang hanya boleh memilih satu pintu masuk dan tidak dapat memasuki pintu masuk lainnya. Karena inilah tidak semua orang dapat melihat harta utama apa yang sebenarnya ada di aula utama dan hanya orang-orang yang beruntung yang dapat mencapainya.
Setelah cukup lama berjalan di dalam lorong yang gelap di dalam pintu terakhir, Xiao Yuan dan ketiga rekannya akhirnya menemukan cahaya di ujung lorong tersebut. Semakin dekat, mereka akhirnya menampakkan senyuman karena dapat mendengar suara orang-orang dari arah cahaya itu juga.
Setelah mencapai ujung lorong, Xiao Yuan dan ketiga rekannya akhirnya dapat bernafas lega karena mereka berhasil mencapai Aula Utama bersama dengan puluhan orang lainnya.
Di aula besar itu hanya ada sembilan pintu masuk termasuk lorong yang menjadi tempat masuk Xiao Yuan dan ketiga rekannya. Di sana sudah ada puluhan orang yang sudah sampai lebih dulu dari mereka.
Di antara mereka kebanyakan adalah anggota dari Aliansi Yunxia meski jumlahnya tidak sampai sepertiga dari jumlah asli mereka. Tampaknya pintu-pintu masuk sebelumnya telah membatasi jumlah orang yang dapat memasuki setiap pintu.
Selain mereka, ada juga beberapa kelompok dari Kekaisaran lain dan tentunya kelompok lima orang dari Kekaisaran Langit Barat yang arogan.
Semua mata kini tertuju pada Xiao Yuan yang tengah berjalan menuju ke tengah aula dan Su Jiang tersenyum licik melihat ke arah Xiao Yuan.
"Senior Yi..." Xiao Yuan memutuskan untuk menghampiri kelompok Yi Han untuk menanyakan situasi di dalam aula tersebut.
"Adik Xiao aku tahu kau pasti akan mencapai tempat ini..." Yi Han tersenyum hangat saat Xiao Yuan telah berada di dekatnya.
"Bagaimana situasi sampai sejauh ini? Mengapa tidak ada yang membuat pergerakan? Dan dimana letak harta di aula utama ini?..." Xiao Yuan langsung menanyakan intinya saat ia telah berhenti di dekat Yi Han.
Yi Han kemudian menunjuk ke arah depan, di sana ada sebuah patung batu yang duduk bersila diatas meja batu yang di kelilingi oleh garis lingkaran cahaya emas luas yang selalu menyala.
"Itu adalah patung yang menjaga warisan utama dari sekte Xuanyang, untuk mendapatkan dan memunculkan warisan kita harus mengalahkannya terlebih dahulu..." Ucap Yi Han dan Xiao Yuan menatap patung batu itu dengan tajam.
"Mengapa semua orang tidak melawan dan hanya berdiri disini?..." Xiao Yuan merasa heran dengan sikap semua orang yang tidak mengambil tindakan apapun.
"Kami sudah melakukan tindakan, aku bahkan telah berduel dengan patung itu tadi, tapi ia terlalu kuat dan aku tidak mampu mengalahkannya..." Berjalan mendekati Xiao Yuan, Su Jiang menggantikan Yi Han untuk menjawab Xiao Yuan.
"Mengapa tidak melawannya bersama?..." Xiao Yuan menaikkan alisnya ketika menatap Su Jiang yang berhenti di depannya.
"Bukannya tidak mau, tapi garis lingkaran itu menghalangi orang-orang untuk masuk bersama. Hanya dua orang lah yang boleh masuk ke dalam garis itu dan mengaktifkan kesadaran si patung batu..." Ucap Su Jiang dan Xiao Yuan mulai mengerti situasi sejauh ini.
Untuk mendapatkan warisan, mereka harus mengalahkan patung batu yang memiliki kekuatan selevel Kesengsaraan. Tapi mereka tidak bisa melawannya bersama dan patung itu hanya akan bertarung di dalam lingkaran emas yang luas.
Jika memang hanya dua orang yang dapat memasuki lingkaran itu, maka ini semua akan bergantung pada dua orang terkuat di antara orang-orang yang ada di dalam aula. Dan ya, dua orang terkuat itu tentu adalah Xiao Yuan dan Su Jiang.
"Aku telah menantang patung batu itu tiga kali sejauh ini, entah itu bersama Yi Han atau salah satu bawahanku tapi kami tidak dapat mengalahkannya. Jadi, bagaimana menurutmu tentang kerjasama antara kita berdua. Jika itu kau, aku yakin kita bisa mengalahkannya..." Su Jiang berkata lagi dan ia tersenyum sembari mengangkat tangannya untuk menjabat tangan Xiao Yuan.
Xiao Yuan melihat tangan Su Jiang dengan tajam dan kembali menatap Su Jiang. "Bagaimana dengan hartanya?..." Xiao Yuan memutuskan menanyakan bagian terpenting karena akan merepotkan jika harus membahasnya di belakang.
"Kita akan mengambil harta sesuai dengan kemampuan kita..." Ucap Su Jiang dengan senyumannya yang menjadi lebar.
😀😀😀
mungkin lebih tepatnya; "serangan" balik
Keren Xiao Yuan...
💥💥💥