NovelToon NovelToon
Free Female Passion

Free Female Passion

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Mafia / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: nickname_12

Tangan kanan kelvin kemudian masuk ke dalam Dress ,dan mulai membelai lembut.

"Mhhh," Tubuh brianna menggeliat ke kanan kiri, tiap kali merasakan tekanan pada area sensitif nya .

"Heh, apa itu nikmat," Ledek kelvin sembari menghentikan permainan tangan nya, membuat Brianna benar benar malu sekaligus Geram .

"Fuck you bastard," Umpat nya .

Kelvin hanya tersenyum kemudian bangkit dan mencuci tangan nya di westafel.

Membuat Brianna benar benar tersiksa antara ingin dan malu .

Kelvin kemudian menghampiri brianna yang kacau di sofa.

"Kamu butuh aku Marya,"

"Cih jangan merasa bangga bung, aku bahkan bisa melakukan nya sendiri untuk ku,"

"Oh ya,"

"Ya,"

"Baiklah ...kalau begitu lakukan sendiri sisanya," Kelvin kemudian bangkit dan keluar dari hotel Brianna,

Brianna benar benar geram dan mengutuk nya dengan sumpah serapah. Kemudian ia bangkit mengunci pintu nya dan masuk ke kamar menuntaskan hasrat nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nickname_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan David

Hari bahkan ebelum fajar menyingsing dan kokok ayam memecah kesunyian, Brianna sudah terjaga. Dengan langkah yang masih sedikit gontai, ia mengarah ke ruang olahraga, menyerahkan tubuhnya yang belakangan ini sering terasa cepat lelah kepada mesin treadmill. Musik kesukaannya mengalun dari earphone, menemani setiap langkah santainya yang kadang terhuyung. Di dapur, Mbak Tuti sigap menyiapkan santapan pagi bagi majikannya yang masih muda. Pak Sapri, di lain sisi, menyapu halaman dengan setia. Setelah kira-kira tiga puluh menit berlalu, Brianna menghampiri meja makan. "Mbak, jangan lupa selesai sarapan kita harus bersiap. Penerbangan kita jam sembilan pagi," ucap Brianna, napasnya masih tersengal-sengal. "Baik, Non," jawab Mbak Tuti, sambil tidak lupa memberitahu Pak Sapri, "Pak, jangan sampai terlewat ya Pak." "Siap, Non," balas Pak Sapri dengan suara lantang. Sarapan pun selesai. Brianna segera meluncur ke kamar mandi. Di bawah guyuran air shower yang mengalir deras, dia menikmati aroma sabun yang menguar lembut di antara jemarinya, menghirup dalam-dalam.

Usai mandi, ia segera berpakaian dan merias wajahnya. Belum sempat ia menyelesaikan urusannya, ponselnya berdering keras - suatu panggilan yang datang terlalu pagi dari Dianna. "Morning cantik, bukankah ini masih terlalu pagi untukmu," ucap Brian sambil tergesa-gesa. "Ya aku tahu nona, dengar apa hari ini kamu bisa ikut kerumah Nata," Dianna berbicara tanpa henti di seberang telepon. "Sayang sekali hari ini aku memiliki jadwal keluar kota," "Apa?! Luar kota" suara Dianna meninggi, penuh kejut. "Iya, benar. Ada urusan mendesak," Brian mencoba menjelaskan singkat. "Hm baiklah, jika begitu hati hati dan jangan lupa kabari aku saat kamu sampai," tuntut Dianna dengan nada yang mengkhawatirkan.

"Pasti, sampaikan salamku untuk Nata,"

"Oke bye,"

"Bye,"

Brianna menutup telepon dengan tarikan napas panjang, matanya terasa berat oleh kantuk. Dengan gerakan cepat, ia merapikan riasan wajahnya, Brianna juga telah menyiapkan cek dengan nominal tiga puluh juta untuk diberikan pada David. Ia ingin membantu setiap asisten rumah tangganya lantaran merekalah yang selama ini menemani Brianna. "Izinkan saya membantu, Non," Pak Sapri, dengan lembut, mengambil alih beban koper dari tangan Brianna. "Semua barang sudah siap, Non?" suara Mbak Tuti yang lembut menyela, penuh perhatian. "Semuanya siap, Pak Sapri sudah sarapan belum?" Brianna membalas. "Sudah, Non," jawab Pak Sapri dengan nada yang menghibur. "Kalau begitu, mari kita berangkat,"

Brianna mengobrol banyak dengan kedua asisten rumah tangga nya itu,bertanya tentang bagaimana kehidupan orang orang di kampung.

Dan seperti apa kondisi rumah mereka.

Hingga tak terasa mereka pun sampai di bandara.

Kelvin menghubungi Brianna.

"Morning vin,"

"Apa kamu sudah sampai dibandara Marya,"

"Aku yakin anak buahmu jauh lebih dulu memberitahu jika aku sudah sampai bandara, manis,"

"Untuk itu biasakan mengabariku sebelum mereka mengatakannya terlebih dahulu,"

"Dengar, bukankah kamu pernah bilang jika kamu tidak ingin membayar upah mereka secara cuma cuma. Jika begitu biarkan mereka yang melaporkan nya padamu, hitung hitung tugas dan pekerjaan mereka sebagai penguntit ku,"

"Huft, baiklah jika begitu berhati hati dan jaga kesehatanmu Marya,"

"Begitupun denganmu, pastikan kamu tidak kelelahan dan kembali demam,"

"Hm," jawab Kelvin singkat dan segera mengakhiri panggilan.

"Pemaksa itu bahkan mengakhiri panggilan tanpa basa basi,"

Brianna menghela nafas karna kelvin benar benar tak menunjukan sikap romantis nya setiap kali mereka mengobrol di telephone namun kelvin selalu menunjukan perhatian dan kepedulian nya terhadap Brianna.

Brianna masuk bersama kedua asisten rumah tangga nya, kelvin menyiapkan 3 tiket VIP tanpa membedakan status kedua asisten rumah tangga Brianna. Hal yang membuat Brianna semakin bangga memiliki Kelvin dalam hidup nya.

Mereka pun melakukan penerbangan kurang lebih 1 jam kemudian rombongan di jemput oleh salah satu kerabat David lantaran pagi ini David bersiap untuk acara ijab qabul.

Letak rumah David yang memang di pusat kota menjadikan perjalanan mereka cepat sampai ke tempat tujuan.

Brianna dan rombongan sampai di rumah David, terlihat tenda resepsi yang berdiri di halaman depan rumah David.

Brianna dan rombongan di persilahkan masuk.

Mereka pun duduk di dalam ruang tamu yang di sediakan khusus untuk menyambut kedatangan mereka.

Sedang David masih menyalami para tamu yang mengucap kan selamat usai acara ijab qabul.

"Non anna mau minum apa,"

Tanya mbak tuti yang takut majikan nya itu haus dan bingung musti bagaimana.

"Anna kan tadi udah minum mbak,udah nyantai aja,"

Balas Brianna seraya mengipasi tubuh nya yang terasa begitu gerah seraya bahagia melihat kerumunan orang yang saling bercengkrama dan tertawa lepas.

Meski Brianna sendiri tak tau maksud dari kata kata mereka yang cenderung menggunakan bahasa jawa.

"Non gak pengen nyobain ini,"

Tanya pak sapri seraya menunjukan jenang salah satu makanan khas yang tersedia saat ada hajatan di kampung.

"Itu apa pak," Tanya Brianna penasaran.

"Ini nama nya jenang non, rasa nya manisss,"

Jawab pak sapri seraya menggigit jenang.

Brianna mencoba mengambil satu,kemudian memencet mencet nya.

"Tekstur nya seperti dodol ya mbak," Tanya nya pada mbak tuti

"Hihihi iya non,tapi itu dodol nya orang jawa,"

Jawab mbak tuti

"O my God ini manis sekali,"

Brianna yang mencoba jenang dengan menggigit nya sedikit syok dengan rasa manis nya.

"Hahahaha emang manis non,kalau mau pahit liat saya," Ledek pak sapri.

"Hahaha ada ada saja pak sapri.

"Sini biar mbak aja non yang menghabiskan,"

"Jangan dong mbak gak sopan nama nya,udah biar anna buang aja mbak,"

"Gak baik non buang makanan,"

"Secuil ini aja mbak,"

Ucap Brianna seraya memasukan jenang bekas gigitan nya ke dalam tisu di samping tempat duduk nya.

Setelah hampir satu jam David pun masuk menemui mereka.

"Aduh ya ampun baguse kamu vid,"

Ucap mbak tuti yang melihat penampilan David.

"Makasih lho mbak udah dateng,pak sapri,Non anna,"

"Iya bang sama sama o ya pengantin wanita nya mana," Tanya Brianna penasaran ingin melihat.

"Lagi di rias non,nanti kalau sudah selesai saya ajak menemui non anna,"

"Oh begitu,"

"Iya non,oh ya saya minta maaf kalau gak bisa nemenin ngobrol soal nya saya juga mau di rias hihihi,"

"Iya iya kita ngerti pak pengantin baru,"

Jawab Brianna.

Kemudian David pun pergi lagi karna musti di rias.

Brianna memainkan laptop nya,mengurus beberapa pekerjaan, mbak tuti meminta pada seseorang untuk menyediakan kipas untuk nona nya.

Brianna kemudian memesan Hotel untuk nya bermalam.

Sedang mbak tuti dan pak sapri akan menginap di rumah David malam ini.

"Non saya keluar dulu ya, mau joget sama biduan,"

Pamit pak sapri pada Brianna.

Brianna pun tertawa dan mempersilahkan satpam rumah nya itu.

Kelvin menelfon, namun lantaran suara Brianna terlalu berisik karna adanya sound hiburan dangdut ia kemudian mengakhiri panggilan telfon nya,dan memilih untuk saling berbalas chat melalui whatsapp.

Mbak tuti asik mengobrol dengan ibu ibu yang tengah sibuk memasak di dapur,Brianna sendiri menyibukan diri dengan pekerjaan nya,seraya sesekali melihat pak sapri yang berjoget dan membuat nya terkekeh .

Tak lama kemudian David datang bersama istri nya.

"Non kenalin ini istri saya nama nya nur,"

"Hey Nur, kamu cantik sekali selamat ya,"

Ucap nya mengulur kan tangan pada nur

"Makasih nona,"

Brianna memandangi wajah nur yang terlihat manis dengan balutan gaun nikah muslim berwarna putih .

Setelah berbasa basi David dan istri nya kemudian berjalan menuju singgasana.

Sedang Brianna ia tadi justru fokus pada David yang terlihat tampan dengan balutan jas berwarna silver, sopir pribadinya itu memang memiliki wajah tampan dan senyuman yang manis, serta tubuh yang tinggi dan tegap

1
Dimas Saputra
semangat trus jangan lupa mampir ya
NCVRVG: Thank you bro, keep spirit juga buat kamu ya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!