Bercerita Tentang Seorang Pria Berusia 22 Tahun Yang Tiba-tiba Bereinkarnasi Ke Benua Douluo Saat Sedang Menonton Anime Naruto, Dia Juga Membawa Cheat Dari Dunia Naruto.
Apa Yang Akan Terjadi Jika Kekuatan Dari Dunia Naruto Dengan Kekuatan Dari Benua Douluo Bertabrakan?
maaf kalo ada yg kurang enak bahasanya, karna aku masih pemula. makasih :)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-Kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dunia Kecil
Lin Feng menoleh ke arah Dugu Bo, lalu tersenyum cerah. "Bagus, terima kasih Tuan Dugu."
Meskipun dia tidak menyukai sifat Dugu Bo saat pertama kali bertemu, ia tetap harus berterima kasih. Rencana memotong peluang Tang San berjalan dengan lancar.
Dugu Bo melambaikan tangannya dengan santai lalu berkata: "Untuk apa kamu berterima kasih nak? Kita sama-sama mendapatkan apa yang kita inginkan bukan? Jadi selanjutnya adalah menangani masalah Jiwa Bela Diri cucuku."
Sifat arogan Dugu Bo tidak akan keluar jika menyangkut tentang cara menyelamatkan cucu tersayangnya.
Dugu Yan yang di samping kakeknya sangat bingung. 'Apa yang di maksud dengan masalah Jiwa Bela Diri?' dia bingung dalam hatinya dengan omongan mereka berdua.
Lin Feng mengangguk serius, kemudian dia mengeluarkan Gingseng Darah Naga dari cincin jiwa penyimpanan.
Setelah itu dia memerintahkan Dugu Yan untuk memakan Gingseng itu sembari menjalankan kultivasi.
Dugu Yan meskipun bingung tetap mematuhi apa yang di perintahkan.
Saat Dugu Yan memakan Gingseng itu, tiba-tiba cahaya menyilaukan keluar dari tubuhnya.
Waktu berlalu tanpa di sadari, hari berganti dari siang ke malam.
Lin Feng dan Dugu Bo menatap ke arah kepompong di depannya.
Berbeda dengan ekspresi Lin Feng yang tenang, Dugu Bo sebaliknya bersemangat.
Alasannya adalah dia bisa merasakan bahwa garis keturunan Kaisar Ular Fosfor Giok nya sedikit tertekan dengan aura yang di keluarkan kepompong di depannya, berarti Jiwa Bela Diri cucunya berhasil.
Beberapa saat kemudian, kepompong yang membungkus Dugu Yan perlahan retak.
Kemudian cahaya keluar dari dalam kepompong. Dugu Yan yang di dalam perlahan terlihat, tubuhnya melayang sebentar dan akhirnya mendarat dengan tenang.
Dugu Yan membuka matanya, lalu melihat kakeknya yang wajahnya sangat bahagia dengan air matanya juga keluar.
"Kakek, saya berhasil!" Dugu Yan bersemangat kemudian berlari ke arah kakeknya dengan cepat.
Dugu Bo merentangkan tangannya menangkap cucunya yang melompat ke arahnya.
Seketika tawa bahagia keluar dari mereka berdua.
"Uhuk uhuk..."
Suara batuk terdengar membuat Dugu Bo dan Dugu Yan yan bersemangat langsung terbangun dari tawanya.
"Hahahahaha maaf anak muda, saya lupa bahwa kamu masih di sini." Dugu Bo tertawa.
"....."
Dugu Yan adalah yang paling malu, dia yang biasanya bersikap dingin dan sombong pada orang lain, tapi saat ini menunjukkan sifat yang memalukan, wajahnya seketika berubah memerah lalu menundukkan kepalanya.
"Tidak apa-apa, saya hanya ingin mengatakan bahwa akan pergi. Tapi sebelum itu saya akan memberikan anda sesuatu yang berguna untuk menyembuhkan sementara racun di tubuhmu."
"Setelah racun di tubuh Tuan Dugu di tubuh anda hilang, anda bisa menggunakan cara yang aku bilang tentang menggunakan Tulang Jiwa sebagai wadah racun." Lin Feng berkata dengan santai.
Sekarang Jiwa Bela Diri Dugu Yan sudah berevolusi sepenuhnya menjadi Kaisar Ular Fosfor Giok lengkap, dan dia bisa mengendalikan racunnya dengan mudah. Dengan begitu tidak akan membahayakan tubuhnya sendiri.
Kekuatan jiwanya juga naik secara drastis dari level 31 jadi level 38, tinggal 2 level lagi bisa memasuki sekte jiwa.
Dan alasan ia ingin menyembuhkan Dugu Bo adalah karena itu bisa di anggap sebagai mas kawinnya untuk melamar Dugu yan. 'hehehehe~' Lin Feng tertawa dalam hatinya saat memikirkan hal itu.
Kemudian tangan Lin Feng membentuk segel lalu menampar tanah.
"Kuchiyose no Jutsu!"
*BANG!*
Asap besar muncul di depan mereka bertiga.
Raut wajah Dugu Bo sangat serius, ia bisa merasakan bahwa ada makhluk di dalam asap itu.
Beberapa saat kemudian, asap di depan mereka bertiga menghilang memperlihatkan ada hewan berbentuk siput setinggi manusia.
Warnanya dominan putih dengan tiga garis biru yang membentang vertikal di bagian tengah dan samping tubuhnya dari kepala dan meruncing di ekornya. Tentakel optiknya sedikit berwarna abu-abu dan juga memiliki dua tentakel sensorik di kedua sisi mulutnya.
Dugu Yan membuka mulutnya dengan lebar, sedangkan Dugu Bo lebih terkejut lagi. 'Apakah itu semacam binatang jiwa? Anak itu bisa memanggil binatang jiwa?' dia berpkir liar dalam sekejap, jantungnya berdegup kencang.
Saat mereka berdua sedang terkejut, suara wanita yang sangat lembut dan menyenangkan keluar dari mulut siput di depannya membuatnya semakin terkejut.
"Feng-sama, ada perintah apa anda memanggil saya?"
"Katsuyu-san, tolong sembuhkan orang tua di sebelah saya ini, dia keracunan dan sudah parah, saya tidak tau apakah katsuyu-san bisa mengeluarkan racun itu?" Lin Feng tersenyum lalu menjawab dengan lembut.
Lin Feng bisa memanggil Katsuyu adalah karena mendapatkan Dunia Kecil dari check-in ke 10 tahun, Dunia Kecil itu bukan Dunia biasa, Dunia Kecil itu berisi semua hewan pemanggilan dari Dunia Naruto.
Bahkan ada juga 3 Tanah Suci yang di duduki oleh Ular Abadi, Katak Abadi dan juga Siput Abadi. Itulah alasan Lin Feng tidak pernah kepikiran membeli senjutsu, karena dia bisa berlatih sendiri dan hemat.
Katsuyu menatap ke arah Dugu Bo dengan seksama. "Dia mempunyai bau ular, apakah dia ada hubungannya dengan Ular di tanah suci?" Katsuyu bergumam lembut.
Lin Feng melihat Katsuyu terdiam, dia tau apa yang di pikirannya kemudian Lin Feng menjelaskan dengan pelan-pelan tetang dunia ini dan alasan kenapa Dugu Bo mempunyai bau ular.
Katsuyu mengangguk mengerti. "Jadi begitu."
Dugu Bo memandang Katsuyu dengan serius lalu menoleh ke arah Lin Feng. "Nak, apakah siput itu adalah binatang jiwa berusia 100.000 tahun?"
Lin Feng menggelengkan kepalanya lalu menjelaskan secara singkat.
"Jadi siput ini berasal dari dunia yang berbeda? Dan siput ini juga bisa menyembuhkan keracunan ku untuk sementara?" Dugu Bo bertanya dengan raut wajah tidak percaya. 'Kemampuan macam apa ini? Anak itu bisa memanggil hewan dari dunia yang berbeda. Apa latar belakang sebenarnya anak itu?'
Lin Feng mengangguk padanya.
"Ok Katsuyu-san, cepat sembuhkan orang tua ini."
"Baik Feng-sama."
Setelah itu Katsuyu yang sebesar manusia bergerak perlahan ke Dugu Bo yang waspada.
"Tuan Dugu, lebih baik anda tenang, siput itu akan menyembuhkanmu."
Dugu Bo yang mendengar itu mengangguk sadar lalu duduk bersila.
Katsuyu menempelkan tubuhnya ke punggung Dugu Bo, lalu cahaya hijau keluar dari tubuhnya.
Dugu Bo merasakan kehangatan di dalam tubuhnya, kemudian menyadari bahwa racun yang di dalam tubuhnya sepertinya bergerak keluar.
Kemudian dia menyemburkan beberapa seteguk darah hitam dari mulutnya.
Beberapa menit berlalu, Cahaya yang di keluarkan Katsuyu berhenti, lalu tubuhnya mundur.
Dugu Bo merasakan bahwa racun yang membuat dirinya kesakitan itu menghilang sepenuhnya, tiba-tiba kekuatan jiwa dirinya yang tertahan karena racun meledak.
Kemudian dia menerobos dari level 91 ke level 92.
Dugu Bo merasakan kekuatan jiwanya sangat bersemangat lalu tertawa terbahak-bahak. "HAHAHAHAHAHA, akhirnya.... Setelah sekian lama terjebak di level 91 saya menerobos ke level 92."
"Tuan Dugu jangan terlalu senang dulu, karena akar dari keracunan itu belum teratasi sepenuhnya. Anda harus menggunakan Tulang Jiwa sementara waktu sebelum saya bisa menyembuhkan anda sepenuhnya." Lin Feng menyela Dugu Bo yang sedang tertawa keras.
"Aku tau nak, terima kasih." Dugu Bo menoleh ke rah Lin Feng lalu berkata dengan nada lembut.
Dugu Yan yang dari tadi diam juga mengangguk padanya lalu berterima asih dengan membungkuk.
"Sama-sama, kalau begitu waktunya kita berpisah nona Dugu dan Tuan Dugu"
Dugu Yan mendengar bahwa Lin Feng akan pergi, entah kenapa hatinya terasa kehilangan, raut wajahnya berubah murung.
Dia sangat berterima kasih padanya bukan karena menyembuhkan dirinya dan kakeknya saja, tapi juga dengan memuat kakeknya yang dulunya selalu memasang wajah dingin, tapi sekarang berubah jadi ceria.
Bab Berakhir
{Terima Kasih.}