Rania Zakiyah, gadis berumur 21 tahun yang terpaksa nikah dengan laki-laki yang tidak dikenalnya. Akankah pernikahan mereka berlanjut atau harus berpisah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Star123, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
"Rafa. Sini" panggil Abian ketika melihat Rafa sudah datang. Rafa jalan mendekat dan duduk di samping Papanya, Damion.
"Tumben sendiri" sindir Rafa pelan ketika sudah berhasil duduk disamping papanya. Damion langsung menoleh melihat anak lelakinya.
"Papa ga mau merusak pertemuan ini" balas Damion setelah kembali menghadap orang tua Bella.
"Heum"
Di depan mereka sudah ada Abian (papa Bella), Kinan (Mama Bella) dan juga Arlo. Sejak Rafa datang, Arlo menatap Rafa dengan raut wajah permusuhan. Rafa tahu alasan tatapan itu. Bella datang dan langsung duduk di samping Kinan.
"Karena sudah tidak ada yang kita tunggu dan sudah malam. Ayo, kita makan dulu" ajak Abian menghormati tamunya. Rafa dan Damion langsung mengikuti langkah Abian menuju ruang makan.
"Fa, bagaimana?" Abian membuka suara terlebih dahulu setelah mereka kembali ke ruang keluarga. Abian tahu ini sudah lebih dari seminggu dari perjanjian mereka.
"Om. Tante. Maaf, seperti yang sudah saya bilang beberapa minggu yang lalu bahwa hubungan saya dan Bella sudah tidak bisa dilanjutkan lagi dan hari ini saya benar-benar ingin mengakhirinya" ucap Rafa dengan tegas.
"Fa, kalian sudah lama bersama. Apa ga ada kesempatan buat Bella memperbaiki semuanya?"
"Fa, tolong jangan seperti ini. Aku akan jauhi Excel. Aku janji, tapi tolong beri aku kesempatan lagi" ucap Bella yang sudah mengeluarkan air matanya. Ruang keluarga yang tadinya damai berubah jadi suara isak tangis.
"Maaf, Pa. Hubungan kami sudah tidak bisa dilanjutkan karena Rafa sudah menikah" ucap Rafa akhirnya dan membuat semua yang mendengar kaget kecuali Arlo.
"Kamu sudah menikah, Fa?" ucap Damion dan dianggukin Rafa.
"Kalau tidak ada lagi yang ingin dibahas, Rafa pamit dulu om, tante"
"Bohong.. Kamu pasti bohong kan, Fa? Kamu cuma ingin ngindarin aku kan?" tuduh Bella.
"Buat apa aku bohong?" Rafa berbicara dengan wajah yang serius. Bella tertawa namun wajahnya seperti meremehkan Rafa.
"Kamu menuduhku selingkuh tapi lihat ternyata kamu malah sudah menikah. Siapa dia, Fa? Apa dia orang yang aku kenal? Atau wanita penghiburmu? Apa dia sudah menawarkan tubuhnya untuk menggodamu?" cerca Bella yang sudah kehilangan akal sehatnya.
"Tutup mulutmu, Bella" Arlo yang tidak terima karena wanita yang disukainya diremehkan dengan tidak sengaja membentak adiknya. Semua orang yang tadinya fokus pada Rafa dan Bella langsung mengalihkan pandangannya melihat Arlo.
"Apa Kakak kenal dia siapa? Sampai-sampai Kakak membentakku" ucap Bella dengan wajah yang sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi.
"Kamu ingat wanita yang kita temui di rumah sakit bersama Arlo? Dialah istriku" ucap Rafa bangga memperkenalkan Rania. Bella mencoba mengingat memori beberapa minggu lalu dimana dia dan Rafa bertemu Arlo yang sedang bersama seseorang.
"Wanita berhijab itu istrimu?"
"Iya, dia istriku dan dia wanita baik-baik. Bukan seperti yang kamu bilang tadi" Rafa berdiri dari kursinya dan mendekat ke wajah Bella. "Kuharap kamu tidak berniat untuk melukainya karena jika sampai hal itu terjadi aku juga tidak segan-segan untuk membalasnya" ancam Rafa.
"Om.. Tan.. Rafa pamit dulu dan terima kasih untuk makan malamnya. Maf jika saya mengecewakan" Tahu jika situasi sudah mulai tidak kondusif, Rafa langsung meninggalkan ruang makan untuk pulang.
"Rafaaa" Bella mengejar Rafa yang sudah ingin membuka pintu. Bella menahan tangan Rafa.
"Aku ga mau kita pisah. Aku tahu Kamu ga cinta kan sama dia? Kalian baru kenal kan? Aku... Aku juga ga masalah menjadi istri keduamu asalkan aku masih sama kamu" akal sehat Bella sudah tidak bekerja dengan baik. Cinta membutakan segalanya.
"Maaf” Rafa melepaskan tangannya dari tangan Bella. Terlihat Rafa menghela nafas, bagaimanapun keadaannya Bella pernah berada di hatinya.
Masa lalu akan tetap menjadi masa lalu. Rania, akan menjadi masa depan untuk Rafa. Melihat kepergian Rafa, Bella terduduk sambil menangis.
"Saya pamit dulu, Bian... Kinan" ucap Damion kemudian mengejar Rafa.
"Bellaaa" Kinan datang menghampiri Bella yang sudah terduduk lemas. Kakinya serasa tidak ada penyangganya lagi. Hatinya hancur, tidak ada lagi kesempatan untuk kembali bersama Rafa.
"Maa... Bella cuma cinta sama Rafaaa.. Tolong bantu Bella buat bisa kembali ke Rafa" ujar Bella didepan sang Mama. Kinan melihat anaknya dengan miris, hati orang tua mana yang tidak sakit melihat anak perempuan yang disayangnya menangis. Abian dan Arlo tidak bisa marah dan berbuat apa-apa lagi, mereka tahu kesalahan di awal akibat dari perbuatan Bella yang mengkhianati hubungannya dengan Rafa.
"Rafa, tunggu Papa" teriak Damion. Dengan nafas ngos-ngosan, Damion sudah sampai disamping anaknya.
"Kamu sudah nikah? Kapan? Kenapa kamu tidak memberitahu Papa? Apa papa mengenalnya? atau apa yang diucapkan Bella itu benar kalau dia sedang hamil?" Damion yang bingung langsung mencerca Rafa dengan berbagai pertanyaan.
Bagaimana Damion tidak terlihat bingung? Anak laki-lakinya menikah tapi tidak ada satu pun berita tentangnya dan lagi Damion tidak dilibatkan.
"Pertanyaan Papa yang mana yang mau Rafa jawab?"
"Semua"
Rafa menghela nafas terlebih dahulu sebelum menjawab semua pertanyaan papanya. "Kami nikah secara mendadak karena waktu itu Rafa mabuk dan masuk ke kamarnya, warga yang tahu langsung menikahkan kami besok paginya.. Tidak ada kejadian seperti yang dituduhkan oleh Bella. (Sampai hari ini aja Rafa cuma icip-icip)" jelas Rafa membuat Papanya diam. Kalimat terakhir hanya Rafa ucap dalam hati.
"Suatu hari akan Rafa kenalkan dia ke papa" lanjut Rafa.
"Oke, Papa tunggu. Fa..." panggil Damion namun kalimat selanjutnya belum sempat diucap karena dipotong Rafa.
"Rafa pulang dulu" pamit Rafa. Setelah mengatakan kalimat itu, Rafa langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi untuk menjemput Rania meninggalkan Papanya yang masih berada di halaman parkir keluarga Abian.
"Padahal Papa mau memberitahu kalau Mamamu ada disini bersama dengan Dania" lirih Damion.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...