Kayla seorang perempuan yang memiliki 3 Saudara, mereka telah yatim piatu sejak kecil, Adik bungsunya merupakan anak istimewa yang membutuhkan perhatian khusus. Perjuangan mereka yang penuh dengan tangis, penderitaan akankah bisa menuju kesuksesan??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembalasan Rara 2
Kabar berita tentang pembelian gabah oleh gudang beras Kayla menyebar kepada seluruh desa, mereka berbondong-bondong menjual gabah hasil panen mereka ke Kayla.
"Sialan Rara, dia bisa menghancurkan bisnis ku ". Ucap Suami Rara pak Adam yang kini tengah diliputi Amarah.
Dia memang memiliki usaha pengepul hasil panen gabah kemudian gabahnya dikelolah kemudian berasnya dijual, tapi harga belinya jauh dari kata standar yang diajukan oleh pemerintah sedangkan Kayla dan Rara mengambilnya dengan harga setara dengan pemerintah
"Ini tidak bisa dibiarkan, jika seperti ini terus bisa bangkrut usahaku". Kesalnya.
Toko Kayla sangat Ramai oleh petani yang menjual gabah mereka bahkan dalam sehari gudang gabah itu hampir penuh. Toko sembako mereka pun sangat ramai. Ini memang musim panen padi ditempat mereka makanya petani berbondong-bondong menjual gabah mereka kesini.
Orang-orang yang dibagikan sembako oleh Kayla juga akan bekerja membantu mereka dikandang dan juga penggilingan beras.
"Terima kasih nak Rara, ini pertama kalinya ada tempat penadah gabah yang ikut aturan pemerintah".
"Sama-sama pak, hidup itu itu tidak hanya soal keuntungan semata, tapi juga keberkahan, tapi tetap. harus ada untungnya karena biar bagaimanapun saya juga membayar orang untuk bekerja seperti menjemur padi dan mempabriknya". Ucap Rara dengan senyuman.
"Rina pasti sangat bangga melihatmu nak Kayla, kamu dan adikmu sangat mirip dengan kedua orangtuamu yang jujur dan baik hati"
"Terima kasih pak, mohon maafkan kesalahan tante dan kedua orangtuanya saya jika ada". Ucap Kayla dengan sopan.
"Seperti nya kalian merekrut banyak karyawan nak??
"Tidak juga pak, kami memberikan pekerjaan pada orang yang tidak memiliki pekerjaan dan sangat membutuhkan nya, kami butuh sekaligus membantu". Ucapnya sambil sibuk mencatat hasil gabah itu dan menghitung uang mereka.
"Nah ini yang kalian semuanya, coba dihitung dulu". Rara menyerahkan uang lembaran uang pada mereka yang tengah mengantri
"Terima kasih nak". Ucap mereka dengan girang.
"Tolong dikabarkan yang lainnya yah pak, kami akan menerima gabah lain tapi saya harus gabah yang sudah dijemur dan dipilah".
"Baik nak Rara".
"Owh kamu kerja di sini Rara, bukannya mengurus suaminya dengan benar malah gegayaan mau kerja, padahal suaminya kaya, tinggal inta uang". Ucap Fitri yang datang bersama rombongannya.
"Ya lebih baik bekerja daripada meminta apda suami yang tulang selingkuh, toh kamu tahu kan siapa yang menjadi selingkuhan suamiku?? ". Ucap Rara dengan enteng dan tenang.
"Loh suami kamu selingkuh Ra?? Tanya beberapa orang dari mereka.
"Ya, dan saya punya buktinya kok, saya juga sudah menggugat cerai dan melaporkan suami saya dan selingkuhannya ke kantor polisi, ya liat saja akan ada berita heboh di kampung kita dan kampung sebelah". Ucap Rara tersenyum sinis menatap Fitri yang kini pucat pasi
"Lebih baik kamu mempersiapkan diri deh Fit, takutnya polisi menangkapmu segera". Ucapnya dengan senyuman mengejek.
"Apa maksudmu Rara, aku tidak mungkin ditangkap polisi, memang salahku apa?? Tanyanya dengan gugup dan wajah pucat.
"Terserah padamu, karena aku sudah melaporkan kamu dan suamiku, bersiap saja karena mungkin hari ini kalian akan dijemput". Ucap Rara dengan tenang.
"Jangan bilang kamu jadi selingkuhan Adam?? Mereka semua memandang Fitri dengan tatapan jijik.
Mereka memang sombong dan angkuh tapi sangat benci yang namanya perselingkuhan.
"Tidak kok, Rara hanya mengarang cerita". Ucaonya dengan gugup.
Dia berkeringat dingin mendengar perkataan mereka, apalagi dia tahu jika Rara sudah melaporkannya.
"Ya sudah, kita lihat saja, apa katamu bisa dipegang atau tidak, kalian berselingkuh di belakangku saat aku hampir meregang nyawa untuk melahirkan tapi tidak apa-apa toh aku sudah bahagia tinggal disini, silahkan ambil saja dia kalau mau, aku tidak butuh". Rara mwngindikkan bahunya tanda tak peduli.
Fitri bergegas pergi dari sana dan akan mengabarkan berita ini kepada Adam, dia tidak mau masuk penjara.
"Jadi benar Fitri jadi pelakor dirumah tanggamu Ra?? Tanya mereka masih tidak percaya.
"Ya tentu, dia bahkan membuang bayinya karena tidak ingin merawatnya apalgi hanya merebut suami orang, gampanglah untuk dia, hati-hati suami kalian juga bisa di ambil seperti Adam saat Adam sudah tak punya apa-apa". Rara memasang wajah cuek tidak peduli.
Mereka semua saling melemparkan pandangan, selama ini mereka mengenalkan suami-suami mereka pada Fitri, bagaimana jadinya jika dia juga menggoda suami mereka.
"Kamu tidak punya bukti Ra, jangan bicara sembarangan". Ucap Salah satu mereka masih tidak percaya.
"Terserah kalian, yang penting hari ini pasti kalian akan dengar kabar hebohnya". Rara mengangkat bahunya tidak peduli, dia malah asyik dengan kegiatannya mengurus gabah Para petani.
Sedangkan dirumah Adam sudah ada polisi yang menggerebek dirinya , saat mereka masih didalam, Fitri menyusul kerumah Adam dan masuk tanpa permisi, tapi begitu melihat polisi, Fitri berusaha untuk lari tapi tidak bisa, dia ditahan oleh mereka.
"Lepaskan saya, saya tidak tahu apa-apa". Teriaknya mengundang para warga yang mendengar teriakannya.
"Jangan mengelak, semua bukti sudah terlihat jelas, kalian tidak bisa mengelak lagi". Ucap Pak Polisi memegang Fitri yang memberontak.
"Say tidak. mau, lepaskan saya". Teriaknya semakin kencang.
Adam juga memberontak tidak terima karena ditahan oleh polisi.
"Loh ada apa ini pak, kok mereka ditangkap, terus kamu Fitri ngapain dirumah Adam". Ucap para warga yang melihatnya.
"Mereka berselingkuh dan berzina bu, kami sudah mendapatkan laporan dan banyak bukti, bahkan istri tuan Adam sendiri yang melaporkan nya".
"Apa, Rara yang melaporkan saya". Ucap Adam dengan terkejut.
Bagaimana bisa istrinya itu tahu kelakuannya selama ini, padahal Rara selalu berada didalam rumah, bagaimana caranya dia memberikan bukti.
"Iya ibu Rara yang melaporkan anda kemaren dan menyerahkan bukti yang memperlihatkan perselingkuhan anda dan video tak senonoh anda dengan ibu Fitri dan dia juga sudah melayangkan gugatan perceraian pada Anda dipengadilan Agama tunggu saja". ucap salah satu orang yang datang, ran tidak lain adalah pengacara yang ditunjuk oleh Rara untuk mengurus kasus perselingkuhan dan juga gugatan perceraiannya.
"Kau siapa?? Tanya Adam dengan geram.
"Saya pengacara ibu Rara dan akan mengurus semua perkara hukum yang melibatkan beliau termasuk kasus anda dan gugatan perceraiannya". Ucapnya dengan senyuman penuh kemenangan.
Para warga berteriak, mereka geram pada keduanya, mereka berusaha menyerang keduanya tapi dihalangi oleh polisi.
"Dasar manusia biadab, Rara berjuang mati-matian untuk melahirkan kalian malah berselingkuh, dasar jalang tidka tahu diri". Impatiens para warga dengan penuh amarah.
Mereka mengambil semua yang bisa mereka lemparkan kepada keduanya, teman-teman Fitri yang tadi berada di toko Rara pun kini ada dirumah Adam karena mereka pasti melewatinya saat akan kerumah mereka.
"Astaga yang dikatakan Rara tadi benar adanya, Fitri jadi Selingkuhan Adam".