NovelToon NovelToon
Tawanan Spesial Mafia Kembar

Tawanan Spesial Mafia Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Selingkuh / Romansa / Suami Tak Berguna
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Agnes Fetrika

Dark Romance + adegan berdarah , para pembaca mohon bisa menyesuaikan usia.

“Jika kau ingin anakmu tetap hidup..”

“... Maka jadilah tawanan spesial kita berdua, sayang~”

Kamala Marchel tidak pernah menyangka dirinya diculik oleh kedua lelaki kembar yang mendapatkan sebutan Devil Twins. Dan kedua lelaki itu menginginkannya, disaat dirinya sudah memiliki dua anak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnes Fetrika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TSMK : Terganggu

“Wah~ tidak pernah aku duga, kau akan datang kemari..” Ujar Fenyx dengan nada licik saat melihat sosok yang sebenarnya sangat dia benci, dan sosok yang sangat ingin dia bunuh, kalau bisa.

Felix dan Fredrix menatap lelaki itu datang bersama perempuan di belakangnya, sosok lelaki itu adalah Oliver bersama Ava tentunya mendatangi mereka.

“Kamala melarikan diri.” Ujar Oliver tanpa berbasa-basi, membuat ketiga lelaki itu mengangkat alisnya dengan rasa heran dan bingung.

“Oh.. Lalu, apa urusannya dengan kami ??” Ujar Fredrix dengan nada penasaran.

“Kau tidak... Menuduh kami yang menculiknya, bukan ?!” Ujar Felix dengan nada curiga ke arah Oliver dan Ava disana.

“Tidak, Mom meminta kalian untuk mencarinya.” Ujar Oliver dengan nada datarnya, membuat ketiga lelaki itu hanya bisa menahan tawanya di dalam hati.

“Oh.. Astaga.. Apa ini ?? Apakah.. Posisimu sebagai ‘Anak kesayangan' terhempas oleh seorang perempuan ??” Ujar Fredrix dengan nada sedikit merendahkan, membuat Oliver sedikit kesal disana.

“Shut up !! Ini tidak seperti Mom lebih menyayangi wanita itu daripada aku !!”

“Well... Aku pikir kalian sudah bercerai, dan wanita di belakangmu adalah istri barumu..” Ujar Felix melirik ke arah Ava, tapi bukan dengan tatapan suka atau apapun, melainkan tatapan sedikit jijik disana.

Demi apapun, lebih cantik Kamala, dan bahkan anggun. Kenapa lelaki ini bodoh sekali, tertarik dengan batu kerikil, dan membuang permatanya ?! Batin Felix disana, tapi tetap dengan tatapan tidak sukanya.

Fredrix merasa haus, dirinya meraih segelas air putih di meja depannya dan kemudian meminumnya, hingga sebuah perkataan membuatnya hampir tersedak.

“Ava adalah istri keduaku.”

Seketika Fredrix menyemburkan air putihnya dari mulutnya, dan mengarahkannya di tempat lain agar tidak mengenai siapapun. Sempat dia tersedak kecil disana, dan menatap ke arah Oliver.

“Istri.. Kedua ??”

Fenyx hanya mengangkat bahunya acuh, “Well.. That's why, she run away..”

Seharusnya Kamala melarikan diri kemari, maka aku dan kedua saudaraku akan senang hati, menyambutnya dan bahkan membantunya merawat kedua anak kembarnya itu lanjut Fenyx dalam hatinya sembari menyeringai licik disana.

“Aku tidak tahu kemana dia pergi..”

“Kau sudah ke rumah bibinya ??”

“Bibinya ??”

“Ya, bibi Rosetta.. ?? Kau sudah kesana ??”

“Belum...”

“Kemungkinan besar dia ada disana.” Ujar Fenyx dengan acuhnya.

Terlihat wajah Oliver sedikit berubah saat Fenyx menyebutkan nama Bibi Rosetta. Karena bagaimanapun, jika sampai bibi Kamala mengetahui perlakuan Oliver kepada Kamala, maka bisa jadi Oliver akan di hajar habis-habisan oleh Bibi Rosetta, jangan salah wanita yang sudah berusia lanjut itu merupakan mantan atlet beladiri, dan dia sanggup mematahkan setiap tulang Oliver dalam waktu sekejap.

“Haruskah salah satu dari kami mengantarkanmu ??” Ujar Felix mengangkat alisnya disana, dan itu membuat ekspresi Oliver kembali berubah.

Bibi Rosetta awalnya lebih menyetujui Kamala menikah dengan salah satu ketiga lelaki kembar itu, tapi karena Eleanor lebih menyukai dan membanggakan Oliver, jadilah Kamala menikah dengan Oliver, dan sebenarnya itu membuat Rosetta kecewa, karena dia tahu kalau salah satu ketiga lelaki itu pasti bisa lebih membahagiakan Kamala.

“Tidak perlu.. Kalian hanya perlu membantu mencari keberadaan Kamala.”

“Begitu ?? Baiklah.” Ujar Fredrix dengan sok ramah, padahal dalam hatinya tertawa puas saja, karena mereka sudah mengetahui keberadaan Kamala, hanya saja.. Wanita itu hanya untuk mereka sendiri tentunya.

...

Uwahhhh..... Wa.....

Pintu ruangan terbuka, seorang lelaki melihat salah satu dari anak itu menangis di atas tempat tidurnya, Archer mendekati anak itu dan melihat Caius menangis dengan keras, membuat Caio terbangun dari tempat tidurnya.

“Sayang, jangan menangis..” Archer menggendong Caius guna menenangkan bayi mungil itu, tidak lupa Archer melihat ke arah Caio yang juga hampir menangis. Archer kemudian menggendong kedua anak itu di kanan dan kirinya.

Kedua anak itu terdiam, tapi tidak berhenti menangis. Meskipun tidak berteriak sekeras sebelumnya, mereka tetap menangis dengan nada kecil.

“Apa kalian lapar ?? Dimana ibu kalian ??” Ujar Archer kepada kedua anak itu. Dengan lembut dia mengayunkan kedua bayi di gendongan dengan lembut.

Tapi tetap saja, keduanya menangis kecil, membuat Archer menyadari keduanya itu lapar. Tanpa berfikir panjang, Archer membawa mereka keluar dari ruangan itu, dan dengan yakin dia tahu dimana Kamala berada saat ini.

Archer membuka pintu ruangan di sebelahnya, dan melihat Ardern berada di atas tubuh Kamala saat ini, Archer hanya menghela nafasnya.

“Bisakah.. Aktivitas kalian berhenti sejenak, kedua anak ini lapar.” Ujar Archer sembari masuk ke dalam kamar, dan menutup pintu kamar dengan kakinya.

Mendengar kata kedua anak lapar, Kamala mendorong Ardern yang berada di depannya, dan melihat Archer menggendong kedua anaknya.

“Apakah mereka baik-baik saja ??” Ujar Kamala hendak bangkit berdiri, tapi Archer langsung mendekati Kamala, dan menyerahkan kedua anaknya itu.

“Mereka menangis karena lapar.”

Ardern menatap sedikit cemberut, hah.. Padahal ini sudah waktu yang sangat tepat, tapi kedua bayi itu kembali mengganggu dan mengusik kegiatannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!